• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pelatihan, bimbingan, dan efikasi diri terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh pelatihan, bimbingan, dan efikasi diri terhadap"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Tenaga kerja adalah seseorang atau sekelompok orang (seluruh penduduk) dalam usia kerja, yaitu 15 tahun ke atas, yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk menghasilkan barang dan jasa guna memperoleh penghasilan (Tyas, 2010). Kualitas sumber daya manusia sebagai tenaga kerja meliputi kemampuan yang dimilikinya, baik kemampuan fisik (kesehatan jasmani dan rohani) maupun kemampuan intelektual (pengetahuan).

Gambar 1. 1 Jumlah Anak Putus Sekolah
Gambar 1. 1 Jumlah Anak Putus Sekolah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan referensi sebagai bahan kajian untuk menambah referensi ilmiah terkait pendidikan, bimbingan dan kesiapan berwirausaha bagi peneliti lainnya. Penelitian ini memungkinkan penulis untuk menerapkan teori-teori tentang sumber daya manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, khususnya dalam hal pelatihan, bimbingan dan kesiapan berwirausaha.

Sistematika Pembahasan

LANDASAN TEORI

Kajian Teori

Penelitian Terdahulu

Kerangka Berpikir

Hipotesis

Landasan Teologis

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka dengan analisis statistik, dan digunakan untuk menyelidiki populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan (Sugiyono, 2019). Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori dengan mengukur variabel penelitian menggunakan angka-angka.

Tempat waktu Pelatihan

Subjek Penelitian

Populasi dan Sampel

Variabel dan Indikator Penelitian

Pengumpulan Data Penelitian

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan suatu masalah yang akan diteliti dan juga jika peneliti ingin mengetahui sesuatu lebih mendalam dan jumlah respondennya cukup sedikit (Sugiyono, 2019). .

Uji Instrumen Penelitian

Menentukan reliabel atau tidaknya suatu alat penelitian juga dapat dilihat dari nilai alpha dan r tabel.

Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pelatihan, pendampingan dan efikasi diri terhadap kesiapan berwirausaha peserta pelatihan di Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara. Pengaruh pelatihan (X1) terhadap kesiapan berwirausaha peserta pelatihan di Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara. Pengaruh bimbingan (X2) terhadap kesiapan berwirausaha peserta pelatihan di Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara.

Pengaruh Self-Efficacy (X3) Terhadap Kesiapan Berwirausaha Peserta Diklat Diklat Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara. Pengaruh pelatihan (X1), bimbingan (X2) dan efikasi diri (X3) terhadap kesiapan berwirausaha peserta pelatihan di Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pelatihan, bimbingan dan efikasi diri secara simultan berpengaruh terhadap kesiapan berwirausaha peserta pelatihan di Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan, bimbingan dan efikasi diri terhadap kesiapan berwirausaha peserta pelatihan di Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi (Balatkertrans) Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara. Variabel Self-Efficacy secara parsial berpengaruh terhadap Kemauan Berwirausaha peserta pelatihan di Balatkertrans Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara sehingga hipotesis ketiga (H3) diterima.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Balai Latihan Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banjarnegara didirikan pada tahun 1995, tepatnya di Dusun Kemangunan, Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara. Awalnya Balai Latihan Kerja dan Transmigrasi ini bernama Kursus Kader Pertanian Rendah (KKPR), berlokasi di Desa Pasiraman Lor, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas dan diprakarsai oleh Bapak R. Karena adanya perubahan di Kementerian Tenaga Kerja, pada tanggal 1 September Pada tahun 1955, Departemen Pelayanan Ketenagakerjaan dipecah menjadi Departemen Pelayanan Ketenagakerjaan dan Departemen Pelayanan Ketenagakerjaan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah: 01 Tahun 2002, BLKKP diserahkan kepada Provinsi Jawa Tengah dan diresmikan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Provinsi Jawa Tengah di bawah naungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan perubahan nama menjadi Tenaga Kerja Pertanian. Balai Latihan Kerja (BLKP) yang bertugas menyelenggarakan kegiatan pelatihan baik institusi maupun non institusi di bidang pertanian dengan sasaran pencari kerja dan kelompok petani. Kemudian pada akhir tahun 2016 diterbitkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah nomor 103 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah yang menetapkan nama UPTD BLKP menjadi BLK Pertanian. dan Transmigrasi. dengan fungsi memberikan pelatihan kerja di sektor pertanian dan pelatihan bagi calon migran. Pada tahun 2018, sesuai Peraturan Gubernur nomor: 52 Tahun 2018, BLK Pertanian dan Transmigrasi berubah nama menjadi Balai Latihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A (Balatkertrans).

Program pelatihan di Pusdiklat Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Purwareja Klampok bermanfaat dalam memberikan keterampilan dan menambah pengetahuan peserta pelatihan di berbagai bidang profesi, serta sebagai upaya pemerintah untuk mensosialisasikan pentingnya memiliki keterampilan. Fasilitas pelatihan yang ada di Balai Latihan Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwareja Klampok untuk menunjang pelaksanaan pelatihan bagi peserta antara lain :.

Karakteristik Responden

Pada tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa peneliti menyebarkan 100 kuesioner dan 96 kuesioner kembali. Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa dari 96 responden penelitian, 44 orang berjenis kelamin laki-laki atau sebesar 45,83% dan sisanya sebanyak 52 orang berjenis kelamin perempuan atau sebesar 54,17%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang mengikuti pelatihan di Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kecamatan Purwareja Klampok didominasi oleh peserta perempuan.

Berdasarkan data pada tabel 4.3 diketahui bahwa dari 96 responden, 63 orang berusia 18-30 tahun, 25 orang berusia 31-43 tahun, dan sisanya 8 orang berusia 44-56 tahun. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa diantara responden penelitian atau peserta pelatihan di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan dan Pemukiman Kembali di Kecamatan Purwareja Klampok, pesertanya berusia 18 sampai 30 tahun. Berdasarkan data pada Tabel 4.4 diketahui bahwa dari 96 responden penelitian ini, peserta pelatihan di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan dan Pemukiman Kembali Kecamatan Purwareja Klampok berasal dari berbagai jenjang pendidikan, diantaranya 5 orang responden berpendidikan SD/Minimal. . latar belakang atau 5,21%, 18 orang berpendidikan menengah pertama

18,75%, berpendidikan SMA sederajat sebanyak 60 orang atau 62,50%, berpendidikan diploma sebanyak 4 orang atau 4,17%, dan sisanya berlatar belakang pendidikan sarjana sebanyak 9 orang atau 9,38%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden atau peserta pelatihan didominasi oleh peserta yang berlatar belakang pendidikan SMA atau sederajat.

Hasil Penelitian

Dari Tabel 4.5 terlihat hasil uji validitas setiap item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel Pelatihan (X1), Bimbingan (X2), Efikasi Diri (X3) dan Kesiapan Berwirausaha (Y). r lebih besar dari r tabel (0,20). Apabila nilai alpha > r tabel, maka instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel yang berarti instrumen pengukuran yang digunakan sudah benar. Berdasarkan Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa variabel Pelatihan, Bimbingan, Efikasi Diri dan Kesiapan Berwirausaha mempunyai nilai Cronbach’s alpha > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.

0,05 atau t hitung ≤ t tabel, maka dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Jadi secara parsial dapat dikatakan variabel pelatihan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan berwirausaha (Y). 2) Katakan nilai. Jadi dapat dikatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara variabel bimbingan (X2) terhadap kesiapan berwirausaha (Y). 3) Katakan nilai.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel self-efisiensi (X3) terhadap kesiapan berwirausaha (Y). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa variabel pelatihan (X1), bimbingan (X2) dan efikasi diri (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kesiapan berwirausaha (Y).

Tabel 4. 6  Hasil Uji Reliabilitas  Variabel  Cronbach’s alpha
Tabel 4. 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s alpha

Pembahasan Hasil Penelitian

PENUTUP

Kesimpulan

Variabel pelatihan secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan berwirausaha peserta pelatihan di Balatkertrans Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara sehingga hipotesis pertama (H1) diterima. Variabel Bimbingan secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan berwirausaha peserta pelatihan di Balatkertrans Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara sehingga hipotesis kedua (H2) diterima. Variabel Pelatihan, Orientasi dan Self-Efficacy secara simultan berpengaruh terhadap kesiapan berwirausaha peserta pelatihan di Balatkertrans Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara sehingga hipotesis keempat (H4) diterima.

Saran

Laki-laki yang beternak ikan gurami 7 Misbahun Nur M Laki-laki yang beternak ikan gurami 8 Mohammad Anwar M Laki-laki yang beternak ikan gurami. 10 Rachmat Ardul Barkah, laki-laki yang memelihara ikan gurami, 11 Rizki Wahyu K, seorang laki-laki yang memelihara ikan gurami, 12 Sahrul Muzi Laksono, seorang laki-laki yang memelihara ikan gurami. 17 Adi Erianto Penanaman Sayur Hidroponik Putra 18 Ahmad Hafidz Anas Penanaman Sayur Hidroponik Jantan 19 Dwi Harningsih Penanaman Sayur Hidroponik Wanita 20 Dzikri Fakhrinnahar Penanaman Sayur Hidroponik Jantan 21 Penanaman Sayur Hidroponik Erlan Bayu C 21 Penanaman Sayur Hidroponik Erlan Bayu C 2 asi 23 Isro Wahyu Krisnanda Penanaman Sayur Hidroponik Jantan Tanam Sayur 24 Jati No is Adha Han Budidaya Sayur Hidroponik 25 Mirzandi Romadlon Han Budidaya Sayur Hidroponik 26 Riski Ramadan Han Budidaya Sayur Hidroponik 27 Santosa Han Budidaya Sayur Hidroponik 28 Sri Setyaningrum Sayur 28 Sri Setyaningrum Sayur Men Hidroponik Sayur C Budidaya Hidroponik Tofikul 30 Wahyu Risky Abdul .

32 Zendi Igo Saputra Laki-laki yang menanam sayuran hidroponik 33 Ani Sulistyawati Perempuan yang membuat roti dan kue 34 Erlin Wahyu Utami Perempuan yang membuat roti dan kue 35 Farrel Muhamed. 36 Fitroh Hasanah Wanita pembuat roti dan kue 37 Kristin Dwi Mulyani Wanita pembuat roti dan kue 38 Lily Mercusi Ariyanti Wanita pembuat roti dan kue 39 Muji Astuti Wanita pembuat roti dan kue. 41 Ngainun Tusamma S Wanita pembuat roti dan kue 42 Novita Rahayu Wanita pembuat roti dan kue 43 Rifa'atul Karomah Wanita pembuat roti dan kue 44 Rofikoh Ardiani Wanita pembuat roti dan kue 45 Sariatul Hasanah Wanita pembuat roti dan kue Zamandya4 dan kue 47 Umu Hidayati Wanita pembuat roti dan kue 48 Vivi Indriyani Wanita pembuat roti dan kue 49 Adityas Putri.

Nugrahaningsih Perempuan pembuat roti dan kue 50 Alin Afanda Perempuan pembuat roti dan kue 51 Ari Septiani Perempuan pembuat roti dan kue 52 Diah Ayu Budiati Perempuan pembuat roti dan kue 53 Febriana Apriliani Perempuan pembuat roti dan kue 54 Perempuan Puji. 58 Wanita Ratih Purwasih yang membuat roti dan kue 59 Wanita Rini Dwi Lestari yang membuat roti dan kue 60 Siti Kholisa Wanita yang membuat roti dan kue 61 Siti Maunah Wanita yang membuat roti dan kue 62 Siti Solichatun Wanita yang membuat roti dan kue 63 Solichatun Man Hermawan yang membuat roti dan manisan 65 Sisi Tiga Subyek Wanita yang menjahit pakaian untuk wanita dewasa. Wanita Sukarta menjahit baju wanita dewasa 68 Wanita Ernawati menjahit pakaian wanita dewasa 69 Wanita Kuati menjahit pakaian wanita dewasa 70 Wanita Lestari menjahit pakaian wanita dewasa 71 Wanita Margayanti menjahit pakaian wanita dewasa 72 Muji Rahayu untuk wanita dewasa Wanita Setiarini menjahit pakaian wanita dewasa 74 Wanita Nurcholifah Menjahit Baju Wanita Dewasa 75 Wanita Robiyah Menjahit Baju Wanita Dewasa 76 Wanita Sri Dewi Claus Pujiastuti Menjahit Baju Wanita Dewasa 77 Wanita Sri Mulyani Menjahit Baju Wanita Dewasa 79 Wanita Tugiyati Menjahit Baju Wanita Dewasa 80 Wanita Yuliali Menjahit Baju Wanita Dewasa 81 Arif Tri Widodo Laki-Laki Budidaya Tanaman Edamame 82 Deni Choeruli Laki-Laki Budidaya Tanaman Edamame 83 Desti Ismawati Perempuan Budidaya Tanaman Edamame 84 Jantan Widoday, Tanaman Edamame ivatif.

87 Zaenal Muchlis Laki-Laki Tumbuh Tanaman Edamame 88 Rian Dwi Saputra Laki-Laki Tumbuh Tanaman Edamame 89 Stay Pramana Iksan Laki-Laki Tumbuh Tanaman Edamame 90 Meida Nur Afiandari Perempuan Tumbuh Tanaman Edamame 91 Fifi Widayani Perempuan Tumbuh Tanaman Edamame 92 Agung Mustofa Laki-Laki Tumbuh Tanaman Edamame 93 Dian Sekar Ertanti Perempuan Menanam Tanaman Edamame 94 Sigit Prianto Jantan Menanam Tanaman Edamame.

Referensi

Dokumen terkait