PENDAHULUAN
Ruang lingkup penelitian
Dimana penelitian yang kedua adalah (Dysvik & Kuvaas, 2011) yang menguji variabel motivasi intrinsik terhadap kinerja karyawan. Dimana penelitian ketujuh (Idrees, Xinping, Shafi, Hua, & Nazeer, 2015) yang menguji variabel gaji, motivasi dan pelatihan terhadap kinerja karyawan dengan tiga hipotesis.
Identifikasi Masalah
Hal ini dilakukan karena jika pegawai telah menyelesaikan masa percobaan, maka secara umum diasumsikan telah mencapai peningkatan kinerja secara keseluruhan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sehingga penelitian ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pelatihan, motivasi intrinsik dan kompensasi finansial pada perusahaan.
Perumusan Masalah
Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi dan menganalisis dampak positif motivasi intrinsik terhadap kinerja karyawan tetap bagian penjualan dan pemasaran pada Grup Retail dan Penerbitan. Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja karyawan tetap pada bagian merchandising dan marketing pada Grup Retail dan Publishing.
Manfaat Penelitian
Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang masalah, ruang lingkup masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab ini akan menguraikan penelitian-penelitian terdahulu, landasan teori mengenai pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, kerangka konseptual dan hipotesis penelitian.
Landasan Teori
- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Pelatihan
- Motivasi intrinsik
- Kompensasi Finansial
- Kinerja Karyawan
Program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan karyawan merupakan tujuan utama organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan (Abozed, Melaine, .& Saci, 2010). Tes untuk mengetahui tingkat pembelajaran diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan program pelatihan untuk menghasilkan hasil yang dapat dibandingkan.
Penelitian Terdahulu
Berdasarkan Tabel 2.1 dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, melalui pengembangan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kompetensi dan perilaku pegawai untuk meningkatkan kinerja pegawai. Variabel motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, melalui motivasi intrinsik akan mendorong semangat dan niat karyawan untuk bekerja dengan baik di perusahaan. Variabel kompensasi finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, dengan diberikannya sistem kompensasi yang adil dan sejahtera maka akan meningkatkan dan menjaga kinerja pegawai secara efisien.
Kerangka Pemikiran
- Pelatihan terhadap kinerja karyawan
- Motivasi intrinsik terhadap kinerja karyawan
- Kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan
Hal ini terkait (Ahmad dan Din, 2009) bahwa tujuan pemberian pelatihan adalah untuk meningkatkan kinerja pegawai melalui proses pembelajaran. Pengaruh motivasi intrinsik pada individu dan bagaimana kontribusinya terhadap kinerja organisasi, menyimpulkan bahwa organisasi perlu menentukan strategi yang jelas untuk menghubungkan kinerja dengan penghargaan (Bhatti et al., 2011). Hal ini sesuai dengan penelitian (Egwurudi, 2008) bahwa pegawai yang berpenghasilan tinggi akan termotivasi dan mempengaruhi kinerja pegawai.
Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh (Gignac & Palmer, 2011) dimana motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Model penelitian
Hipotesis
Ho2 : Variabel motivasi intrinsik tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai tetap bagian merchandising dan marketing pada Grup Retail dan Penerbitan. Ha2 : Variabel motivasi intrinsik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan tetap bagian merchandising dan marketing pada Grup Retail dan Penerbitan. Ho3 : Variabel kompensasi finansial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan tetap bagian merchandising dan marketing pada Grup Retail dan Penerbitan.
Ha3 : Variabel kompensasi finansial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai tetap bagian perdagangan dan pemasaran pada Grup Retail dan Publish.
METODOLOGI PENELITIAN
Desain penelitian
Metode pengambilan sampel
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei kuesioner terhadap 92 orang pegawai bidang penjualan buku, merchandising dan pemasaran non buku, yaitu melalui daftar 9 pertanyaan responden dan 23 pertanyaan penelitian yang telah disusun oleh penulis. Sumber data primer diperoleh dari hasil kuesioner, wawancara dan observasi dimana 120 orang karyawan yang bekerja pada Kelompok Perdagangan dan Penerbitan pada bagian perdagangan dan pemasaran menjadi objek penelitian. Sumber data primer yaitu melalui responden individu, focus group, internet juga dapat menjadi sumber data primer apabila kuesioner disebarkan melalui internet atau langsung.
Teknik pengumpulan datanya adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan peneliti dalam bentuk metode observasi untuk memperoleh data primer.
Variabel dan operasional variabel
Metode Observasi berbentuk lembar isian, misalnya angket, sehingga diperoleh data kuantitatif (berupa angka) kemudian angka tersebut diolah oleh peneliti. Kuesioner yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan skala Likert enam poin dengan tujuan untuk menghindari nilai tengah (nol) pada saat pengisian kuesioner. Kompensasi finansial adalah suatu bentuk kompensasi total atau seluruh hadiah yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas jasanya.
Teknik pengolahan dan analisis data
- Uji kualitas data
- Uji asumsi klasik
Apabila dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen, maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinearitas. Jika scatterplot membentuk pola tertentu, hal ini menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Tujuan uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara confounding error pada periode t dengan confounding error pada periode t-1 (sebelumnya).
Uji Durbin-Woston hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan memerlukan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lain di antara variabel independen (Ghozali, 2013).
Gambaran umum
Data yang dikumpulkan melalui kuesioner mengenai variabel kinerja karyawan (Y) yang akan mempengaruhi kinerja karyawan disajikan pada Tabel 4.20. Hasil pembuktian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan. Data dikumpulkan melalui kuesioner mengenai variabel kinerja pegawai yang akan dipengaruhi oleh pelatihan (X1), motivasi intrinsik (X2) dan kompensasi finansial (X3).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel pelatihan, motivasi intrinsik dan kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian ini terbukti bahwa variabel motivasi intrinsik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel kompensasi finansial terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dalam penelitian ini.
Uji validitas dan reabilitas
Asumsi klasik
- Hasil uji normalitas
- Hasil uji heteroskedastisitas
- Hasil uji glesjer
- Hasil uji multikolinieritas
- Hasil uji autokorelasi
Berdasarkan Gambar 4.8 diketahui bahwa scatter plot yang dihasilkan tidak membentuk pola tertentu (acak), sehingga dapat dikatakan seluruh variabel dalam penelitian ini tidak mengalami heteroskedastisitas atau asumsi heteroskedastisitas terpenuhi, sehingga data yang digunakan adalah cocok untuk analisis regresi berganda. Berdasarkan gambar di atas terlihat titik-titik data tersebar di atas dan bawah serta di sekitar angka 0 sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji multikolinearitas ini dilakukan untuk mengetahui tidak adanya hubungan yang sangat kuat atau hubungan linier yang sempurna, atau dapat juga dikatakan variabel-variabel independen tidak mempunyai hubungan satu sama lain.
Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara kedua variabel prediktor (asumsi multikolinearitas terpenuhi).
Analisis regresi linier berganda
Koefisien regresi variabel motivasi intrinsik sebesar 0,351 dan bertanda positif menunjukkan bahwa motivasi pegawai dan kinerja mempunyai hubungan searah. Artinya setiap penambahan 1 satuan motivasi intrinsik maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,351 dengan asumsi pengaruh variabel lain dianggap konstan atau sama dengan 0. Artinya setiap penambahan 1 satuan kompensasi finansial maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,351. 0,199 dengan asumsi pengaruh variabel lain dianggap konstan atau sama dengan 0.
Artinya jika setiap penambahan 1 satuan pelatihan maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,123 dengan asumsi pengaruh variabel lain dianggap konstan atau sama dengan 0.
Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (R2) atau nilai Adjusted R2 digunakan untuk menguji kelayakan model yang diperoleh dari hasil analisis regresi berganda. Karena regresi yang digunakan adalah regresi berganda maka digunakan nilai Adjusted R2 sebesar 0,873 yang menunjukkan proporsi pengaruh faktor pelatihan (X1), motivasi intrinsik (X2) dan kompensasi finansial (X3) terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,873.
Pengujian hipotesis
- Uji F
- Uji T
Sedangkan jika t hitung < t tabel maka hasilnya tidak signifikan berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Berdasarkan uji t antara X3 (kompensasi finansial) dengan Y (kinerja karyawan), diperoleh thitung = 4,558. kompensasi finansial) terhadap Y (kinerja karyawan) adalah signifikan. Artinya H1 diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh kompensasi finansial.
Berdasarkan uji t antara X1 (pelatihan) dengan Y (kinerja karyawan) menunjukkan t = 2,967. pelatihan) terhadap Y (kinerja pegawai) adalah signifikan.
Hasil analisis deskriptif
- Analisis deskriptif motivasi intrinsik
- analisis deskriptif kompensasi finansial
- analisis deskriptif pelatihan
- analisis deskriptif kinerja karyawan
- Pengaruh kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan
Informasi tersebut mendukung teori (Sultana, 2012) dalam penelitiannya yang menemukan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil pembuktian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja. Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh (Gignac & Palmer, 2011) dimana motivasi intrinsik berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hal ini sesuai dengan penelitian (Hermawati, Mas, Hermawati, & Mas, 2017) dan (Do, 2016) yang menyatakan bahwa kompensasi finansial berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Implikasi Manajerial
Dalam hal ini, responden yang merupakan karyawan tetap grup divisi ritel dan divisi penerbitan merchandise buku, merchandise non-buku, dan pemasaran merasa bahwa pekerjaan yang mereka lakukan di perusahaan tersebut kurang mengesankan bagi setiap individu. Hasil dan kesimpulan penelitian ini dapat menjadi saran bagi kelompok retail dan penerbitan, bagian perdagangan buku, perdagangan non buku dan divisi pemasaran untuk selalu memperhatikan seluruh karyawannya agar perusahaan ini dapat semakin maju dan meraih prestasi yang lebih. Keterbatasan penelitian ini adalah populasi hanya dilakukan pada karyawan tetap dan pada divisi tertentu karena adanya perbedaan variabel kompensasi finansial.
Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas variabel dengan menambahkan variabel gaya kepemimpinan, motivasi ekstrinsik dan kompensasi non finansial yang tidak terungkap dalam penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Semakin pesatnya kemajuan teknologi dalam industri penjualan buku dan penerbitan, berkembangnya teknologi toko buku elektronik (Gramediana) berbasis internet yang menandakan bahwa penerbit sudah mulai mempertimbangkan perubahan yang akan terjadi seiring dengan kemajuan komunikasi. sehingga media baca konvensional mulai mengalami pergeseran ke arah media digital. Perusahaan juga sebaiknya melakukan survei ulang terhadap karyawannya mengenai program pelatihan karena berdasarkan data responden berdasarkan pelatihan yang diikutinya, masih terdapat 10,87% persentase karyawan yang jarang mengikuti program pelatihan. Oleh karena itu disimpulkan bahwa perlu dilakukan survei kembali terhadap karyawan mengenai program pelatihan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya.
Sebab suatu perusahaan tidak akan maju tanpa sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.
Keterbatasan penelitian
Perusahaan harus memberikan motivasi intrinsik kepada karyawannya agar karyawan dapat memahami kualitas pekerjaannya dan kekurangannya masing-masing.
Bagi peneliti selanjutnya
Dampak Pelatihan dan Pengembangan terhadap Kinerja dan Efisiensi Karyawan: Studi Kasus Kantor Administrasi Distrik Lima, Sub-Kota Bole, Addis Ababa, Ethiopia. 2011), “Pengaruh komitmen dan motivasi terhadap bakat manusia dan kontribusinya terhadap kinerja organisasi”, Manajemen dalam pemasaran, vol. 3 Saya yakin bahwa pelatihan dan pengembangan yang diperlukan akan membantu saya dalam tugas-tugas saya di masa depan.
4 Pelatihan dan pengembangan yang saya terima tidak cukup membantu saya dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawab saya.
Uji autokorelasi