Zubaedi, M.Ag., M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang memberikan dukungan dalam penyelesaian studi. Hengki Satrisno, M.Pd.I selaku pembimbing II yang mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Selain itu, terdapat beberapa ilmu penunjang dalam membaca Al-Qur’an, salah satunya adalah ilmu tajwid. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman terhadap ilmu mengaji agar baik dan benar dalam membaca Al-Quran.
Identifikasi Masalah
Setelah siswa menerima materi tajwid dan menguasainya, siswa diharapkan mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid. Sehingga perlu dilakukan penelitian dan pengujian dengan baik, karena untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara pemahaman ilmu tajwid dengan keterampilan membaca Al-Qur’an.
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Secara Teoritis
- Secara Praktis a. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan dapat dijadikan wacana untuk menambah pengetahuan khususnya tentang proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa untuk lebih berkonsentrasi pada pengaruh ilmu tajwid dan lebih mahir membaca Al-Qur’an khususnya pada mata pelajaran pendidikan Islam.
Sistematika Penulisan
Kajian Teori
- Keterampilan Membaca Al Quran
- Pemahaman Ilmu Tajwid
- Hukum Nun Sukun dan Tanwin
Keterampilan membaca Al-Quran yang dimaksud dalam artikel ini adalah kemampuan atau ketangkasan seseorang dalam membaca Al-Quran dengan benar sesuai konsep-konsep dalam ilmu tajwid. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, yang akan sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam membaca Al-Qur’an. Perbedaan bakat seseorang juga akan menentukan seberapa cepat ia menguasai tata cara membaca Al-Qur'an.
Apabila anak sudah termotivasi dari dalam dirinya untuk mampu membaca Al-Qur’an, maka ia akan berusaha sungguh-sungguh untuk mencapainya. Faktor ini akan mempengaruhi kemampuan membaca Al-Quran anak yang berasal dari luar diri anak. Hukum belajar tajwid secara teori adalah fardhu kifayah, sedangkan hukum membaca Al-Qur'an menurut kaidah tajwid adalah fardhu ain.
Menurut Pak Amir yang dituangkan dalam bukunya Panduan Belajar Al-Quran bahwa hukum mempelajari tajwid sebagai suatu disiplin ilmu adalah fardhu kifayah (kewajiban kolektif). Sedangkan hukum membaca Al-Qur'an dengan menggunakan kaidah tajwid adalah fardhu'ain (kewajiban individu). Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa hukum belajar tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedangkan hukum membaca Al-Qur'an dengan tajwid adalah Fadhu'Ain.
Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian yang ditulis oleh Dewi Nilna Muna (2012), mahasiswi IAIN Walisongo Semarang, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dengan judul “Hubungan Pemahaman Tilawah dan Kelancaran Santri Madrasah Aliyah Santri di Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an Al-Husna. Desa Sidomulyo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus”. 40Dewi Nilnal Muna, “Hubungan Pemahaman Ilmu Tajwid Dengan Kefasihan Santri Madrasah Aliyah Di Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an Al-Husna Desa Sidomulyo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus”, Skripsi, (Semarang: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang, 2012). Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-sama menyelidiki pemahaman ilmu tajwid dan perbedaannya adalah skripsi ini dikaitkan dengan kelancaran siswa sedangkan skripsi penulis dikaitkan dengan keterampilan membaca. Alquran.
Penelitian tersebut ditulis oleh Sofiatun (2011), mahasiswa fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dengan judul “Studi Hubungan Antara Pemahaman Ilmu Tajwid Dengan Keterampilan Membaca Al-Quran Pada Siswa Kelas XI MAN 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011”. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “terdapat korelasi positif yang signifikan antara pemahaman ilmu tajwid dengan keterampilan membaca Al-Qur’an siswa kelas XI MAN 1 Semarang tahun pelajaran dapat diterima kebenarannya”. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah menyelidiki pengertian ilmu tajwid dan perbedaannya adalah skripsi ini berkaitan dengan keterampilan membaca Al-Quran siswa kelas XI sedangkan skripsi penulis berkaitan dengan Al-Quran. - Keterampilan membaca Al Quran siswa kelas VII dan akan dicari pengaruhnya antara pemahaman ilmu tajwid dengan keterampilan membaca Al Quran siswa kelas VII.
41 Sofiatun, “Studi Hubungan Pemahaman Ilmu Tajwid Dengan Kemampuan Membaca Al Quran Pada Kelas XI MAN 1 Skripsi Tahun Ajaran Semarang, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2011).
Kerangka Berfikir
Hipotesis
Dikatakan sementara karena jawaban baru didasarkan pada teori yang relevan dan belum berdasarkan fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Oleh karena itu, hipotesis dapat juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, sebelum jawaban empiris. Hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah: “Terdapat pengaruh pemahaman ilmu tajwid terhadap keterampilan membaca Al-Quran siswa kelas VII SMPN 17 Kota Bengkulu”.
Artinya semakin besar pengaruh pemahaman ilmu Tajwid maka semakin baik pula kemampuan membaca Al-Qur’an siswa VII. kelas di SMPN 17 Kota Bengkulu. Sebaliknya, semakin rendah pengaruh pemahaman ilmu Tajwid maka semakin rendah pula kemampuan membaca Al-Qur’an siswa VII. kelas di SMPN 17 Kota Bengkulu.
Jenis Penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian
Populasi dan Sampel 1. Populasi1.Populasi
- Sampel
25% atau lebih 49 Berdasarkan pernyataan diatas, maka sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah 25% dari jumlah siswa kelas VII SMPN 17 Kota Bengkulu yaitu 215 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah 54 siswa (sampel dipilih secara acak) dari 215 siswa. Penggunaan sampel dalam penelitian ini adalah untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga, serta memungkinkan hasil penelitian lebih tepat dan menyeluruh, karena semua data dari objek penelitian yang lebih kecil akan lebih mudah dianalisis secara rinci.
Teknik Pengumpulan Data
- Dokumentasi
Tes praktik merupakan tes yang memerlukan respon siswa berupa tingkah laku, perbuatan, atau perbuatan. Instrumen tes terdiri dari 50 soal, yang ditentukan pada kisi-kisi instrumen yang terdapat pada Lampiran 2. Setiap butir soal yang dijawab siswa dengan benar diberi poin/nilai 1, sedangkan siswa yang menjawab item salah diberi poin/nilai sebesar 0,52 Suatu instrumen tes dikatakan berkualitas baik apabila memenuhi syarat antara lain memiliki validitas dan reliabilitas.
Selain itu diperlukan analisis tingkat kesukaran dan analisis daya pembeda agar soal tes dapat dikatakan mempunyai sifat tugas yang baik. Penilaian tes praktik ini akan dilakukan dengan cara siswa membaca Al Quran satu persatu hingga tampil kedepan. Metode dokumentasi adalah pencarian data atau hal-hal yang berkaitan dengan variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, papan tanda, risalah rapat, kalender, agenda, dan lain-lain.53 Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, antara lain untuk memperoleh data tentang sekolah. profil, nama responden dan data terkait survei.
Instrumen Pengumpulan Data 1. Defenisi Operasional Variabel1.Defenisi Operasional Variabel
- Kisi-kisi Instrumen Penelitian
- Uji Coba Instrumen a. Teknik Validitas Data
Siswa mampu membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid (nun mati atau tanwin) tanpa kesalahan. Siswa mampu membaca Al-Qur’an sesuai hukum bacaan yang benar (nun mati atau tanwin) tanpa ada kesalahan. Siswa mampu membaca Al-Quran sesuai makna hukum bacaan yang benar (nun mati atau tanwin) dengan 3 kesalahan.
71-80 Cukup Siswa mampu membaca Al-Qur'an sesuai kaidah ilmu tajwid (nun mati atau tanwin) dengan 6 kesalahan. Siswa mampu membaca Al-Qur'an sesuai kaidah ilmu tajwid (nun mati atau tanwin) sebanyak 9 kali salah. Siswa mampu membaca Al-Qur’an sesuai makna huruf hukum bacaannya (nun mati atau tanwin) yaitu benar 9 kali ada kesalahan.
Siswa mampu membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid (nun mati atau tanwin) dengan lebih dari 9 kesalahan.
Teknik Analisis Data 1. Analisis Unit
- Uji Prasyarat Analisis Statistik a. Uji Normalitas
- Teknik Analisis
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua variabel mempunyai hubungan linier atau tidak signifikan. Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pemahaman ilmu tajwid dengan keterampilan membaca Al-Qur’an siswa SMPN 17 Kota Bengkulu. Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemahaman ilmu tajwid dengan keterampilan membaca Al-Qur’an siswa SMPN 17 Kota Bengkulu.
Untuk memperoleh nilai koefisien determinasi terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk mencari nilai koefisien korelasi dengan menggunakan rumus :.
Deskripsi Wilayah Penelitian 1. Profil Sekolah
- Identitas Kepala Sekolah
- Visi Sekolah dan Misi Sekolah a) VISI
- Keadaan Fasilitas Sekolah SMPN 17 Kota Bengkulu Tabel 1
- Keadaan Siswa SMPN 17 Kota Bengkulu Tabel 4.2
- Struktur Organisasi Sekolah SMPN 17 Kota Bengkulu
- Daftar Nama Guru dan Staf TU SMPN 17 Kota Bengkulu Tabel 4.3
Deskripsi Data
Pengujian Prasyarat Analisis Data
- Uji Normalitas Data
- Uji Linearitas
- Uji Homogenitas Data
Jadi dari hasil Kolmogorov-Smirnov diatas r_tabel adalah 0,175 yang berarti > 0,05 sehingga populasinya berdistribusi normal. Berdasarkan tabel diatas nilai signifikansi = 0,214 lebih besar dari 0,05 yang berarti terdapat hubungan linier yang signifikan antara variabel pemahaman tajwid (X) dengan keterampilan membaca Al-Quran (Y). Ho : Tidak semua varians sama (populasi tidak homogen) Dari data diatas dapat disimpulkan 0,173 > 0,05 maka variabel-variabel diatas terdiri dari varians yang sama.
Pengujian Hipotesis
- Tingkat Keterampilan Membaca Al Quran siswa SMPN 17 Kota Bengkulu
- Pengaruh Pemahaman Ilmu Tajwid Terhadap Keterampilan membaca Al Quran SMP 6 Kota Bengkulu
Dari hasil tabel diatas diketahui bahwa pemahaman Ilmu Tajwid di SMPN 17 Kota Bengkulu berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 44 responden. Dari hasil tabel diatas diketahui keterampilan membaca Al-Quran berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 25 responden. Pengaruh Pemahaman Pengetahuan Tajwid Terhadap Keterampilan Membaca Al-Qur'an di SMP 6 Kota Bengkulu Al-Qur'an di SMP 6 Kota Bengkulu.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui pengaruh pemahaman ilmu Tajwid terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an siswa. Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara pemahaman ilmu tajwid dengan keterampilan membaca Al-Quran sebesar 0,362. Jadi dari hubungan yang ada menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemahaman ilmu tajwid dengan keterampilan membaca Al Quran siswa sebesar 0,439 yang berada pada kategori sedang.
Berdasarkan perhitungan di atas terlihat koefisien determinasi sebesar 13,1% yang berarti variabel X yaitu pemahaman ilmu tajwid mempengaruhi variabel Y yaitu keterampilan membaca siswa sebesar 13,1%, sedangkan sisanya 86,9% di bawah pengaruh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian.
Pembahasan
Hasil analisis mengenai pengaruh pemahaman ilmu tajwid terhadap keterampilan membaca Alquran siswa SMPN 17 Kota Bengkulu menghasilkan persamaan regresi linier sederhana Y X. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara pemahaman ilmu mengaji dan membaca Al-Qur'an yang artinya semakin baik pemahaman seseorang terhadap ilmu Tajwid maka semakin baik pula kemampuan membaca Al-Qur'an. . Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan penulis sebelumnya yaitu: Terdapat pengaruh pemahaman ilmu tajwid terhadap kemampuan membaca Al-Qur'an terbukti dan dapat diterima.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Siswa diharapkan lebih meningkatkan motivasi belajarnya khususnya pada kelas pendidikan agama Islam yang didalamnya memuat pengajaran membaca dan menulis Al-Qur’an atau kaidah-kaidah ilmu tajwid, sehingga kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an dengan benar semakin meningkat. . Guru diharapkan lebih meningkatkan kualitas pembelajarannya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam khususnya mengenai membaca dan menulis Al-Qur’an, serta memperhatikan perkembangan setiap siswa, agar siswa benar-benar memahami kaidah tajwid, hingga meningkatkan kemampuan membaca siswa. Al Quran yang benar menurut kaidah ilmu tajwid. Al-Qurân al-Karîm Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya: Juz 1-30, Jakarta: PT.
Cece Abdulwaly, 2019, Ahlak Hafal Al Quran, Sukabumi: Farha Pustaka Fuad Ihsan, 2003, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. Imam Abu Zakaria Yahya Bin Syaraf An Nawawi, 2015, dalam Tibyan Adab, die de Quran uit het hoofd leert, Maktabah Ibn Abbas.