• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH PEMBERIAN KREDIT USAHA TANI PADA KOPERASI CU TYAS MANUNGGAL TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI DI KABUPATEN BANTUL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PENGARUH PEMBERIAN KREDIT USAHA TANI PADA KOPERASI CU TYAS MANUNGGAL TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI DI KABUPATEN BANTUL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Tani (Angul, Sudrajat, Maharani) 62

JURNAL ILMIAH AGRITAS VOL 5 NO 2 OKTOBER 2021 62-69

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT USAHA TANI PADA KOPERASI CU. TYAS MANUNGGAL TERHADAP TINGKAT

KESEJAHTERAAN PETANI DI KABUPATEN BANTUL

THE EFFECT OF LOANS ON CU. TYAS MANUNGGAL COOPERATION ON FARMERS' WELFARE LEVEL

IN BANTUL DISTRICT

Laurensia Oktafiani Angul1*, Suprih Sudrajat2, Artita Devi Maharani3

1,2,3

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

*E-mail korespondensi: angulann41@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani dan pengaruh pemberian kredit terhadap tingkat kesejahteraan petani yang menjadi anggota CU. Tyas Manunggal. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dan besarnya sampel sebanyak 70 responden.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat keluarga petani yang menjadi anggota CU.

Tyas Manunggal berdasarkan indikator tingkatan keluarga yang dikembangkan oleh BKKBN tergolong ke dalam keluarga sejahtera I. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kredit berpengaruh negatif yang bernilai sebesar Y= 1,190 – 0,047 X + e dan memiliki arah yang berlawanan sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kesejahteraan petani tidak hanya diperoleh dari kredit melainkan dari indikator lain. Berdasarkan nilai determinasi, variabel kredit hanya mempengaruhi 26,9% sisanya dipengaruhi faktor lain seperti luas lahan, pendidikan, dan pekerjaan tambahan yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Kata kunci: petani, kredit, kesejahteraan

ABSTRACT

This study aimed to determine the level of welfare of farmers and the effect of granting loan on the level of welfare of farmers who are members of CU. Tyas Manunggal. The basic method used in this research was a quantitative descriptive research method. The sampling technique used was purposive sampling technique.

Data collection technique used was a questionnaire. The number of sample was determined using the slovin formula, and the size of the sample is 70 respondents.

(2)

Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Tani (Angul, Sudrajat, Maharani) 63 The results of the study show that the members of the CU. Tyas Manunggal, based on the family level indicators developed by BKKBN, belongs to the prosperous family I. The results of the data analysis show that loan has a negative effect as described by the equation of Y = 1.190 – 0.047 X + e and has the opposite direction so that it can be interpreted that the welfare of farmers is not only obtained from loan but from other indicators. Based on the determined value, the loan variable only affects 26.9%, the rest is influenced by other factors such as land area, education, and additional work that are not explained in this study.

Keywords : farmer, loan, welfare

PENDAHULUAN

Negara Indonesia adalah negara agraris di mana mata pencaharian mayoritas penduduknya bercocok tanam. Sektor pertanian dengan produksi berbagai komoditas bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan nasional, telah menunjukkan kontribusi yang sangat signifikan bagi pembangunan ekonomi negara kita ini. Hal ini yang menyebabkan mata pencaharian pada sektor pertanian memiliki peran penting. Dalam kehidupan sehari-hari, para petani akan selalu membutuhkan uang tunai untuk keperluan sehari-hari ataupun untuk memenuhi kebutuhan akan sarana produksi pertanian.

Pendirian koperasi kredit ataupun kegiatan simpan pinjam menjadi sangat penting dan membantu petani dalam meningkatkan pendapatan yang tidak tetap (Subandi, 2015). Keberadaan koperasi di suatu wilayah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan penduduk jika mampu bergerak di bidang unit usaha yang diharapakan mampu bertindak sebagai sektor pendorong kemajuan ekonomi wilayah.

Keberadaan koperasi CU.Tyas Manunggal sejauh ini sudah sangat berguna bagi para petani. Koperasi yang beranggotakan 3.126 anggota per Desember 2020 sudah berdiri selama 15 tahun dan membawa begitu banyak perubahan ekonomi bagi para petani yang menjadi anggota di koperasi ini. CU. Tyas Manunggal memiliki visi terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh anggota yang tertuju pada pemberdayaan setiap anggotanya. Visi inilah yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian sejauh mana petani yang melakukan kredit pada CU. Tyas Manunggal mencapai sejahtera. Berdasarkan beberapa uraian-uraian di atas maka dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Tani Pada Koperasi CU. Tyas Manunggal Terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani. Melalui penelitian ini akan dilihat sebagaimana besar pengaruh keberadaan Koperasi CU. Tyas Manunggal sendiri dalam meningkatkan kesejahteraan petani yang melakukan kredit dan yang menjadi tolak ukur sendiri dengan

(3)

Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Tani (Angul, Sudrajat, Maharani) 64 Y= 𝒂 + 𝒃𝑿 + 𝒆

membandingkan tingkat kesejahtaraan menurut BKKBN. Berdasarkan kategori kesejahteraan sendiri, BKKBN menggolongkan dalam beberapa kriteria, diantaranya:

a) Keluarga Pra Sejahtera (kebutuhan dasar keluarga) b) Keluarga Sejahtera I (kebutuhan psikologis)

c) Keluarga Sejahtera II (kebutuhan pengembangan) d) Keluarga Sejahtera III (aktualisasi diri)

e) Keluarga Sejatera III Plus

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana tingkat kesejahteraan petani yang menjadi anggota koperasi CU. Tyas Manunggal. Serta bagaimana pengaruh pemberian kredit pinjaman terhadap tingkat kesejahteraan petani yang menjadi anggota koperasi CU. Tyas Manunggal.

Sedangakan hipotesis dari penelitian ini adalah diduga pemberian kredit pada CU.

Tyas Manunggal berpengaruh terhadap kesejahteraan petani.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini telah dilaksanakan di Koperasi CU. Tyas Manunggal, di Kabupaten Bantul pada bulan April - Mei 2021. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling dan penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin, sehingga peneliti menetapkan jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 70 orang.

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear, uji signifikansi (Uji t).

1. Analisis Regresi Linear Persamaan dari Regresi Linear adalah:

Keterangan:

Y = Kesejahteraan Petani (Variabel dependen) X = Kredit (Variabel independen) = Error term α = Konstanta

b = Koefisien Regresi

2. Uji Signifikansi Parsial (uji t)

Untuk menguji koefisien garisnya dapat dilihat nilai t hitung dan nilai signifikansinya pada taraf 0,05 (5%). Jika nilai sig. ≤ 0,05 maka H0 ditolak atau variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Namun apabila nilai sig. ≥ 0,05 maka H0

(4)

Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Tani (Angul, Sudrajat, Maharani) 65 diterima atau variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh nilai R-Square atau Adjusted R- Square. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat sangat terbatas (Imam, 2011).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit usahatani pada koperasi CU. Tyas Manunggal terhadap tingkat kesejahteraan petani di Kabupaten Bantul. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui kuesioner. Sampel yang digunakan sebanyak 70 responden.

Adapun distribusi tingkat kesejahateraan keluarga petani berdasarkan indikator tidak terpenuhi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1

Tingkat KS Indilkator yang tidak terpenuhi Jumlah Frekuensi (%)

KS I 1. Bila pasangan usia subur ingin ber-KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi

24 orang 34,28%

KS II 2. Anggota keluarga umur 10-60 tahun ada yang bisa membaca tulisan latin

26 orang 37,14%

3. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat atau obat kontrasepsi.

14 orang 20%

KS III 4. Anggota keluarga aktif dalam kegiatan

masyarakat di lingkungan rumah yang bersifat sosial kemasyarakatan

3 orang 4,28%

KS III Plus 5. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/ yayasan/institusi masyarakat.

3 orang 4,28%

Total 70 100%

Sumber : Data primer diolah, 2021

Berdasarkan kategori tingkatan keluarga sejahtera, dapat dikatakan bahwa petani yang menjadi anggota Koperasi CU. Tyas Manunggal tergolong ke dalam KS I, di mana keluarga yang belum memenuhi setiap indikator paling tinggi ada pada indikator KS II dengan indikator yang belum terpenuhi yaitu seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin berjumlah 26 orang dengan frekuensi 37,14% dan indikator pasangan usia subur dengan dua atau lebih menggunakan alat atau obat kontrasepsi berjumlah 14 orang dengan frekuensi 20% sehingga jika dijumlahkan sebesar

(5)

Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Tani (Angul, Sudrajat, Maharani) 66 40 orang dengan frekuensi sebesar 44,56% pada KS II yang belum terpenuhi.

Uji Hipotesis 1. Regresi Linear

Persamaan dari regresi linear adalah sebagai berikut:

Y= 1,190 – 0,047 X + e

Berdasarkan persamaan di atas, nilai dari variabel kredit (X) terhadap kesejahteraan (Y) sebesar -0,047, dapat dijelaskan bahwa persamaan regresi yang diperoleh memiliki arah yang berlawanan, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kredit tidak berpengaruh pada tingkat kesejahteraan petani atau berapapun besar dari kredit tidak berpengaruh pada kesejahteraan. Kesejahteraan petani dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Atau bisa dikatakan keluarga petani memperoleh kesejahteraan tidak hanya dari kredit melainkan dari faktor lain seperti pendapatan dan tanggungan dalam keluarga yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Menunjukkan nilai variabel kredit memiliki nilai t hitung sebesar -4,829 dan nilai signifikansi sebesar 0,001≤ 0,05 menunjukkan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh pada variabel terikat.

3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

(6)

Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Tani (Angul, Sudrajat, Maharani) 67 Diperoleh nilai determinasi (R-Square) adalah 0,269. Nilai 0,269 tersebut dapat diartikan variabel kredit mempengaruhi kesejahteraan sebesar 26,9% sisanya sebesar 73,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti seperti pendapatan dan jumlah tanggungan serta pengeluaran keluarga. Jumlah pendapatan anggota CU. Tyas Manunggal di atas menunjukkan bahwa pendapatan setiap petani memiliki jumlah yang berbeda-beda dan begitupun dengan pengeluaran akan berbeda-beda setiap keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Sehingga menunjukkan bahwa faktor lain yang mempengaruhi kesejahteraan keluarga petani berasal dari pendapatan dari hasil usaha tani. Berdasarkan indikator BKKBN, ada seseorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan merupakan salah satu hal terpenting dalam memenuhi indikator kesejahteraan.

Keadaan seperti yang sedang terjadi sekarang ini, di mana masa pandemik karena pengaruh virus corona masih melanda negara kita menyebabkan pendapatan dari usaha tani mengalami penurunan, yang menyebabkan kebutuhan meningkat sedangkan pendapatan menurun. Sehingga akan berdampak juga pada kesejahteraan keluarga mereka.

Tabel 2. Jumlah Pendapatan

Sumber CU Tyas Manunggal, 2021

Jumlah tanggungan dalam keluarga mempengaruhi jumlah pengeluaran dalam keluarga. Semakin banyak jumlah tanggungan dalam keluarga, maka semakin besar pengeluaran mereka,sehingga akan berpengaruh pada kesejahteraan keluarga.

Tabel 3 . Jumlah Tanggungan Keluarga

Tanggungan Keluarga Jumlah

2 16

3 28

4 22

5 4

Sumber CU Tyas Manunggal, 2021

Pendapatan Jumlah

Rp 2.000.000 20

Rp 2.500.000 9

Rp 3.000.000 22

Rp 3.000.000 5

Rp 4.000.000 13

(7)

Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Tani (Angul, Sudrajat, Maharani) 68 Berdasarkan tabel jumlah tanggungan keluarga dapat dilihat bahwa tanggungan keluarga memiliki jumlah yang berbeda-beda. Tanggungan keluarga dengan anggota keluarga yang masih menempuh pendidikan di bangku sekolah seperti SD akan berbeda dengan keluarga yang anggota keluarganya menempuh pendidikan di bangku SMP atau SMA maupun yang di bangku perkuliahan. Begitu pun dengan tanggungan keluarga yang anggota keluarganya masih di bawah umur maupun dengan jumlah tanggungan keluarga yang sudah tidak menempuh pendidikan lagi akan berbeda.

Sehingga faktor ini pun akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani. Tanggungan keluarga juga dipengaruhi dengan keadaan lingkungan tempat tinggal maupun kondisi sosial. Keadaan seperti sekarang ini, di mana masa pandemik memiliki tanggungan keluarga dengan kebutuhan yang sangat banyak, bukan saja kebutuhan pangan, sandang, dan papan melainkan kebutuhan akan kesehatan seperti obat-obatan dan vitamin untuk menjaga imun tubuh.

KESIMPULAN

1. Berdasarkan kategori tingkatan keluarga sejahtera, bahwa petani yang menjadi anggota Koperasi CU. Tyas Manunggal tergolong ke dalam KS I, di mana keluarga yang belum memenuhi setiap indikator paling tinggi ada pada indikator KS II dengan indikator yang belum terpenuhi yaitu seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin berjumlah 26 orang dengan frekuensi 37,14% dan indikator pasangan usia subur dengan dua atau lebih menggunakan alat atau obat kontrasepsi berjumlah 14 orang dengan frekuensi 20% sehingga jika jumlahkan sebesar 40 orang dengan frekuensi sebesar 44,56%. Berdasarkan persamaan dalam regresi linear, nilai dari variabel kredit (X) terhadap kesejahteraan (Y) sebesar: Y = 1,190 – 0,047 X + e dapat dijelaskan bahwa persamaan regresi yang diperoleh memiliki arah yang berlawanan, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa kredit tidak berpengaruh pada tingkat kesejahteraan petani. Kesejahteraan petani dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan uji parsial dengan uji T, nilai variabel kredit memiliki nilai t hitung sebesar -4,829 dan signifikansi sebesar 0,01 ≤ 0,05 maka Ho ditolak, bahwa variabel bebas tidak berpengaruh pada variabel terikat. Berdasarkan determinasi (R2), diketahui nilai determinasi (R-Square) adalah 0,269. Nilai 0,269 tersebut dapat diartikan variabel

(8)

Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Tani (Angul, Sudrajat, Maharani) 69 kredit mempengaruhi kesejahteraan sebesar 26,9%, sisanya sebesar 73,1% dijelaskan oleh variabel atau faktor lain seperti pendapatan, jumlah tanggungan keluarga yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang, Suharjo. 2008. Analisis Regresi Terapan dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Belgianto, Blasius. 2007. Analisis Kesehatan Kredit Union. Skripsi. Manajemen.

Universitas Sanata Dharma. https://repository.usd.ac.id/2694/ 2/012214231Full.pdf Bramentho. 2020. Pengaruh Kredit Union Bahenma Nadenggan Terhadap Pendapatan

Petani Kopi. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Canita Putri Lepia, Dwi Haryono, Eka Kasymir. 2017. Analisis Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Pisang di Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Jurnal Unila 5 (3).

Ghozali. 2018. Aplikasi Analisis Multivariete SPSS 25 (9th ed.). Universitas Diponegoro. Semarang.

Iski Nurul, Nunung Kusnadi, Harianto. 2016. Pengaruh Kredit Terhadap Pendapatan Petani Kopi Arabika di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Jurnal Manajemen & Agribisnis 13(2): 2407-2524.

Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan SPSS. BP UNDIP. Semarang.

Margono. 2010. Populasi dan Sampel: Pengertian Populasi Adalah? https://www.statistikian .com/2012/10/pengertian- populasi-dan-sampel.html.

Muksit,Al. 2017. Analisis Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Karet di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari. Skripsi.

Mulyono. 2019. Analisis Uji Asumsi Klasik.

https://bbs.binus.ac.id/management/2019/12/analisis-uji-asumsi- klasik/ .

Munaldus, Yuspita Karlena, Yohanes RJ. 2012. KREDIT UNION, Kendaraan Menuju Kemakmuran, Praktik Bisnis Sosial. Model Indonesia. PT Elex Media Komputindo.

Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait