• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pemberian tugas, usaha kesehatan sekolah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pemberian tugas, usaha kesehatan sekolah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS, USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII DI SMPN 17 PADANG

JURNAL

Oleh:

ASTRID IVO SILVIA 11090150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)
(3)

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS, USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII DI SMPN 17 PADANG

Oleh

,

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

STKIP-PGRI Sumbar 2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi

STKIP PGRI Sumatera Barat

Email: Astridivo1992@yahoo.com,

ABSTRACT

This study aims to determine the effect, assignments, school health uasaha and interest in learning the learning achievement in social studies class VII SMPN 17 Padang The results of this study indicate that: (1) Giving the task obtained coefficient value of 0.147. The coefficient value is significant because the value thitung 1,548> t table 0.05 (1.654). That is the task of giving a significant effect on learning achievement; (2) school health obtained coefficient value of 0.247. The coefficient value is significant because the value thitung 5.325> 0.05 ttable (1,654). This means that school health significantly influence learning achievement; (3) interest in learning obtained coefficient value of 0.216. The coefficient value is significant because thitung 3,126> t table 0.05 (1.654). This means that the interest in learning have a significant effect on learning achievement; (4) the level of assignment, uasaha school health, and student interest a significant effect on student achievement, hala can be seen on the value Fhitung 86.161> F table 2,66

Keywords: Achievement, School Health Unit, Interest in Learning ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh, pemberian tugas, uasaha kesehatan sekolah dan minat belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran IPS kelas VII di SMPN 17 Padang Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pemberian tugas diperoleh nilai koefisien sebesar 0,147. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 1,548 > tTabel 0,05 (1,654). Artinya pemberian tugas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar; (2) usaha kesehatan sekolah diperoleh nilai koefisien sebesar 0,247. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,325 >

tTabel 0,05 (1,654). Artinya usaha kesehatan sekolah berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar;

(3) minat belajar diperoleh nilai koefisien sebesar 0,216. Nilai koefisien ini signifikan karena thitung sebesar 3,126 > tTabel 0,05 (1,654). Artinya minat belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar; (4) tingkat pemberian tugas, uasaha kesehatan sekolah, dan minat belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar, hala ini dapat dilihat pada nilai fhitung sebesar 86,161 > fTabel 2,66 Kata Kunci: Prestasi Belajar, Usaha Kesehatan Sekolah, Minat Belajar

(4)

PENDAHULUAN

Pada hakikatnya, pendidikan adalah hal yang telah kita lalui dan telah berlangsung seumur hidup yang di jalani. Kemampuan- kemampuan yang ada di diri kita serta didikan-didikan yang telah berlangsung selama itu memberikan arahan untuk bersosialisasi di dalam bermasyarakat merupakan contoh pendidikan yang kita lalui. Segala yang berhubungan dengan kehidupan di dunia ini tak lepas dari pendidikan, seperti yang dijelaskaskan dalam Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya, dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri, tidak dengan bantuan orang lain.

Pertolongan dan bimbingan yang diberikan berupa bimbingan belajar sehinga menunjang perkembangan siswa. Pendidikan dilakukan agar

peserta didik menyadari bahwa setiap peserta didik memiliki kemampuan untuk berprestasi, terencana dalam pendidikan. Karena dalam kehidupan bermasyarakat di pandang bahwa pendidikan dibutuhkan agar menjadi individu yang bermanfaat, bermatabat, serta berkepribadian sosial yang baik di lingkungan masyarakat. Dengan tujuan Negara kita mampu untuk memajukan, menyejahterakan, dan meratakan pendidikan di seluruh Indonesia dan mencapai tujuan Nasional Negara Indonesia.

Prestasi merupakan suatu hal yang penting, karna merupakan tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan seorang peserta didik dalam memahami dan mengusasi suatu mata pelajaran. Syah (2012:141) mengemukakan bahwa “Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”. Prestasi belajar ini digunakan untuk menilai hasil pembelajaran para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu. Prestasi belajar juga menjadi pedoman untuk peserta didik dalam melajutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi, contohnya melalui proses evaluasi formatif atau nilai ujian tengah semester seperti yang ada pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1: Ranking Kelas Semester 1 dari Lokal VII.1 sampai VII.8 dan nilai IPS Terpadu pada siswa Kelas VII SMPN 17 Padang tahun ajaran 2015/2016.

NO Rangking

Kelas dan Rata-rata Nilai Siswa

KKM VII.1 VII. 2 VII. 3 VII. 4 VII. 5 VII.6 VII. 7 VII. 8

1 1 70.17 70,45 78,10 66,96 78,25 70,35 74,60 76,79 75

2 2 68,65 70,23 74,31 66,35 76,15 66,03 72,54 62,36 75

3 3 64.74 70,09 74,23 66,34 72,08 64,75 70,52 62,00 75

4 4 64.13 68,33 70,30 64,34 70,80 64,44 68,35 60,43 75

5 5 62,34 68,26 68,44 62,03 68,41 62,28 66,75 60,07 75

6 6 62,30 66,33 65,71 61,90 64,41 62,19 64,94 58,78 75

7 7 60,75 66,02 64,00 61,38 64,20 60,79 64,72 58,30 75

8 8 60,33 62,91 63,10 60,79 62,64 60,70 62,67 56,88 75

9 9 58,96 62,36 62,13 58,55 60,71 59,13 60,38 56,40 75

10 10 58,01 62,11 62,01 56,37 58,27 56,10 60,28 54,77 75

Sumber : Guru bidang studi IPS SMPN 17 Padang,

(5)

Dari tabel 1 di atas dapat kita lihat prestasi belajar di SMPN 17 Padang dari nilai IPS yang tertinggi dari tiap lokal hanya 4 orang yang lewat dari KKM 75, sangat tidak memuaskan. Untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar butuh belajar lebih giat.

Hal ini terlihat dari sebagian dari nilai ketuntasan siswa setiap kelasnya banyak yang mendapat nilai dibawah KKM. Ini menunjukkan ada beberapa nilai masih berada di bawah nilai yang diinginkan, nilai ketuntasan belajar siswa kelas VII adalah 75.

Nilai tertinggi nya 78 dan nilai terendahnya 56

.

KAJIAN PUSTAKA Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukan dengan nilai tes-tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Depdiknas, 2007:787). Menurut Syah (2012:141) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telajah ditetapkan dalam sebuah program.

Suryabarata (2002;23) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari hasil latihan, pengalaman yang didukungoleh kesadaran

Pemberian Tugas (Resitasi)

Menurut Ibrahim dan Nana Syaodih (2003:107), pemberian tugas dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada siswa melakukan tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran, seperti mengerjakan soal-soal, mengumpulkan kliping dan sebagainya. Pemberian tugas adalah salah satu teknik yang digunakan dengan tujuan agar siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat terintegrasi (Roestiyah, 2001:133).

Menurut Syaiful Sagala (2009 : 201) metode pemberian tugas dan resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar murid

melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual atau kelompok. Metode resitasi mempunyai tiga fase, yaitu : (a) guru memberi tugas, (b) siswa melaksanakan tugas, (c) siswa mempertanggungjawabkan pada guru apa yang telah dipelajari.

Usaha Kesehatan Sekolah

Menurut Depkes RI dalam Effendi (2007: 11), UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya terbentuk perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik, warga sekolah maupun warga masyarakat.

Menurut Departemen Pendidikan &

Kebudayaan dalam Nasrul (2012) UKS adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan yankes di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan dilindungi program Lingkungan sekolah.

Minat Belajar

Menurut Slameto (Djaali 2006:121) minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Crow and Crow (Djaali 2006:121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, dan pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Holland (dalam Djaali 2008 : 122) menyatakan bahwa minat adalah

“kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan misalnya minat belajar”.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada

daya tarik baginya.

(6)

Hipotesis

Beradasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, dikemukakan rumusan hipotesis sebagai berikut :

Ha : diduga pemberian tugas, usaha kesehatan, dan minat belajar secara simultan terdapat berpenagruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP N 17 Padang.

Ha : diduga pemberian tugas, usaha kesehatan, dan minat belajar secara simultan tidak terdapat berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP N 17 Padang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dan Asosiatif. Menurut Arikunto (2010:105) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menjelaskan atau mendiskripsikan suatu hal seperti apa adanya. Selanjutnya Arikunto (2010:239) menjelaskan bahwa metode asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antar variabel dan apabila ada, berapa erat hubungannya. Tempat dan waktu penelitian dilakukan pada siswa SMPN 17 Padang. Waktu yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah selama kurang lebih 1 (satu) bulan.

Polulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 17 Padang yang terdaftar di tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 285 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Propotional Random Sampling dalam penelitian ini jumbah sampel adalah 165 orang. Pemberian tugas, usaha ksehatan sekolah, dan Minat belajar, dan Prestasi belajar diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan

terlebih dahulu. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif dan negatif.

Jenis Data Dan Sumber Data Jenis Data

1. Data primer

Data yang dikumpulkan secara langsung melalui pengisian kuesioner oleh sampel penelitian dalam Pemberian tugas, usaha kesehatan sekolah dan minat belajar. Data tersebut diperoleh dari siswa yang menjadi responden yang menjadi objek penelitian ini.

Data primer dikumpulkan dari responden yang menjadi sampel.

2. Data sekunder

Data yang dikumpulkan melalui tata usaha dan guru bidang studi maupun dokumentasi serta catatan-catatan yang relevan dan berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Tingkat Capaian Responden (TCR) variabel X

Berdasarakan TCR masing-masing variabel bahwa rata-rata variabel pemberian tugas adalah 4,10 dengan tingkat capaian responden sebesar 82,09% dan termasuk kategori Baik.

Variabel Usaha kesehatan sekolah adalah rata- rata adalah 4,18 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 83,86%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel usaha kesehatan sekolahh berada pada kategori Baik. Minat belajar adalah rata-rata 4,22 dengan tingkat capaian responden sebesar 84,35%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel minat berada pada kategori baik.

Koefisien Determinasi

Hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil niali R Square sebesar 0,729 yang artinya 72,9 % perubahan pada variabel dependen (prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (pemberian tugas, usaha kesehatan sekolah, dan minat belajar) sedangkan sisanya

(7)

sebesar 27,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak teermasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji t

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pemberian tugas (X1) terhadap prestasi belajar (Y) Untuk variabel pemberian tugas diperoleh nilai thitung ≥ ttabel (1,548 ≥ 1,65403) pada alpha 5%, diperoleh nilai sig ≤ alpha (0,000 ≤ 0,05), berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemberian tugas berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar.

Hal ini berarti semakin baik pemberian tugas yang diberikan maka akan semakin baik prestasi belajar siswa.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara usaha kesehatan sekolah (X2) terhadap prestasi belajar (Y)

Untuk variabel usaha kesehatan sekolah diperoleh nilai thitung ≥ ttabel (5,325 ≥ 1,65403) pada alpha 5%, diperoleh nilai sig ≤ alpha (0,000 ≤ 0,05), berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa usaha kesehatan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar.

Hal ini berarti semakin naik usaha kesehatan sekolah maka akan semakin naik prestasi belajar siswa.

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara minat belajar (X3) terhadap prestasi belajar (Y) Untuk variabel prestasi belajar diperoleh nilai thitung sebesar ≥ ttabel (3,126 ≥ 1,65403) pada alpha 5%, dan nilai sig ≤ alpha (0,000 ≤ 0,05), berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar. Hal ini berarti semakin naik minat belajar maka akan semakin naik prestasi belajar siswa.

Uji F

hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 dapat dilihat pada Tabel 30 diatas, menunjukkan bahwa nilai ≥ Ftabel (86,161 ≥ 2,66) dan nilai sig ≤ alpha (0,000 ≤ 0,05).

Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemberian tugas, usaha kesehatan sekolah dan minat belajar di sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar.

Artinya semakin baik tingkat pemberian tugas, usaha kesehatan sekolah dan minat belajar di sekolah maka akan semakin naik pula prestasi belajar siswa di SMPN 17 Padang.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar IPS Terpadu. Adapun saran-saran tersebut ditujukan kepada :

1. Dari hasil penelitian dalam pemberian tugas kepada siswa berada pada kategori baik.

Maka disarankan kepada siswa agar lebih baik dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru untuk mengasah otak siswa baik belajar di rumah maupun di sekolah agar proses tidak dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang lain yang tidak berhubungan dengan tugas dan pelajaran. Oleh karena itu, siswa harus fokus dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru baik dikerjakan di rumah maupun disekolah.

2. Dari hasil penelitian usaha kesehatan sekolah berada pada kategori baik. Maka disarankan kepada siswa untuk lebih baik dalam meningkatkan usaha kesehatan sekolah menjadi lebih baik lagi. Usaha kesehatan keberadaannya di sekolah sangat diperlukan sekali baik untuk guru maupun siswa itu sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah, kesehatan siswa dan lingkungan sekolah. Oleh karena itu, siswa dan guru harus memperhatikan usaha kesehatan sekolah agar selalu bersih, dan peraturan dari UKS harus dilaksanakan.

(8)

3. Dari hasil penelitian minat belajar berada pada kategori baik, dimana tingkat ketercapaian tertinggi berada pada indikator ketertarikan pada mata pelajaran dan terendah berada pada indikator perasaan senang, untuk itu diharapkan kepada setiap siswa agar siswa menyenangi pelajaran dan menyukai pelajaran tersebut.

4. Secara keseluruhan siswa diharapkan lebih rajin mengerjakan tugas, menjaga kesehatan dan lebih giat lagi khususnya jika siswa memiliki ketekunan dalam mengerjakan tugas, kesehatan yang baik, dan minat belajar, dalam mengikuti pelajaran maka besar kemungkinan hasil yang didapat akan lebih baik lagi. Selain siswa pihak sekolah seperti guru, kepala sekolah lebih memperhatikan siswa agar siswa lebih giat lagi untuk belajar, baik belajar sendiri maupun belajar secara kelompok untuk menciptakan proses belajar yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

PT Rineka Cipta: Jakarta

Ardiansyah Pratama Putra. 2008. Pengaruh lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas VIII SMP Negeri 13 Malang.

Universitas Negeri Malang: Fakultas Ekonomi. Skripsi

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. ALFABETA: Bandung Baharuddin dan Wahyudi, nur. 2008. Teori

Belajar dan Pembelajaran, Ar-ruz Media Group: Yogyakarta

Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. PT Bumi Aksara: Jakarta

Djalal, M.F. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa Asing. P3T IKIP Malang: Malang

Golemen, Daniel. 2002. Kecerdasan Emosional (terjemahan). PT. Gramedia Pustaka: Jakarta

Inayah. 2007. Pengaruh motivasi belajar, kedisiplinan siswa, dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar pendidikan agama islam siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Purwokerto Pekalongan. IAIN Walisongo : Skripsi Mudjiono, Dimyati. 2010. Belajar dan

Pembelajaran. PT Abadi Mahasatya:

Jakarta.

Priyatno, Dwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS.

PT Buku Kita: Jakarta

Riduwan. 2007. Cara Mengunakan dan Memaknai Analis Jalur (Path Analysis). Alfabeta: Bandung Sudjana, Nana. 2007. Penelitian dan

Penilaianan Pendidikan. Sinar Baru Algesindo: Bandung

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. ANDI:

Yogyakarya

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan

Psikologi Proses Pendidikan. Remaja Rosdakarya: Bandung

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Raja Gravindo Pustaka: Jakarta

Tulus, Tu’u. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Grasindo:

Jakarata

Uno, Amzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya:Analisis di Bidang Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta.

Witherington. 2005. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

(9)

Referensi

Dokumen terkait

The results of this study prove that trust and convenience have a significant effect on buying interest during the Covid 19 pandemic, while product quality, perceived usefulness and

Thus the paper concludes that while the ownership structure of firms in terms of equity interest appear to have a visible and significant effect on dividend payout of firms, on the