• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pendidikan karakter terhadap moral siswa

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pendidikan karakter terhadap moral siswa"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

Secara keseluruhan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan karakter terhadap moral siswa di SMPN 2 Pesawaran. Dengan demikian Ha yang penulis usulkan adalah ada pengaruh pendidikan karakter terhadap moral siswa SMP Negeri 2 Pesawaran pada tahun pelajaran yang diterima.

Tabel               Hal
Tabel Hal

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Karena dengan pendidikan karakter ini siswa dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak, mana yang patut ditiru dan mana yang tidak boleh ditiru. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Moral Siswa di SMPN 2 Pesawaran.

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

  • Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Hasil penelitian berjudul “Pengaruh Pembinaan Akhlak Terhadap Pendidikan Karakter Siswa Di SMA Islam Alma’arif Singosari Malang”. Hasil penelitian berjudul “Implementasi Mata Pelajaran Aswaja Untuk Membentuk Karakter Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Ma’arif Nu 5 Desa Tahun Pelajaran 2015”.

Moral Siswa

  • Pengertian Moral
  • Karakteristik Moral dan Sikap Siswa
  • Tujuan Mempelajari Etika dan Moral
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Moral
  • Tahapan Moral

Kepribadian seseorang sangat erat kaitannya dengan aktivitas sehari-hari, akhlak sangat diperlukan untuk kehidupan yang damai dan harmonis sesuai aturan. Kepribadian seseorang sangat erat kaitannya dengan aktivitas sehari-hari, akhlak sangat diperlukan untuk kehidupan yang damai dan harmonis sesuai aturan.

Pendidikan Karakter

  • Pengertian Pendidikan Karakter
  • Ciri-ciri Pendidikan Karakter
  • Tujuan Pendidikan Karakter
  • Manfaat Pendidikan Karakter
  • Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter harus mengedepankan nilai-nilai inti etis (core ethical values) sebagai dasar pembentukan karakter yang baik. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk karakter bangsa secara utuh, baik pengetahuan (kognitif), nilai-nilai kehidupan (afektif) maupun perbuatan terpuji (psikomotorik).

Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Moral Siswa

Dengan itu dapat dipahami bahwa pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, tetapi lebih dari itu merasakan (afektif) derajat yang baik dan terbiasa melakukannya (psikomotorik). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik seharusnya tidak hanya melibatkan aspek “pengetahuan yang baik” tetapi juga perasaan yang baik dan perilaku yang baik. Pendidikan karakter muncul karena proses pendidikan yang dilakukan selama ini belum sepenuhnya berhasil membangun manusia Indonesia yang berkarakter.

Bagi orang tua dan guru untuk mengimplementasikan pendidikan karakter sejak usia dini, hal ini dikarenakan jika diterapkan sejak usia dini akan lebih mudah menerapkannya. Ajaran Islam tentang pembinaan karakter bukan hanya sekedar teori, tetapi karakter Nabi Muhammad SAW tampil sebagai teladan (uswah hasanah) atau panutan. Berdasarkan pemaparan di atas, keniscayaan pendidikan karakter terlihat dari peristiwa-peristiwa yang menunjukkan karakter buruk, maka pendidikan karakter dianggap sebagai solusinya.

Dengan pendidikan karakter yang baik, hal ini terlihat dari moral atau etika bangsa, hal ini dikarenakan nilai moral bangsa merupakan aspek penting dari kualitas sumber daya manusia yang menentukan kemajuan bangsa.

Hipotesis Penelitian

Penulis dapat menyimpulkan bahwa penanaman pendidikan karakter baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah merupakan pengaruh yang sangat penting bagi siswa, dengan pembentukan karakter dapat menjadi bekal dan sebagai bekal berpikir, berperilaku baik dan positif dapat mempengaruhi siswa. diri agar dapat membedakan pergaulan yang baik dan buruk, serta dapat membentuk generasi yang berakhlak mulia. Sedangkan hipotesis yang penulis ajukan sebagai jawaban sementara dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pendidikan karakter terhadap moral siswa.

Rancangan Penelitian

Sifat penelitian ini bersifat korelasional yaitu penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan dan jika ada seberapa erat hubungan tersebut dan apakah hubungan tersebut bermakna atau tidak.

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

  • Variabel Bebas (X)
  • Variabel Terikat (Y)
  • Sampel
  • Teknik Pengambilan Sampel

Jika setiap manusia memberikan suatu data, maka jumlah atau besarnya populasi akan sama dengan jumlah orang. yang nantinya akan diteliti untuk diambil kesimpulannya. Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa populasi adalah semua objek/subjek penelitian yang menjadi perhatian kita. Sampel sering disebut sebagai sampel, yaitu “sebagian kecil (subset) dari suatu populasi”. 54 Sampel adalah "sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti." Sampel juga merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik itu.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti dapat memahami bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang mempunyai sifat atau karakteristik tertentu yang akan diteliti. Sampel ini diperoleh dengan cara diundi dari lima kelas, dan hasil undian yang terpilih adalah kelas VIII (3) dengan jumlah siswa 34 orang. Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa penelitian dilakukan dengan cara pengelompokan yaitu dengan cara undian pada setiap kelas.

Oleh karena itu peneliti mengambil sampel di kelas VIII (3) yang berjumlah 34 siswa, sedangkan beberapa siswa yang diluar sampel akan dijadikan sebagai sampel tes dalam ujian.

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti dengan tepat, jika tingkat validitas instrumen tersebut menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang bersangkutan. 60. Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk menyatakan suatu gejala yang telah diteliti dengan baik melalui data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dapat ditentukan valid atau tidak validnya data tersebut. Sehubungan dengan pendapat tersebut, dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan penulis adalah validitas internal.

Mengukur kemantapan alat ukur atau alat pengumpul data memerlukan validitas sebagai alat ukur dalam suatu penelitian, agar apa yang akan diteliti benar-benar valid. Memang ada korelasi antara variabel x dan y, tetapi korelasinya sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasinya dapat diabaikan (diasumsikan tidak ada korelasi antara variabel x dan y).

Teknik Analisis Data

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Profil SMP Negeri 2 Pesawaran Identitas sekolah Identitas sekolah
  • Visi Sekolah
  • Misi Sekolah

Terwujudnya pembinaan bagi siswa yang berbakat dan terampil serta siswa yang mengalami kesulitan belajar d. Untuk dapat menangani tugas mengajar dan sistem yang baik untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan struktur yang baik.

Ermin Agustantina,

Joko Untung

Data Variabel Penelitian

Data Pendidikan Karakter di SMP Negeri 2 Pesawaran Penulis membagikan angket kepada 34 siswa kelas VIII sebagai responden pada tanggal 20 Juni 2019 dengan jumlah pertanyaan sebanyak 15 pertanyaan. Setelah data dikumpulkan melalui metode angket untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pendidikan karakter terhadap moral siswa di SMPN 2 Pesawaran. Dalam hal mengukur atau menentukan sejauh mana pendidikan karakter berpengaruh terhadap moral siswa SMPN 2 Pesawaran, dengan mengevaluasi poin-poin dalam angket berdasarkan tanggapan yang diperoleh dari responden.

Setelah nilai interval diketahui, data interval di atas dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas terlihat bahwa dari 34 siswa yang menjadi sampel penelitian antara 35-44 terdapat 19 siswa yang menjawab benar (55,9%), antara 25-34 sebanyak 14 siswa yang menjawab memuaskan (41,17). %) dan antara 15-24 tidak kurang dari 1 siswa menjawab kurang (3%). Berdasarkan data tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Pesawaran dapat dikatakan baik.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas terlihat bahwa 34 siswa yang menjadi sampel penelitian antara 35-44 terdapat 21 siswa yang memberikan respon baik (61,77%), antara 25-34 terdapat 12 siswa yang memberikan respon cukup (35,29%). dan antara 15-24 sampai 1 siswa yang menjawab kurang (3%).

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan perhitungan di atas, terlihat bahwa nilai chi square (Xh²) yang dihitung adalah 3,460. Selanjutnya dengan skor db 4 diperoleh nilai kritis chi square sebagai berikut: Pada taraf signifikansi 5% = 0,711 dan pada taraf signifikansi 1% = 0,297. Chi-kuadrat yang dihitung (Xh²) ditemukan lebih besar daripada chi-kuadrat yang ditabulasikan (Xt²) pada tingkat signifikansi 5% dan 1%. Untuk menggunakan nilai chi-square (c) yang dihasilkan untuk mengestimasi tingkat hubungan antar faktor, nilai C ini harus dibandingkan dengan koefisien kemungkinan terbesar yang biasanya terjadi.

Dengan kata lain faktor yang satu semakin berhubungan dengan faktor yang lain, dari perhitungan di atas diperoleh perbandingan harga C = 0,303 dengan C max = 0,816. Dengan demikian pemahaman tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh pendidikan karakter terhadap moral siswa di SMP Negeri 2 Pesawaran tahun pelajaran 2018/2019.

Pembahasan

Pendidikan karakter merupakan upaya terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai agar peserta didik berperilaku seperti manusia. Jadi pendidikan karakter merupakan salah satu sarana soft skill yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran.69 Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai dalam setiap mata pelajaran harus dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif saja, tetapi berdampak pada internalisasi dan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan karakter mempunyai pengaruh yang sangat penting terhadap pembentukan akhlak siswa yang sesuai dengan ajaran dan norma agama, karena pada kondisi saat ini sangat sulit untuk menghindari perbuatan yang melanggar maksiat baik di lingkungan sekolah. dan di sekolah itu. dalam pengaturan komunitas. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus lebih diperhatikan terutama di lingkungan sekolah agar dapat ditanamkan pada diri siswa sebagai tameng dan alat berpikir, berperilaku baik dan berpengaruh positif pada siswa itu sendiri sehingga dapat membedakan. 68 Cecillia Nova, Jumaini dan Ganis Indriati, “Hubungan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Terhadap Perilaku Sosial Peserta Didik”, JOM PSIK 1, No.

PENUTUP

SARAN

Cecillia Nova, Jumaini dan Ganis Indriati, “Hubungan Implementasi Pendidikan Karakter Terhadap Perilaku Sosial Siswa,” JOM PSIK 1, No. Saiful Bahri, “Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Mengatasi Krisis Moral di Sekolah,” Ta' allum: Jurnal Pendidikan Islam 3, no.

METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian

Kepercayaan diri merupakan keyakinan akan kemampuan diri dan evaluasi diri dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Keingintahuan adalah emosi yang terkait dengan perilaku ingin tahu seperti mengeksplorasi, menyelidiki, dan belajar. Ajakan untuk berbuat baik bagi orang lain merupakan sikap yang harus ditanamkan dalam diri seseorang agar orang lain dapat mengambil manfaat darinya.

Melindungi hak orang lain adalah satu tindakan yang harus disematkan dalam diri sebagai model untuk membantu antara satu sama lain. Larangan mencuri adalah perbuatan yang tidak boleh dilakukan kerana boleh memudaratkan diri sendiri dan orang lain. Larangan zina adalah perbuatan yang tidak boleh dilakukan bagi lelaki dan perempuan yang belum berkahwin.

Larangan merokok merupakan tindakan yang harus kita hindari karena bersifat negatif dan dapat merugikan diri sendiri. Larangan minum (alkohol) merupakan perbuatan yang tidak boleh dilakukan karena tidak baik untuk kesehatan. Ketika Anda melihat teman Anda merokok di lingkungan sekolah, apakah Anda akan melaporkannya?

Gambar

Tabel               Hal

Referensi

Dokumen terkait

Validitas suatu alat- penilaian tidak berlaku r:niver sa1, roe la.inkan ditentuka:r d'ala'n hubungannya dengan situa' si da'r] tujuan yalg akan d'icapai ' Iial ini