PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DI LINGKUNGAN VII KARANGREJO KABUPATEN KELAHAN METRO UTARA. Artinya dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap kecerdasan emosional anak di VII Desa Karangrejo Kecamatan Metro Utara”.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan agama Islam pada keluarga di lingkungan VII juga dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, namun masih ada orang tua yang belum memberikannya secara maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya pendidikan Islam dalam keluarga adalah membentuk kedisiplinan pada anak agar anak memiliki kecerdasan emosional yang baik dan terarah.
Identifikasi Masalah
Pendidikan Islam dalam keluarga dalam penelitian ini lebih difokuskan pada pendidikan Islam untuk mengatasi masalah emosi pada anak, kesulitan anak dalam mengelola emosinya. Subyek penelitian yang dipilih adalah anak usia 6-12 tahun di lingkungan VII Desa Karangrejo Kecamatan Metro Utara.
Rumusan Masalah
Kecerdasan emosi dalam penelitian ini berfokus pada mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi diri sendiri, memotivasi diri sendiri, berempati dan membangun hubungan dengan orang lain. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata ajaran Islam dalam keluarga tentang kecerdasan emosional anak, sehingga dapat menjadi masukan untuk melakukan evaluasi dan pengembangan ke arah yang lebih baik.
Penelitian Relevan
Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan terletak pada arah penelitian dalam penelitian ini yang menjadi objek pendidikan Islam dalam keluarga itu sendiri tentang kecerdasan emosional anak di Lingkungan VII Kelurahan Karangrejo Kecamatan Metro Utara. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Anggraini berjudul „Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kedisiplinan Sholat Santriwati di Pondok Pesantren Riyadatul „Ulum 39b Batanghari Kabupaten Lampung Timur Ta.
Kecerdasan Emosional
- Pengertian Kecerdasan Emosional
- Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional
- Pengertian Keluarga
- Fungsi Keluarga
- Aspek-Aspek Pendidikan Islam Dalam Keluarga
Kedudukan Al-Qur'an sebagai sumber utama pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat-ayat Al-Qur'an itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek pendidikan Islam dalam keluarga berupa pendidikan agama dengan mengajak anak untuk sholat, mengajarkan Al-Qur’an, menanamkan iman dan akhlak yang baik pada anak.
Keterkaitan antara Kecerdasan Emosional Anak dengan Pendidikan Islam Dalam Keluarga
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang sangat penting, maka orang tua harus dapat mengarahkan pendidikan dalam bidang agama. Munculnya sifat pemalu, agresif, pendiam, rendah diri, nakal dan sejenisnya lebih banyak disebabkan oleh kurangnya pemenuhan pendidikan Islam dalam keluarga.
Kerangka Konseptual Penelitian
Sehingga anak memahami norma-norma kehidupan dan dapat berinteraksi dengan orang lain dengan perilaku yang baik. Pendidikan Islam dalam keluarga adalah pendidikan ibadah, seperti mengajak anak shalat lima waktu dengan memberikan contoh langsung kepada anak, pendidikan akhlak dengan memberikan contoh langsung kepada anak, seperti harus bertutur kata yang baik dan menghormati orang yang lebih tua. Dengan memberikan pendidikan Islami dalam keluarga dan memberikan contoh secara langsung, maka anak akan meniru dan mencontoh, sehingga kecerdasan emosinya akan terarah dengan baik.
Kerangka konseptual dari penelitian ini adalah bahwa jika pendidikan Islam dalam keluarga dilaksanakan dengan baik oleh orang tua maka kecerdasan emosional anak akan tinggi. Sebaliknya, jika pendidikan Islam dalam keluarga tidak dilaksanakan dengan baik maka kecerdasan emosional anak akan rendah.
Hipotesis Penelitian
Rancangan Penelitian
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau terciptanya variabel terikat (tergantung) 37 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh keluarga Islami. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau merupakan akibat dari variabel bebas.38 Dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional anak. Kecerdasan emosional adalah kumpulan bagian dari kecerdasan sosial yang mencakup kemampuan untuk melihat perasaan dan emosi pada diri sendiri dan orang lain, kemampuan untuk membuat pilihan, dan menggunakan informasi untuk memandu pemikiran dan tindakan.
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel
Sampel adalah “bagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.42 Sampel juga berarti sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti dapat memahami bahwa sampel adalah perwakilan yang dipilih untuk mewakili populasi yang ada dan akan dijadikan responden dalam penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan dengan lebih mudah dan sederhana. Metode pengambilan sampelnya adalah “untuk referensi saja, jika kurang dari 100 subjek, lebih baik diambil semuanya.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian digunakan berbagai teknik pengambilan sampel 45 Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (sampel) yang benar-benar dapat dijadikan contoh, atau keadaan sebenarnya dari populasi . 46. Berdasarkan teori-teori di atas, teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi yang akan diteliti untuk mewakili seluruh populasi. Selanjutnya untuk menentukan kelompok mana yang dijadikan sampel penelitian, sampel diambil dengan menggunakan teknik random sampling (acak), yaitu dengan cara diundi, memilih nomor dari daftar nomor acak dan sebagainya. 25 orang tua.
Metode Angket
Metode Dokumentasi
Instrumen Penelitian
Rancangan atau Kisi-Kisi Instrumen
Grid instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari grid umum dan grid khusus. Jaringan umum adalah jaringan yang dirancang untuk menggambarkan semua variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua kemungkinan sumber data, semua kemungkinan metode dan instrumen yang dapat digunakan. Kisi-kisi khusus adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan desain item yang akan disusun untuk suatu instrumen.
Pengujian instrumen
Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik. 57. Korelasi Product Moment Antara Babak Pertama dan Babak Kedua59 Kemudian setelah didapatkan nilai reliabilitas skor setiap item, langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai-nilai tersebut.
Teknik Analisis Data
Setelah besarnya koefisien diketahui, signifikansi koefisien kontingensi C diuji dengan menguji nilai Chi-kuadrat hasil perhitungan yang terdapat pada tabel Chi-kuadrat, pada tingkat kesalahan dan dk tertentu. Syarat pengujiannya adalah jika nilai Chi-Square hitung lebih besar dari tabel maka hubungannya signifikan.
Temuan Umum
Deskripsi Lokasi Penelitian
Jarak Desa Karangrejo dengan Kabupaten Metro Utara ± 6 km, sedangkan jarak Desa Karangrejo dengan Pusat Pemerintahan Kota Metro ± 5 km, dan jarak dari Ibu Kota Provinsi Lampung ± 60 km. Tabel Data dan Jawaban 10 Pendidikan Keluarga Islam di Kelurahan VII Desa Karangrejo Kecamatan Metro Utara Poin No. 1. Sesuai dengan nilai-nilai di atas untuk pendidikan Islam dalam keluarga, soal no. 1 untuk item sangat tinggi), sehingga item pertanyaan nomor 1 dapat digunakan untuk mengumpulkan data.
Interpretasi hasil perhitungan dengan menggunakan Formula Kuesioner Product Moment Pendidikan Agama Islam pada Keluarga di Kelurahan VII Kelurahan. Interpretasi hasil perhitungan menggunakan Formula Kuesioner Product Moment terhadap kecerdasan emosional anak di Bangsal VII. Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa angket yang disusun oleh penulis memiliki validitas dan reliabilitas, hal ini terbukti dari perhitungan diatas nilai r diambil dari angket Pendidikan Keluarga Islam (Variabel X) dan r11 = 0,993 dari angket Kecerdasan Emosi Anak (Variabel Y) dengan interpretasi nilai kriteria “r” tinggi yaitu angket yang penulis susun layak dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian ini.
Temuan Khusus
Data tentang Kecerdasan Emosional Anak
Berdasarkan angket kecerdasan emosional anak diperoleh skor tertinggi 28 dan skor terendah 16, sehingga data dianalisis untuk mengetahuinya. Setelah mengetahui rata-rata dan standar deviasi hasil kuesioner, carilah kategori pengukuran pada subjek penelitian yang terbagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi terlihat bahwa dari 25 responden yang menjadi sampel penelitian sebanyak 11 responden atau 44%.
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa kecerdasan emosional anak termasuk dalam kategori sedang, karena sebanyak 12 responden atau 48% responden menjawab bahwa kecerdasan emosional berada dalam kategori sedang.
Pengujian Hipotesis
Bertujuan untuk menghitung x2 antara pola asuh Islam dalam keluarga dengan kecerdasan emosional anak di lingkungan VII desa Karangrejo. Untuk mengetahui nilai tabel chi kuadrat (tab x2), terlebih dahulu harus diketahui derajat kebebasan (df) atau Dengan menggunakan df atau db 4 diperoleh bahwa biaya per chi kuadrat (x2) pada taraf signifikan 5% adalah 9,488 dan untuk signifikansi 1% adalah 13,277, yang berarti biaya per kuadrat (x2hit) yang dihitung lebih besar 14,255 dari chi kuadrat tabel ( x2tab) pada tingkat signifikan 1%.
Maka Haja yang penulis ajukan adalah: “Ada pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga dan kecerdasan emosional anak di Lingkungan VII Kelurahan Karangrejo Kecamatan Metro Utara diterima. Selain itu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh salah satu faktor tersebut. di sisi lain digunakan Koefisien Kontingensi yang dilambangkan dengan C, dengan rumus sebagai berikut. Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara pendidikan Islam dalam keluarga terhadap kecerdasan emosional anak di Lingkungan VII Kelurahan Karangrejo Kecamatan Metro Utara.
Pembahasan
Hal inilah yang penulis kemukakan yaitu “Ada pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga dan kecerdasan emosional anak dalam lingkungan”. Keluarga memiliki pengaruh penting dalam memberikan pendidikan Islam yang baik dengan menanamkan rasa cinta dan kasih sayang dan darinya akan terbentuk kecerdasan emosional yang baik, seperti agar anak mampu mengelola emosinya, berempati dan mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam dalam keluarga memiliki arti yang sangat penting bagi kecerdasan emosional anak, agar anak tumbuh dan berkembang dengan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai. termasuk dalam ajaran Islam.
Dengan demikian hal ini menunjukkan adanya pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap kecerdasan emosional anak, sehingga pendidikan Islam dalam keluarga sangat erat kaitannya dengan kecerdasan emosional anak. Kecerdasan emosional anak di wilayah VII Kelurahan Karangrejo Kecamatan Metro Utara berada pada taraf sedang menurut hasil analisis yaitu kategori tinggi 44%, sedang 48% dan rendah 8%. Terdapat koefisien korelasi antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan emosional anak menurut hasil perhitungan menunjukkan bahwa harga chi-square hitung lebih besar dari harga chi-square tabel, dengan taraf signifikansi 5%, maka kesimpulan akhir Hal yang penulis tarik dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap kecerdasan emosional anak sebesar 73%.
Saran
Uji Validitas Angket
Pengerjaan validitas angket pendidikan Islam pada keluarga di lingkungan VII Desa Karangrejo Kecamatan Metro Utara. Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa angket yang disusun oleh penulis memiliki validitas dan reliabilitas, terbukti dari perhitungan di atas diperoleh nilai r dari Kuesioner Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga (Variabel X) dan r11 = 0,993 dari kuesioner Kecerdasan Emosional (variabel Y) dengan interpretasi nilai “r” kriteria tinggi sehingga kuesioner yang disusun oleh penulis layak dan dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.