PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Oleh:
Mardia Roza, Rina Widiana, Liza Yulia Sari
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRAK
Result learn class student biology of X SMAN 2 Ranah Pesisir still under KKM specified by school that is 75 at Virus items. Low him result of learning student caused by the lack of attention of student in learning, the limited hold book had student, lack of livelines of discussion moment student take place, study which is student centre on do not and less varying given by study model it teacher. This research aim to know influence of applying of model study of Discovery Learning accompanied by Handout to result learn class student biology of X SMAN 2 Ranah Pesisir. Type Research is research of experiment by using device of Randomized Control- Group Posttest Only Design. Population Research all class student of X which enlist in the year Iesson 2015 / 2016. Intake of sampel in this research by using technique of purposive sampling so that obtained sampel at class of X.3 as experiment class and class control of X.4. Instrument the used is tes written in double helix form cognate assessment while assessment of psikomotor the class of eksperimen its assessment taken away from result of discussion by student while control class taken away from student note. Result of from analysis of tes final cognate assessment seen that experiment class have higher average value from control class, where experiment class average value is 75,35 and class control 68,73. At both class of sampel happened the cognate result but class control student average value still under KKM.. Test Hypothesis obtained thitung = 2,04 and ttabel= 1,67. There by thitung> ttabel, hence hypothesis accepted. Assessment of experiment class psikomotor get value which is better to be compared to control class. From breakdown of above can be concluded that applying of model study of Discovery Learning accompanied by handout can improve result learn class student biology of X SMAN 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan witch was signed in 2015/2016.
Keyword: Discovery Learning, Handout, Result Realn
Pendahuluan
Pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Pada peristiwa tersebut, terjadi interaksi antara guru dengan siswa, dan interaksi antar sesame siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku yang terjadi selama belajar. Slameto (2003:2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan guru biologi SMAN 2 Ranah Pesisir diperoleh informasi bahwa rendahnya hasil belajar biologi siswa kelas X meskipun guru telah melaksanakan tugasnya dengan baik, seperti menilai setiap tugas yang diberikan, memberikan pekerjaan rumah, dan memberikan latihan-latihan kepada siswa. Namun masih ada siswa yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan di sekolah yaitu 75. Salah satu materi yang sulit dipahami siswa adalah pada materi Virus, karena pada materi ini
banyak siswa yang tidak bisa menjelaskan fungsi dan struktur tubuh virus dan memahami replikasi virus baik secara litik maupun lisigenik. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian siswa pada materi virus yang diperoleh siswa pada kelas X.1 (61,10), X.2 (63,77), X.3 (57,84), dan X.4 (55,59).
Menurut guru biologi siswa kelas X SMAN 2 Ranah Pesisir rendahnya hasil belajar biologi disebabkan karena kurangnya perhatian siswa disaat guru menyampaikan materi, hal ini terjadi karena terbatasnya buku pegangan yang dimiliki siswa sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam belajar, pembelajaran yang tidak berpusat pada siswa, terkadang ada siswa yang bermain sendiri didalam kelas, dan kurang bervariasinya model pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dimana guru lebih cenderung menggunakan model langsung, sehinggga pembelajaran hanya terpusat dari guru. Selain itu informasi lain yang penulis terima dari guru biologi kelas X SMAN 2 Ranah Pesisir adalah pembelajaran biologi telah dilaksanakan dengan metode diskusi di kelas, namun disaat diskusi berlangsunghanya beberapa siswa yang aktif. Siswa yang lainnya sibuk dengan aktivitas lain diluar diskusi.
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, salah satu solusi yang dapat dilakukan agar siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Discovery Learning.
Dimana model pembelajaran Discovery Learning adalah model pembelajaran yang bisa merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Merubah modus Ekspository siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery siswa menemukan informasi sendiri (Kemendikbud, 2014:42)
Selain itu untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar maka penulis akan memberikan bahan ajar, dimana dengan adanya bahan ajar siswa akan lebih
memperhatikan materi yang
dipelajarinya.Salah satu bahan ajar yang
dapat digunakan oleh guru adalah handout.
Handout adalah salah satu bahan ajar yang bisa diberikan guru kepada siswa. Dimana pada handout ini terdapat penjelasan singkat tentang materi yang akan diajarkan, memberi pertanyaan dan kegiatan pada siswa dan juga dapat memberikan umpan balik. Menurut Majid (2011:175) handout adalah bahan ajar yang disiapkan oleh guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Dengan adanya handout maka siswa akan menjadi lebih serius dalam belajar dan siswa menjadi lebih percaya diri. Selain itu dengan adanya handout bisa mengefisienkan waktu, pembelajaran lebih terarah, dan dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang materi yang dipelajarinya. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul:
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Disertai Handout Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa kelas X SMAN 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Discovery Learning disertai handout terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan tahun pelajaran 2015/2016.
Model pembelajaran Discovery Learning adalah teori belajar yang didefenisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri Idham (2013 dalam Irawani 2015:8). Menurut Zalfendi dkk. (2011:188) model pembelajaran Discovery Learning mempunyai kelebihan sebagai berikut:
1. Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa.
2. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi/individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
3. Dapat membangkitkan kegiatan belajar para siswa.
4. Teknik ini mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang dan maju menurut kemampuanya masing-masing.
5. Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untukbelajar lebih giat.
6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.
7. Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada gurunya.
Menurut kamus Oxford (dalam Majid.
2011:75) handout adalah pernyataan yang telah disiapkan oleh pembicara. Handout biasanya diambilkan dari beberapa literature yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Handout dibuat dengan tujuan untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi materi pembelajaran sebagai pegangan bagi peserta didik, untuk memperkaya pengetahuan peserta didik serta untuk mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari pendidik (Prastowo, 2011:80).
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus semester 1 di kelas X SMAN 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control- Group Posttest Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan yang terdiri dari 4 kelas.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu berdasarkan kesamaan rata-rata nilai siswa. Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang dilakukan berupa tes objektif yang terdiri dari 5 option yaitu A, B, C, D, E. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas yang hasilnya berdistribusi normal dan sampel memiliki varians yang homogen, maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar, maka didapatkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa seperti gambar di bawah ini.
Gambar 1.Histogram Nilai Rata-rata Kognitif.
Gambar 2. Histogram Nilai Rata-rata Psikomotor
Setelah dilakukannya penelitian di SMAN 2 Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016, maka diperoleh hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Pada kelas eksprimen dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning disertai handout didapatkan nilai siswa yang di atas KKM sebanyak 15 orang dengan presentase 57,69 %, sedangkan nilai siswa yang di bawah KKM sebanyak 11 orang dengan presentase 42,31%. Pada kelas kontrol dengan menggunakan model langsung dengan metode ceramah dan diskusi, didapatkan nilai siswa yang di atas KKM sebanyak 10 orang dengan presentase 40%, sedangkan nilai siswa yang di bawah KKM sebanyak 15 orang dengan presentase 60%.
Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu disebabkan oleh penerapan model pembelajaran Discovery Learning dan juga ditunjang oleh handout yang dibagikan kepada siswa. Selain itu pada proses pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning siswa didorong untuk menemukan informasi sendiri berdasarkan ransangan atau informasi yang diberikan
0 20 40 60 80
Series 3 Series 2 Series 1
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
0 1 2 3 4
Series 3 Series 2 Series 1
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
75,35 68,73
3,25
2,79
oleh guru, sehingga siswa bisa belajar secara mandiri dan mereka bisa menjadi lebih aktif lagi dalam belajar sehingga disaat proses pembelajaran berlangsung siswa tidak selalu menerima penjelasan-penjelasan dari guru karena dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning siswa bisa mengidentifikasi sendiri masalah-masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran dan siswa juga bisa mencari sendiri pemecahan dari masalah yang mereka temukan dengan cara mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari handout dan buku paket yang disediakan serta juga dengan mengamati objek melalui gambar yang diberikan pada tahap stimulasi.
Setelah itu siswa juga dibimbing untuk mengolah informasi yang telah mereka dapatkan untuk memecahkan masalah yang mereka temukan dan pada akhirnya siswa diberi kesempatan untuk membuat kesimpulan dari hasil yang telah mereka dapatkan. Hal ini bisa membuat siswa menjadi aktif dalam belajar, selain itu ilmu yang mereka pelajari juga akan lebih mudah dan lama tersimpan dalam ingatannya. Pada model pembelajaran Discovery Learning materi yang dipelajari tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami.
Penggunaan model Discovery Learningmerubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Merubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented (Kemendikbud, 2014:42).
Meningkatnya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen juga ditunjang dengan diberikan handout kepada masing-masing siswa, karena dengan diberikan handout maka siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar, hal ini sesuai dengan pendapat Steffen dan Petter Ballsted (dalam Prastowo, 2011:80 ) yang menyatakan bahwa handout memiliki fungsi untuk memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar. Dari pendapat di atas dapat kita ketahui bahwa keberadaan bahan ajar atau handout sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, karena dengan diberikan handout maka siswa akan lebih termotivasi lagi dalam belajar dan materi yang dipelajari disaat proses pembelajaran
berlangsung bisa lebih terarah lagi. Selain untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran kehadiran handout juga sangat dibutuhkan dalam menerapkan model Discovery Learning. Pada dasarnya dalam menerapkan model pembelajaran Discovery Learning maka sangat dibutuhkan informasi- informasi yang relevan untuk memecahkan masalah yang ditemukan oleh siswa dalam belajar, dan untuk mendapatkan informasi yang relevan untuk memecahkan masalah yang mereka temui maka keberadaan bahan ajar sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran berlangsung, namun bahan ajar yang diberikan guru kepada siswa tidak disajikan dalam bentuk akhir hal ini sesuai dengan pendapat Budiningsih (dalam Kemendikbud, 2014) yang menyatakan bahwa dalam Discovery Learning bahan ajar yang disampaikan tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengka- tegorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan model langsung dengan metode ceramah dan diskusi. Nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 68,73 yang mana nilai tersebut rendah dari kelas eksperimen dan masih belum mencapai KKM yang ditetapkan. Adapun beberapa permasalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran di kelas kontrol yaitu masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru disaat menerangkan pelajaran. Hal ini terlihat disaat guru menjelaskan materi pelajaran hanya beberapa siswa yang memperhatikan sedangkan siswa yang lainnya sibukdengan hal-hal lain seperti bercerita dengan teman sebelahnya, bahkan ada yang main hp. Dalam hal ini guru telah berupaya menasehati siswa tersebut agar memperhatikan pelajaran.Pada saat ditegur mereka memperhatikan namun tidak lama kemudian mereka mengulangi kembali perbuatannya.
Pada saat mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru, juga ada beberapa siswa yang tidak ikut berdiskusi dengan temannya.Beberapa siswa hanya mengandalkan teman kelompoknya untuk menjawab soal yang diberikan guru serta siswa malas membaca buku untuk mencari
jawaban dari pertanyaan yang didiskusikan.
Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Lufri,dkk (2007: 35) bahwa bila peserta diskusi tidak menguasai masalah atau materi yang didiskusikan maka diskusi tidak akan berjalan dengan baik, pemecahan masalah atau solusi tidak akan ditemukan.
Dalam penelitian ini penulis tidak hanya menilai dari segi kognitif saja tetapi juga dilakukan penilaian psikomotor. Dalam penilaian psikomotor ini kedua kelas sampel memiliki aspek penilaian yang berbeda.Pada kelas eksperimen aspek yang dinilai adalah lembaran diskusi yang dibuat siswa dikelompoknya, dimana pada hasil diskusi tersebut guru menilai tiga aspek yaitu kesesuaian pertanyaan dengan materi pelajaran, kesesuaian pertanyaan dengan jawaban serta kebersihan dan kerapian tulisan. Dari tiga aspek tersebut nilai yang paling tinggi atau menonjol yang diperoleh siswa adalah kesesuaian pertanyaan dengan jawaban yang dibuat oleh siswa. Pada kelas kontrol aspek yang dinilai adalah dari catatan siswa. Penilaian pada catatan sisa juga dinilai dari tiga aspek yaitu kesesuaian isi catatan dengan tujuan pembelajaran, kebersihan dan kerapian tulisan serta kejelasan tulisan.
Tingginya nilai psikomotor siswa pada kelas eksperimen dapat terjadi karena pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran Discovery Learning disertai pembagian handout kepada masing-masing siswa. Dengan diterapkan model tersebut ternyata memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil psikomotor siswa ditambah lagi dengan pemberian handout, karena dengan adanya handout siswa bisa lebih terarah dan lebih lancar lagi dalam menyelasaikan tugasnya karena salah satu fungsi handout menurut Prastowo (2011:80) adalah untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan peserta didik. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa dengan adanya handout bisa membantu siswa dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik sehingga siswa bisa lebih terampil lagi dalam menyelesaikan tugasnya.
Pada kelas kontrol rendahnya nilai psikomotor yang didapatkan siswa dapat terjadi karena banyak dari siswa membuat catatan yang tidak lengkap dan bahkan ada siswa yang mencatat asal-asalan saja. Hal ini
dapat terjadi karena dalam proses pembelajaran berlangsung guru hanya menggunakan model langsung dengan metode ceramah dan diskusi tanpa ditunjang oleh buku paket atau bahan ajar lainnya sehingga saat PBM berlangsung siswa hanya bisa mencatat apa yang dijelaskan guru.
selain itu mereka juga tidak bisa mencatat penjelasan yang diberikan guru dengan baik.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning disertai handout dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 2 Ranah Pesisir Tahun Pelajaran 2015/2016.
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengemukakan beberapa saran yaitu:
1. Bagi penulis sebagai bakal pengetahuan dan pengalaman dalam mempersiapkan diri sebagai calon guru.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan model pembelajran Discovery Learning disertai handout pada pokok bahasan yang berbeda.
3. Bagi guru diharapkan agar bisa menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan memberikan bahan ajar kepada siswa agar siswa bisa lebih termotivasi lagi dalam belajar.
Daftar Pustaka
Irawani, L. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Disertai Dengan Penggunaan Powert Point terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMAN 4 Solok Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015.
Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.
Kemendikbud.2014. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 pada mata Pelajaran Biologi. Jakarta:
BPSDMPKPMP
Lufri, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press.
Majid, A. 2011.Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru).Bandung : Remaja Rosdakarya.
Prastowo, A. 2011.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.DIVA press.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta : Asdi Mahasatya.
Zalfendi, Hendri N. & Willadi R. 2011.
Strategi Pembelajaran. Padang:
Sukabina Press.