PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DISERTAI KUIS
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG
Viona Wulandari*), Lita Lovia**), Rahima**)
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK
This research is based on students that can not to cooperate in group and result of students’ achievement is still low. This research has purpose to know how develop result of students’ mathematic achievement and whether result of students’ mathematic achievement by using cooperative learning model with type Numbered Heads Together followed by quiz is better than result of students’
mathematic achievement by using conventional learning at XI IPA grade students of SMAN 16 Padang. Type of this research is experiment research with random toward subject program. Population of this research is all of students at XI IPA grade SMAN 16 Padang. Based on result of quiz analysis known that result of students’ achievement is increase. Data analysis technique used is t test one side gotten tvalue = 2,28 and ttable = 1,674, because then hypotheses accepted. It can be concluded that result of students’ mathematic achievement by implementing cooperative learning model with type Numbered Heads Together followed by quiz is better than result of students’ mathematic achievement by using conventional learning and students had been able to cooperate in group.
Key word : Students mathematic acievement, Numbered Heads Together, Quiz
PENDAHULUAN
Hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMAN 16 Padang banyak yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 76. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa SMAN 16 Padang rendah.
Pembelajaran matematika masih terpusat kepada guru. Dimana guru yang banyak berperan dalam belajar
sedangkan siswa kurang berani mengeluarkan pendapat, sehingga siswa hanya mendengar, mencatat dan tidak mau bertanya apabila ada materi yang belum dipahami. Banyak siswa yang mengatakan matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan, meskipun mereka sudah hafal rumus namun ketika mengerjakan latihan hanya sebagian siswa yang dapat mengerjakan
dengan benar. Guru pernah menggunakan pembelajaran kelompok tetapi belum terlaksana dengan optimal, hal ini disebabkan siswa kurang mampu bekerjasama dalam kelompoknya, sehingga pada pembelajaran kelompok mereka hanya mengandalkan siswa yang pintar saja.
Melihat perkembangan hasil belajar siswa, diakhir pembelajaran akan diadakan kuis. Kuis diadakan diakhir pembelajaran untuk melihat sejauh mana perkembangan hasil belajar siswa terhadap materi yang baru saja dipelajari.
Salah satu usaha untuk mengatasi masalah di atas, diperlukan pembelajaran yang membuat siswa dapat berdiskusi dan bekerjasama.
Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai kuis.
Menurut Trianto (2009:82) Numbered Head Together adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Numbered
Heads Together merupakan suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai
sumber yang akhirnya
dipresentasikan di depan kelas.
Menurut Mimin (2007:80) kuis adalah pertanyaan yang diajukan pada peserta didik, dimana pertanyaan itu hanya menanyakan hal-hal yang prinsip saja dari materi yang telah dipelajari sebelumnya dan bentuknya hanya berupa isian singkat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penguasaan materi (kompetensi) peserta didik. Waktu yang digunakan relative singkat, kurang dari 15 menit.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari wahyuni (2015) dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Numbered Heads Together disertai Kuis Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015.
Hasil penelitiannya menyatakan pemahaman konsep matematika
siswa dengan penerapan model pembelajaran Numbered heads Together disertai kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep matematika siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 3 Bayang.
Penelitian ini bertujuan untuk 1)
Mengetahui bagaimana
perkembangan hasil belajar matematika siswa selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai kuis pada akhir pembelajaran dikelas XI IPA SMAN 16 Padang. 2) Mengetahui hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai kuis lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI IPA SMAN 16 Padang.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 04 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 20
Agustus 2015 di SMAN 16 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016..
Populasi penelitian adalah seluruh kelas XI IPA SMAN 16 Padang dan sampel yaitu kelas XI IPA.4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA.3 sebagai kelas kontrol.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai kuis lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional dikelas XI IPA SMAN 16 Padang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuis dan tes hasil belajar yang berbentuk essay. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas XI IPA.1 SMAN 13 Padang pada tanggal 18 Agustus 2015. Hasil uji coba tes menunjukkan 15 butir soal dipakai dan 3 butir soal dibuang dengan reliabelitas 0,932. Untuk mengukur hasil belajar siswa dengan pemberian skor pada Sudjana (2014:
42).
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan uji-t satu pihak. Sebelum menganalisis data
hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian uji hipotesis dengan uji-t satu pihak (Sudjana, 2005:239).
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Nilai Kuis Hasil Belajar
Matematika Siswa
Perkembangan hasil belajar matematika siswa diperoleh melalui kuis yang diberikan pada tiap pertemuan. Perkembangan hasil belajar matematika siswa dideskripsikan dan dianalisis secara klasikal. Berdasarkan perkembangan hasil belajar matematika siswa dari hasil kuis I sampai dengan kuis IV dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perkembangan hasil belajar matematika siswa dari kuis I sampai kuis IV
Kuis I II III IV ̅ 63,70 77,67 82,56 87,6 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan setiap pertemuannya. Peningkatan rata-rata kuis pada tiap kali pertemuan memperlihatkan bahwa hasil belajar matematika siswa juga meningkat.
2. Tes Akhir Hasil Belajar Matematika Siswa
Hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi dan terendah dari masing-masing kelas diperoleh data seperti Tabel 2.
Tabel 2. Perhitungan Rata-rata (
___
X ), Simpangan Baku (S), Skor Tertinggi (X maks) dan Skor Terendah (Xmin) Pada Kelas Sampel
Kelas
sampel ̅ S xmaks xmin
eksperi
men 77,7 12,1 98 56 kontrol 69,7 14,9 93 49
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah daripada simpangan baku kelas kontrol, hal ini menunjukkan bahwa niai pada kelas kontrol lebih beragam dibandingkan kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t satu arah diperoleh lebih besar dari pada . Jadi dapat disimpulkan hasil belajar
matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai kuis lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional.
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis diketahui bahwa hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai kuis memiliki dampak positif terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tes akhir yang diikuti kedua kelas sampel.
Berdasarkan pengamatan penulis selama penelitian proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai kuis membuat siswa mampu bekerjasama dalam kelompok tanpa mengandalkan siswa berkemampuan tinggi, siswa juga lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar. Hal ini disebabkan setiap siswa mempunyai tanggungjawab untuk
mengetahui jawaban dari soal yang didiskusikan kelompok. Apabila ada salah satu anggota kelompok yang tidak memahami dan mengetahui jawaban yang ditulis oleh kelompok maka anggota kelompok lain yang memahami harus menjelaskan kembali jawaban yang telah didiskusikan sampai semua anggota kelompok memahami seluruh jawaban yang ditulis dalam kelompok sehingga dalam proses pembelajaran siswa saling membantu dan saling bertukar pikiran mengenai soal yang diberikan guru.
Secara keseluruhan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai kuis semakin membaik. Siswa bertambah semangat dalam belajar, siswa saling bertukar pikiran dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru sehingga proses diskusi berjalan dengan lancar. Selain itu dalam diskusi kelompok siswa tidak lagi mengandalkan siswa yang berkemampuan tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai kuis lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan terhadap masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini,
disimpulkan bahwa 1)
Perkembangan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai kuis baik karena hasil belajar mengalami peningkatan setiap pertemuan 2) hasil belajar matematika siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together disertai
kuis lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional dikelas XI IPA SMAN 16 Padang.
DAFTAR PUSTAKA.
Haryati, Mimin. 2007. Model Dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta : Gaung Persada Pers.
Sudjana. 2005. Metode Statistika.
Bandung : Tarsito.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Rosda Persada
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaraninovatif-
Progresif. Jakarta : Kencana Pernada Media Grup.