Lin Suciani Astuti,Munasiah dan Heriyati Pengaruh Penerapan Model...
81
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KALKULUS DASAR
Lin Suciani Astuti1) ,Munasiah2) , Heriyati3)
1)Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Indraprasta PGRI [email protected]
2)Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Indraprasta PGRI [email protected]
3)Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Indraprasta PGRI [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran hybrid learning terhadap hasil belajar mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI khususnya pada mata kuliah kalkulus. Dalam penelitian ini yang diterapkan adalah penilitian survei, jenis penelitiannya yaitu dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan instrumen yang digunakan yaitu kuisioner penerapan model pembelajaran hybrid dan di hitung menggunakan nilai persen, sedangkan pengukuran penguasaan konsep berdasarkan soa-soal kalkulus yang diujikan pada ujian akhir semester ganjil 2022-2023 dan nilainya telah dianalisis terlebih dahulu.Analisis data pengujian yang digunakan adalah Regresi sederhana. Hasil analisis data penelitian membuktikan bahwa (1) Hasil rata-rata persentase dalam setiap indikator penerapan pembelajaran hybrid, paling tinggi persentasenya ada pada indikator kemampuan menerapkan model pembelajaran hybrid sebesar 92,77%, kemudian disusul sumber belajar 73,86%, dan yang paling kecil adalah penerapan proses pembelajaran hybrid sebesar 73,67%. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan model pembelajaran hybrid terhadap hasil belajar matakuliah kalkulus, hal ini ditandai dengan besarnya nilai sig kurang dari 0,005 (0,000 < 0,005) dan thitung
sebesar 4,291. Oleh karena itu semakin sering menerapkan model pembelajaran hybrid dalam belajar kalkulus maka akan berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar mata kuliah kalkulus tersebut secara signifikan. Pengaruh penerapan pembelajaran hybrid (X) terhadap hasil belajar mata kuliah kalkulus (Y) adalah sebesar 81,4% sedangkan 18, 6% hasil belajar kalkulus dipengaruhi oleh variable lain yang tidak dapat diteliti.
Kata Kunci: Penerapan Pembejaran, Hybrid Learning, Hasil Belajar
THE EFFECT OF APPLICATION OF THE HYBRID LEARNING MODEL ON THE LEARNING OUTCOMES OF BASIC CALCULUS
ABSTRACT
This study aims to determine how much influence hybrid learning has on student learning outcomes at Indraprasta PGRI University, especially in calculus courses. In this research, survey research is applied, the type of research is a quantitative approach, meanwhile The instrument used in this study was a questionnaire applying the hybrid learning model and was calculated using percent scores, while the measurement of concept mastery was based on calculus questions that were tested in the 2022-2023 odd semester final exams and the scores were analyzed first. Analysis of the test data used is simple regression. The results of research data analysis prove that (1) The average percentage results in each indicator of the application of hybrid learning, the highest percentage is in the indicator of the ability to apply hybrid learning models of 92.77%, followed by learning resources of 73.86%, and the the smallest is the application of a hybrid learning process of 73.67%. (2) There is a significant influence between the application of the hybrid learning model on learning outcomes in calculus courses, this is indicated by the sig value of less than 0.005 (0.000 <0.005) and tcount of 4.291. Therefore, the more often you apply the hybrid learning model in learning calculus, the more it will have a positive effect on increasing the learning outcomes of the calculus course significantly. The effect of implementing hybrid learning (X) on learning outcomes in calculus courses (Y) is 81.4%, while 18.6% of learning outcomes in calculus are influenced by other variables that cannot be examined.
Keywords: Learning Models, Hybrid Learning, Learning Outcomes
Lin Suciani Astuti,Munasiah dan Heriyati Pengaruh Penerapan Model...
82
PENDAHULUAN
Pada masa pandemi pemerintah membatasi adanya kegiatan secara tatap muka langsung. Sehingga banyak kegiatan yang dialihkan kedalam bentuk online (daring). Dalam dunia pendidikanpun kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring dilakukan di rumah (BDR). Dosen melalukan pembelajaran melalui web learning management system (LMS) yang disusun tim kampus. Namun disisi lain ada kekurangan yang menjadi kekhawatiran terhadap dampak negatif dari pembelajaran daring, motivasi belajar siswa maupun mahasiswa menurun karena kurang memahami materi yang disajikan oleh guru atau dosen.
Kemudian rendahnya kemampuan teknologi pada mahasiswa akan mengganggu keberhasilan mahasiswa tersebut dalam pembelajaran (Ismunandar & Nandang, 2022).
Selain itu ada beberapa hambatan seperti koneksi internet yang masih kurang stabil dalam pelaksanaan pembelajaraan jika sepenuhnya daring, sebagian besar mahasiswa merasa keberatan karena pembelajaran daring dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi gmeet atau zoom yang membutuhkan paket data internet cukup besar, dan karena di beberapa daerah masih ada jangkauan internetnya kurang stabil, sehingga pembelajaran secara daring dianggap kurang efektif, sehingga proses pembelajaran lebih efektif dilakukan tatap muka
(Fahrijal & Zulkarnaen, 2022).
Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan, karena dari pembelajaran matematika melatih siswa untuk berpikir secara logis, sistematis, analitis, dan kritis serta kreatif (Indriani & Pasaribu, 2022).
Matematika salah satu mata pelajaran yang mendapat dampak negatif saat pembelajaran dilaksanakan secara online, karena siswa belum bisa memahami materi matematika secara mandiri. Tidak jauh beda dengan mahasiswa yang mengalami kesulitan saat mengikuti mata kuliah kalkulus secara daring.
Kalkulus adalah bidang ilmu matematika yang mempelajari bagaimana sesuatu dapat berubah dan bagaimana akibat yang ditimbulkan dari perubahan tersebut. Dasar ilmu Kalkulus yaitu mempelajari perubahan seketika atau mempelajari perubahan yang terjadi pada interval waktu yang sangat kecil (Silvia, Fernandez, & Limbong, 2020). Mata kuliah kalkulus berisi materi yang memiliki sifat abstrak dan berisi simbol-simbol serta logika (Khairudin, 2020). Karena sifatnya yang abstrak kalkulus membutuhkan penjelasan dari dosen secara langsung tatap muka secara offline. Mata kuliah yang wajib di program Teknik Informatika salah satunya adalah Kalkulus. Salah satu tujuan utama dari pembelajaran matematika dalam hal ini mata kuliah kalkulus yaitu menjadikan mahasiswa paham akan konsep kalkulus (Tahir
Lin Suciani Astuti,Munasiah dan Heriyati Pengaruh Penerapan Model...
83
& Marniati, 2021). Pemahaman konsep mahasiswa tahun pertama di Universitas Indraprasta PGRI beragam karena berasal dari sekolah menengah dengan jurusan yang berbeda-beda.
Saat penyebaran covid-19 sudah mulai berkurang pemerintah menerapkan kebijakan baru tentang prosedur pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka yang diterapkan yaitu menggabungkan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan yang sebelumnya murni secara daring (online) semua kemudian dikombinasikan dengan pembelajaran secara luring (luar jaringan) atau tatap muka secara offline. Kombinasi pembelajaran online-offline lebih dikenal dengan istilah model pembelajaran Hybrid Learning (Makhin, 2021).
Pada tahun ajaran 2021-2022 beberapa sekolah sudah melakukan pembelajaran secara hybrid learning, sedangkan kampus Universitas Indraprasta PGRI baru memulai pembelajaran secara hybrid learning tahun ajaran gasal 2022-2023.
Model pembelajaran hybrid adalah model pembelajaran yang dikembangkan dengan menggabungkan pembelajaran tatap muka secara langsung dengan teknologi komputer dan internet (Zahra Annisa, Joko sutrisno AB, 2019). Hybrid learning merupakan model pembelajaran yang memadukan inovasi dan kemajuan teknologi melalui system e-
learning untuk berinteraksi dan partisipasi model pembelajaran konvensional (Hendrayati
& Pamungkas, 2016). Prinsip dasar dari hybrid learning yaitu komunikasi lisan secara offline dan komunikasi tertulis secara online tergabung secara baik sehingga kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pembelajaran tercampur dalam pengalaman belajar yang unik sesuai dengan konteks dan tujuan pendidikan yang dimaksudkan (Mulyono &
Susilawati, 2020).
Pembelajaran berbasis hybrid learning Pada mulanya menyebar di Amerika, Inggris, dan Australia di kalangan universitas sebagai pelatihan. Hybrid learning memiliki tujuan utama yaitu memberikan peluang kepada berbagai karakter siswa atau mahasiswa agar dapat belajar secara mandiri, berkelanjutan, dan berkembang sepanjang hayat, sehingga menjadikan belajar lebih efektif, efisien, dan menarik (Helsa, Marasabessy, Juandi, &
Turmudi, 2022). Selain itu hybrid learning juga bertujuan memberikan kemudahan siswa maupun mahasiswa dalam mengakses materi pembelajaran, dengan biaya yang lebih terjangkau, serta mengefisienkan waktu (Febnesia, Nurtanto, Ikhsanudin, & Abdillah, 2021).
Saat ini sedang berkembang program hybrid merupakan kombinasi dari satu atau lebih dimensi berikut: 1) Perkuliahan face to
Lin Suciani Astuti,Munasiah dan Heriyati Pengaruh Penerapan Model...
84
face adalah kegiatan perkuliahan yang berlangsung dalam ruangan (kelas) pelajaran, latihan praktik dilaboratorium, pendampingan atau magang. Kegiatan pembelajaran meliputi: menyajikan materi melalui ceramah, presentasi, diskusi, latihan, dan tes. Pelaksanaanya dilakukan saat tatap muka langsung (offline) pada pertemuan pertama, ketiga, kesembilan dan kesebelas.
Pada mata kuliah kalkulus dosen memberikan penjelasan materi pokok kemudian memberikan latihan soal yang dikerjakan secara individu maupun kelompok, setelah itu dosen dan mahasiswa bersama-sama membahasnya (diskusi). 2) Synchronus virtual collaboration adalah salah satu bentuk pengajaran kolaborasi interaksi dosen dan mahasiswa pada saat yang sama. Kolaborasi ini diimplementasikan dengan pesan instan atau obrolan. Fasilitas ini akan digunakan untuk komunikasi antara dosen dan mahasiswa selama jam operasional kampus. Metode ini dilakukan saat pertemuan secara online.3) Asynchronus virtual collaboration merupakan salah satu bentuk pengajaran kolaborasi interaksi antara dosen dan mahasiswa yang berlangsung pada saat yang tidak sama dengan memanfaatkan fasilitas online discussion board atau email. Model ini dilaksanaan saat mahasiswa diberikan tugas mandiri, dikerjakan setelah perkuliahan selesai,
beberapa mahasiswa yang mengalami kesulitan akan menghubungi dosen secara pribadi. 4) Self-Pace Asynchronus bentuk pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara mandiri dengan memahami materi yang tersedia dalam bentuk modul atau mengerjakan latihan soal secara daring, mahasiswa juga dapat mempelajari materi dari link sumber-sumber ajar lainnya(Hendrayati &
Pamungkas, 2016).
Penerapan model pembelajaran hybrid learning menjadi salah satu jawaban dalam mengahadapi era new normal saat menurunnya penyebaran virus covid-19.
Dengan menerapkan model pembelajaran ini diharapkan dapat mencapai tujuan perkuliahan itu sendiri, yaitu sebuah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa dengan karakteristik yang berbeda-beda dapat menggali potensi mereka, pembelajaran yang mandiri, efektif, dan efisien.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang diterapkan adalah penilitian survei, jenis penelitiannya yaitu dengan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini peneliti mendeskripsikan kejadian berdasarkan data yang didapatkan dari responden dengan menggunakan angket atau kuisioner dan soal yang sebelumnya telah divalidasi. Populasi dari penelitian ini adalah
Lin Suciani Astuti,Munasiah dan Heriyati Pengaruh Penerapan Model...
85
mahasiswa semester 1 tahun ajaran 2022-2023 Program Studi Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI, sampel diambil dari mahasiswa semester 1 yaitu di kelas R1A, R1B dan R1X sebanyak 150 mahasiswa yang dilakukan secara random. Variabel dari penelitian ini adalah variabel independen pembelajaran hybrid dan variabel dependen hasil belajar mata kuliah kalkulus.Data diperoleh dari kuisioner penerapan model pembelajaran hybrid dan soal-soal ujian akhir mata kuliah kalkulus yang sebelumnya sudah divalidasi.
Tujuan diterapkannya penelitian survey pembelajaran hybrid terhadap pembelajaran kalkulus pada semester gasal ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh diadakannya penerapan pembelajaran hybrid pada mata kuliah kalkulus dasar semester satu di Universitas Indraprasta PGRI. Uji instrumen yang dilakukan adalah uji validitas dan uji realibilitas. Korelasi pearson product moment dengan bantuan aplikasi SPSS versi 24 merupakan uji validitas dalam penelitian ini.
Menurut Sugiyono yang dikutip oleh Krisna (Krisna, 2022) apabila nilai signifikan kurang dari taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05, maka instrumen dinyatakan valid, hasil yang diperoleh dari perhitungan terhadap survei pada pembelajaran hybrid didapatkan semua butir pernyataan valid karena nilai signifikan butir kurang dari nilai taraf signifikan sebesar 5% atau
0,05. Sedangkan pada tes hasil belajar matematika pada ujian akhir semester didapatkan semua butir soal valid karena nilai signifikan butir kurang dari nilai taraf signifikan sebesar 5% atau 0,05.
Dalam menentukan nilai hasil persentase untuk setiap indikator pada kuisioner penerapan model pembelajaran hybrid menggunakan rumus nilai persen yaitu sebagai berikut (Agustini & Ngarti, 2020):
P =𝒇
𝑵 x 100%
Keterangan:P = presentase skor
f = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum
Analisis data yang digunakan adalah analisis Regresi linier sederhana dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran hybrid terhadap hasil belajar matakuliah kalkulus dengan menggunakan SPSS 24 sebagaimana untuk pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0 :Tidak ada pengaruh penerapan pembelajaran hybrid (X) terhadap hasil belajar kalkulus dasar (Y)
Ha :Ada pengaruh penerapan penerapan pembelajaran hybrid (X) terhadap hasil belajar kalkulus dasar (Y)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil persentase kuisioner penerapan pembelajaran hybrid di setiap
Lin Suciani Astuti,Munasiah dan Heriyati Pengaruh Penerapan Model...
86
indikator dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Hasil Persentase Penerapan Pembelajaran Hybrid
No Indikator
Hasil Rata- rata persentase
(%) 1. Kemampuan
melaksanakan pembelajaran model hybrid learning
92,77%
2. Sumber belajar 73,86%
3. Pelaksanaan offline dan online (hybrid) di saat pandemi
73,67%
Berikut penjelasan dari setiap indikator penerapan model pembelajaran hybrid dari setiap poinnya :
1. Kemampuan melaksanakan pembelajaran model hybrid learning
Telah didapatkan hasil rata-rata persentase dari indikator yang pertama yaitu sebesar 92, 77%, hasil tersebut berasal dari persentase poin pertama sebesar 85,33%, poin kedua 93,50%, poin ketiga 95,83%, poin keempat 96,67%, dan poin kelima sebesar 92,50%. Nilai rata-rata yang didapatkan sangat besar hal ini mungkin dikarenakan mahasiswa ketika belajar kalkulus dasar mereka selalu memperhatikan apa yang dosen melakukan kegiatan di awal-awal
pembelajaran baik secara online atau offline.
Sehingga antara mahasiswa dan dosen selalu ada hubungan timbal balik atau koordinasi di setiap pertemuan mata kuliah kalkulus dasar.
2. Sumber belajar
Tahap ini menjelaskan model pengembangan pembelajaran hybrid learning pada indikator kedua yaitu sumber belajar dengan rata-rata persentase sebesar 73, 86%. Hasil tersebut berasal dari poin pertama tentang pembelajaran menggunakan LMS ketika online 93,83%, poin keduanya tentang Pembahasan materi-materi kalkulus lebih dimengerti pada saat offline dibanding online sebesar 87,16%, poin ketiga tentang Tersedianya jaringan internet untuk mempermudah pada saat pembelajaran online didapatkan sebesar 81,83%, poin keempat tentang aplikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran kalkulus terkadang error sebesar 50,85%, dan poin kelima tentang Pembelajaran kalkulus lebih menyenangkan secara online dibanding offline sebesar 55,67%. Terlihat dari sini untuk poin keempat nilainya paling kecil hal ini di karenakan kemungkinan jaringan internet pada mahasiswa terkadang lemah sehingga untuk membuka aplikasi atau media pembelajaran lainnya kadang terjadi kendala pada saat mendownload materi-materi
Lin Suciani Astuti,Munasiah dan Heriyati Pengaruh Penerapan Model...
87
kalkulus dan mengupload tugas-tugas kalkulus.
3. Pelaksanaan offline dan online (hybrid) Pada indikator yang ketiga ada 10 poin nilai persentase yang diambil pada masing-masing pernyataan sehingga dirata- ratakan mendapatkan hasil 73,67%. Nilai persen terendah 63,7% pada poin ke tujuh yaitu Saya dapat memecahkan masalah dalam proses pembelajaran ketika online.
Hal ini kemungkinan dikarenakan mahasiswa pada saat online justru tidak bisa memecahkan soal-soal tugas yang diberikan oleh dosen dan untuk Tanya jawabnya juga sangat terbatas sehingga mereka memilih antusias untuk bertanya ketika tatap muka.
Hasil perhitungan regresi linier sederhana tentang pengaruh penerapan pembelajaran model pembelajaran hybrid menggunakan aplikasi SPSS 24 ada pada tabel berikut:
Tabel 2. Uji Persamaan Regresi Linier Sederhana
Coeffecienta Model Unstandard
ized
1 (Constant) 34.521 Pembelajar
an hybrid
.735 a. Dependent variable : hasil belajar kalkulus
Berdasarkan hasil yang di dapat pada tabel diatas, terdapat informasi pada kolom Unstandardized menghasilkan persamaan regresi linier sederhana Y = 34.521 + 0.735X dengan thitung = 4.291 dan p-value (signifikasi) = 0.000. Nilai yang dihasilkan pada thitung bernilai positif sehingga pembelajaran hybrid memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar mata kuliah kalkulus dasar di semester ganjil 2022- 2023.Hal tersebut sesuai dengan dari tujuan diadakannya penelitian ini yaitu adanya pengaruh yang baik dalam penerapan model pembelajaran hybrid pada hasil belajar mata kuliah kalkulus.
Tabel 3. Hasil Uji Signifikasi Persamaan Regresi Y terhadap X
ANOVAa
M od el
Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig
1 Regression 5106.983
1 5106.983 33.291 .000b Residual 22703.850
148 153.404 Total 27810.833
149
Dapat terlihat hasil uji signifikasi pada tabel di atas, diperoleh nilai signifikasi lebih kecil dari 0,005 (0,000<0,005) mengandung arti bahwa adanya pengaruh penerapan pembelajaran hybrid terhadap hasil belajar mata kuliah kalkulus dasar ini pada semester ganjil tahun ajaran 2022-2023. Hal ini dikarenakan
Lin Suciani Astuti,Munasiah dan Heriyati Pengaruh Penerapan Model...
88
kemungkinan para mahasiswa selama ini menggunakan model pembelajaran daring atau online sehingga banyak batasan-batasan dalam memahami materi-materi kalkulus, kebanyakan mereka merasa kuliah daring hanya bersantai- santai tanpa ekstra mengerjakan tugas dan tidak perlu bertanya tentang materi kalkulus terhadap dosen yang bersangkutan. Sehingga pada saat ada pertemuan tatap muka di semester ini mereka sangat antusias dalam belajar kalkulus karena bertemu langsung dengan dosennya dan bisa menanyakan langsung soal-soal yang mereka anggap sulit untuk dikerjakan.
Tabel 4. Hasil Uji Signifikansi Koefesien Korelasi X dan Y
Model Summaryb
Mod
el R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .429a .814 .178 12.386
a. Predictors: (Constant),: pembelajaran hybrid b. Dependent Variable: hasil belajar kalkulus
Untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan model pembelajaran hybrid (X) terhadap hasil belajar matakuliah kalkulus (Y), dapat dilihat pada R Square atau R2 pada output tabel SPSS 24 diatas. Berdasarkan data yang ada, diketahui nilai R square sebesar 0,814. Nilai ini mengandung arti bahwa pengaruh penerapan pembelajaran hybrid (X)
terhadap hasil belajar mata kuliah kalkulus (Y) adalah sebesar 81,4% sedangkan 18, 6% hasil belajar kalkulus dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat diteliti. Sehingga terlihat data yang ada, dapat disimpulkan bahwa semakin sering menerapkan model pembelajaran hybrid dalam belajar kalkulus maka akan berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar mata kuliah kalkulus tersebut secara signifikan.
Kemungkinan hal ini dikarenakan adanya antusias mahasiswa yang ada pada saat pembelajaran tatap muka lebih tinggi dibanding dengan pembelajaran online. Sesuai dengan hasil penelitian dari Evi Dwi Krisna (Krisna, 2022) dengan hasil penelitiannya menunjukan bahwa mahasiswa lebih menyukai model hybrid learning dari pada pembelajaran online. Sebanyak 93,33% menjawab lebih merasa nyaman dengan model pembelajaran hybrid , dan hanya 6,67% yang lebih merasa nyaman dengan pembelajaran full online seperti yang pernah diterapkan dari awal pandemi pada saat belajar matematika.
Senada dengan hasil penelitian dari Pungki Indarto dkk (Indarto, Fatoni, & Surakarta, 2018) yang menerapkan model pembelajaran hybrid learning pada mata kuliah sepak bola pada fakultas FKIP di UMS menyatakan bahwa
“Dengan pemanfaatan hybrid learning dalam mata kuliah sepakbola terjadi peningkatan prestasi belajar mahasiswa dan adanya
Lin Suciani Astuti,Munasiah dan Heriyati Pengaruh Penerapan Model...
89
antusiasme mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah sepakbola dengan model pembelajaran hybrid learning ini, terbukti dari tingkat partisipasi mahasiswa dalam mengerjakan tugas, mendownload materi, memberikan komentar dalam forum diskusi ketika pembelajaran daring (online)”.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan menggunakan SPSS 24 dan hasil persentase disetiap indikator yang didapat dalam penelitian dapat disimpulkan di antaranya adalah : 1) Hasil rata-rata persentase dalam setiap indikator penerapan pembelajaran hybrid, paling tinggi persentasenya ada pada indikator kemampuan menerapkan model pembelajaran hybrid sebesar 92,77%, kemudian di susul sumber belajar 73,86%, dan yang paling kecil adalah penerapan proses pembelajaran hybrid sebesar 73,67%. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan model pembelajaran hybrid terhadap hasil belajar matakuliah kalkulus, hal ini ditandai dengan besarnya nilai sig kurang dari 0,005 (0,000 < 0,005) dan thitungsebesar 4,291.
Oleh karena itu semakin sering menerapkan model pembelajaran hybrid dalam belajar kalkulus maka akan berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar mata kuliah kalkulus tersebut secara signifikan.
SARAN
Ada beberapa kelemahan atau kekurangan pada penelitian ini yaitu pengumpulan data dilakukan metode daring (g- form) untuk kuisionernya meskipun nilai hasil belajarnya diambil secara luring dengan sedikit variabel yang terbatas, maka disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian serupa dengan menambahkan variable variabel lain yang mendukung penelitian ini agar data menjadi lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, K., & Ngarti, J. G. (2020). Pengembangan Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Model R
& D. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 4(April 2020), 62–78.
Fahrijal, M., & Zulkarnaen, R. (2022). Analisis Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Model Hybrid. Prisma, 11(1), 177.
Febnesia, H., Nurtanto, M., Ikhsanudin, I., & Abdillah, H. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Hybrid Learning Dengan Metode Tutor Sebaya Terhadap Hasil Pengelasan Pada Siswa SMKS Yabhinka. Research and Development Journal of Education, 7(2), 532.
Helsa, Y., Marasabessy, R., Juandi, D., & Turmudi, T. (2022). Penerapan Hybrid Learning di Perguruan Tinggi Indonesia: Literatur Review.
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 139–162.
Hendrayati, H., & Pamungkas, B. (2016).
Lin Suciani Astuti,Munasiah dan Heriyati Pengaruh Penerapan Model...
90
Implementasi Model Hybrid Learning Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Statistika Ii Di Prodi Manajemen Fpeb Upi. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(2).
Indarto, P., Fatoni, M., & Surakarta, U. M. (2018).
Model Pembelajaran Hybrid Learning Pada Mata KULIAH SEPAKBOLA DI PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UMS. Seminar Nasional Pendidikan, 3(6), 55–63.
Indriani, W. D., & Pasaribu, L. H. (2022).
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Hybrid Learning. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 291–299.
Ismunandar, D., & Nandang, N. (2022). RESPON MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN HYBRID PASCA PANDEMI COVID-19.
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika Dan Pendidikan Matematika, 5(1), 112–119.
Khairudin, K. (2020). KEMAMPUAN AWAL KALKULUS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 18(1), 50.
Krisna, E. dwi. (2022). EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DI INSTIKI.
Jurnal Pembelajaran Dan Pengembangan Matematika (PEMANTIK), 2(2), 12–26.
Makhin, M. (2021). Hybrid Learning: Model Pembelajaran pada Masa Pandemi di SD
Negeri Bungurasih Waru Sidoarjo. Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan, 3(2), 95–103.
Mulyono, N., & Susilawati, L. (2020). PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING PADA MATAKULIAH MEMBACA II MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA IKIP BUDI UTOMO MALANG.
Basastra, 9(3), 289.
Silvia, S., Fernandez, Y. Z., & Limbong, Y. A. C.
(2020). Hubungan Hasil Belajar Kalkulus Diferensial dan Kalkulus Integral Terhadap Hasil Belajar Kalkulus Lanjut Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Jurnal Sains Dan Edukasi Sains, 3(2), 58–65.
Tahir, T., & Marniati, M. (2021). ANALISIS
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATI DAN KESALAHAN
MENYELESAIKAN SOAL CERITA
MENGGUNAKAN PROSEDUR NEWMAN.
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(4), 2765.
Zahra Annisa, Joko sutrisno AB, A. R. K. (2019).
Pengaruh Model Hybrid Learning Tipe Traditional Classes-Real Workshop-Virtual Workshop Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas Viii Semester Genap Smp Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2020/2021. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika, 44(12), 2–8.