PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang agar siswa dapat secara aktif mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Dalam pendekatan saintifik, guru diharapkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah dipelajarinya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan memecahkan suatu masalah, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa tertarik untuk belajar dan .
19. aktif dalam proses belajar mengajar, agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang tinggi dan mengembangkan karakter siswa. e. Guru menanyakan berbagai fakta tentang apa yang diamati siswa selama kegiatan demonstrasi. Siswa secara berkelompok diminta untuk melakukan Eksperimen Pendulum Matematika mengikuti langkah-langkah yang ada di LKS.
Beri siswa pekerjaan rumah untuk membaca tentang getaran harmonik dan ayunan pendulum.
Rumusan dan Batasan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Definisi Operasional
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kajian Pustaka
- Pendekatan Saintifik
- Metode Eksperimen
- Kemampuan Berpikir Kritis
Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan saintifik, ranah sikap mengambil alih transformasi materi atau materi pembelajaran agar siswa tahu. Dari penjelasan prinsip-prinsip pendekatan saintifik di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran menekankan pada peserta didik yang aktif dan membangun kepercayaan diri peserta didik dalam berkomunikasi. Melalui kegiatan mengamati fenomena vibrasi dalam kehidupan sehari-hari, siswa dapat mengenal dan mengagumi kebesaran Tuhan.
Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi getaran harmonik bandul. Siswa secara individu mempelajari dan mencatat berbagai fakta yang mereka temukan selama kegiatan demonstrasi. Siswa bertanya dan menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa yang disajikan pada saat kegiatan demonstrasi (apersepsi).
Kajian Penelitian Terdahulu
Kerangka Berpikir
Metode Eksperimen adalah metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk menemukan penemuan atau percobaan dalam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan sekitar. Sedangkan pendekatan saintifik adalah pendekatan yang memberikan wawasan kepada siswa untuk mengetahui dan memahami berbagai materi pengetahuan dengan pendekatan saintifik. Artinya ilmu dapat diperoleh dimana saja, kapan saja dan tidak hanya bergantung pada ilmu seorang guru.
Metode eksperimen berkaitan dengan pendekatan IPA karena metode eksperimen itu sendiri memungkinkan siswa untuk berlatih, menemukan, mencari dan mengasah kemampuan siswa dalam mencoba melakukan percobaan atau penemuan di lingkungan sekitarnya. Pendekatan saintifik dapat dilihat jika siswa mampu memahami lima tahapan yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau percobaan, menalar atau mengasosiasi, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, keunggulan penerapan pendekatan saintifik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional adalah pembelajaran ini berpusat pada siswa, artinya penerapan pendekatan saintifik sesuai dengan kurikulum yang ada.
Berdasarkan pemaparan uraian teoritis tersebut, dapat disusun suatu kerangka kerja untuk memperjelas arah dan tujuan dari penelitian ini.
Hipotesis
Saat melakukan observasi dalam survei, diketahui bahwa bentuk dan kondisi fisik SMA Negeri 8 Mataram dibangun secara permanen dan memiliki fasilitas yang standar. Dalam lingkungan pendidikan, seorang guru memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, selain itu seorang guru merupakan figur yang akan menjadi contoh dan panutan bagi siswa.
METODELOGI PENELITIAN
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Populasi dan Sampel
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan dua cara yaitu melalui metode tes untuk mengetahui hasil belajar siswa dan metode dokumentasi untuk memperoleh data SMA Negeri 8 Mataram. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan instrumen tes dan hasil akhir diperoleh dari hasil belajar siswa menanggapi topik penelitian ini. Tabel 5.1 di atas menunjukkan nilai statistik deskriptif perolehan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas diperoleh data pada kelas eksperimen dengan responden ganda sebanyak 27 siswa yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran pendekatan saintifik diperoleh nilai rata-rata skor belajar siswa sebesar 63,07, standar deviasi satu sebesar 11,82 dan varians sebesar 139.84. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh data hasil belajar siswa dengan responden banyak, 29 siswa yang tidak diberi perlakuan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik memperoleh rata-rata hasil belajar 53,75, standar deviasi 10,90 dan varians. 118.90. . Pada nilai hasil belajar siswa diperoleh skor minimal 35 dari skor ideal terendah 0 dan skor maksimal 75 dari skor ideal tertinggi 100.
Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar pada kelas kontrol atau mata pelajaran yang tidak mendapat perlakuan dengan penerapan model pembelajaran pendekatan saintifik menunjukkan bahwa terdapat 2 siswa yang mencapai hasil belajar dalam kategori rendah, 13 siswa yang mencapai hasil belajar dalam kategori sedang, dan 9 siswa yang mencapai hasil belajar dalam kategori tinggi, dan tidak ada siswa yang memiliki hasil belajar sangat tinggi. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengenai analisis hasil belajar siswa pada materi getaran harmonik yang diterapkan dengan pendekatan saintifik. Berdasarkan tabel di atas, secara umum terlihat bahwa hasil belajar siswa pre-test dan post-test lebih tinggi dengan skor rata-rata kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 5.1 diperoleh hasil nilai yang diperoleh pada data kelas eksperimen dengan jumlah responden 27 siswa yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan nilai rata-rata sebesar hasil belajar siswa 63,07 sedangkan standar deviasi 11,82 dan varians 139,84, nilai belajar siswa telah mendapat nilai minimal 40 dari nilai ideal terendah 0 dan nilai maksimal 80 dari nilai ideal tertinggi 100 Sedangkan pada kelas kontrol, data diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dengan responden sebanyak 29 siswa yang tidak diberikan perlakuan dengan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan nilai rata-rata 53,75 dan standar deviasi 10,90 dengan varians. dari 118,90 hasil belajar siswa diperoleh skor minimal 35 dari skor ideal terendah 0 dan nilai maksimal 75 dari skor ideal tertinggi 100 Berdasarkan tujuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika dengan menerapkan pendekatan saintifik berdasarkan eksperimen.
Maka penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis eksperimen yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa adalah pendekatan saintifik berbasis eksperimen yang sangat tepat untuk digunakan. Ginting dan Harin Sundari, “Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle Berbasis Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Zat Dan Bentuknya”, (Jurnal Pendidikan Fisika) Vol, 1, No. 2, 2012.
Tempat dan Waktu Penelitian
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah atribut atau properti (nilai seseorang), objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.37 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas. variabel dan variabel terikatnya, dimana variabel bebasnya adalah keefektifan pembelajaran IPA berbasis eksperimen (X), dan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran fisika (Y).
Desain Penelitian
O1 = Pretest di kelas eksperimen O3 = Pretest di kelas kontrol O2 = Posttest di kelas eksperimen O4 = Posttest di kelas kontrol.
Instrumen Penelitian
- Pengumpulan dan Penyajian Data
- Hasil Analisis Data
- Data Hasil Tes Awal (Pre-test)
- Data Hasil Tes Akhir (Post-test)
- Uji Normalitas
- Uji Homogenitas
- Analisis Uji Hipotesis
- Pengujian Hipotesis
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa berkemampuan tinggi dan rendah. Metode tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa, dan dokumentasi untuk mendapatkan data kondisi guru, kondisi siswa, sarana dan prasarana, dll. di SMA Negeri 8 Mataram. Sampel dalam penelitian ini adalah 56 siswa yang diambil dari 2 kelas yang berbeda, yang terbagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pelaksanaan tes ini dilaksanakan satu hari untuk tes awal (Pre-test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, pada tanggal 24 April 2019 pukul 08:00 WITA sampai selesai dan satu hari untuk tes akhir (Post-test). pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, pada tanggal 15 Mei 2019 pukul 08.30 WITA s/d selesai di SMA Negeri 8 Mataram pada Tahun Dokumentasi. Sebelum menyajikan dan menganalisis data, variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan terlebih dahulu ada 2 variabel yaitu variabel (X) adalah kelas eksperimen dan variabel (Y) adalah kelas kontrol. Berdasarkan tabel dan gambar grafik batang di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar pada kelas eksperimen atau subjek penelitian yang mendapat perlakuan melalui penerapan model pembelajaran pendekatan saintifik menunjukkan bahwa terdapat 9 siswa yang memiliki hasil belajar pada kategori sedang, 15 siswa yang mencapai hasil belajar dengan kategori tinggi, dan 3 siswa yang mencapai hasil belajar dengan kategori sangat tinggi, dan tidak ada siswa yang memiliki hasil belajar rendah.
Dalam penelitian ini peneliti menguji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya yaitu: pengaruh penerapan pendekatan eksperimen sains terhadap berpikir kritis dalam pembelajaran fisika di kelas X MIA SMA Negeri 8 Mataram. Berdasarkan hasil diagram batang di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata data skor pretes untuk kelas kontrol adalah 24,72, sedangkan kelas eksperimen adalah 26,37, dan berdasarkan hasil postes, rata-rata skor data kelas kontrol. 53,75, sedangkan kelas eksperimen 63,07 dari nilai ideal tertinggi. B. Dari data yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil data berdistribusi normal.
Setelah dipastikan data berdistribusi normal dan homogen, dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah model pembelajaran pendekatan IPA berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Mengetahui pengaruh model pembelajaran dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Ha : Terdapat pengaruh penerapan pendekatan saintifik berbasis eksperimen terhadap keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran fisika siswa.
Ho : Tidak terdapat pengaruh penerapan pendekatan saintifik berbasis eksperimen terhadap keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran fisika siswa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan pendekatan saintifik berbasis eksperimen terhadap kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran fisika siswa kelas X MIA tahun pelajaran 2018/2019.
Pembahasan
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa “Pengaruh Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Eksperimen Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Pada Siswa Melalui Kegiatan Eksperimen Siswa Aktif, Teliti, Kooperatif, Cermat, Disiplin, Terbuka, Jujur, Bertanggung Jawab, Terbuka dan Peduli lingkungan, melakukan pengamatan Berdasarkan apa yang diamati selama kegiatan demonstrasi, siswa menyusun pertanyaan yang sesuai dengan apa yang diamati.
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil tersebut diperoleh dari perhitungan uji-t, hasil tersebut diperoleh dari interpretasi nilai thitung = 3,065 dan ttabel = 2,048, maka diperoleh nilai thitung (3,065) > ttabel (2,048) dengan dk.
Saran