497
PENGARUH PENERAPAN PROGRAM PADAT KARYA TERHADAP MUTU PEKERJAAN INFRASTRUKTUR DESA
1Nuliyati Rumbia
2Muhammad Tharik Kemal
2Erwin Syaiful Wagola
3Mentari Rasyid
2Ayu Sukma Aris
1Universitas Iqra Buru ([email protected])
2Universitas Iqra Buru ([email protected])
2Universitas Iqra Buru ([email protected])
3Universitas Pattimura Ambon ([email protected])
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan kegiatan padat karya tunai (PKT) pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan infrastruktur pedesaan, dimana penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang cara pengumpulan datanya diperoleh dengan memberikan angket atau kuesioner yang berisi pertanyaan kepada responden untuk diisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penerapan program padat kara tunai (PKT) terhadap mutu pekerjaan berpengaruh signifikan sebesar 80%. Ini berarti bahwa mutu pekerjaan infrastruktur di desa hampir seara menyeluruh dipengaruhi kualitasnya oleh penerapan program padat karya tunai ini, dimana dalam pelaksanaan pekerjaan kurang sekali penegendalian mutunya karna tidak terdapat manajemen mutu yang baik, dan sisahnya lagi sebesar 20% diengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dipaparkan dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Infrastruktur Desa, Padat Karya Tunai, Mutu Pekerjaan, Managemen Proyek
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of implementing cash-intensive activities (PKT) on the implementation of rural infrastructure development work, where this research is a descriptive research with a quantitative approach, namely research in which the method of collecting data is obtained by giving questionnaires or questionnaires
498 containing questions to respondents to fill out. The results showed that the effect of implementing cash-intensive programs (PKT) on the quality of work had a significant effect of 80%. This means that the quality of infrastructure work in the village is almost entirely affected by the quality of the implementation of this cash-intensive program, wherein the implementation of the work lacks quality control because there is no good quality management, and the remaining 20% is influenced by other factors. not described in this study.
Key word: Village Infrastructure, Cash Labor Intensive, Quality of Work, Project Management
PENDAHULUAN
Setiap proyek yang sedang berjalan tentu diharapkan berjalan dengan baik dengan hasil yang memuaskan. Namun dalam kenyatannya beberapa hal tidak terduga biasa terjadi dan pekerjaan yang sedang dikerjaan tidak berjalan sesuai perencanaan (Anggoro Wahyu, dkk, 2021).
Faktor manajemen konrol terhadap kemampuan kontraktor pada pekerjaan konstruksi yang sagngat berpengaruh adalah faktor keterlibatan dan pemanfaatan pegawai, dengan angka regresi sebesar 1,170. Hal ini menunjukkan bahwa apabila faktor pelibatan dan pemberdayaan karyawan ditingkatkan, sedangkan faktor-faktor lainnya tetap, maka daya saing kontraktor pada proyek konstruksi gedung akan semakin meningkat (Betty Rosyana Manurung, 2020).
Manajemen kualitas ialah pilihan dari suatu sistem dan teknik pengaturan proses pembangunan industri rekayasa konstruksi yang menggabungkan tahapan dan mekanisme proses pembangunan menjadi satu kesatuan atau keterpaduan (Ervianto, W.I. 2005).
Peran konsultan dalam melakukan pengendalian mutu angar baik. Setiap konsultan mempunyai isian pekerjaan yang lebih terperinci dari pada dokumen yang diisyaratkan. Tim pengawas lapangan dari konsultas ialah anggota yang sesuai dengan yang terdapat dalam daftar isian kontrak (Rivelino. 2016).
Tujunan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penerapan kegiatan padat karya tunai (PKT) pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan infrastruktur di pedesaan.
499 METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi dari penelitian ini ialah di Desa Waelihang Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru. Adapun lokasi dari penelitian ni dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini :
Gambar 1. Lokasi Penelitian (Google Map, 2022)
Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2012:4) menjelaskan bahwa penelitian ini dikelompokkan sesuai tujuan dan tingkat kealamiahan peristiwa. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang cara pengumpulan datanya diperoleh dengan memberikan angket atau kuesioner yang berisi pertanyaan kepada responden untuk diisi. Untuk menghimpun data dan melukiskannya dengan sistematis fakta secara faktual dan cermat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2022 sampai dengan bulan September 2022.
Variabel bebas (independent variable) atau variabel X dalam penelitian ini adalah variabel yang dipandang sebagai penyebab munculnya variabel terikat yang diduga sebagai akibatnya. Sedangkan variabel terikat (dependent variable) atau variabel Sedangkan variabel terikat (dependent variable) atau variabel Y adalah variabel (akibat) yang dipradugakan, yang bervariasi mengikuti variabel bebas, (Kerlinger, 1992:58-59). Variabel Bebas (Independent) atau (X) : Program Dana Desa (Padat Karya Tunai” Variabel Terikat (Dependent Variabel) (Y) : Mutu Pekerjaan Infrastruktur”
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah KK yang ikut dalam Program PKTD yang dilakukan melalui dana desa Waelihang di Kecamatan Waplau Kab. Buru yang terdiri sebanyak 40 KK. Dikarenakan jumlah populasi yang yang terlibat dalam program padat karya tunai ini kurang dari 100, maka keseluruhan penerima manfaat program dijadikan sebagai sampel (Total Sampling).
Menurut Sugiyono (2012:124) mengatakan bahwa total sampling adalah teknik mencari sampel dengan semua anggota populasi menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini digunakan jika jumlah populasi relatif kecil. Berdasarkan
500 teknik sampel di atas, maka Sampel yang menjadi sumber data disesuaikan sebanyak 40 Kepala Keluarga.
Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan :
Uji T(Uji Parsial)
Uji t (t-test) menurut Arikunto (2010:349), digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh Program Padat Karya Tunai yang terhadap mutu pekerjaan infrastruktur di Desa Waelihang Kecamatan Waplau.
UJi Koefesien Determinan (R2)
Koefisien Determinasi adalah data untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh langsung Variabel Bebas Program Padat Karya Tunai terhadap variabel terikatnya yakni Mutu Pekerjaan Infrastruktur di Desa Waelihang, Kecamatan Waplau.
Bahan Penelitian
Adapun bahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah material penyusun konstruksi infrastruktur di desa berupa Semen, dan Agregat.
Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera digital yang digunakan untuk keperluan pendokumentasian proses penelitian yang dilakukan.
Prosedur penelitian
Prosedur penelitan merupakan tahapan langkah penyelsaian suatupenlitian dimana tahapan penyelesaian penelitian ini dimulai dengan pengidentifikasian masalah, studi literatur, salnjutnya dilakukan pengmpulan data yang terdiri dari data primer dan data sekunder, dimana data primer berupa data hasil pengisian angket yang diperoleh dari jawaban yang diberikan oleh responden, data gambar dan lokasi pekerjaan infrasruktur serta dokumen kerja lainnya sedangakan data sekunder dapat beupa literatur pendukung, dan tahapan selanjutnya dilakukan pengolahan data dan analisis data serta pembahasan hasil analisis data yang selanjutnya diboboti untuk diberikan rekomendasi bagi pemangku kepeningan di desa terkait penerapan program padat karya tunai (PKT) di desa. Adapun prosedur atau tahapan dari pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2 di bawah.
501 Gambar 2. Bagan Alur Penelitian
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Pengumpulan Data Penentuan Variabel Yang
Mempengaruhi Aspek Mutu Konstruksi
o Kegiatan PKT
o Sumber Daya Manusia o RMK
o Spesifikasi Teknis
Penentuan Sumber Data o Subjek Penelitian o Responden
Survey dan Observasi Lapanagan
Data Primer
Kondisi Pekerjaan Infrastruktur
Data Sekunder o Jurnal
o Dukomen Pekerjaan o Literatur Pendukung
Pengolahan Data
Analisa Data
Kesimpulan dan Saran
Mulai
502 HASIL & PEMBAHASAN
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan dan Pekerjaan
Responden yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 40 responden yang erdiri dari unsur pemeintah desa, pendamping desa dan masyarakat desa. Dimana jumlah responden sebanyak 40 responden dengan strata pendidikan dan pekerjaan yang beragam. Berikut pada tabel 1 dan tabel 2 diperliatkan karakteristik responden dalam penelitian ini
Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan strata pendidikan No Pendidikan
Terakhir
Jumlah Responden
Persentase (%)
1 SD/Mi 17 43%
SMP 9 23%
2 SMA & Sederajat 5 13%
4 Sarjana (S1) 9 23%
Jumlah 40 100%
Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan No Pendidikan
Terakhir
Jumlah Responden
Persentase (%)
1 Berkebun 9 23%
Bertani 10 25%
2 Nelayan 12 30%
Perangkat Desa 6 15%
4 Pendamping Desa 3 8%
Jumlah 40 100%
Dari tabel 1 karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terlihat bahwa terdapat 43% atau sekitar 17 responden berlatar pendidikan sekolah dasar, 9 responden SMP, 5 responden SMA dan sisanya lagi sebanyak 9 responden merupakan sarjana.
503 Kemudian pada tabel 2 karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan terdapat 25% atau sekitar 9 responden berkebun, 10 responden bertani, 12 responden nelayan 6 responden dari unsur perangkat desa dan sisanya 3 responden pendamping desa.
Secara totalitas ada 40 responden yang dimintai keterangan terkait pengaruh penerapan program padat karya tunai terhadap kualitas atau mutu pekerjaan.
Tanggapan Responden Tentang Pengaruh Penerapan PKT Terhadap Mutu Pekerjaan
Tabel 3. Tanggapan Responden Tentang Mutu Pekerjaan
Item Penelitian
SS S KS TS STS
F % F % F % F % F %
Penerapan padat karya tunai sudah
memperhatikan speksifikasi material
0 0 0 0 3 7.5 28 70 9 22.5
Penerapan padat karya tunai menggunakan pemeriksaan
Laboratorium
0 0 0 0 1 2.5 29 72.5 10 25
Penerapan padat karya tunai rutin
melaksanakan
pemeriksaan material di laboratorium
0 0 0 0 2 5 29 72.5 9 22.5
Penerapan padat karya tunai sudah
meperhaikan quantitati kontrol untuk mengecek bahan-
bahan/campuran
0 0 0 0 5 12.5 27 67.5 8 20
Pekerja di desa sudah memiliki ketrampilan yang cukup
0 0 0 0 2 5 27 67.5 11 27.5
504 Pekerja sudah
memahami gambar kerja
0 0 1 2.5 2 5 28 70 9 22.5
Pekerja dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja
1 2.5 0 0 2 5 27 67.5 10 25
Pelaksanaan pekerjaan dengan penerapan padat karya tunai telah sesuai dengan rencana hasil kerja
0 0 0 0 0 0 32 80 8 20
Pelaksanaan pekerjaan dengan penerapan padat karya tunai memperhatikan kualitas pelaksanaan
0 0 0 0 0 0 32 80 8 20
Pelaksanaan pekerjaan dengan penerapan padat karya tunai lebih cepat dari skedjul kerja yang ditentukan
0 0 0 0 0 0 28 70 12 30
Penerapan padat karya tunai dilakanakan sesuai dengan Rencana Mutu Pekerjaan Kontruksi (RMPK)
0 0 2 0 0 0 28 70 10 25
Penerapan padat karya tunai dapat
memperoleh kualitas pekerjaan yang sesuai mutu rencana
0 0 0 0 1 2.5 29 72.5 10 25
Penerapan padat karya tunai dapat memberi dampak baik bagi
0 0 0 0 2 5 29 72.5 9 22.5
505 kualitas pekerjaan
Berdasarkan tabel 3 diatas bahwa mayoritas responden menjawab Tidak Setuju dengan penerapan PKT dapat mengendalikan mutu pekerjaan infrastruktur desa ialah sebanyak 80%. Ini berarti, mutu pekerjaan infastruktur di desa dengan diterapkannnya program padat karya tunai pada posisi yang tidak baik. Untuk itu PKT dalam penigkatan mutu pekerjaan memerlukan suatu maajemen pengendalian mutu yang optimal aga dapat menjaga setiap kualita pekerjaan inrastruktur di pedesaan..
Ananalisis Regresi Linier Tabel 4. Variabel penelitian
Variables Entered/Removeda Model Variables Entered Variables
Removed
Method
1 PENERAPAN PKTD Enter
a. Dependent Variable: MUTU PEKERJAAN b. All requested variables entered.
Tabel 4 diatas menjelaskan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini adalah
“Penerapa program PKT” sedangkan variabel terikat ialah “Mutu Pekerjaan Infarstruktur”.
Tabel 5. Kofisien Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,935 ,977 ,958 ,345
PENERAPAN PKT ,278 ,023 ,894 11,973 ,000
a. Dependent Variable: MUTU PEKERJAAN
Dari tabel 4.5 di atas, dapat dibuat persamaan regresinya sebagai berikut : Y = 0.935 + 0,278X
Adapun penjelasannya dari persamaan regresi linier di atas adalah sebagai berikut 1. Nilai konstanta
506 Nilai konstanta sebesar 0,935, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X) berupa Program Padat Karya Tunai (X) mampu dan memberi kontribusi yang besar dalam mempengaruhi mutu pekerjaan infrastruktu di pedesaan (Y) sebesar kelipatan 0,935 dari variabel penelitian yang ada.
2. Variabel penggunaan Program Padat Karya Tunai (X)
Nilai variabel Penerapan Padat Karya Tunai sebesar 0,278 artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel X satu satuan, maka mempengaruhi mutu pekerjaan infrastruktur di desa (Y) juga akan ikut menurun sebesar 0,278 demikian juga sebaliknya. Hal ini berarti bila Program Padat Karya Tunai (X) mengalami kenaikan sebesar kelipatan 1x maka mempengaruhi mutu atau kualitas pekerjaan infrastruktur di desa (Y) juga akan ikut menurun yaitu sebesar 27,8%, demikian juga sebaliknya.
Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat.Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu (0 < R2< 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dan demikian sebaliknya sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut :
Tabel 6. Uji R2 (Koefisien Determinasi) Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,894a ,799 ,794 ,56506
a. Predictors: (Constant), PENERAPAN PKT
Berdasarkan tabel 6 dapat dijelaskan sebagai berikut : Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi R = 0.894 dan Koefesien determinasi R square sebesar 0.799.
Hal ini menunjukan pengertian bahwa penurunan mutu pekerjaan (Y) dipengaruhi sebesar 79.9% atau 80% oleh Penerapan Program Padat Karya Tunai (X) sedangkan sisanya 20% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini seperti faktor manajemen proyek dan pengendalian mutu pekerjaan.
507 PENUTUP
Kesimpulan
Hasil analisis menunjkkan bahwa pengaruh penerapan program Padat Karya Tunai (PKT) di desa waelihang kecamatan waplau secara signifikan berpengaruh terhadap kualitas atau mutu pekerjaan, dimana hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh PKT terhadap mutu pekerjaan sebesar 80%. Ini artinya pengaruh penerapan padat karya tunai terhadap mutu pekerjaan infastruktur di desa sangat besar,terutama terhadap pengendalian mutu atau kualitas pekerjaan. Sedangkan sisnya sebesar 20%
dpengaruhi oleh faktor lain.
Saran
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan diatas disarankan agar dalam pelaksanaan pekerjaan infrastruktur di desa yang di danai oleh Dana Desa, sangat diperlukan adanya suatu manajemen pengendalian mutu pekerjaan, sehingga dapat menjaga mutu atau kualitas pekerjaan infrastruktur di desa meskipun diterapkan program Padat Karya Tunai.
508 DAFTAR PUSTAKA
Anggoro Wahyu, dkk 2021, Kemampuan Pengelolaan Manajemen MutuTerhadap Hasil Kerja Diukur Dari Standar QPASS. Jurnal IKRA-ITH Vol. 5, No. 2 Juli 2021 pp. 48-57.
Betty Rosyana Manurung, dkk 2020, Pengendalian Mutu Struktur Pada Proyek Rumah Susun Stasiun Pondok Cina. Construction and Material Journal Vol.2 No. 3 November 2020 ISSN 2655-9625, pp. 195-200.
Ervianto, W.I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Andi. Yogyakarta.
Gaspersz, V. 2001. Total Quality Management. Gramedia. Jakarta.
Gaspersz, V. 2002. ISO: 2000 And Continual Quality Improvement. Gramedia.
Jakarta.
Hari Prasetiawan, dkk 2019, Evaluasi Pengendalian Mutu Pada Proyek Pemmbangunan Obyek Wisata Sedudo Di Kabupaten Nganjuk, JURMATEKS, Vol. 2, No. 1 Juni 2019 ISSN 2621–7686, pp. 65-74.
Nya’ Munanta, dkk 2016, Pengaruh Quality Management Terhadap Daya Saing Kontraktor Pada Proyek Konstruksi Gedung Di Kota Banda Aceh. Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala Vol. 6, No. 1 September 2016, ISSN 2088-9321, pp. 67-76.
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang Undang No. 9 Tahun 2009 Yang Mengatur Tentang Sistem Manajemen Mutu. Lembaran RI Tahun 2009. Jakarta : Sekretariat Negara.
Rivelino. 2016, Kajian Pengendalian Mutu Konstruksi Pada Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Aringan Irigasi Studi Kasus: Pembangunan Jaringan Irigasi Di. Leuwigoong. Jurnal Konstruksia Vol. 8 No. 1 Desember 2016 ISSN 2443-308X, pp.1-16.
Roni Ritonga Manembu, dkk 2019, Padat Karya Sebagai Kontribusi Kehidupan Masyarakat Pada Penggunaan Dana Desa (Studi Kasus Desa Kaneyan Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan), HOLISTIK, Vol. 12 No. 2, April–Juni 2019, ISSN 1979-048, pp. 1-21
Sugiyono,Prof.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan R&D.ALFABETA. Bandung.