• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan sistem manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan sistem manajemen"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Maksud dan tujuan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah mewujudkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di sektor industri untuk menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan ini, karyawan sudah mempunyai manajemen sendiri, namun penyakit dan kecelakaan kerja yang terjadi setiap bulannya masih tergolong tinggi.

Tingginya angka kecelakaan kerja disebabkan karena pekerja tidak mematuhi sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) dan sering melakukan tindakan tidak aman.

Tabel 1.1. SHE Mothly Report Tahun 2016 sampai 2019
Tabel 1.1. SHE Mothly Report Tahun 2016 sampai 2019

Rumusan Masalah

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa angka kecelakaan kerja pada tahun 2016 cukup rendah, baik yang terjadi pada tenaga kerja, peralatan kerja maupun lingkungan kerja. Diketahui, angka kecelakaan kerja terendah terjadi pada tahun 2016, namun terus meningkat pada tahun 2017 hingga tahun 2019. Selain itu, persentase cuti sakit terlihat sangat tinggi pada tahun 2017, namun mencapai titik terendah pada tahun 2018.

Dapat disimpulkan bahwa rasio kenaikan dan penurunan angka kecelakaan kerja dan cuti sakit masih belum stabil.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang diterapkan oleh perusahaan dengan judul: “Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSH3) pada Perusahaan Angka Kecelakaan Kerja di PT Triteguh Manunggal Sejati Kabupaten Gowa".

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kecelakaan Kerja

3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Bagi Pegawai, Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi di tempat kerja pada saat meninggalkan rumah untuk bekerja dan pulang ke rumah melalui jalur yang biasa atau biasa. Artinya penyebab kecelakaan kerja meliputi peraturan kerja, kemampuan pekerja (umur, masa kerja/pengalaman, kurangnya keterampilan dan lambatnya mengambil keputusan), disiplin kerja, tindakan penyebab kecelakaan serta ketidaksesuaian fisik dan mental. Artinya penyebab kecelakaan industri antara lain letak mesin, tidak dilengkapi alat pelindung diri, tidak menggunakan alat pelindung diri, dan peralatan rusak.

Berdasarkan teori-teori pencegahan kecelakaan kerja di atas, dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan salah satu faktor dominan penyebab terjadinya kecelakaan kerja, sehingga diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang berhubungan langsung dengan manusia.

Gambar 2.1. Teori Domino dari H.W.Heinrich
Gambar 2.1. Teori Domino dari H.W.Heinrich

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) 15

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSH3) merupakan bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang mencakup struktur. Berikut manfaat lain yang diperoleh melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHS3) sebagaimana dirinci dalam Suparyadi (2015). Penelitian terdahulu terkait sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta kecelakaan kerja.

Analisis Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Studi Evaluasi Manajemen Kecelakaan Kerja pada Karyawan Pabrik Kelapa Sawit Rama Bakti Estate, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Riau).

Tabel 2.1. Tinjauan Empiris
Tabel 2.1. Tinjauan Empiris

Kerangka Pikir

Hipotesis

Dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah 57 karyawan PT Triteguh Manunggal Sejati Kabupaten Gowa. Mengukur jawaban responden mengenai dampak sistem manajemen lingkungan kerja (SMK3) terhadap tingkat kecelakaan kerja di PT. Berdasarkan tabel 4.9 mengenai hasil uji validitas penerapan sistem manajemen lingkungan kerja (SMK3) pada tingkat kecelakaan kerja di PT.

Berdasarkan tabel 4.10 mengenai hasil pengujian reliabilitas penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (OSH3) pada tingkat kecelakaan kerja di PT. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (OSH3) memberikan pengaruh positif terhadap tingkat kecelakaan kerja di PT. Pembahasan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (OSH3) terhadap tingkat kecelakaan kerja di PT.

Oleh karena itu penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (OSH3) berpengaruh signifikan terhadap tingkat kecelakaan kerja di PT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (OSH3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kecelakaan kerja di PT. Artinya tinggi rendahnya tingkat kecelakaan kerja mempunyai potensi besar bagi penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (OSH3).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan (HSM3) terhadap tingkat kecelakaan kerja di PT. Pengaruh Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Identifikasi Potensi Bahaya Kerja (Studi Kasus di PT.LTX Kota Cilegon-Banten).

Tabel 3.1. Tingkat Pengukuran Jawaban Responden
Tabel 3.1. Tingkat Pengukuran Jawaban Responden

Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2013), “Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terjadi terhadap objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau ciri tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan pengertian tersebut, populasi adalah suatu objek atau subjek yang bertempat tinggal di suatu wilayah dan memenuhi beberapa syarat yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian, sehingga populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Triteguh Manunggal Sejati Kabupaten Gowa merupakan populasinya, sehingga jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Solvin.

Rumus Slovin merupakan rumus untuk menghitung jumlah sampel minimum ketika perilaku suatu populasi tidak diketahui secara pasti.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis

Berdasarkan persamaan regresi di atas, untuk memperoleh kepastian setiap variabel dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t (uji parsial). Uji t pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja individu, serta menguji dominasi pengaruh variabel tingkat kecelakaan kerja. Menurut Sugiyono (2013), “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial”.

Berdasarkan pendapat tersebut, untuk mengetahui pengukuran jawaban responden dalam penelitian menggunakan kuesioner ini.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Triteguh Manunggal Sejati secara administratif terletak di Kawasan Desa Pakatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan atau kurang lebih ± 21 km dari Kota Makassar. Triteguh Manunggal Sejati merupakan perusahaan yang memproduksi minuman ringan dalam gelas tepat di Sulawesi Selatan yang merupakan cabang dari cabang perusahaan PT. Pabrik minuman yang berlokasi di Gowa ini kemudian dirancang sesuai dengan penerapan HACCP (Hazard Analysis Control Point) sehingga sistem keamanan pangan dapat memenuhi kebutuhan minuman khususnya di Wilayah Timur Indonesia.

Triteguh Manunggal Sejati saat ini berjumlah 131 orang, sebagian besar berasal dari wilayah Makassar, Gowa dan sekitarnya, serta ada pula dari luar daerah seperti Pulau Jawa dan Sumatera. Triteguh Manunggal Sejati telah memberikan dampak yang signifikan terhadap ketenagakerjaan terhadap pembangunan nasional pada umumnya dan Sulawesi Selatan pada khususnya karena mampu menampung banyak tenaga kerja. A. Departemen Keuangan dan Akuntansi Bertanggung jawab untuk menyetujui permintaan, dana dan verifikasi dokumen terkait dengan pembelian barang dan mengeluarkan uang tunai/barang untuk pembayaran kepada pemasok sesuai persetujuan.

PPIC bertanggung jawab atas proses pengadaan material, suku cadang/mesin dan barang terkait sesuai dengan persyaratan standar. Quality Assurance and Quality Control (QAQC) Departemen Quality Assurance dan Quality Control bertanggung jawab atas penjaminan mutu dan pengendalian mutu bahan baku, bahan dalam proses, dan produk jadi yang memenuhi standar yang dipersyaratkan dan spesifikasi produk yang ditetapkan oleh perusahaan. Produksi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses produksi sesuai dengan rencana produksi yang dibuat oleh perencana produksi, mulai dari penerimaan bahan baku dan bahan pengemas dari gudang bahan hingga menghasilkan produk jadi sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan spesifikasi produk yang ditetapkan. oleh perusahaan adalah. .

Untuk mengatur kegiatan tersebut diperlukan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan upaya mencapai tujuan, agar produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan rencana. Pengendalian pergerakan barang dan dokumen diperlukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan gudang, sehingga jumlah dan jangka waktu penyimpanan barang akan sesuai dengan perencanaan.

Tabel 4.1. Komposisi Karyawan Bulan Juli 2019  Klasifikasi Tenaga Kerja  Jenis Kelamin
Tabel 4.1. Komposisi Karyawan Bulan Juli 2019 Klasifikasi Tenaga Kerja Jenis Kelamin

Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa sampel dalam penelitian ini terdiri dari 35 orang atau 61,4% responden berjenis kelamin laki-laki, dan 22 orang atau 38,6% responden berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, karakteristik responden terbagi menjadi 9 departemen, dan jumlah responden terbanyak pada penelitian ini adalah departemen produksi sebanyak 15 orang atau 26,31% responden. Oleh karena itu uji analisis pada penelitian ini dikatakan valid apabila mempunyai nilai korelasi > 0,260. Untuk lebih jelasnya disajikan uji validitas pengaruh penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) terhadap kondisi kerja. Tingkat kecelakaan industri di PT.

Triteguh Manunggal Sejati Kabupaten Gowa dengan 24 soal, diantaranya 15 soal pada variabel penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (OSH3) dan 9 soal pada variabel tingkat kecelakaan kerja, jelas semua soal valid karena mempunyai nilai korelasi diatas 0,260. 0,60, untuk lebih jelasnya disajikan uji reliabilitas pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja di PT. Triteguh Manunggal Sejati Kabupaten Gowa dengan 24 soal yang meliputi 15 soal pada variabel penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (OSH3) dan 9 soal pada variabel tingkat kecelakaan kerja, nampaknya seluruh soal reliabel karena mempunyai nilai. alpha Cronbach di atas 0,60 yaitu 0,906.

Analisis regresi linier sederhana merupakan analisis untuk melihat besarnya pengaruh sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (OSH3) terhadap tingkat kecelakaan kerja di PT. Konstanta sebesar 13,420 menunjukkan bahwa tanpa diterapkannya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) akan mempengaruhi tingkat kecelakaan kerja di PT. Koefisien determinasi (R2) = 0,361 menunjukkan terdapat pengaruh penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (OSM3) sebesar 36,1% terhadap tingkat kecelakaan kerja.

Berdasarkan hasil uji hipotesis pada Tabel 4.11, penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Kerja (SMK3) mempunyai nilai thitung sebesar 5,579. Dari sini terlihat bahwa penerapan Sistem Manajemen Lingkungan Kerja (SMK3) berpengaruh positif terhadap tingkat kecelakaan kerja di.

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin  No  Jenis Kelamin  Jumlah (orang)  Persentase
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase

Pembahasan Hasil Penelitian

Variabel selanjutnya Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sri Novianti, dkk (2015), dimana Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kejadian kecelakaan industri di PT. Merawat. dan operasional fasilitas operasional kapal PT. Kemudian, hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) berpengaruh signifikan terhadap angka kecelakaan kerja.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan uji parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (OSH3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat mempunyai pekerjaan. kecelakaan. di PT. Triteguh Manunggal Sejati lebih memperhatikan hal-hal yang dapat meningkatkan penyakit dan kecelakaan kerja pada karyawan. Misalnya saja dengan memperbaiki sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui kebijakan, insentif, pelatihan dan pengembangan, perencanaan, serta pengendalian dan evaluasi.

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja pada lingkup industri di kota semarang. Analisis Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Studi Evaluasi Manajemen Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Pabrik Kelapa Sawit Perkebunan Rama Bakti Kec. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSH3) dengan Kecelakaan Kerja pada Pengoperasian Sarana Penanganan dan Pengoperasian Kapal PT Chevron Pacific Indonesia Duri.

Persepsi karyawan terhadap sistem manajemen lingkungan kerja (SMK3) dan pedoman penerapan SMK3 di PT. Daftar pernyataan ini dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan data sehubungan dengan penyusunan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja di PT.

Gambar 4.3. Laporan Hazard Indeks by Supervisor
Gambar 4.3. Laporan Hazard Indeks by Supervisor

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Dampak kesehatan, pelatihan dan penggunaan alat pelindung diri terhadap kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi di Kota Tomohon.

Gambar halaman parkiran
Gambar halaman parkiran

Gambar

Tabel 1.1  Tabel 2.1  Tabel 3.1  Tabel 4.1  Tabel 4.2  Tabel 4.3  Tabel 4.4  Tabel 4.5  Tabel 4.6  Tabel 4.7
Gambar 2.2  Gambar 2.3  Gambar 2.4  Gambar 4.1  Gambar 4.2  Gambar 4.3
Tabel 1.1. SHE Mothly Report Tahun 2016 sampai 2019
Gambar 2.1. Teori Domino dari H.W.Heinrich
+7

Referensi

Dokumen terkait

In this issue, a group led by Lavis, from Janelia Research Campus, has established a powerful divergent strategy to enable the assembly of an assortment of xanthene dyes with unique