PENDAHULUAN
Latar Belakang
Oleh karena itu, kemampuan berbahasa sangat diperlukan bagi setiap orang dan harus dikembangkan sejak usia dini. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan membaca nampaknya memerlukan perhatian khusus di sekolah-sekolah di Indonesia. Keterampilan membaca sangat penting dimiliki oleh setiap siswa, karena banyak kegiatan pembelajaran yang menuntut keterampilan membaca siswa.
Kenyataan yang terlihat selama ini adalah kemampuan membaca siswa masih rendah karena masih banyak siswa yang malas membaca atau kurang minat membaca. Selain itu, faktor penyebab rendahnya minat membaca dan keterampilan membaca siswa terletak pada model, metode, strategi atau teknik yang digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami bacaan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini juga dapat berdampak pada kemampuan berbahasa siswa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti dapat melakukan tindakan peningkatan keterampilan membaca pemahaman dengan menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA). “Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri 8 Paccelang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep.”
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sekolah dapat memperkaya wawasannya mengenai strategi pembelajaran membaca, khususnya mengenai penggunaan strategi directed reading Thinking Activity (DRTA) untuk meningkatkan keterampilan membaca. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengelola proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran pemahaman membaca. Hal ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada pembaca tentang pengaruh penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca pemahaman.
KAJIAN PUSTAKA
KajianPustaka
- Penelitian yang relevan
- Hakikat Keterampilan Membaca
- Keterampilan Membaca Pemahaman
Bahri Tarigan menjelaskan, membaca pemahaman (reading for Understanding) adalah jenis bacaan yang bertujuan untuk memahami standar atau norma sastra (literal standard), tinjauan kritis, drama tertulis (printed drama), dan pola fiksi (pattern of fiksi). Burns dkk yang dikutip oleh Rahim mengatakan bahwa proses pemahaman membaca terdiri dari 9 aspek yaitu sensorik, persepsi, urutan, pengalaman, pemikiran, pembelajaran, asosiasi, sikap dan gagasan. Anderson yang dikutip Samsu Somadayo menjelaskan bahwa pemahaman membaca bertujuan untuk memahami isi teks.
Long dan Richards yang dikutip oleh Rahim menyatakan bahwa strategi top-down merupakan kebalikan dari strategi bottom-up. Rubin, dikutip Rahim, pengetahuan yang sudah dimiliki pembaca disebut pengetahuan latar belakang pembaca, dan struktur pengetahuan awal disebut skema. Rahim menjelaskan, strategi DRA merupakan salah satu rancangan Betts. Eanes yang dikutip Rahim menjelaskan, strategi DRA merupakan kerangka berpikir perencanaan pembelajaran membaca pada suatu mata pelajaran yang menekankan membaca sebagai media pengajaran dan literasi sebagai alat pembelajaran.
Stauffer yang dikutip oleh Rahim, strategi DRTA merupakan kritik terhadap penggunaan strategi DRA karena strategi DRA tidak memperhatikan pelibatan siswa dalam berpikir tentang membaca. Stauffer yang dikutip Rahim menjelaskan bahwa strategi DRTA memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks karena siswa mengantisipasi dan memvalidasinya ketika mereka membaca.
Kerangka Pikir
Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada keterlibatan siswa dengan teks. Penggunaan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) membantu siswa berpikir kritis karena siswa membuat prediksi yang berbeda sebelum dan selama membaca.
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Populasi dan Sampel
Sampel yang dimaksud peneliti adalah siswa kelas V SD Negeri 8 Pacelang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep. Peneliti memilih Kelas V sebagai sampel penelitian karena beberapa alasan, antara lain: sampel yang dipilih dianggap paling cocok untuk dijadikan subjek penelitian, dalam hal ini mempelajari pengaruh pelaksanaan kegiatan membaca dan berpikir terbimbing. (DRTA) terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 8 Paccelang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep. Sampel penelitian berjumlah 30 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 17 orang perempuan.
Jumlah Siswa Kelas V 30 Tabel 3.2 Data SD Negeri 8 Paccelang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep Tahun Pelajaran 2017/2018.
Defenisi Operasional
Instrumen Penelitian
Hasil Penelitian
Pre-test dilakukan sebelum perlakuan, pre-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemahaman membaca bahasa Indonesia siswa sebelum menerapkan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) untuk keterampilan membaca pemahaman. Dalam hal ini peneliti menggunakan model pembelajaran Guided Reading Thinking Activity (DRTA) untuk keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 8 Pacelang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep. Setelah dilakukan treatment, tindakan selanjutnya adalah post-test untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi Guided Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 8 Pacelang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran karakteristik pencapaian pemahaman membaca siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam hal ini yang digunakan adalah jumlah sampel, skor tertinggi dan terendah, nilai mean, deviasi standar, dan ketuntasan pemahaman bacaan. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Juli sampai dengan 29 Agustus 2017 dengan judul Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Keterampilan Pemahaman Membaca Siswa Kelas V SD Negeri 8 Pacelang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep.
Keterampilan Membaca Pemahaman dengan Analisis Statistik Deskriptif Dalam analisis deskriptif, data yang diolah adalah data pra dan pasca tes siswa kelas V, atau kelas dimana Strategi Membaca Terbimbing diterapkan. Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan dan diberikan pre-test, nilai maksimal keterampilan membaca pemahaman adalah 80 dan nilai terendah adalah 30. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa yang diberi perlakuan yaitu dengan menggunakan strategi Guided Reading Thinking Activity (DRTA) pada mata pelajaran bahasa Indonesia keterampilan membaca pemahaman lebih tinggi dibandingkan siswa yang diberikan tes tanpa perlakuan.
Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa keterampilan membaca pemahaman setelah diberikan perlakuan (post test) yaitu menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) pada mata pelajaran bahasa Indonesia berada pada kategori sangat rendah; Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa keterampilan membaca pemahaman setelah diberikan perlakuan (post test) yaitu menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) pada mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat 5 siswa dengan persentase tuntas 16,66% dan 83,34 siswa dalam kategori tidak tuntas. kategori tuntas.% masing-masing 25 siswa. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA), keterampilan membaca pemahaman siswa meningkat pada Bahasa Indonesia Kelas V di SD Negeri 8 Pacelang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep.
Jadi, keterampilan membaca pemahaman bahasa Indonesia setelah menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) mempunyai keterampilan membaca pemahaman yang lebih baik dibandingkan sebelum diterapkan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA). Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap pemahaman membaca siswa sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan. Maka perbandingan kategori pemahaman membaca siswa dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai berikut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) mengalami peningkatan, dengan kata lain strategi ini memberikan pengaruh terhadap proses belajar siswa yang berdampak positif terhadap keterampilan membaca pemahaman. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dapat mempengaruhi keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 8 Pacelang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep. Terdapat pengaruh yang signifikan strategi Guided Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 8 Pacelang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep. Hal ini dibuktikan dengan hasil thitung = 8,19 yang dari perhitungan diperoleh nilai thitung 8,19 dan tabel 1,69 dengan tingkat signifikansi 0,05.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan budaya literasi dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas V SD Negeri 8 Paccelang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep.
Pembahsan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Disarankan kepada guru khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia agar lebih antusias dalam menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat lebih bermakna. Monyet dan rusa mulai mencari makanan. Seekor monyet dapat mengumpulkan makanan paling banyak dan paling cepat. Monyet tersebut dinobatkan sebagai raja. Kedua kelompok mengadakan pesta pada penunjukan raja baru mereka. Mereka berbagi makanan hasil kompetisi dan menikmatinya. Pesta kencan sang raja telah usai. Kini kera yang memenangkan perlombaan telah menjadi raja. Namun setelah menjadi raja, kera tersebut tidak mau bekerja lagi.
Pantas Disa melakukan itu, kalau tidak buku Disa akan dirusak oleh teman-temannya yang meminjam buku.