PENGETAHUAN WAJIB PAJAK DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (WPOP SAMSAT SELATAN SURABAYA)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pengetahuan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Semakin tinggi pengetahuan wajib pajak maka semakin tinggi pula kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor.
Penelitian yang dilakukan (Putri dan Jati 2012) menunjukkan bahwa faktor-faktor mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Hasil penelitian faktor-faktor tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor di Denpasar. Apakah pengetahuan wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan pajak kendaraan bermotor?
Untuk menguji secara empiris apakah pengetahuan wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Untuk menguji secara empiris apakah kesadaran berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor dalam membayar pajak kendaraan bermotor.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Landasan Teori
- Teori Atribusi
- Pengertian Pajak
- Pengertian Pajak Daerah
- Fungsi Pajak
- Kewajiban dan Hak Wajib Pajak
- Cara Pemungutan Pajak
- Asas-Asas Pemungutan Pajak
- Sistem Pemungutan Pajak
- Sanksi Perpajakan
- Pengetahuan Wajib Pajak
- Kesadaran Wajib Pajak
- Kepatuhan Wajib Pajak
- Pajak Kendaraan Bermotor
Kerangka Konseptual
Uji Hipotesis
- Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
METODE PENELITIAN
Kerangka Proses Berpikir
Lina Nurlaela (2018) Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor SAMSAT Kabupaten Garut. Tituk Diah Widajantie, dkk (2019) Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Wajib Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
- Pengukuran Variabel
Kepatuhan wajib pajak adalah ketika wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya dan melaksanakan hak perpajakannya dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Menurut penelitian (Ghozali, 2016:78) penelitian ini menggunakan kuesioner, setiap variabel diukur dengan menggunakan skala likert, dan menurut Sugiyon skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau suatu kelompok. orang. tentang fenomena sosial. Penelitian ini menguji 3 variabel yaitu Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak.
Instrumen diukur dengan menggunakan skala likert yang memuat lima tingkat preferensi tanggapan dengan pilihan jawaban yaitu: tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju.
Teknik Penentuan Populasi, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan
- Teknik Penentuan Populasi
- Besar Sampel
- Teknik Pengambilan Sampel
Pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian ini: Wajib pajak orang pribadi di Samsat Surabaya Selatan 100 sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Random sampling adalah pemilihan sampel sedemikian rupa sehingga setiap sampel dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam penelitian (Sanuri, 2013).
Lokasi dan Waktu Penelitian
- Lokasi
- Waktu penelitian
Prosedur Pengambilan/ Pengumpulan Data
Pengetahuan Wajib Pajak (X1) tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak. y) karena nilai signifikansi > 0,05 yaitu 0,746, sedangkan kesadaran wajib pajak (X2) berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak (y) karena nilai signifikansi <. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang berwenang karena pengetahuan perpajakan mempunyai nilai koefisien sebesar -0,026 dan nilai signifikansi sebesar 0,764. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki seorang wajib pajak maka akan semakin patuh dan taat wajib pajak tersebut dalam membayar pajak kendaraan bermotor.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Widajantie, dkk (2019) yang menyatakan bahwa variabel pengetahuan wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor karena wajib pajak kendaraan bermotor belum melakukan hal tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor karena kesadaran wajib pajak mempunyai nilai koefisien sebesar 0,489 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. SAMSAT Surabaya Selatan perlu memperluas jangkauannya mengenai pengetahuan wajib pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku.
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Lepas (Studi Di Wilayah KPP Pratama Cilacap). Pengaruh Pemahaman dan Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Peraturan Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Pada Samsat Kota Malang). Pengaruh kesadaran wajib pajak, pengetahuan perpajakan, sikap wajib pajak, dan reformasi administrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.
2015. “Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, dan Pelayanan Fiskal Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan.” Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, dan Kualitas Pelayanan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bukittinggi. Pengaruh pengetahuan wajib pajak, kesadaran wajib pajak terhadap sanksi pajak kendaraan bermotor dan sistem drive thru terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Sanksi Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Membayar PBB (di Kabupaten Rejang). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Sanksi Perpajakan, dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor. Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor dan Sistem Samsat Drive Thru Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.
Pengujian Data
- Analisis Data Deskriptif
Hasil Pengujian Hipotesis
- Uji Asumsi Klasik
- Regresi Linier Berganda
Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
- Teknik Analisis
- Uji Hipotesis (Uji t)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Obyek Penelitian
Dalam penyelenggaraannya dilakukan secara terkoordinasi dan terpadu oleh tiga badan, yaitu: kepolisian, administrasi pajak daerah, dan Jaša Raharja. Penatausahaan perpajakan daerah di bidang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Lalu Lintas Kendaraan Bermotor (BBNKB), kemudian Jas Rahar (Persero) yang mempunyai kewenangan di bidang penyerahan iuran wajib dana kecelakaan lalu lintas (SWDKLJ). . Kantor Samsat Bersama didirikan untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat dalam pengurusan STNK, pembayaran pajak dan SWDKLJ.
Gubernur Jawa Timur Imam Utomo pada Kamis 7 Oktober 2004 meresmikan kantor Samsat Surabaya Selatan karena Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Provinsi Jawa Timur ingin memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor (MVT) dan bea balik nama kendaraan ( BBNKB). ). Gubernur Jawa Timur Imam Utomo pada Kamis 7 Oktober 2004 meresmikan Kantor Samsat Surabaya Selatan yang beralamat di Jl. Dibukanya Samsat ketiga di Surabaya ini karena Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Provinsi Jawa Timur ingin memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Sebelumnya, kantor Samsat gabungan di Surabaya hanya ada dua, yakni Samsat Surabaya Timur (Manyar Kertoharjo) dan Surabaya Utara.
Data dan Deskripsi Hasil Penelitian
- Karakteristik Responden berdasarkan Usia
- Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Motor
Data karakteristik responden berdasarkan umur pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak adalah responden pada kelompok umur 21-39 tahun yaitu sebanyak 48 orang atau 48%. Data karakteristik responden berdasarkan jenis sepeda motor/mobil pada Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah responden sepeda motor yaitu sebanyak 87 atau 87%.
Analisis Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis
- Analisis Data Deskriptif
- Uji Validitas
- Uji Reabilitas
- Uji Asumsi Klasik
- Regresi Linier Berganda
- Uji T Parsial (Regresi Linier Berganda) berdasarkan nilai signifikan
Hasil penilaian variabel pengetahuan perpajakan oleh responden memberikan skor minimum sebesar 9,00 dan skor maksimum sebesar 12,00. Nilai rata-rata tersebut dapat diartikan bahwa pada skala 1 sampai 4, rentang tanggapan responden terhadap variabel pengetahuan perpajakan adalah antara setuju dan sangat setuju. Sedangkan standar deviasi sebesar 15,2700 artinya simpangan data kecil karena simpangan baku lebih kecil dari nilai mean.
Hasil penilaian responden terhadap variabel kesadaran wajib pajak menghasilkan skor minimum responden sebesar 8,00 dan skor maksimum responden sebesar 4,00. Nilai rata-rata tersebut dapat diartikan bahwa pada skala 1 sampai 4, rentang jawaban responden terhadap variabel kesadaran wajib pajak adalah antara setuju dan sangat setuju. Sedangkan standar deviasi sebesar 15,5800 menunjukkan bahwa simpangan data kecil karena simpangan baku lebih kecil dari nilai mean.
Hasil penilaian responden terhadap variabel kepatuhan wajib pajak menghasilkan skor minimum responden sebesar 9,00 dan skor maksimum responden sebesar 20,00. Sedangkan standar deviasi sebesar 15,1400 menunjukkan bahwa simpangan data kecil karena simpangan baku lebih kecil dari nilai mean. Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator pertanyaan yang digunakan adalah valid, karena nilai R setiap indikator lebih besar dari R tabel (0,1966) dan dapat dikatakan valid juga karena signifikansinya. levelnya kurang dari 0,05.
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi menemukan adanya korelasi antar variabel independen. Berdasarkan Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 hasil uji multikolinearitas dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat permasalahan multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji ada tidaknya ketimpangan varians dalam model regresi dari residu satu observasi ke observasi lainnya.
Nilai konstanta sebesar 7,923 menunjukkan adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang artinya jika pengetahuan wajib pajak (X1) dan kesadaran wajib pajak (X2) tidak ada atau bernilai 0, maka kepatuhan wajib pajak (Y) mempunyai hubungan. nilai 7,923. Nilai koefisien pengetahuan wajib pajak (X1) sebesar -0,026 yang berarti pengetahuan wajib pajak mempunyai hubungan negatif terhadap kepatuhan wajib pajak, sehingga setiap satuan nilai pengetahuan wajib pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar -0,026 satuan dengan asumsi variabel lain konstan. Nilai koefisien kesadaran wajib pajak (X2) sebesar 0,489 yang berarti kesadaran wajib pajak mempunyai hubungan positif terhadap kepatuhan wajib pajak, sehingga setiap satuan nilai kesadaran wajib pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,489 satuan dengan asumsi variabel lain konstan.
Pembahasan
- Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
- Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anis Syamsu Rizal (2019) dan Lina Nurlaela (2018) yang menyatakan bahwa kesadaran berdampak terhadap kepatuhan wajib pajak karena jika wajib pajak sadar akan kewajibannya membayar pajak maka akan membuat wajib pajak patuh. . Hal ini terlihat dari tabel 4.13 atau hasil uji T yang dapat disimpulkan bahwa pengetahuan wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,746, setelah itu Ho (berdistribusi normal ) ditolak. Hal ini terlihat dari tabel 4.13 atau hasil uji T yang dapat disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, karena nilai signifikansinya kurang dari 0,05 yaitu 0,000 maka Ho (tidak mempunyai distribusi normal) diterima.
Mengingat masih banyak wajib pajak yang belum memahami peraturan perpajakan mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan yang dibuat oleh pemerintah daerah. Lina Nur Laela (2018): Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor Samsat Kabupaten Garut, dari https://journal.uniga.ac.id/index.php/JA/article/view /342PENGARUH https://radarsolo.jawapos.com/read tunggakan-pajak-. Analisis Pengaruh Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak, Beratnya Sanksi Pajak dan Tingkat Pendidikan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak.Skripsi UIN, Jakarta.
Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Penegakan Sanksi, Pelayanan Fiskus, dan Kesadaran Berpajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Kajian Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Biaya Kepatuhan Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Badan Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pajak Perantara Denpasar. “Dampak Kesadaran Pajak, Pengetahuan Pajak, Wajib Pajak Terhadap Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Kantor Samsat Gabungan Surabaya Selatan).” Pengaruh Kesadaran Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor 2 (1): 41–.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran