PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, TARIF PAJAK, KUALITAS PELAYANAN DAN MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP WILAYAH MALANG UTARA
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh
Dela Tryana Kempa NPM. 21701082199
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI MALANG
2021
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI MALANG
2021 SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh :
DELA TRYANA KEMPA NPM. 21701082199
iv ABSTRAK
Pajak merupakan pegangan bagi suatu negara untuk menciptakan keadilan, kenyamanan serta kemakmuran rakyat. Pajak berlaku untuk semua jenis kalangan masyarakat di Indonesia dan berlaku juga untuk Badan maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pada PP No. 46 Tahun 2013 tarif yang berlaku yaitu tarif pajak 1% karena tarif yang terlalu tinggi maka pemerintah membuat peraturan baru.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) membuat peraturan baru dengan menurunkan tarif UMKM untuk meningkatkan penerimaan PPh Final dengan menerbitkan PP No. 23 Tahun 2018. Hal ini didasari oleh desakan pelaku UMKM yang merasakan bahwa tarif PPh final yang diterapkan masih tinggi serta memberatkan sehingga menghendaki supaya tarif yang berlaku diturunkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang menguji hipotesis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Adanya pengaruh pengetahuan perpajakan, tarif pajak, kualitas pelayanan dan modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Kata Kunci: UMKM, Pengetahuan Perpajakan, Tarif Pajak, Kualitas Layanan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak.
v ABSTRACT
Taxes are a guide for a country to create justice, comfort and prosperity for the people. Taxes for all types of people in Indonesia and also for Entities or Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). In PP No. 46 of 2013, the applicable tariff is a tax rate of 1% because the rate is too high, the government makes new regulations. The government through the Directorate General of Taxes (DGT) made a new regulation by lowering the MSME rates to increase Final Income Tax revenue by issuing PP no.
23 of 2018. This is based on MSME actors who feel that the final PPh rates applied are still high and burdensome so they want to exceed the representative rates. This type of research is correlational research, namely research that tests hypotheses using a quantitative approach. The influence of tax knowledge, tax rates, service quality and the modernization of the tax administration system on taxpayer compliance.
Keywords: MSMEs, Tax Knowledge, Tax Rates, Service Quality, The Modernization Of The Tax Administration System, Taxpayer Compliance.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pajak merupakan pegangan bagi suatu negara untuk menciptakan keadilan, kenyamanan serta kemakmuran rakyat. Dalam artian lain pajak adalah iuran masyarakat kepada kas negara yang didasari oleh undang-undang tanpa merasakan manfaatnya secara langsung (Mardiasmo, 2016:3). Pajak sangat berperan terhadap pendapatan negara. Hal Ini terjadi sebab pajak menjadi sumber yang pasti dalam memberikan kontribusi dana kepada Negara berkat cerminan kegotongroyongan masyarakat dalam pembiayaan Negara yang diatur oleh perundang-undangan (Jatmiko, 2006). Pasal 23 ayat (2): “ Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan Undang- Undang“. Berarti pajak berlaku untuk semua jenis kalangan masyarakat di Indonesia dan berlaku juga untuk Badan maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau Badan Usaha di semua bidang ekonomi (Tambunan, 2012:11).
Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah pada tahun 2018.
Daya serap tenaga kerja UMKM yaitu sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari tenaga kerja pada dunia usaha. Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,1%, dan sisanya yaitu 38,9%
disumbangkan oleh pelaku usaha besar. UMKM lebih didominasi oleh pelaku usaha mikro yang berjumlah 98,68% dengan daya serap tenaga kerja sekitar 89%. Sementara
usaha mikro terhadap PDB sekitar 37,8% . Dari data diatas dapat kita lihat kontribusi dari UMKM sangat besar terhadap Indonesia baik dari daya serap tenaga kerjanya ataupun dari PDB nya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), selama 2019 jumlah Wajib Pajak (WP) UMKM yang membayar pajak sejumlah 2,31 juta WP. Jumlah tersebut, terbagi dari WP Orang Pribadi (OP) UMKM mencapai 2,05 juta orang dan WP Badan UMKM sekitar 257.000 perusahaan. Dengan pencapaian tersebut, artinya ada kenaikan 23% dalam jumlah WP UMKM. Walau terlebih besar, nyatanya bertambahnya jumlah WP UMKM di tahun lalu lebih menurun ketimbang 2018 yang naik hingga 27,8% secara tahunan dengan wajib pajak yang terdaftar membayar sejumlah 1,88 juta UMKM (www.nasional.kontan.co.id). Jadi terlihat dari data diatas bahwa kepatuhan wajib pajak tahun 2018 lebih tinggi dibanding 2019. Menurut Devano (2006:6) kepatuhan wajib pajak merupakan Kepatuhan perpajakan, yang diartikan sebagai kondisi dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan menggunakan hak perpajakannya. Dan pendapat lainnya menyatakan bahwa kepatuhan wajib pajak adalah seorang wajib pajak yang mempunyai kesediaan dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan peraturan yang ada tanpa diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama, peringatan dan ancaman dalam menerapkan denda baik secara hukum maupun administrasi (Gunadi, 2005:57).
Faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak yaitu pengetahuan pajak.
Susmiatun dan Kusmuriyanto (2014) mengatakan bahwa jenis pajak yang berlaku
3
diIndonesia mulai dari subjek pajak, objek pajak, tarif pajak, perhitungan pajak terutang pencatatan pajak terutang, sampai dengan pengisian pelaporan pajak merupakan pengetahuan mengenai konsep ketentuan umum di bidang perpajakan.
Pengetahuan pajak merupakan proses mengubah perilaku dan kode etik dari seseorang atau kelompok wajib pajak dalam berupaya untuk memberitahukan manusia melalui pengajaran dan pelatihan (Nurhayati et al, 2015). Seseorang yang berpendidikan akan sadar dan patuh pada hak dan kewajibannya tanpa dipaksa dan terancam oleh berbagai sanksi dan hukuman. Pengetahuan pajak yang rendah dapat menyebabkan ketidakpercayaan dan sikap negatif terhadap pajak, sedangkan Pengetahuan pajak yang baik berkorelasi dengan sikap positif terhadap pajak. (Niemirowski et al, 2002).
Menurut Masruroh dan Zulaikha (2013) untuk memahami dan mematuhi kewajiban perpajakan diperlukan kesadaran dan kedisiplinan dari masyarakat.
Faktor lainnya yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak yaitu tarif pajak Peraturan yang dibuat oleh pemerintah merupakan peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2013 yang ditetapkan pada tanggal 1 Juli 2013 mengenai pajak penghasilan yang diperoleh oleh wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu (Anwar et al, 2016). Pada PP No. 46 Tahun 2013 tarif yang berlaku yaitu tarif pajak 1% karena tarif yang terlalu tinggi maka pemerintah membuat peraturan baru. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) membuat peraturan baru dengan menurunkan tarif UMKM untuk meningkatkan penerimaan PPh Final dengan menerbitkan PP No. 23 Tahun 2018. Hal ini didasari oleh desakan pelaku UMKM yang merasakan bahwa tarif PPh final yang
diterapkan masih tinggi serta memberatkan sehingga menghendaki supaya tarif yang berlaku diturunkan (Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, 2018).
Selain pengetahuan perpajakan dan tarif pajak, kualitas pelayanan menjadi faktor penting mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Memberikan pelayanan yang baik dan nyaman dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Pembayar pajak mengharapkan sikap yang menghormati mereka dan sopan, sebab mereka jujur dalam melaporkan pendapatan mereka tanpa adanya manipulasi (Feld dan Frey, 2002).
Kualitas pelayanan perpajakan yang melibatkan sistem informasi dan teknologi dalam pembayaran pajak dapat memberikan kemudahan kepada wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (Supadmi, 2009). Apabila kualitas pelayanan yang diberikan baik dan membuat wajib pajak nyaman serta senang maka tingkat kepatuhan wajib pajak akan meningkat karena adanya perubahan persepsi wajib pajak dari segi kualitas pelayanan.
Seiring perkembangan zaman dan semakin meningkatnya bidang teknologi, maka sistem administrasi pajaknya juga berubah. Menurut Candra et al (2013) menyatakan bahwa salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan pajak adalah dengan melakukan modernisasi sistem administrasi perpajakan. Menurut Sarunan (2015) penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan memiliki beberapa tujuan: Pertama, optimalisasi pendapatan berbasis database, minimalisasi kelompok pajak dan insentif perpajakan. Kedua, kesadaran dan kepatuhan wajib pajak.
Ketiga, efisiensi penyelenggaraan, yaitu penerapan sistem administrasi yang andal dan
5
penggunaan teknologi terkini, yang membangun citra dan kepercayaan masyarakat yang baik, guna mewujudkan masyarakat dengan sumber daya manusia yang profesional, budaya organisasi yang kondusif, dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Dengan modernisasi perpajakan, semakin memudahkan wajib pajak untuk melakukan transaksi perpajakannya, dan menjadi lebih praktis karena wajib pajak dapat membayar tanpa harus ke KPP berikutnya, membuat sistem perpajakan menjadi lebih sederhana dan praktis untuk menarik wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
Menerapkan kebijakan penurunan tarif dan kualitas pelayanan yang baik saja belum cukup untuk menjamin kepatuhan pajak bagi wajib pajak. Pengetahuan perpajakan juga dibutuhkan untuk mengetahui dan memahami dasar-dasar perpajakan yang ada. Wajib pajak dengan pengetahuan pajak yang baik mempromosikan kepatuhan pajak dengan memahami pentingnya membayar pajak dan memahami aturan perpajakan saat ini. (Wardani dan Wati, 2018). Keberhasilan penerimaan pajak suatu negara bergantung pada upaya pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan pajak dan menekan manipulasi pajak. Beberapa langkah yang dapat diambil pemerintah antara lain menciptakan layanan publik yang profesional, mengelola uang wajib pajak secara adil dan transparan, memudahkan wajib pajak memahami peraturan perpajakan, dan meningkatkan penegakan hukum (law enforcement) terhadap wajib pajak yang tidak patuh. (www.pajak.go.id).
Pada penelitian Maulinarhadi et al (2016) yang meneliti tentang “Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Tarif Pajak dan Asas Keadilan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Menyatakan bahwa tarif pajak secara parsial berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak. Dan penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Sari (2017) yang meneliti tentang “Pengaruh Tax Amnesty, Pengetahuan Perpajakan dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Menyatakan bahwa tax amnesty dan pengetahuan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak sedangkan pelayanan fiskus berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak. Serta hasil penelitian ini berbeda dari penelitian diatas menurut Ariyanto dan Dian (2020) yang judulnya “Pengaruh Persepsi Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Umkm”.
Memberikan hasil yaitu persepsi tarif pajak, pengetahuan perpajakan dan kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
Dari Latar belakang di atas, terdapatnya hasil penelitian yang tidak konsisten, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang perbedaan pendapat tersebut dan menambahkan variabel modernisasi sistem perpajakan. Lebih lengkapnya peneliti akan menguji Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Tarif Pajak, Kualitas Layanan dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
7
1.2 Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang maka dapat ditarik rumusan masalah yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Tarif Pajak, Kualitas Pelayanan, Dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak?
2. Bagaimana Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak?
3. Bagaimana Pengaruh Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak?
4. Bagaimana Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak?
5. Bagaimana Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak?
1.3 Tujuan Penelitian
Dilihat dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat dijelaskan bahwa tujuan dari penelitian kali ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Tarif Pajak, Kualitas Pelayanan, Dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
2. Untuk Mengetahui Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
3. Untuk Mengetahui Pengaruh Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
4. Untuk Mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
5. Untuk Mengetahui Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang perpajakan terutama masalah Pengetahuan Perpajakan, Tarif Pajak, Kualitas Layanan dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Selain itu juga dapat digunakan bagi peneliti selanjutnya yang meneliti tentang kepatuhan wajib pajak, penelitian ini bisa menjadi referensi bagi penelitian sejenis dimasa yang akan datang.
2) Praktis
a. Bagi Instansi Pajak
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan sebagai masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak untuk membuat kebijakan perpajakan dengan mempertimbangkan faktor – faktor seperti pengetahuan perpajakan, tarif pajak, kualitas pelayanan, dan modernisasi sistem administrasi perpajakan dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak terutama untuk UMKM.
9
b. Bagi Wajib Pajak
Sebagai sumber informasi sehingga dapat menambah wawasan mengenai perpajakan dan dapat memberikan penilaian mengenai kinerja Direktorat Jenderal Pajak khususnya di wilayah Malang Utara.
82
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Tarif Pajak, Kualitas Pelayanan dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Responden dalam penelitian ini berjumlah 110 responden yang merupakan Wajib Pajak yang memiliki UMKM. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan telah dilakukan pengujian terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi linier berganda, maka terdapat beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Pengetahuan Perpajakan, Tarif Pajak, Kualitas Pelayanan dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
2. Pengetahuan Perpajakan secara parsial berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
3. Tarif Pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
4. Kualitas Pelayanan secara parsial berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
5. Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan secara parsial berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
83
5.2 Keterbatasan Penulisan
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan. Adanya keterbatasan ini peneliti mengharapkan adanya perbaikan untuk penelitian selanjutnya diantaranya keterbatasan tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak menunjukan keadaan sesungguhnya.
2. Nilai Adjusted R Square kecil yaitu sebesar 30,6% berarti masih terdapat masih terdapat variabel lain yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak akan tetapi tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
3. Pada penelitian ini hanya terbatas yaitu UMKM yang terdapat di KPP Malang Utara.
5.3 Saran
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan metode pengumpulan data yang digunakan selain kuesioner seperti wawancara sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih objektif
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas variabel independen, sebab masih banyak variabel lainnya yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak seperti sosialisasi perpajakan, sanksi pajak dan kesadaran pajak.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperluas lingkup penelitiannya tidak hanya pada tingkap KPP saja melainkan pada Kantor Wilayah Jawa Timur.
85
DAFTAR PUSTAKA
Alvin, F., & Apollo. 2020. “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama”. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 1(3).
Ananda, P. R. D., Kumadji, S., & Husaini, A. 2015. “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Tarif Pajak, dan Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada UMKM Yang Terdaftar Sebagai Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu)”. Jurnal Perpajakan (JEJAK), 6(2), 1-9.
Anatan, Lina. & Lena Ellitan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam bisnis Modern. Bandung: Alfabeta.
Andrian, Agus, Kertahadi dan Heru Susilo. (2014). “Analisis Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Sikap Penggunaan Terhadap Minat Perilaku Penggunaan Billing System”. Jurnal Mahasiswa Perpajakan, Vol.3, No. 1
Anwar, R., Akbar, & Muhammad Syafiqurrahman. 2016. “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Perpajakan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Surakarta dengan Pengetahuan Perpajakan Sebagai Variabel Pemediasi”. InFestasi, 12(1), 66-67.
Ariyanto, Dwi & Dian A Nuswantara. 2020. “Pengaruh Persepsi Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM”. AKUNESA : Jurnal Akuntansi Unesa, 8(3).
Aspasita, M. S. R. 2017. "Kepatuhan Pajak Kendaraan Bermotor (Studi pada Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kabupaten Sleman)" Skripsi, Universitas Islam Indonesia.
Ayu, V., & Sari, P. (2017). “Pengaruh Tax Amnesty , Pengetahuan Perpajakan , Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 6(2).
Boediono. 2003. Pelayanan Prima Perpajakan. Jakarta: PT. Rinneka Cipta.
Bungin, Burhan. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Candra, Ricki, Haris W., dan Mujilan. 2013. Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi Vol.1 No.1, 40-48.
Caro, L. M., & Garcia, J. A. M. 2007. “Measuring perceived service quality in urgent transport service”. Journal of Retailing and Customer Service, 14(1), 60 – 72.
Darmayasa, I., & Setiawan, P. (2016). “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi”. E-Jurnal Akuntansi, 18(2).
Devano, Sony dan Rahayu, Siti K., 2006. Perpajakan Konsep, Teori dan Isu. Jakarta:
Prenada Media.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. (2018). Penurunan Tarif Pajak UMKM, Antara Keadilan dan Kejujuran Wajib Pajak.
Fasmi dan Misra. 2013. “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang”. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.
Feld, Lars P., Bruno S.Frey. 2002. “Trust Breeds Trust: How Taxpayers are Treated”.
Economics of Governance, Vol.3.
Fitzsimmons, J. A., & Fitzsimmons, M. J., 1998. Service Management. New York:
McGraw-Hill.
Ghozali, Imam. 2006. Structural Equation Modeling: Metode Alternatif dengan Partial Least Squares. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gunadi. 2005. Akuntansi Pajak. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.
87
Hadi, Syamsul. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.
Halim, A., Icuk, & Amin. 2017 Perpajakan, Konsep, Aplikasi, Contoh, dan Studi Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Hooper, E. 2018. Attribution Theory: The Psychology of Interpreting Behavior.
Diakses 14 Desember 2020, Pada https://www.thoughtco.com/attribution- theory-4174631
Jatmiko, Agus N., 2006. “Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Tesis Universitas Diponegoro, Semarang.
Kelley, H. H., & Michela, J. L. (1980). “Attribution Theory and Research”. Ann. Rev.
Psychol, 31, 457–501.
Kementerian Koperasi dan UKM. (2018). Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2018.
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia: 544/KMK.04/2000. Tanggal: 28- 12-2000 Tentang Kepatuhan Pajak
Kuncoro, M. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Mardiasmo. 2016. Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Masruroh, S., & Zulaikha. 2013. “Pengaruh Kemanfaatan NPWP, Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Pada WP OP Di Kabupaten Tegal)”. Diponegoro Journal Of Accounting, 2(4).
Maulinarhadi, M., Kertahadi, & Mustofa, F. A. 2016.” Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Tarif Pajak, dan Asas Keadilan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”.
Journal of Chemical Information and Modeling.
Niemirowski P., Wearing AJ., Baldwin S., Leonard B., & Mobbs C. 2002. “The Influence Of Tax Related Behaviours, Beliefs, Attitudes And Values On
Australian Taxpayer Compliance. Is Tax Avoidance Intentional And How Serious An Offence Is It ?”. University Of New South Wales, Sydney
Nurhayati, N., Halimatussadiah, E., & Diamonalisa. 2015. “Influence Of Tax Officer Service Quality And Knowledge Of Tax On Individual Taxpayer Compliance In Tax Office (KPP) Bojonagara Bandung”. International Journal of Applied Research, 1(8).
Peraturan Dirjen Pajak No. 24/PJ/2009 Tentang Tata Cara Pendaftaran NPWP dan/atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau Pengusaha Kena Pajak dengan Sistem E-Registration.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Pencabutan Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.
Pohan, Chairil A., 2017. Perpajakan Indonesia Teori dan Kasus. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Putri, K. J., & Setiawan, P. E. 2017. Pengaruh Kesadaran, Pengetahuan dan Pemahaman Perpajakan, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 18(2).
Putri, N. E., & Agustin, D. (2018). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus: KPP Pratama Kebayoran Kota Jakarta Selatan. Media Akuntansi Perpajakan.
Rahayu dan Lingga (2009), “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Bandung)”. Jurnal Akuntansi, 1(2).
Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
89
Rakhmat, Jalaludin. 2007. Buku Kerja Multiple Intelligences. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Rani, R. (n.d.). Pengertian Tarif Pajak. Diakses 20 November 2020, dari https://www.onlinepajak.com/tarif-pajak.
Resmi, Siti. 2017. Perpajakan : Teori & Kasus. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Riani, Y., Y. 2018. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus dan Penerapan Aplikasi E- System Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, e-ISSN: 2460-0585.
Robbins, P. Stephen. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima.
Diterjemahkan oleh: Halida, S.E dan Dewi Sartika, S.S. Jakarta: Erlangga.
Saidani, B., & Arifin, S. (2012). “Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Minat Beli Pada Ranch Market”. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), 3(1).
Sari, Diana. 2013. Konsep Dasar Perpajakan. Bandung: Refika Aditama.
Sarunan, W. K. (2015). “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dan Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado”. Jurnal EMBA, 3(4), 518-526.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sugito, Yogi. 2013. Metodologi Penelitian. Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press)
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suharman. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi.
Supadmi, Ni Luh. 2009. “Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas Pelayanan”. Jurnal Akuntansi & Bisnis, Vol. 4, No. 2.
Supadmi. 2009. Kualitas Pelayanan. Jakarta: Grasindo.
Susmiatun, & Kusmuriyanto. (2014). “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Ketegasan Sanksi Perpajakan Dan Keadilan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Umkm Di Kota Semarang”. Accounting Analysis Journal, 3(3), 378-386.
Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta:
LP3ES
Triwigati, 2013, “Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan dan Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi,1 (1).
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23 ayat 2 mengatur tentang pemungutan pajak Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (UU KUP)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Wardani, D. K., & Wati, E. (2018). “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Pengetahuan Perpajakan Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Kebumen)”. Nominal Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 7(1), 33-54.
Wijayanti, L. P. C., & Sukartha, I. M. (2018). “Pengaruh Tarif Progresif, Kualitas Pelayanan, Sosialisasi Perpajakan dan Pengetahuan Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak”. E-Jurnal Akuntansi, 25(3).
Yulsiati, H. (2015), “Analisis Pengaruh Sikap, Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan dan Pemahaman Peraturan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Kemuning Kota Palembang”, Jurnal Akuntanika, Vol.2 No.1.
91
Zuhdi, F. A., Topowijono, & Azizah, D. F. (2015). “Pengaruh Penerapan E-Spt dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Singosari)”. Perpajakan (JEJAK), 7(1).
https://www.pajak.go.id/
https://nasional.kontan.co.id/