Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika di kelas IV MIN 3 Metro. Sedangkan hasil uji dengan menggunakan uji Whitney diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas IV MIN 3 Metro yang menggunakan Alat Peraga Ular Tangga dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Latar Belakang
Dengan demikian jelas bahwa nilai hasil belajar matematika masih sangat rendah. Berdasarkan data yang berkaitan dengan masalah tersebut, diperlukan suatu pendekatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika yang diharapkan. Salah satunya adalah penggunaan perangkat pembelajaran ular tangga. . Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Pengaruh Penggunaan Sumber Belajar Ular Tangga Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIN 3 Metro Central”.
Identifikasi Masalah
Sebagai solusi dari permasalahan di MIN 3 Metro Center, peneliti menggunakan selang dan penyangga tangga. Pertama, permainan ular tangga sudah sangat dikenal siswa. Kedua, game ini mudah didapat, dibuat, dan juga dikembangkan. Ketiga, permainan ini menyenangkan sehingga membuat siswa tertarik untuk belajar sambil bermain. Jika guru dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan menarik, maka kesan buruk siswa terhadap matematika dapat dihilangkan.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Bagi peneliti lain, media matematika permainan ular tangga ini dapat diujicobakan pada materi lain dan dalam skala yang lebih besar.
Penelitian Relevan
2 Suhartini9 (Pengaruh penggunaan alat peraga (garis bilangan) terhadap hasil belajar siswa Kelas IV Matematika MI Nurul Qomar Palembang") 9 Suhartini, "Pengaruh penggunaan alat peraga (garis bilangan) terhadap siswa 'hasil belajar di kelas IV Matematika di MI Nurul Qomar", (UIN Raden Fatah Palembang, 2018).
Hasil Belajar
Pengertian Belajar
Aspek Hasil Beajar
Siswa dapat mengenal dan memahami ciri-ciri dan rumus bangun datar tersebut. B. Dalam penelitian ini peneliti menginginkan agar setelah siswa belajar tentang bangun datar, siswa dapat mengembangkan keterampilan membuat bangun datar.
Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Beajar
Skor sering digunakan sebagai ukuran seberapa baik seseorang telah menguasai materi yang diajarkan. Dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru dapat mengetahui posisi siswa di kelas, apakah siswa tersebut cerdas, sedang, atau tidak hadir. menemukan kategori siswa yang berkaitan dengan perilaku, kecerdasan dan kemajuan pada akhir semester, hasil belajar dinyatakan dalam bentuk angka, huruf dan simbol. Faktor pendekatan pembelajaran (approach to learning), yaitu jenis usaha belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan mempelajari materi.
Alat Peraga Ular Tangga
Pengertian Alat Peraga Ular Tangga
Siswa akan lebih mengerti dan juga pelajaran akan berjalan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan oleh guru. Konsep dari permainan ular tangga adalah permainan ini dimainkan oleh 2 anak atau lebih dengan cara melempar dadu yang terdiri dari beberapa kotak yang didalamnya terdapat gambar, didalam permainan tersebut terdapat gambar ular tangga, jika didalam permainan anda mendapatkan tangga kamu akan mengatakan naik sesuai dengan tangga, jika kamu mendapatkan ular maka dalam permainan kamu harus turun sesuai jalur ular tersebut.
Fungsi Alat Peraga
Dari uraian di atas, alat peraga merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian siswa selama proses pembelajaran, dan pembelajaran juga akan berjalan dengan efisien. Alat bantu visual dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa menangkap pemahaman yang diberikan oleh guru.
Kelebihan penggunaan alat peraga ular tangga Adapun kelebihan penggunaan alat peraga antara lain
Jika siswa menemukan kotak yang bergambar ular, siswa harus turun ke kotak yang terdapat mulut ular tersebut. Jika seorang siswa diberikan sebuah kotak yang bergambar tangga, maka siswa tersebut harus menaiki kotak tersebut sesuai dengan tinggi tangga tersebut.
Tujuan Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika memiliki tujuan, mengapa matematika diajarkan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, tujuan pembelajaran matematika antara lain: 20. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan menerapkannya secara tepat, cermat, efisien dan cermat dalam menyelesaikan masalah.
Materi Matematika
Kaitan Alat Peraga Ular Tangga dan Pembelajaran Matematika
Ketika antusiasme dan minat siswa meningkat, maka akan lebih banyak peluang untuk meningkatkan kinerja siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya dukungan ular tangga pada materi penjumlahan dan pengurangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bidang matematika.
Hipotesis Penelitian
Maka, pelajaran matematika tidak akan menjadi pelajaran yang ditakuti siswa, melainkan menjadi pelajaran yang dinantikan siswa.
Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Jenis Penelitian
Selama penelitian, kelompok pertama diberi perlakuan alat peraga, sedangkan kelompok kedua tidak diberi perlakuan ular tangga. Kelompok yang diberi perlakuan diklasifikasikan ke dalam kelompok eksperimen, dan kelompok yang tidak diberi perlakuan ular tangga dimasukkan ke dalam kelompok kontrol.Pada akhir pembelajaran, kedua kelas diberikan posttest for.
Definisi Operasional Variabel
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi.34 Sampel juga merupakan bagian atau perwakilan dari populasi yang diteliti.35 Sampel adalah contoh, kesimpulan tentang sampel akan sama untuk semua individu dari mana sampel diambil. diambil, karena sampel memiliki karakteristik yang sama dengan keseluruhan sumber.36 Sampel dalam penelitian ini terdiri dari seluruh mahasiswa tahun keempat dengan jumlah 52 mahasiswa.
Teknik Sampling Penelitian
Prosedur Penelitian
Pengambilan sampel secara purposive (purposive sampling) adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memilih secara sengaja sesuai dengan tujuan penelitian.39. Menganalisis topik pertanyaan dengan menguji validitas, reliabilitas, kesukaran, kemampuan diskriminasi untuk mendapatkan instrumen penelitian yang baik. Pada tahap pelaksanaan penelitian ini peneliti terjun langsung ke lapangan, dalam hal ini sekolah yang dijadikan tempat penelitian.
Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Alat Bantu Belajar Ular Tangga untuk kelompok eksperimen selama tiga sesi dan melaksanakan pembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol selama tiga sesi.
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Uji t sampel berpasangan digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean dari dua sampel berpasangan. Untuk varian data yang homogen tidak menjadi syarat dalam uji Paired Sample T Test Paired Sample Test dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah “Membuktikan Pengaruh Alat Ajar Matematika Terhadap Hasil Belajar?” ". Untuk menjawab rumusan masalah dilakukan uji-t sampel berpasangan pada data pretest kelas eksperimen dan posttest kelas eksperimen dengan menggunakan alat peraga 51 ular tangga.
Data homogen merupakan syarat (bukan syarat mutlak) dalam independent sample t-test. Uji-t sampel independen digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan rata-rata dari dua sampel yang tidak berpasangan. Uji independent sample t-test dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah “Membuktikan adanya perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran ular tangga kelas IV MIN 3 Metro”. jawaban masalahnya.
Hasil Penelitian
Misi Sekolah
Kondisi sekolah
Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah siswa di MIN 3 Metro Pusat adalah 330 siswa, yang terdiri dari 159 siswa perempuan dan 171 siswa laki-laki.
Uji Validitas
Uji Realibilitas
Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal tes dengan 5 soal deskriptif, menunjukkan soal dalam kategori sukar yaitu soal nomor 3.
Uji Daya Beda
Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Siswa Kelas IV MIN 3 Kelas Metro Nilai Tertinggi. Selama proses pembelajaran, peneliti melakukan tiga kali pertemuan di kelas eksperimen dan tiga kali pertemuan di kelas kontrol. Kemudian dimulai di kelas kontrol dengan guru menjelaskan sekilas topik apa yang dipelajari hari ini dan tujuannya, serta memotivasi siswa.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2020 di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen peneliti memberikan soal cerita tentang bangun datar tentang keliling dan luas bangun datar dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi ular tangga, alat peraga dan tugas. Sedangkan pada kelas kontrol, guru mengajukan pertanyaan dengan cerita tentang keliling bangun datar dengan metode ceramah dan tanya jawab. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen nilai tertinggi 100, nilai terendah 80 dan rata-rata 90,7 sedangkan pada kelas kontrol nilai tertinggi 95, nilai terendah 60 dan nilai rata-rata 72,7 .
Uji Hipotesis a. Uji Normalitas
Dalam pengujian, suatu data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (sig./p-value > 0,05).
Uji Paired Sampel Tes
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol adalah homogen dengan taraf statistik 1,081 dan 0,022. Dari hasil pre-test yang dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen masih banyak siswa yang mencapai hasil belajar di bawah KKM yaitu 70. Sehingga dapat disimpulkan dari hasil post-test bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah pembelajaran dilakukan dengan menggunakan alat peraga selang dan tangga.
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol adalah homogen dengan taraf statistik 1,081 dan 0,022. Penggunaan alat peraga ular tangga cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan skor tes N-Gain pada kelas eksperimen mencapai nilai 70,5%. Setelah selesai diberikan perlakuan pada masing-masing kelas dengan kelas eksperimen menggunakan alat peraga selang dan tangga dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
Temuan dan Kendala Penelitian a. Temuan
Nilai ulangan akhir kelas eksperimen rata-rata 90,7 lebih tinggi dari kelas kontrol yang rata-rata 72,7. Dengan melihat hasil tes akhir terlihat adanya peningkatan sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan menggunakan alat peraga selang dan tangga serta pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional.
Kesimpulan
Saran
Anggi Marsella dan Yuswan Wiyatmo, “Efektivitas Sumber Belajar dengan Media Audiovisual dan Alat Pembelajaran Nyata Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 3 Klaten Materi Fluida Dinamis” Jurnal Pendidikan Fisika Vol 6 No. Luthfi Anarani Fauziyyah.” Pengaruh Penggunaan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 2 Pulung Raya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017”. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Sumber Daya Ajar Asli pada Siswa Kelas IV Addrejo Sdn 1 Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tp 2011/2012”.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Alat Peraga pada Mata Pelajaran IPA Kelas IVV SDN No 14 Simbolon Putra”.Matematika Pecahan Sederhana untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, IPS, IPA dan Humaniora.Suhartini : “Pengaruh Penggunaan Sumber Belajar (Garis Bilangan) pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika Kelas IV MI Nurul Qomar”.
KOMPETENSI INTI
Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Muatan matematika
Siswa dapat menentukan dengan benar keliling dan luas bangun datar (persegi, persegi panjang dan segitiga).
Materi Bangun Datar
Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Saintifik
KOMPETENSI INTI
Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Muatan matematika
Tujuan
Materi
Pendekatan saintifik
Guru menanyakan tentang materi pertemuan minggu lalu dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang fitur dan pencarian. Siswa mengerjakan data atau soal dengan menerapkan cara-cara yang diberikan untuk menghitung keliling dan luas persegi, persegi panjang, segitiga. Tepat di tengah lahan akan dibuat bendungan berbentuk segitiga sama kaki dengan alas 8m dan tinggi 6m.