• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan media terhadap minat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan media terhadap minat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI LAYANAN INFORMASI (Studi di Kelas VIII SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman)

Ramot Rika Elifianti1, Rahma Wira Nita2, Mori Dianto2

1Mahasiswa Program Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat Ramotrikaelifianti@gmail.com.

ABSTRACT

Background of the research was that the students had not been interested to follow the information service. The purposes of the research were to find out : 1) Media Usage by the Guidance and Counseling teachers, 2) student’s interest in following the information service, 3) effect of the using media toward the student’s interest in following the information service. It was a quantitative research where the population was all students at VIII class. Sampling technique wasProportional Random Sampling where there were 58 respondent. The instrument was questionnaire.To analyze the data, Simple Linear Regression. The research shows that 1) media usage by the Guidance and Counseling teachers is in a good category, 2) Student’s interest in following the information service in the adequate category, 3) effect of using media towards student’s interest is found R Square X to Yfor 13,6%. It can be concluded that there is astrong relationship between media usage and interest for following the information serviceat VIII class. The research will be reccomended to the Couselor school in order to be implemented it.

Keywords: Media, Interest PENDAHULUAN

Mutu belajar selalu menjadi fokus utama dalam dunia pendidikan, antara lain dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, penggunaan metode dan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi.

Semua itu ditujukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mencapai pembelajaran.

Berbicara dengan mutu belajar tidak akan lepas dengan proses belajar mengajar dimana proses

belajar mengajar guru harus mampu menjalankan tugas dan perannya.

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut membutuhkan dukungan dari berbagai pihak sebagai langkah bersama menuju Indonesia yang lebih maju yaitu melalui dunia pendidikan.

Dalam proses pembelajaran guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi peserta didik agar 1

(2)

berjalan efektif, sedangkan proses pembelajaran, yang dalam pelayanan konseling berbentuk proses konseling yang merupakan kondisi yang secara dinamis, strategis dan langsung dikembangkan oleh konselor terhadap klien.

Proses pembelajaran akan berjalan efektif apabila seluruh komponen yang berpengaruh dalam proses tersebut salah satu komponen yang paling berpengaruh saat ini adalah media pengajaran yang dapat meningkatkan

kompetensi/kemampuan peserta didik, kegiatan pembelajaran yang dilakukan tanpa adanya minat atau kemauan yang kuat dari diri individu.

Pada proses pembelajaran yang akan disajikan oleh guru setidaknya dapat meningkatkan minat peserta didik dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantaraannya kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu diucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media dalam meningkatkan minat

peserta didik. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran adalah kemampuan peserta didik dalam mempersepsikan pengunaan media oleh guru.

Sebagaimana yang diketahui persepsi adalah aktifitas melihat, mendengar, merasakan serta

mengorganisasi dan

menginterpretasikan serta menilai stimulus yang ada di lingkungan.

Dalam hal ini, stimulus yang sama belum tentu membuat setiap orang mempunyai persepsi yang sama terhadap suatu hal, oleh karena itu seorang guru harus mampu menyajikan pembelajaran sebaik- baiknya dengan menggunakan media oleh guru agar menimbulkan persepsi yang baik pula.

Media membantu peserta didik dalam belajar dan menambah minat belajar peserta didik, jika minat telah dibentuk dalam diri peserta didik maka akan tertarik pada proses pembelajaran tersebut. Minat juga mempengaruhi terhadap belajar peserta didik apabila minat yang dimiliki oleh peserta didik kurang maka proses belajar dan pembelajaran tidak dapat berjalan efektif.

(3)

Media juga bermanfaat dan dapat digunakan oleh guru BK dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Bimbingan dan konseling adalah proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri. Salah satu dari jenis layanan bimbingan dan konseling yang dapat menggunakan media, yaitu layanan informasi.

Layanan informasi merupakan suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan.

Untuk dapat diperhatikan oleh peserta didik dalam penyampaian informasi guru BK seharusnya memiliki daya tarik, salah satunya dengan menggunakan media dalam penyampaian informasi. Lebih lanjut (Tohirin, 2011:149) bahwa penyampaian informasi bisa dilakukan melalui media tertentu seperti alat peraga, media tertulis, media gambar, poster, dan media

elektronik seperti radio, tape recorder, film, televisi, internet, dan lain-lain.

Pada prinsipnya pengunaan media dalam pemberian layanan informasi dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi layanan dilain pihak dapat membantu peserta didik lebih memahami meteri layanan sehingga tujuan pengajar dapat tercapai.

Berdasarkan observasi pada 06 September 2016 yang dilakukan oleh penulis pada saat praktik pengalaman lapangan bimbingan dan konseling sekolah (PLBKS) di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman ditemukan fenomena di mana pada saat guru BK memberikan layanan informasi tidak menggunakan media, sehingga peserta didik cenderung izin, tidak konsentrasi, mengobrol dengan temannya serta kurangnya interaksi dan umpan balik yang diberikan oleh peserta didik pada saat pemberian layanan informasi.

Sebaliknya pada saat guru BK memberikan layanan informasi dengan menggunakan media peserta didik bersikap tenang, tidak menganggu teman, diam dan memperhatikan apa yang

(4)

disampaikan oleh guru BK dalam pemberian informasi.

Berdasarkan hasil wawancara ketika PLBKS dengan salah satu peserta didik yang ada di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman pada tanggal 07 September 2016 peneliti mendapatkan informasi bahwa pada saat guru BK memberikan layanan informasi dengan menggunakan media peserta didik cenderung lebih menghargai guru yang diwujudkan dalam bentuk mematuhi peraturan, serius dalam mengikuti layanan informasi dan aktif di kelas. Sedangkan ketika guru BK memberikan layanan informasi tanpa menggunakan media peserta didik memiliki persepsi bahwa materi yang diberikan guru BK tidak menarik perhatian, suasana kelas kurang hidup sehingga peserta didik menjadi pasif, guru BK sering ceramah, guru BK hanya mencatat sepanjang waktu sehingga akan menimbulkan kebosanan, kurang konsentrasi, mondar mandir di kelas saat guru BK memberi layanan informasi, mengganggu temannya, keluar masuk kelas kurang berminat mengikuti layanan informasi serta kurangnya

interaksi antara guru BK dengan peserta didik.

Melihat keadaan di atas penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Media terhadap Minat Peserta didik dalam Mengikuti Layanan Informasi (Studi di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman)”.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Adanya peserta didik yang berpersepsi bahwa suasana kelas kurang hidup.

2. Adanya peserta didik yang berpersepsi bahwa materinya kurang menarik tanpa menggunakan media.

3. Adanya peserta didik yang merasa bosan.

4. Adanya peserta didik yang kurang berminat.

5. Adanya peserta didik yang kurang konsentrasi.

6. Adanya peserta didik mondar mandir di kelas.

7. Masih adanya beberapa peserta didik yang mengobrol.

(5)

8. Adanya peserta didik yang mengganggu temannya.

9. Adanya peserta didik keluar masuk kelas.

10. Adanya peserta didik yang kurang berinteraksi dengan guru BK.

Berdasarkan rumusan masalah adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Pengunaan media oleh guru BK di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman.

2. Minatpesertadidikdalammengikut ilayananinformasi di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman.

3. Pengaruh penggunaan media terhadap minat peserta didik dalam mengikuti layanan informasi di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linear sederhana.

Menurut Arifin (2011:265) “Regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar

variabel, yang tujuannya adalah untuk memprediksi nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel lain yang diketahui.” Oleh karena itu penelitian regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media oleh guru BK terhadap minat peserta didik dalam mengikuti layanan informasi.

Sejalan dengan pendapat di atas, penelitian ini akan digunakan untuk mengungkap pengaruh penggunaan media terhadap minat peserta didik dalam mengikuti layanan informasi di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan

pengaruh“penggunaan media terhadap minat peseta didik dalam

mengikuti layanan

informasi”.Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman kecamatan Panti yang masih baru yang berjumlah 138 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Proportional Random Sampling.

Untuk menentukan kelas yang akan dijadikan sampel, maka peneliti

(6)

mengacak seluruhpeserta didik kelas VIII.

Teknik analisis data yang digunakan adalah interval skor dengan menggunakan rumus Kriterium Sturgess untuk mengungkapkan aspek yang diteliti.Rumus yang digunakan adalah Rumus yang digunakan adalah teknik analisis presentase yang dikemukakan olehSudjana (Gunawan, 2016:47) sebagai berikut: P = × 100.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan pengaruh penggunaan media terhadap minat peserta didik dalam mengikuti layanan informasi oleh guru BK di kelas VIII SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman, dilihat dari segi:

1. Pengunaan Media oleh Guru BK di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman

Hasil yang diperoleh dari pengolahan data yang dilihat dari aspek media secara umummedia terhadap minat peserta didik dari 58 peseta didik, 39 peserta didik berada pada kategori kurang baik dengan persentase (67,24%)

Seperti yang diungkapkan Briggs (Sadiman, 2012: 6) yang menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar.

Oleh sebab itu, guru BK sebaiknya selalu menggunakan media ketika memberikan layanan informasi, sehingga peserta didik tetap berminat mengikuti layanan informasi yang diberikan guru BK dengan menggunakan media lebih dirasa manfaatnya oleh peserta didik, sehingga peserta didik selalu menunggu-nunggu guru BK untuk memberikan layanan informasi lagi, serta guru BK memperdalam lagi ilmunya tentang bagaimana penggunaan dan pemanfatan media yang baik, agar tidak ada kesalahan ketika memberikan layann informasi kepada peserta didik.

2. MinatPesertaDidik

dalamMengikutiLayananInformasi di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman

Temuanpenelitian

mengungkapkan bahwa secara umum minat peserta didik dalam

73

(7)

mengikuti layanan informasi di kelas VIII SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman dapat dikategorikan cukup berminat dengan jumlah persentase tertinggi yaitu 84,49%.

Menurut Djaali (2013: 121) minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa peserta didik lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya.

Oleh sebab itu, minat peserta didik untuk mengikuti layanan informasi yang diberikan oleh guru BK dapat dipengaruhi oleh penggunaan media oleh guru BK itu sendiri.

3. Pengaruh Penggunaan Media terhadap Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Informasi di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan R Square (R2) untuk melihat dampak X terhadap Y dan melihat nilai regresi pada nilai F.

Berdasarkan tabel 10, R Square X terhadap Y 0,136 maka dapat disimpulkan bahwa media

teridentifikasi mempunyai pengaruh 13,6% terhadap minat di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Sedangakan pada uji t hasil yang diperoleh (sig) dan (α) sebesar 0,04 dan 0,05.

Menurut Hamalik (Arsyad, 2013: 19) pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap peserta didik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sangat membantu untuk meningkatkan minat peserta didik untuk mengikuti layanan informasi yang disampaikan oleh guru BK di sekolah, oleh karena itu guru BK sebaiknya selalu menggunakan media ketika memberikan layanan informasi kepada peserta didik, serta lebih memperdalam lagi pengetahuan tentang bagaimana penggunaan media yang baik agar peserta didik lebih merasakan manfaat dari pemberian layanan

(8)

informasi dengan menggunakan media itu sendiri.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan media terhadap minat peserta didik dalam mengikuti layanan informasi dapat dilihat sebagai berikut:

1. Pengunaan Media oleh Guru BK di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman

Pengunaan media oleh Guru BK di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman, secara umum berada pada kategori kurang baik. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa secara umum penggunaan media oleh guru BK kurang baik untuk mempengaruhi minat peserta didik dalam mengikuti layanan informasi. Sedangkan berdasarkan indikator auditif dan indikator visual berada pada kategori baik ini berarti penggunaan media oleh guru BK berpengaruh tehadap minat peserta didik, lain halnya dengan indikator audiovisual berada pada kategori sangat kurang baik yang berarti dalam

penyampaian layanan informasi oleh guru BK dalam penggunaan media sangat kurang baik dalam mempengaruhi minat peserta didik.

2. MinatPesertaDidik

dalamMengikutiLayananInformasi di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman

MinatPesertaDidik

dalamMengikutiLayananInformasi di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman, secara umumberada pada kategori cukup berminat. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum minat peserta didik cukup dalam penggunaan media oleh guru BK dalam mengikuti layanan informasi. Berdasarkan indikator minat intrinsik berada pada kategori cukup berminat, indikator ekstrinsik berada pada kategori cukup berminat.

3. Pengaruh Penggunaan Media terhadap Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan Informasi di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman

Pengaruh Penggunaan Media terhadap Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Layanan

(9)

Informasi di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman terdapat R Square X terhadap Y sebesar 3,16% dan 2,968 ≥ 1,672 serta signifikansi 0,04 ( < 0,05) itu berarti media mempunyai dampak/pengaruh yang cukup besar terhadap minat yang baik dalam mengikuti layanan informasi di SMPN 1 Panti Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman.

KEPUSTAKAAN

Danim, Sadarwan, (2010). Media Komunikasi Pendidikan.Jakarta:

Bumi Aksara.

Tohirin.(2011). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis

Integrasi).Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sadiman, Arif S. (2012). Media Pendidikan. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Djaali.(2013). Psikologi

Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2009). Dasar- dasar Pengembangan Kurikulum.Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Trong bài báo này, chúng tôi đi sâu vào phương pháp sử dụng ảnh viễn thám, mà cụ thể là ảnh ASTER DEM trên nền GIS để thành lập một số bản đồ địa mạo và thủy văn như: bản đồ độ dốc,