PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS TEMATIK V MIN 1. Dapat dilihat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (model pembelajaran take and give). ) antar kelas kontrol (pembelajaran konvensional). Pada kelas eksperimen (VA) terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 19,38 dengan mean pretest = 57,5 dan mean posttest = 76,88.
PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran take and give terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V MIN 1 Metro tahun ajaran 2018/2019. Bagi guru sebagai bahan acuan saat melaksanakan kegiatan pembelajaran, agar pembelajaran menjadi lebih bervariasi, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Bagi siswa agar meningkatkan minat siswa pada kelas IPA dan memberikan pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan khususnya dalam menggunakan model pembelajaran take and give.
Penelitian Relevan
- Hasil Belajar
- IPA di SD/MI
- Subtema 1 (Manusia dan Lingkungan)
Penelitian Lesiyusnameda tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Take-and-Give Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X IPS Sejarah SMA Negeri 1 Pesisir Selatan Tahun Pelajaran Universitas Lampung. dan pengaruh yang signifikan Model Kooperatif Take-and-Give terhadap hasil belajar siswa, dibuktikan dengan pengujian hipotesis menggunakan rumus eta dengan skor (Ƞ) = 0,72 dan uji F dengan hasil Fhitung.8 Lesiyusnameda, “The Impact of Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Take-and-Give Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kelas X Sejarah IPS SMA Negeri 1 Pesisir Selatan Skripsi Tahun Pelajaran] Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2017, di http://digilib.unila.ac . id, diunduh pada 10 Oktober 2018.
Model Pembelajaran Take and Give
- Pengertian Model Pembelajaran Take and Give
- Langkah-langkah Model Pembelajaran Take and Give
- Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Take and Give Model ini mempunyai kelebihan yaitu: Model ini mempunyai kelebihan yaitu
Take and teaching adalah proses pembelajaran yang berusaha menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Model pembelajaran take and give ini membutuhkan kartu berukuran kurang lebih (10cm x 15cm), sejumlah siswa atau sejumlah kelompok. Pengaruh Model Pembelajaran Take and Give Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pada Mata Pelajaran IPA.
Pengaruh Model Pembelajaran Take and Give Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
- Paradigma
Dengan menggunakan model pembelajaran take and give berusaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Diharapkan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran give and take dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIN 1 Metro tahun pelajaran 2018/2019. Berdasarkan paradigma di atas, jika menggunakan model pembelajaran dengan baik maka hasil belajar akan baik, jika menggunakan model pembelajaran get-and-give cukup maka hasil belajar akan cukup, dan jika menggunakan model pembelajaran get-and-give belajar model mengajar. dengan model kurang maka hasil belajarnya akan kurang.
Hipotesis Penelitian
Rancangan Penelitian
- Variabel Bebas (Model Pembelajaran Take and Give)
- Variabel Terikat (Hasil Belajar)
Oleh karena itu, diharapkan penggunaan model pembelajaran give and take akan sangat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Model pembelajaran give and take diharapkan dapat mengubah hasil belajar mata pelajaran IPA yang dapat dicapai KKM. Dengan demikian, sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berjumlah 62 siswa, dengan pengaruh 32 siswa yang menggunakan model pembelajaran take and give, sedangkan kelas kontrol yang terdiri dari 30 siswa tidak menggunakan model pembelajaran take and give pada IPA. tidak menggunakan mata pelajaran.
Teknik Pengumpulan Data
- Metode Tes
- Metode Observasi
- Metode Dokumentasi
Jenis sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel jenuh.Sampel jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang menggunakan seluruh anggota populasi sebagai hasilnya. Kelas eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 32 siswa, alasan digunakannya 32 siswa sebagai kelompok eksperimen adalah karena peneliti menggunakan desain eksperimen semu dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan format tes yaitu tes tertulis berbentuk multiple choice atau pilihan ganda yang masing-masing soal terdiri dari empat pilihan a, b, c dan d.
Instrumen Penelitian
- Rancangan/kisi-kisi Instrumen
Di bawah ini adalah tabel kisi instrumen pre-test dan post-test pada Tabel 3.3 dan di bawahnya. Peneliti membuat kisi-kisi lembar observasi pembelajaran dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang berbagai hal yang akan diamati dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran give and take. Berikut kisi-kisi instrumen lembar observasi dengan model pembelajaran take and give pada tabel 3.4 berikut.
Teknik Analisis Data
- Uji Normalitas
- Uji Homogenitas
- Uji Hipotesis
- Deskripsi Lokasi Penelitian
- Misi MIN 1 Metro
- Tujuan MIN 1 Metro
- Keadaan Siswa
- Deskripsi Data Hasil Penelitian
- Analisis Data
- Uji Homogenitas
- Uji Perbedaan Nilai Pretest Kelas VA dan Kelas VB
- Uji perbedaan Nilai Posttest Kelas VA dan Kelas VB
Data peningkatan hasil belajar siswa kelas VA dan VB dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data posttest kelas eksperimen (VA) dan kelas kontrol (VB) berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen (VA) dan kelas kontrol (VB) berdistribusi normal atau tidak.
Pembahasan
Setelah menyelesaikan tes awal, guru menjelaskan secara singkat materi yaitu siklus air, dan siswa harus benar-benar memahami materi tersebut dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari, kemudian guru membagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian guru mendorong siswa untuk mempelajari materi berikutnya agar pada pertemuan berikutnya siswa lebih mudah memahami materi dan guru memotivasi siswa untuk selalu belajar di rumah dan mengurangi bermain. Topik siklus air dengan indikatornya menyebutkan aktivitas manusia yang mempengaruhi air dan menyebutkan cara menghemat air.
Guru menjelaskan secara singkat tentang materi yaitu siklus air, dan siswa harus benar-benar memahami materi tersebut dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Selain memberikan tes pada aspek kognitif, guru juga memberikan tugas berupa menggambar tahapan siklus air untuk aspek psikomotorik. Kemudian guru mendorong siswa untuk mempelajari materi selanjutnya, agar pada pertemuan yang akan datang siswa lebih mudah memahami materi dan guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar di rumah dan mengurangi bermain.
Kemudian guru mendorong siswa untuk mempelajari materi selanjutnya agar pada pertemuan berikutnya siswa lebih mudah memahami materi tersebut dan guru memberikannya kepada mereka. Selain memberikan tes pada aspek kognitif, guru juga memberikan tugas berupa menggambar fase-fase siklus air untuk aspek psikomotorik. Artinya rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran give and take lebih baik dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Kelas eksperimen (VA) mencapai peningkatan hasil belajar sebesar 19,38 dengan nilai rata-rata pretest = 57,5 dan nilai rata-rata posttest = 76,88, sedangkan pada kelas kontrol (VB) terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 12,83 dengan nilai pretest mean = 55,5 dan skor rata-rata posttest.
Saran
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Take And Give Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII Materi Pergaulan SMPN 3 Kedungwaru Tahun Pelajaran 2015/2016. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Take and Give Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas X IPS Di SMA Negeri Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017. Pengaruh pemberian dan pemberian media LKS berbasis model terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Jabung 01 Kec.
Lingkungan Sahabat Kita Subtema 1 : Manusia dan Lingkungan
Latihan gerak tubuh (duduk, membaca, berdiri, berjalan) dan gerakan luwes dan seimbang (KD 3.6 dan 4.6). Latihan gerak tubuh (duduk, membaca, berdiri, berjalan) dan gerakan luwes dan seimbang (KD 3.2 dan 4.2). Melatih gerakan melangkah ke arah yang berbeda dan bergoyang ke arah yang berbeda untuk ketukan/tepuk tangan.
- KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
- MATERI PEMBELAJARAN
- PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN Pendekatan Pembelajaran : Scientific
- LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
- PENILAIAN
- Teknik Penilaian a. Penilaian Sikap
- KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
- PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN Pendekatan Pembelajaran : Scientific
- PENILAIAN 1. Teknik Penilaian
- Bentuk Instrumen Penilaian a. Jurnal Penilaian Sikap
Agar siswa dapat memantapkan penguasaan materi yang disajikan, guru membagikan kartu kepada setiap kelompok yang berisi informasi tentang pentingnya air bagi makhluk hidup. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melihat kartu-kartu yang berisi sub-sub pokok bahasan dalam pembelajaran yang telah diperoleh selama kurang lebih 5 menit. Pada saat melakukan materi, guru meminta semua siswa berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasikan materi yang diterima, kemudian setiap siswa harus menuliskan nama teman pasangannya pada kartu yang diterimanya (sambil mencatat nama pasangan). kartu, siswa juga membuat catatan dasar tentang materi pelajaran).
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan fakta dan teori baru saat bertukar informasi melalui kartu yang dimiliki masing-masing siswa, untuk merangsang aktivitas siswa saat belajar. Guru secara verbal menguji keberhasilan siswa dalam model pembelajaran Take and Give dengan memberikan umpan balik kepada siswa berupa pertanyaan yang tidak sesuai dengan kartunya (kartu orang lain) dan siswa juga mencatat hal-hal penting yang diperoleh dari hasil soal yang dilontarkan oleh guru. guru. Dengan mengumpulkan informasi dari sumber bacaan, siswa dapat membuat peta sederhana untuk menjelaskan siklus air.
Untuk memastikan bahwa siswa telah menguasai materi yang disajikan, guru membagikan kartu kepada setiap kelompok yang berisi informasi tentang daur air dan tahapannya. Guru memotivasi siswa untuk dapat menemukan ide-ide baru dalam mata pelajaran IPA dengan memperkenalkannya kepada siswa berdasarkan pembelajaran yang dilakukan, siswa termotivasi untuk membuat contoh-contoh baru sesuai pembelajaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menganalisis dan mendeskripsikan diagram siklus air (IPA KD 3.8).
Bersama dengan kelompoknya, siswa menggambar diagram sederhana untuk menjelaskan daur air, siswa diminta membuat diagram yang benar dan menarik.
RPP)
PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Untuk memperkuat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan, guru membagikan kepada setiap kelompok kartu yang berisi informasi kegiatan manusia yang mempengaruhi air dan cara menghemat air. Jawab: Air sungai dimanfaatkan oleh manusia, hewan dan tumbuhan di sekitar sungai, serta hewan dan tumbuhan yang ada di sungai. Jawab: Air sungai dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengairi tanaman, sebagai sumber air untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagai alat transportasi.
Memberikan umpan balik kepada siswa berupa soal yang tidak sesuai dengan kartunya (kartu orang lain) dan siswa juga mencatat hal-hal penting yang diperoleh dari hasil soal yang diajukan guru. Melalui kegiatan observasi, siswa mampu mengidentifikasi dengan benar manfaat air bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu membuat peta pikiran tentang manfaat air bagi manusia, hewan, dan tumbuhan dengan benar.
Guru menghubungkan kegiatan ini dengan judul topik Lingkungan Sahabat Kita dan subtopik Manusia dan Lingkungan.
PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Perwakilan dari masing-masing kelompok maju ke depan kelas untuk menceritakan gambaran daur air dan proses yang ditunjukkan pada gambar.
ANALISIS DATA
UJI NORMALITAS DATA PRETEST KELAS VA DAN KELAS VB
H0 : Nilai pretest kedua kelas berasal dari data yang berdistribusi normal H1 : Nilai pretest kedua kelas tidak berasal dari data yang berdistribusi normal.
UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST KELAS VA DAN KELAS VB
UJI PERBEDAAN NILAI PRETEST KELAS VA DAN KELAS VB
UJI NORMALITAS DATA POSTTEST KELAS VA DAN KELAS VB
UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST KELAS VA DAN KELAS VB
UJI PERBEDAAN NILAI POSTTEST KELAS VA DAN KELAS VB
Berdasarkan pengujian di atas, nilai Sig.(2-tailed) adalah 0,013 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen (take and give learning) dengan siswa kelas kontrol (conventional learning).
UJI NORMALITAS DATA PRETEST DAN POSTTEST KELAS VA
UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST KELAS VA
UJI PERBEDAAN NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS VA
Oleh karena probabilitasnya adalah 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen (VA) yang berarti ada peningkatan hasil belajar setelah mendapat perlakuan.
UJI NORMALITAS DATA PRETEST DAN POSTTEST KELAS VB
UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST DAN POSTTEST KELAS VB
UJI PERBEDAAN NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS VB
Oleh karena probabilitasnya adalah 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest dan posttest kelas kontrol (VB) yang berarti ada peningkatan hasil belajar setelah penyampaian materi. perlakuan.
UJI PERBEDAAN PENILAIAN AFEKTIF KELAS VA DAN KELAS VB
UJI PERBEDAAN NILAI PSIKOMOTORIK KELAS VA DAN KELAS VB
- Kegiatan Pendahuluan
- Kegiatan Inti
Begitu seterusnya, hingga masing-masing siswa dapat saling memberi dan menerima materi (take and give).