PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMANBARAT
JURNAL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(Strata 1)
WIWITA NPM 10080179
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2014
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XII
IPA SMA NEGERI 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMANBARAT
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMANBARAT
Wiwita
1,Upit Yulianti DN
2,Ramadansyah
31) Mahasiswa STKIP (PGRI) Sumatera barat
2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This study aims to; (1) describe the ability to write a short story class XII students of SMA Negeri 1 science 1 Tuleh Mountain West Pasaman before and after using the technique of completing the story. (2) describe the effect on the ability of the technique to finish the story short story writing class XII students of SMA Negeri 1 science 1 Pasaman Tuleh Mountain West. This research is a quantitative study using a descriptive method through correlation approach. The population in this study were students of class XII IPA 1 SMAN 1 Tuleh Mountain West Pasaman totaling 30 students. The data of this study is the performance test results before and after using the technique of completing the story. Data already collected were analyzed according to the indicators to determine the score study. Based on the results of this research is three things. First, the ability to write short stories using the techniques to finish the story before class XII students of SMA Negeri 1 Tuleh Mountain West Pasaman gained an average of 56 in the range 46-55%
qualified Nearly Enough (HC). Secondly, the ability to write short stories using the techniques after completing class XII student stories IPA 1 SMAN 1 Tuleh Mountain West Pasaman obtain an average of 78 in the range 76-85% qualified Good (B). Third, learning techniques to finish the story on the ability to write short stories before finishing techniques and story after story finishing techniques class XII students of SMA Negeri 1 Tuleh Mountain West Pasaman there are significant differences. Thus, techniques to finish the story plays an important role to improve the skills of short story writing class XII students of SMA Negeri 1 science 1 Tuleh Mountain West Pasaman.
Keywords : Write, Before, After, Technique to Finish the Story, Cerpen
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMANBARAT
Wiwita
1,Upit Yulianti DN
2,Ramadansyah
31) Mahasiswa STKIP (PGRI) Sumatera barat
2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat sebelum dan sesudah menggunakan teknik menyelesaikan cerita. (2) mendeskripsikan pengaruh teknik menyelesaikan cerita terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat yang berjumlah 30 siswa. Data penelitian ini adalah hasil tes unjuk kerja sebelum dan sesudah menggunakan teknik menyelesaikan cerita. Data yang sudah terkumpul dianalisis sesuai indikator untuk menentukan skor penelitian.Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui tiga hal sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis cerpen sebelum menggunakan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat memperoleh rata-rata sebesar 56 berada pada rentang 46-55% berkualifikasi Hampir Cukup (HC). Kedua, kemampuan menulis cerpen sesudah menggunakan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat memperoleh rata-rata sebesar 78 berada pada rentang 76-85%
berkualifikasi Baik (B). Ketiga, pembelajaran teknik menyelesaikan cerita pada kemampuan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita dan sesudah teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat terdapat perbedaan secara signifikan. Dengan demikian, teknik menyelesaikan cerita memegang peranan penting untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat.
Kata Kunci : Menulis, Sebelum, Sesudah, Teknik Menyelesaikan Cerita, Cerpen
PENDAHULUAN
Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa setelah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Keterampilan ini terjadi secara alamiah. Seseorang mampu menyimak bahasa kemudian mampu menulis. Keterampilan menulis merupakan tujuan akhir yang harus dicapai dalam keterampilan berbahasa.
Keterampilan menulis sebagai bagian dari aspek keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan penting. Melalui tulisan siswa dapat menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk sistematis. Di samping itu, keterampilan menulis juga dapat membantu siswa berfikir kritis. Keterampilan menulis dalam penelitian ini lebih mengkaji menulis sebuah cerpen dengan teknik melanjutkan cerita. Namun dalam hal menulis banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti menulis sebuah cerpen berdasarkan teknik melanjutkan cerita dengan indikator unsur intrinsik cerpen itu sendiri.
Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di SMAN 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat, melalui wawancara dengan salah seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu Ibuk Elma, S.Pd, peneliti memperoleh informasi bahwa pembelajaran menulis cerpen perlu diajarkan kepada siswa. Dalam proses pembelajaran menulis cerpen, guru sudah menggunakan teknik objek lansung. Namun, permasalahan yang dialami oleh siswa dengan menggunakan teknik objek lansung ini, yaitu siswa kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan yang akan dikembangkannya untuk menulis sebuah cerita. Selain masalah di atas, masalah lainya yaitu siswa kurang kreatif menggambarkan penokohan secara detail dalam sebuah tulisan dan siswa dalam menulis tidak dapat menggambarkan alur, peristiwa, dan latar secara lengkap. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik menyelesaikan cerita terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas XII IPA 1 SMA NEGERI 1 Gunung Tuleh Kabupaten pasaman barat.
Dari fenomena di atas dapat dilihat bahwa keterampilan siswa dalam menulis cerpen kurang berkembang, karena mereka kurang mampu mengembangkan ide atau gagasannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru mata pelajaran tersebut dapat penulis tarik kesimpulan bahwa siswa terampil dalam menulis cerpen, meskipun sudah menggunakan teknik objek lansung. Mengacu pada hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk: “mengetahui pengaruh penggunaan teknik menyelesaikan cerita terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat meliputi, penokohan, alur, dan latar”.
METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dikatakan penelitian kuantitatif karena dalam pengumpulan datanya berupa angka. Menurut Sugiyono (2010:7), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Data berupa angka-angka, dimulai dari pengumpulan data, kemudian penafsiran data, dan terkhir ditampilkan hasilnya.
Desain penelitian One Group Pretes-Postest Design. Menurut Suryasubrata (2011:101), One Group Pretes-Postest Design ini menggunakan satu kelompok subjek. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Kabupaten Pasaman Barat yang berjumlah 36 orang yang terdaftar pada tahun 2014/2015 berjumlah 240 yang tersebar pada enam kelas, yang terdiri dari 2 IPA dan 4 IPS. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan teknik purposive sampling. Arikunto (2006:139-140) menyatakan bahwa pengambilan sampel secara purposive dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Pegumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali. Pada pertemuan pertama siswa diberikan pretest mengerjakan test awal menulis cerpen tanpa menggunakan teknik menyelesaikan cerita. Pada pertemuan kedua ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
Pertama siswa diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran yakni, menyampaikan materi yang akan dipelajari secara umum dengan menggunkan teknik menyelesaikan cerita. Kedua, siswa diminta untuk postest menulis cerpen dengan menggunakan teknik menyelesaikan cerita. Setelah selesai mengerjakan test hasilnya dikumpul dan diperiksa sesuai dengan indikator yang diteliti.
Analisis data dilakukan dengan langkah sebagai berikut. Pertama membaca cerpen yang telah ditulis siswa. Kedua, memberikan skor terhadap tulisan cerpen siswa berdasarkan aspek yang
diteliti. Ketiga mengubah skor mentah menjadi nilai. Menurut Nurgiyatoro (dalam Abdurahman dan Elya Ratna, 2003:264), rumus yang digunakan sebagai berikut.
Keempat mengklasifikasikan kemampuan menulis cerpen siswa dengan mengunakan teknik menyelesaikan cerita. Kelima, memasukkan nilai yang diperoleh ke dalam tabel distribusi frekuensi. Keenam, menentukan nilai rata-rata hitung kemampuan menulis cerpen siswa. Menurut (Abdurahman dan Ratna 2003:270), dapat digunakan rumus berikut.
(Abdurahman, 2003:270)
Keterangan: M = Mean (nilai rata-rata), F = Frekuensi, X = Skor, N = Jumlah Sampel.
Ketujuh, membuat histogram kemampuan menulis cerpen siswa untuk masing-masing indikator.
Kedelapan, membandingkan kemampuan menulis cerpen sebelum penggunaan menyelesaikan cerita dan sesudah penggunan menyelesaikan cerita dengan melakukan pengujian hipotesis, sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas dengan mengunakan rumus sebagai berikut;
Dengan
(Sudjana,2005:239)
Sembilan, membahas hasil anaslisis data dan membuat kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua. Kedua data yang dimaksud yaitu (1) Skor menulis cerpen sebelum menggunakan teknik menyelesaikan cerita, dan (2) Skor menulis cerpen sesudah menggunakan teknik menyelesaikan cerita.
1. Keterampilan Menulis Cerpen Sebelum Teknik Melanjutkan Cerita Siswa Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat
Keterampilan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Pasaman Barat berdasarkan lampiran, diketahui setelah skor diolah menjadi nilai dengan rumus presentase.
Nilai yang diperoleh untuk keterampilan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat berkisar antara 33-83. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Cerpen Sebelum Teknik Menyelesaikan Cerita Siswa Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat
No X F FX
1 33.33 4 133.2
2 38.8 1 38.8
3 44.4 4 177.6
4 50 6 300
5 55.5 6 333
6 61.1 2 122.2
7 66.6 1 66.6
8 72.2 3 216.6
9 83.3 1 83.3
Jumlah 30 1471.4
Berdasarkan tabel, diperoleh nilai keterampilan menulis cerpen siswa sebelum teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XIIIPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Baratyaitu 1471.4. Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut ini.
M = ∑ FX N
= 1471.4 30
= 49.04
Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung, yaitu 49.04. berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat berada pada rentang 46-55% kualifikasi Hampir Cukup (C). Langkah selanjutnya membuat histogram keterampilan menulis cerpen sebelum menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat seperti berikut ini.
50 1510 2520 30
Series 1
a. Indikator I (Penokohan)
Nilai keterampilan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita pada indikator I (penokohan) berkisar antara 33-100. Rata-rata hitung 58,29% yaitu dengan klarifikasi cukup (C).
b. Indikator II (Alur)
Nilai keterampilan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita siswa kelas Indikator II (alur) berkisar antara 33-83. Kemudian diperoleh nilai hitung, yaitu 52.78.
berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis cerpen sebelum menyelesaikan cerita berada pada rentang 56-65% dengan Hampir Cukup (HC).
c. Indikator III (Latar)
Keterampilan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita pada Indikator III (latar) diperoleh nilai hitung, yaitu 48.85. berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita berada pada rentang 46-55% dengan Hampir Cukup (HC).
2. Keterampilan Menulis Cerpen Sesudah Menggunakan Teknik Menyelesaikan Cerita Siswa Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat
Keterampilan menulis cerpen sesudah teknik menggunakan teknik menyelesaikan ceritaberdasarkan lampiran, diketahui setelah skor diolah menjadi nilai dengan rumus presentase.
Nilai yang diperoleh untuk keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat berkisar antara44,4 - 94,4. Untuk rinciannya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Cerpen Sesudah Menggunakan Teknik Menyelesaikan Cerita Siswa Kelas XII IPA 1 SMA Negeri Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat
No X F FX
1 94,4 2 188,8
2 88,8 6 531,6
3 83,3 8 666,4
4 77,7 2 155,4
5 72,2 4 288,8
6 66,6 2 133,2
7 61,1 4 244,4
8 55,5 1 55,5
9 44,4 1 44,4
∑ 561,2 30 2309,7
Berdasarkan tabel, diperoleh nilai keterampilan menulis cerpen siswa sesudah teknik copy the master siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat, yaitu 2339.9. Selanjutnya, dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus berikut ini.
M = ∑FX N
= 2309,7 30 = 76.99
Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung, yaitu 76.99. berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan teknik menyelesaikan cerita berada pada rentang 76-85% kualifikasi Baik (B). Langkah selanjutnya membuat histogram keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat seperti berikut ini.
50 1510 2520 30
Series 1
a. Indkitakor I (penokohan)
Keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan teknik menyelesaikan cerita pada indikator I (penokohan) diperoleh nilai hitung, yaitu 77.22. dapat disimpulkan bahwa tingkat
keterampilan menulis paragraf menggunakan teknik menyelesaikan cerita untuk indikator I (penokohan) berada pada rentang 76-85% dengan kualifikasi Baik(B).
b. Indikator II (Alur)
Keterampilan menulis cerpen sesudahmenggunakan teknik menyelesaikan cerita untuk indikator II (alur) diperoleh nilai hitung, yaitu 77.18. dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis paragraf menggunakan teknik menyelesaikan cerita untuk indikator II (alur) berada pada rentang 76-85% dengan kualifikasi Baik(B).
c. Indikator III (latar)
Keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan teknik menyelesaikan cerita untuk indikator III (latar) diperoleh nilai hitung, yaitu 66,62. Dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis paragraf menggunakan teknik menyelesaikan cerita untuk indikator III (latar) berada pada rentang 66-75% dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC).
3. Pengujian Hipotesis
Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahuhu dilakukan uji-t untuk mengetahui perbandingan nilai Pre Test dan Post Test keterampilan menulis cerpen siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupatensebelum teknik menyelesaikan cerita dan sesudah teknik menyelesaikan cerita. Sebelum dilakukan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan dengan uji Liliefors. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa data berdistribusi normal pada taraf signifikan 0,05 untuk n=30 karena L0 kecil dari Lt.
b. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan dengan rumus perbandingan varian terbesar dengan varian terkecil. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kelompok data memiliki varian yang homogen pada taraf signifikansi 0.05 untuk n=30 karena Fhitung kecil dari Ftabel ( 1.55 kecil dari 1.85).
c. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima pada taraf signifikansi 95% dan dk = n1 + n2 – 2 karena thitung > ttabel (6.22>1,70). Dengan kata lain, penerapan teknik menyelesaikan cerita berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan menulis cerpen. Hal tersebut juga terlihat dari nilai rata-rata Post Test keterampilan menulis cerpen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata Pre Test (76.99 besar dari 55.61).
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini akan diuraikan beberapa hal berikut ini.
1. Keterampilan Menulis Cerpen Sebelum Teknik MenyelesaikanCerita Siswa Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat
Indikator penilaian terhadap keterampilan menulis cerpen siswa sebelum menggunakan teknik melanjutkan cerita meliputi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Dalam penelitian ini tidak semua unsur intrinsik yang dijadikan indikator, tetapi dibatasi pada unsur dominan pembangun cerpen yaitu penokohan, alur, dan latar
Berdasarkan analisis data diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat sebesar 55.61. dari rata-rata hitung tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat berada pada rentang 46-55% dengan klasifikasi Hampir Cukup (HC).
2. Keterampilan Menulis Cerpen Sesudah Teknik Menyelesaikan Cerita Siswa Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat
Indikator penilaian terhadap keterampilan menulis cerpen siswa dengan menggunakan teknik menyelesaikan cerita meliputi unsur intrinsik dan kebahasaan. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Pada penelitian ini tidak semua unsur instrinsik yang
dijadikan indikator, tetapi dibatasi pada unsur dominan pembangun cerpen yaitu penokohan, alur, dan latar.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata hitung keterampilan menulis cerpen siswa sesudah teknik melanjutkan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat sebesar 76.99. Dari rata-rata hitung tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerpen sesudah teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat berada pada rentang 76-85% dengan klasifikasi Baik (B).
3. Pengaruh Teknik MenyelesaikanCerita Siswa Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat
Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukan secara umum bahwa rata-rata keterampilan menulis cerpen sesudah menerapakan teknik menyelesaikan cerita berada pada klasifikasi Baik (B) sedangkan keterampilan menulis cerpen sebelum menerapkan teknik menyelesaikan cerita berada pada pada klasifikasi Hampir Cukup (HC).
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa keterampilan menulis cerpen siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten sebelum menggunakan teknik menyelesaikan cerita diperoleh rata-rata 55.61 sedangkan keterampilan cerpen sesudah menggunakan teknik menyelesaikan cerita diperoleh rata-rata 76.99. berdasarakan uji t pada taraf signifikan 95%
diperoleh thitung = 6.22 dan ttabel= 1.70. Kriteria pengujian t diterima jika thitung > ttabel. Dengan kata lain, H1 diterima dan H0 ditolak.
SIMPULAN
Berdasarkan hasi penelitian maka diperoleh kesimpulan penelitian sebagai berikut: (1) keterampilan menulis cerpen sebelum menggunakan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat memperoleh rata-rata sebesar 55.61 berada pada rentang 46-55% berkualifikasi Hampir Cukup (HC), (2) keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat memperoleh rata-rata sebesar 76.99 berada pada rentang 76-85% berkualifikasi Baik (B), (3) pembelajaran teknik menyelesaikan cerita pada keterampilan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita dan sesudah teknik menyelesaikan cerita siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat terdapat perbedaan secara signifikan. Hal tersebut diketahui bahwa keterampilan menulis cerpen sesudah teknik menyelesaikan cerita lebih baik hasilnya jika dibandingkan dengan keterampilan menulis cerpen sebelum teknik menyelesaikan cerita.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut disarankan kepada guru untuk menggunakan menggunakan teknik menyelesaikan cerita yang bervariasi dan kreatif dalam pembelajaran menulis, khususnya pembelajaran menulis cerpen. Teknik menyelesaikan cerita memberikan kemudahan pada guru dan siswa untuk belajar dan mengajarkan latihan menulis secara lebih mudah, praktis, menyenangkan, dan nyata.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdurrahman dan Elya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”. Buku Ajar. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta.
Suryasubrata.2011.One Group Pretes-Postest Design.Jakarta:Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendsidikan. Bandung: Alfabet.