• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan teknik think talk write (ttw)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan teknik think talk write (ttw)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX

SMP N 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar sarjana pendidikan (Strata 1)

BIMA YEFRI FAUZI NPM 12080030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX

SMP N 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh

Bima Yefri Fauzi

1,

Dina Ramadhanti, M. Pd

2.

Afrini Rahmi, M. Pd

3.

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan menulis cerpen yang masih rendah.Masalah yang ditemui adalah sebagai berikut.Pertama, teknik; penggunaan teknik dalam menulis cerpen kurang variatif. Kedua, metode pembelajaran; rendahnya kemampuan menulis cerpen siswa.Ketiga, minat; kurangnya minat dan daya tarik siswa dalam pelajaran menulis cerpen.Keempat, kurangnya pemahaman siswa terhadap unsur intrinsik cerpen.Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP N 2 Painan kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan teknik TTW, (2) mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan teknik TTW, (3) mendeskripsikan pengaruh penggunaan teknik TTW terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen yang termasuk ke dalam bentuk eksperimen Pre-Experimental dengan desain One Group Pretest Posstest. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes unjuk kerja pada kelas pretest dan posstest. Populasi dalam penelitian ini 148 orang dengan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dengan sampel 21 orangHasil penelitian ini adalah (a) kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan sebelum menggunakan teknik TTW memperoleh nilai rata-rata kelas 60,84 yang berklasifikasi Cukup (C) dengan tingkat penguasaan 56-65%, (b) kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan teknik TTW memperoleh nilai rata-rata kelas 75,65 yang berklasifikasi Lebih dari Cukup (LDC) dengan tingkat penguasaan 66-75, (c) terdapat pengaruh yang signifikan penggunan teknik TTW terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan karena thitung> ttabel ( >1,72).

Kata Kunci : Pengaruh, Teknik, Think Talk Write (TTW), Cerpen

(5)

INFLUENCE OF MECHANICAL THINK TALK WRITE (TTW) Against Short Story Writing Ability Students in Class IX SMP N 2 Painan

South Coastal District

by :

Bima Yefri Fauzi

1,

Dina Ramadhanti, M. Pd

2.

Afrini Rahmi, M. Pd

3.

1) College Student STKIP PGRI West Sumatra

2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This research is motivated by the ability to write short stories are still low. Problems encountered are as follows. First,technique; the use of the techniques in writing short stories less varied. Second, the learning method; low ability students to write short stories. Third, interest; lack of interest and appeal in the lesson students write short stories. Fourth, the lack of students' understanding of the intrinsic elements of short stories.The purpose of this study are: (1) describe the ability to write a short story class IX students of SMP N 2 Painan South Pesisir district before using the technique of TTW, (2) describes the ability to write a short story class IX students of SMP N 2 Painan South Coastal District after using the technique of TTW, (3) describes the use of engineering TTW influence on the ability to write short stories IX grade students of SMP N 2 Painan South Coastal District.This research is a quantitative study using experimental research methods are included in the form Experimental Pre-experimental design with one group pretest Posstest. Data was collected using test performance at pretest and posstest class. The population in this study 148 people with sampling by purposive sampling with a sample of 21 people.The results of this study were (a) the ability to write short stories IX grade students of SMP N 2 Painan South Coastal District before using the technique TTW obtain the value of the average grade 60.84 which is classified Enough (C) the advanced level of 56-65%,(c) the ability to write short stories IX grade students of SMP N 2 Painan South Coastal District after using the technique TTW obtain the average value of those classified as class 75.65 More than Enough (LDC) with a level of mastery 66-75,(c) there is a significant effect on the ability to use techniques TTW write a short story class IX students of SMP N 2 Painan South Coastal District for thitung> t table (5.74> 1.72).

Keywords: Influence, Technique, Think Talk Write (TTW), Short Story

(6)

A. PENDAHULUAN

Menulis cerpen merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dapat mengembangkan kemampuan berimajinasi dan bepikir siswa.Oleh karena itu, menulis cerita pendek sangat penting diajarkan kepada siswa. Pembelajaran menulis cerita pendek merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan ide, perasaan, atau gagasan-gagasan yang ada dalam pikiran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek harus ada perencanaan pembelajaran yang dilakukan secara maksimal agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Dalam menulis cerpen,teknik pembelajaran dapat menunjang proses sikap kreatif dan imajinasi seorang guru dalam pembelajarandan memotivasi siswa untuk belajar. Pemilihan teknik pembelajaran yang tepat guna akan membantu merangsang keinginan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Sebaliknya, pemilihan teknik pembelajaran yang kurang tepat akan mengakibatkan kurangnya kemauan siswa untuk mengikuti pembelajaran sehingga siswa menjadi malas dan berusaha untuk menghindari proses pembelajaran yang diberikan.

Keterampilan menulis dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) tahun 2006 adalah satu materi yang diajarkan pada Sekolah Menengah Pertama KelasIX. Di dalam KTSP SMP/MTSN, terdapat di kelas IX semester 1 tahun ajaran 2016/2017yang diungkapkan dalam standar kompentensi (SK 8) “mengungkapkan kembali pikiran dan perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek”, kompetensi dasar (KD 8.2) adalah “menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami”. Dari kurukulum tersebut, jelas bahwa menulis cerpen merupakan salah satu materi yang wajib diajarkan kepada siswa. Adapun tujuan dari pembelajaran tersebut adalah siswa dituntut terampil daalam menulis cerpen.

Cerpen merupakan suatu hasil karangan kreatif seorang penulis, cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu karya sastra jenis fiksi. Ruang lingkup yang diungkapkan cerita pendek adalah sebagian kecil dari kehidupan pengarang. Menurut Thahar (2008:17), karya sastra cerpen bukan terletak pada panjang pendeknya sebuah cerita melainkan bagaimana sebuah pengisahan atau peristiwa yang kecil dapat menyentuh dan mengharukan atau mengimbau pembaca untuk merasakannya. Cerpen sebagai karangan kreatif seorang penulis yang dapat merekayasa rangkaian sebuah cerita menjadi unik, baru dan tentu saja tidak ada duanya. Dikatakan tidak ada duanya karena setiap pengarang mempunyai gaya tersendiri dalam menulis dan caramenyajikan cerita yang disampaikan penulis. Gaya itu tercermin dalam pelihan kata, dan pengungkapan temanya. Sehubungan dengan itu, Atmazaki (2006: 24), menjelaskan bahwa cerpen adalah cerita atau narasi (bukan analisis) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi tetapi dapat terjadi di mana saja dan kapan saja) secara relatif pendek.

Menurut Ramadansyah (2012:131) cerpen adalah cerita rekaan yang mengungkapkan unsur-unsur karya sastra secara padat, ringkas, dan langsung menghadirkan konflik tokohnya.Penulis yang baik menghidangkan sebagian kecil kehidupan manusia yang menarik, menonjol tentang manusia dan kemanusian sehingga karya itu berkesan bagi pembaca. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan cerpen yaitu karangan yang bersifat fiktif yang menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya yang relatif singkat tetapi padat dengan diperkuat oleh kemampuan imajinasi pengarang dalam menciptakan suatu karangan yang menarik.

Membahas mengenai fiksi berarti harus mengkaji tentang struktur fiksi atau unsur-unsur yang membangun fiksi, yang lebih dikenal dengan unsur yang ada di dalam karya fiksi itu sendiri.

Karya fiksi tanpa unsur adalah suatu hal yang mustahil atau tidak mungkin. Secara garis besar struktur fiksi dibagi menjadi dua bagian, menurut Semi (2008:27), yaitu: (1) struktur dalam (intrinsik), struktur luar (ekstrinsik). Struktur dalam (intrinsik) adalah unsur yang membangun karya sastra tersebut seperti tema, tokoh, peristiwa, alur (plot), latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.Sedangkan struktur luar (ekstrinsik) adalah segala macam unsur yang berada di luar karya sastra yang ikut mempengaruhi kehadiran karya sastra tersebut, misalnya faktor sosial, okonomi, faktor sosial, politik, keagamaan dan taat nilai yang dianut dalam masyarakat.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan 4 Agustus 2016 dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas IX SMP N 2 Painan, yaitu ibu Endrita Cisna, S.Pd, Ind., diperoleh informasi tentang beberapa masalah dalam pembelajaran menulis cepen. Pertama, kurangnya minat dan daya tarik siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis cerpen, hal ini disebabkan kurangnya motivasi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya dalam pembelajaran menulis

(7)

cerpen, sehingga mengakibatkan siswa menjadi malas untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Kedua, kurangnya pemahaman siswa terhadap unsur instrinsik cerpen, hal ini disebabkan karena kurangnya media dan teknik pembelajaran yang diberikan guru, sehingga siswa kesulitan untuk memahami apa itu penokohan, alur, dan latar. Ketiga ,metode atau teknik pembelajaran yang digunakan masih kurang bervariasi.

Sehubungan hasil wawancara di atas,solusi dari permasalahan tersebut dapat berupa teknik pembelajaran yang efektif untuk membantu siswa dalam pembelajaran menulis cerpen.

Salah satunya teknik yang diasumsikan dapat mempengaruhi pembelajaran siswa khususnya menulis cerpen adalah teknik Think Talk Write (untuk selanjutnya ditulis dan dibaca TTW).

Teknik TTW merupakan suatu model pembelajaran untuk melatih keterampilan siswa dalam menulis atau teknik yang dibangun melalui berpikir, berbicara dan menulis. Sintaknya adalah informasi, kelompok (membaca, mencatat, menandai), presentasi, diskusi, dan melaporkan.Suatu teknik yang menggabungkan kemampuan berpikir, berbicara dan menulis siswa.

Teknik TTW merupakan suatu model pembelajaran untuk melatih keterampilan siswa dalam menulis. Teknik TTW diperkenalkan oleh Huinker dan Laughin (dalam Yamin dan Ansari, 2009:84). Teknik ini pada dasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Alur TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca, selanjutnya berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum menulis.

Suasana seperti ini lebih efektif jika dilakukan dalam kelompok heterogen antara 3-5 orang siswa.Dalam kelompok ini siswa diminta membaca, membuat catatan kecil, menjelaskan, mendengar, dan membagi ide bersama teman, kemudian mengungkapkannya melalui tulisan.

Yamin dan Ansari (2009:90), mengemukakan langkah-langkah pembelajaran dengan teknik TTW adalah sebagai berikut.Pertama, Guru membagi teks bacaan berupa Lembaran Aktivitas Siswa yang memuat situasi masalah bersifat open-ended dan petunjuk penyelesaiannya.

Kedua, siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual, untuk dibawa ke forum diskusi (think).Ketiga, siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman untuk membahas isi catatan (talk).Guru berperan sebagai mediator lingkungan belajar. Keempat, siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan sebagai hasil kolaborasi (write).Berdasarkan pendapat Yamin dan Ansari (2009:90), penerapan teknik TTW yang dilakukan dalam pembelajaran menulis cerpen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Guru membagikan teks bacaan berupa lembaran aktivitasa siswa yang memuat situasi masalah open ended dan petunujuk penyelesaiannya. Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual terkait unsur intrinsik cerpen (penokohan, alur dan latar) untuk dibawa ke forum diskusi (Think). Selanjutnya siswa berinteraksi dan mengkomunikasikan dengan teman untuk membahas isi catatan yang telah dibuat (Talk). Terakhir, siswa menuliskan hasil pemikiran dan diskusinya ke dalam bentuk tulisan pada lembar kerja yang telah disediakan (Write).

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian tentang pengaruh penggunaan teknik TTW terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan penting untuk dilakukan, untuk mengetahui pengaruh teknik tersebut terhadap pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis metode eksperimen, yang termasuk kedalam penelitian pre-experimental.Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kaupaten Pesisir Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017,dengan jumlah siswa 148 orang yang tersebar pada 7 kelas

.

Dengan demikian sampel penelitian ini berjumlah 21 orang.Variabel penelitian ini adalah penggunaan teknik Think Talk Write (TTW) sebagai variabel bebas dan keterampilan menulis cerpen sebagai variabel terikat.Terkait dengan variabel penelitian, data dalam penelitian ini berjumlah dua yaitu sebagai berikut.Pertama, skor dari hasil tes keterampilan menulis cerpen sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan.Kedua, skor dari hasil tes keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja.Tes unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam menulis cerpen.

Pengumpulan data yang akan dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, dilakukan melalui langkah-langkah berikut. Pertama, guru mengajarkan pembelajaran menulis puisi sebelum

(8)

menggunakan teknik Think Talk Write (TTW)dan guru memberikan pretest berupa tes unjuk kerja menulis cerpen dengantema “Olah raga”.Kedua, guru memberikan perlakuan dengan menerapkan teknik Think Talk Write (TTW) dengan tema “Sahabat”. Ketiga, guru memberikan posttest berupa tes unjuk kerja menulis cerpen dengan tema “Liburan”.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan Sebelum Menggunakan Teknik TTW

Diperoleh gambaran hasil belajar siswa sebelum menggunakan teknik TTW untuk seluruh indikator siswa yang berkualifikasi memperoleh nilai sempurna tidak ada. Siswa yang memperoleh nilai dengan berkualifikasi baik sekali sebanyak 1 orang siswa(5%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sebanyak 3 orang siswa (14%).Siswa yang meperoleh nilai lebih dari cukup sebanyak 8 orang (39%).Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup sebanyak 4 orang (19%).Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sebanyak 3 orang (14%).Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sekali sebanyak 2 orang siswa (9%).

Berdasarkan data tersebut, diperoleh rata-rata hitung 60,84. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis cerpen sebelum menggunakan teknik TTW siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatanberada pada tingkat penguasaan 56–65%

berkualifikasi Cukup (C).

Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan menulis cerpen sebelum menggunakan teknik TTW siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan berikut ini.

Histogram.Kemampuan Menulis Cerpen Sebelum Menggunakan teknik TTW SiswaKelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan

b. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan Sesudah menggunakan Teknik TTW

diperoleh gambaran hasil belajar siswa sesudah menggunakan teknik TTW untuk seluruh indikator siswa yang berkualifikasi sempurna sebanyak 2 orang siswa (10%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sekali sebanyak 6 orang siswa (29%).Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sebanyak 4 orang siswa (19%).Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasilebih dari cukup sebanyak 5 orang (24%).Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup sebanyak 3 orang (14%).Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sebanyak 1 orang (45%).

2 3 4

8

3 1

02 46 108 1214 1618 20

frekuensi

Kualifikasi

(9)

Berdasarkan data tersebut, diperoleh rata-rata hitung 75,65. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis cerpen sesudah menggunakan teknik TTW siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatanberada pada tingkat penguasaan 66-75% berkualifikasi Lebih Dari Cukup (LDC).

Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan menulis cerpen sesudah teknik TTW siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan berikut ini.

Histogram.Kemampuan Menulis Cerpen Sesudah Menggunakan teknik TTW Siswa Kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan

c. Pengaruh Penggunaan Teknik Think Talk Write (TTW) terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII.6 SMP Negeri 1 Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan

Berdasarkan nilai keterampilan menulis cerpen sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) dalam pemebelajaran menulis cerpen siswa sangatlah baik.Hal ini terbukti dari hasil menulis cerpen setelah mendapatkan perlakuan penggunaan teknik Think Talk Write (TTW) lebih baik dibandingkan dengan sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) yang hanya menggunakan metode ceramah.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penggunaan teknik Think Talk Write (TTW) siswa kelas ix smp n 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan karena karena thitung > 5,74> 1,68. Jadi, dapat simpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen Siswa Kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan sesudah menggunakan teknik Think Talk Write (TTW) lebih baik daripada sebelum menggunakan teknik Think Talk Write (TTW).

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saran- saran sebagai berikut.Pertama, disarankan pada siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatanuntuk lebih banyak berlatih menulis baik di sekolah maupun di luar sekolah, agar kemampuan menulis lebih bagus lagi, terutama menulis cerpen.Kedua, guru mata pelajaran bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran dapat menggunakan teknik atau model pembelajaran untuk mewujudkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX SMP N 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini disebabkan bahwa teknik atau model dalam pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan tujuan pembelajaran.Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan menulis, terutama kemampuan menulis cerpen.

1 3 5 4 6

2 02

46 108 1214 1618 20

Frekuensi

Kualifikasi

(10)

E. KEPUSTAKAAN

Ramadansyah. 2012. Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Dian Aksara Press.

Semi, M, Atar 2008.Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Thahar, Harris, Effendi. 2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa Bandung.

Yamin, Martins dan Ansari.2009. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta:

Gaung Persada

Referensi

Dokumen terkait

To limit the scope of the study, this research only focuses on aspect multisensory learning and assessment rubric for the young learner English which is suitable for

The desire of some authors to write novels in English was, therefore, born of a genuine creative impulse characteristic of the times and not out of a desire to imitate the western