Apabila di kemudian hari ternyata penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiarisme atau penjiplakan karya orang lain, maka saya bersedia bertanggung jawab dan menerima sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan STIE Indonesia Banking School. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi beberapa tugas dan persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi di STIE Perbankan Indonesia. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang baik langsung maupun tidak langsung telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Bapak Taufiq Hidayat, S.E., M.BankFin., selaku asisten pembimbing saya yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan memberikan petunjuk yang sangat membantu dalam menyelesaikan disertasi ini. Bapak Sparta, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi STIE Indonesia Banking School yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan segala ilmu dan pengetahuan kepada seluruh mahasiswa. Penelitian ini menggunakan aktivitas volume perdagangan (TVA) untuk menguji perbedaan aktivitas perdagangan di sekitar hari penerbitan saham (right issue).
BABI
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- lndentifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat penelitian
- Sistematika Penulisan
Menurut Darmadji dan Fakhruddin, alasan investor membeli saham hasil right issue adalah untuk menciptakannya. Kebijakan melakukan right issue merupakan upaya emiten untuk menghemat biaya emisi dan meningkatkan jumlah saham yang beredar. Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, maka skripsi ini diberi judul: PENGARUH PENGUMUMAN HMETD TERHADAP RETURN SAHAM DAN LIKUIDITAS STUDI SAHAM.
Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka dapat dituliskan batasan permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh pengumuman right issue terhadap return saham dan likuiditas. Apakah terdapat perbedaan return saham lima hari sebelum dan lima hari setelah pengumuman right issue? Apakah ada perbedaan volume perdagangan saham lima hari sebelum dan lima hari setelah pengumuman right issue?
BABI:PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
METODE PENELITIAN
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
BABII
LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Detinisi Teori 1. Rigllllssue
Peraturan ini mendefinisikan bahwa: Hak preferensi adalah hak terkait saham yang memungkinkan pemegang saham lama untuk membeli efek baru, termasuk saham, efek yang dapat dikonversi menjadi saham dan waran, sebelum ditawarkan kepada nasabah lain. Saham baru yang diterbitkan terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham lama yang mempunyai kesempatan untuk melindungi kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut. Rights issue adalah hak yang diberikan kepada seluruh pemegang saham untuk membeli saham suatu perusahaan pada harga yang telah ditentukan (di bawah harga pasar), karena merupakan hak maka investor tidak terikat untuk membeli (Harianto dan Sudomo, 2002:68).
Perusahaan yang ingin melakukan right issue harus mengadakan rapat umum untuk mempertimbangkan dan menyetujui rencana penawaran tersebut. Ini adalah tanggal perdagangan terakhir dimana pemegang saham yang berhak memperoleh bukti haknya didaftarkan dan dicatat dalam daftar pemegang saham yang berhak. Yaitu jangka waktu penyerahan surat kolektif saham hasil pelaksanaan pembuktian hak kepada pemegang saham yang berhak.
Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan Hasil Pelaksanaan Right
- Tahap Right-On
- Tahap E"r-Right
- Tahap Right-Off
- Tahap Right-Out
- Keuntungan (return) dan Risiko
- Reaksi Pasar Terhadap Corporate Action
- Penjualan Short (Sitort Selling)
- Model-Model Pengu.iian Ekspektasi Return
- Tinjauan Penelitian Terdahulu
- Kerangka Pemikit·an dan Perumusan Pet1anyaan Penelitian
- Kerangka Pemikiran dan Perumusan Petianyaan Penelitian
Tingkat keuntungan (return) setiap sekuritas yang diperdagangkan di pasar keuangan terdiri dari dua komponen. Dalam hal ini R adalah tingkat keuntungan aktual, E(R) adalah tingkat keuntungan yang diharapkan, dan U adalah porsi keuntungan yang tidak diharapkan (abnormal return). Budiarto dan Baridwan (1999) memberikan penjelasan bahwa berdasarkan analisis statistik terhadap 50 sampel perusahaan yang melakukan right issue di BEJ sepanjang periode tersebut, diperoleh hasil analisis pengaruh pengumuman right issue terhadap tingkat laba dan saham. likuiditas di pasar modal Jakarta periode 1994-1996 menghasilkan bukti yang tidak mendukung hipotesis tekanan harga, hipotesis kandungan informasi, dan hipotesis shortselling—karena temuan penelitian menemukan bahwa harga saham mengalami penurunan.
Hal ini diduga karena informasi pengumuman Right Issue sudah diserap pasar sebelum pengumuman resmi, mungkin karena insider information sehingga insider owner segera melakukan tindakan short-sell. Oleb karena berspekulasi akan mengambil posisi short dengan harga lebih tinggi, mereka membeli kembali saham dengan harga lebih rendah setelah right issue. Pengumuman right issue juga mempengaruhi preferensi perdagangan investor. Terbukti aktivitas volume saham sebelum dan sesudah pengumuman berbeda secara signifikan.
Dari tinjauan penelitian terdahulu, penulis dapat menyimpulkan bahwa tingkat keuntungan dan likuiditas saham sebelum right issue berbeda secara signifikan dengan tingkat keuntungan dan likuiditas saham setelah right issue. Tingkat keuntungan sebelum tanggal pengumuman dan tingkat keuntungan setelah tanggal pengumuman tidak berbeda nyata. Selain itu, kebijakan penerbitan tersebut dinilai sangat efektif karena dapat menghimpun dana yang diperlukan dalam waktu singkat tanpa biaya tinggi, risiko yang relatif rendah, dan permintaan pihak lain yang sedikit.
Perseroan mempunyai kebijakan penerbitan yang tepat karena biaya emisi untuk melakukan penawaran umum terbatas lebih kecil dibandingkan dengan biaya emisi untuk penawaran umum biasa dan kebijakan ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah saham perseroan yang beredar yang diperkirakan akan meningkat. meningkatkan frekuensi perdagangan saham. Kinerja keuangan perseroan yang baik diharapkan juga berdampak baik terhadap return saham dan likuiditas pasca kebijakan right issue diterbitkan. Kebijakan right issue ini dilakukan perseroan karena biaya emisi dalam melakukan penawaran umum terbatas lebih kecil dibandingkan dengan biaya emisi dalam penawaran umum biasa dan kebijakan ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah saham perseroan yang beredar, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah saham perseroan yang beredar. meningkatkan frekuensi perdagangan saham agar meningkat.
Hasil keuangan perseroan yang baik diharapkan juga akan memberikan pengaruh yang baik terhadap return saham dan likuiditas setelah mengeluarkan kebijakan right issue.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
- Waktu dan Tern pat Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Bank Bumiputera Indonesia Tbk
- Bank NISP tbk 4. Bank Mega Tbk
- Bank Nusantara Parahyangan Tbk 6. Bank Pan Indonesia Tbk
- Bank Victoria International Tbk 8. Bank Artha Graha Intemasional Tbk
- Bank Mayapada Tbk
- Bank Negara Indonesia Tbk
- Bank NISP Tbk 2. Bank Mega Tbk
- Bank Nusantara Parahyangan Tbk 4. Bank Pan Indonesia Tbk
Emiten tidak menerbitkan pengumuman informasi lainnya bersamaan dengan pengumuman right issue, seperti pengumuman pemecahan saham, pengumuman merger dan akuisisi, penghapusan sebagian, pembagian cadangan, pengumuman dividen dan saham bonus. Perusahaan yang menerbitkan right issue yang dijadikan sampel penelitian harus dalam kondisi menguntungkan agar dana tetap mengalir. Rights issue merupakan upaya emiten untuk menghemat biaya emisi dan menambah jumlah saham beredar.
Tujuan perusahaan melakukan right issue adalah untuk menambah modal kerja, memperluas investasi atau membayar utang. Dalam hal Rights Issue terdapat dua tanggal yang dapat dijadikan window period, pada penelitian sebelumnya tanggal tersebut adalah tanggal pengumuman Rights Issue (announcement date) dan ex-right date yaitu tanggal pada yang menunjukkan bahwa saham tersebut. Penentuan window period ini dimaksudkan untuk mengakomodasi seluruh pengaruh yang terjadi akibat diumumkannya right issue.
Penetapan jangka waktu 5 hari sebelum dan sesudah penerbitan right issue dianggap cukup layak dalam metodologi studi peristiwa. Hal ini untuk memastikan bahwa perubahan harga saham dan volume perdagangan saham benar-benar merupakan dampak dari pengumuman right issue. TV A digunakan untuk mengetahui apakah preferensi investor individu memandang pengumuman right issue sebagai sinyal positif atau negatif untuk mengambil keputusan perdagangan konvensional.
Apabila hasil pengujian rata-rata return dan volume perdagangan saham sebelum pengumuman berbeda dengan setelah pengumuman right issue, maka dikatakan terdapat perbedaan return dan volume perdagangan saham lima hari sebelum dan lima hari setelah right issue. pengumuman. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk melihat peristiwa dalam perspektif pengaruh right issue terhadap return dan likuiditas saham. Penelitian 1n1 dilakukan dengan melakukan observasi pada perusahaan-perusahaan industri keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEl) dan dengan mengamati pergerakan harga saham harian untuk mengetahui adanya return dan volume perdagangan harian di pasar modal untuk mengetahui apakah pasar bereaksi terhadap pengumuman tersebut. dari Penawaran Umum Terbatas.
Metode statistik yang digunakan adalah dengan menguji selisih rata-rata return dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
BABIV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
- PT. Bank Mega Tbk
- PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk
- PT. Bank Pan Indonesia Tbk
- Pengujian Hipotesis
- Pem ba hasan Hasil Penelitian
47 tanggal 18 Januari 1972 dan mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. 27 tanggal 10 Maret 1989, para pemegang saham memutuskan untuk mengubah status bank tersebut dari Bank Pasar menjadi Bank Umum, dimana akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Perubahan seluruh anggaran pokok diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 29 Desember 2000 No.
Perubahan ini dilakukan pada tanggal 19 Desember 2006 No. Pada subbab ini kita akan menganalisis tingkat efisiensi pasar modal Indonesia dengan menunjukkan respon pasar terhadap tindakan suatu perusahaan di pasar modal, dalam hal ini adalah right issue. Tingkat efektivitas yang akan diukur hanya sebatas apakah terdapat pengaruh pengumuman right issue yang dipublikasikan perusahaan kepada komunitas keuangan yang tercermin dari perubahan harga saham dan volume perdagangan saham (Trading Volume Activity).
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh rata-rata (mean value) sebelum pengumuman right issue sebesar 0,0001, sedangkan rata-rata (mean value) setelah pengumuman right issue sebesar 0,0002. Artinya, TVA sebelum pengumuman right issue bisa dikatakan berbeda dengan TV A setelah pengumuman right issue. Berdasarkan hipotesis tekanan harga, harga saham diasumsikan akan terus turun (setelah pengumuman) karena kelebihan pasokan right issue, sehingga kurva permintaan saham miring ke bawah.
Hipotesis ini menyatakan bahwa penurunan harga saham yang terjadi akibat diumumkannya right issue hanya bersifat sementara, dan segera setelah penurunan tersebut, harga saham akan cenderung naik ke posisi semula. Hal ini terlihat dari hasil analisis uji beda rata-rata, dimana harga saham mengalami penurunan pada window period setelah pengumuman. Oleh karena itu, hasil analisis ini mendukung hipotesis tekanan harga. Pertama, harga penawaran right issue secara teoritis selalu lebih rendah dari harga pasar menurut undang-undang yang berlaku, sehingga harga pasar saham setelah right issue akan turun karena adanya penyesuaian harga.
Berdasarkan hasil penelitian juga ditemukan bahwa informasi mengenai right issue di Bursa Efek Indonesia (BEl) tahun pengamatan 2005-2007 mempunyai informasi yang cukup sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan preferensi investor yang tercermin pada perubahan saham. harga saham dan pengembalian saham serta aktivitas perdagangan saham.
ISO·
Sementara itu, harga saham Bank NISP anjlok saat pengumuman right issue tahun 2007 sebelum pengumuman resmi dilakukan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tren harga saham Bank NISP pada saat pengumuman pertama adalah stabil pada kisaran Rp 890,00. Gambar 4.4 menunjukkan bahwa return saham yang diperoleh investor pada saat pengumuman right issue pada tahun 2005 umumnya nol dan pemegang saham menerima return negatif bahkan pada t+2.
Uji bedanya adalah rata-rata return saham sebelum pengumuman right issue berbeda dengan rata-rata return saham setelah pengumuman right issue. Uji perbedaan rata-rata return saham sebelum pengumuman right issue dengan rata-rata return saham setelah pengumuman right issue.
DAFTAR PUSTAKA