• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penyuluhan hiv/aids dengan metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penyuluhan hiv/aids dengan metode"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh pendidikan HIV/AIDS dengan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan siswa SMA Negeri 4 Padangsidimpuan Tahun 2016. Sebagai tambahan informasi dan pengetahuan tentang HIV/AIDS untuk lebih meningkatkan kesadaran bagi lembaga yang dijadikan lokasi penelitian tentang pengaruh pendidikan HIV/AIDS terhadap pengetahuan siswa di SMA Negeri 4 Padangsidimpuan Tahun 2016. Untuk menambah bahan informasi bagi guru-guru yang ada di SMA Negeri 4 Padangsidimpuan tahun 2016.

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti tentang dampak pendidikan HIV/AIDS terhadap pengetahuan siswa di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan tahun 2016. Sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya tentang dampak pendidikan HIV/AIDS terhadap pengetahuan siswa di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan pada tahun 2016.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Metode Penyuluhan
  • Media Penyuluhan
  • Proses Adobsi Dalam Penyuluhan
  • Faktor Yang Mempengaruhi Penyuluhan
  • Promosi Kesehatan di Sekolah
  • Komponen Promosi Kesehatn di Sekolah
  • HIV/AIDS
    • Gejala-Gejala Utama HIV/AIDS
    • Penyebab AIDS
    • Gejala HIV/AIDS
    • Cara Penularan
    • Penanganan Infeksi HIV
    • Cara Pencegahan
  • Pengetahuan
  • Siswa
  • Kerangka Konsep

Metode Ceramah merupakan cara menjelaskan dan menjelaskan secara lisan suatu gagasan, konsep atau pesan kepada khalayak guna memperoleh informasi kesehatan. Metode Diskusi Kelompok : Merupakan percakapan yang direncanakan dan dipersiapkan pada suatu topik diskusi antara 5-20 peserta (target) dengan pemimpin diskusi yang ditunjuk. Metode Brainstorming adalah suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang dapat dipikirkan oleh peserta, dan kemudian dilakukan evaluasi terhadap pendapat tersebut.

Metode Panel merupakan percakapan terencana bagi pengunjung atau peserta mengenai suatu topik, yang memerlukan tiga atau lebih panelis dengan seorang pemimpin. Metode demonstrasi merupakan suatu cara untuk menunjukkan pemahaman, gagasan, dan prosedur tentang sesuatu yang telah dipersiapkan secara matang untuk menunjukkan bagaimana melakukan suatu tindakan atau adegan. Metode seminar merupakan suatu metode dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu permasalahan di bawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.

Brosur merupakan media penyampaian pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik tertulis maupun bergambar. HIV merupakan virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh kita, sehingga kita tidak dapat bertahan terhadap penyakit yang menyerang tubuh kita. Jika daya tahan tubuh kita rusak atau lemah, kita akan mudah terserang berbagai penyakit di sekitar kita seperti TBC. , diare, penyakit kulit, dll. AIDS merupakan kumpulan gejala dan infeksi (sindrom) yang timbul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.

Beberapa gejala AIDS umumnya tidak terjadi pada orang yang memiliki daya tahan tubuh yang baik. Sebagian besar kondisi ini diakibatkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak oleh HIV. Pasien AIDS juga berisiko lebih besar terkena kanker seperti sarkoma Kaposi, kanker serviks, dan kanker sistem kekebalan tubuh yang disebut limfoma.

Orang yang telah memahami suatu pokok bahasan atau materi hendaknya mampu menjelaskan, memberi contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya mengenai pokok bahasan yang dipelajari. Analisis adalah kemampuan menguraikan suatu materi atau suatu objek secara komponen-komponen, namun tetap dalam suatu struktur organisasi, dan masih berkaitan satu sama lain. Penilaian ini didasarkan pada kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria yang sudah ada.

Siswa ini belajar untuk memperoleh pengetahuan dan memperoleh pemahaman tentang pengetahuan yang telah mereka peroleh. Pendekatan psikologi, peserta didik merupakan organisme yang tumbuh dan berkembang, mempunyai berbagai potensi kemanusiaan seperti: bakat, minat, kebutuhan, kemampuan sosial-emosional-pribadi dan fisik.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Waktu Penelitian
  • Tempat Penelitian
  • Populasi
  • Sampel Penelitian

Peneliti memilih lokasi penelitian karena cocok untuk dijadikan sampel penelitian, namun belum pernah ada penelitian mengenai dampak pendidikan HIV/AIDS terhadap pengetahuan siswa di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan tahun 2016. Distribusi frekuensi pengetahuan responden sebelum Konseling Penularan HIV/Aids Menggunakan Metode Pembelajaran di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Tabel diatas menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakannya pendidikan HIV/AIDS dengan metode ceramah, sebanyak 17 siswa (50,0%) berada pada kategori kurang, 16 siswa berada pada kategori cukup (47,1%), dan 1 orang (2,9%) berada pada kategori pengetahuan baik.

Distribusi frekuensi pengetahuan responden setelah diberikan konseling HIV/AIDS dengan metode ceramah di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan pada tahun 2016. Dari tabel diatas terlihat bahwa setelah diberikan konseling HIV/AIDS dengan metode ceramah, sebagian besar siswa pada SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan memiliki pengetahuan yang cukup tentang HIV/AIDS yaitu 58,8%, yang memiliki pengetahuan baik dari sebelumnya 2,9% menjadi 26,5% setelah diberikan pelatihan. Distribusi frekuensi pengaruh konseling HIV/AIDS menggunakan metode ceramah terhadap pengetahuan siswa di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan Tahun 2016.

Karena probabilitas 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh konseling HIV/AIDS menggunakan metode ceramah terhadap pengetahuan siswa di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan Tahun 2016. Pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS sebelum program Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil yang menjelaskan bahwa sebagian besar pengetahuan responden tentang HIV/AIDS sebelum pendidikan HIV/AIDS diwujudkan dengan metode ceramah di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan Kota Padangsidimpuan Tahun 2016 termasuk dalam kategori kurang baik yaitu 50,0%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan siswa SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan tahun 2016 tentang HIV/AIDS masih rendah.

Pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS setelah diberikan konseling Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden tentang HIV/AIDS setelah diberikan konseling HIV/AIDS dengan metode ceramah di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan tahun 2016 berkategori cukup yaitu 58,8%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan siswa SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan tahun 2016 tentang HIV/AIDS mengalami perubahan yang cukup baik setelah dilakukan penyuluhan. Pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS sebelum dilakukan penyuluhan di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan sebagian besar berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 17 responden (50,0%).

Pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS setelah dilakukan penyuluhan di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan sebagian besar berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 20 responden (58,8%). Berdasarkan hasil uji statistik Paired Sample T-test atau uji t diperoleh p-value 0,000 < α (0,05) yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara konseling terhadap tingkat belajar siswa. pengetahuan tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan pada tahun 2016. HIV/AIDS berkembang pesat dan tidak dapat dideteksi, menurut anda hal itu terjadi karena.

Tabel 3.3. Defenisi Operasional
Tabel 3.3. Defenisi Operasional

HASIL PENELITIAN

Data Univariat

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari seluruh responden terdapat 10 orang yang berusia 15 tahun (29,4%). Dari tabel diatas terlihat bahwa dari seluruh kelas 0,8%), dengan jumlah 17 kelas dengan 34 responden. Dari tabel diatas terlihat responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 17 orang dan perempuan sebanyak 17 orang, artinya masing-masing jenis kelamin mempunyai persentase yang sama yaitu 50,0%.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelas di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelas di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan Tahun 2016

Data Bivariat

Hal ini ditunjukkan dengan data yang diperoleh yang menjelaskan bahwa tingkat pengetahuan baik meningkat dari 2,9% menjadi 26,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling dengan metode ceramah yang dilakukan memberikan pengaruh terhadap tingkat pengetahuan siswa di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan tahun 2016. Dan hanya 2,9% yang berpengetahuan baik, sisanya atau 47,7% siswa di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan tahun 2016 mempunyai kategori pengetahuan cukup.

Setelah dilakukan bimbingan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik yaitu tingkat pengetahuan siswa, dimana terlihat jelas bahwa sebagian besar pengetahuan siswa berada pada kategori cukup yaitu sekitar 58,8%. Hal lain yang juga dihadapi peneliti adalah permasalahan waktu atau jadwal yang harus disesuaikan dengan siswa. Dalam hal ini responden merasa banyak mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang memilih lokasi yang sama karena kebutuhan yang sama dengan peneliti, sehingga hal ini berdampak pada lamanya waktu yang dibutuhkan peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini. Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI dari total 14 kelas di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka perlu adanya pemberian informasi edukasi termasuk konseling mengenai HIV/AIDS agar siswa mempunyai pengetahuan yang lebih baik mengenai hal tersebut. Mengingat di era saat ini perkembangan penyakit menular sangat pesat, maka tidak menutup kemungkinan akan adanya status HIV/AIDS. Diharapkan kepada para siswa SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan untuk semakin menambah pengetahuan dan rasa ingin tahunya terhadap segala hal terutama masalah kesehatan dalam hal ini HIV/AIDS, dan pihak sekolah memberikan fasilitas untuk menambah pengetahuan siswa dengan menyediakan perpustakaan untuk tawarkan dengan buku tentang informasi tentang HIV/AIDS.

Pada penyakit HIV/AIDS, terdapat salah satu bentuk terapi yaitu Terapi Antiretoviral (ARV) yang bertujuan untuk.

PEMBAHASAN

Pengetahuan Siswa tentang HIV/AIDS setelah dilakukan

Pengaruh Penyuluhan HIV/AIDS dengan Metode Ceramah terhadap

Keterbatasan Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

  • Bagi Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat
  • Bagi Tempat Penelitian

Virus ini terkadang memberikan peningkatan perkembangan pada manusia karena penularannya yang cukup tinggi dan tidak dapat dideteksi dengan pengamatan langsung.

Gambar

Tabel 3.3. Defenisi Operasional
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelas di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di SMA Negeri 4 Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan kader Posyandu tentang Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak di Kelurahan Donan berdasarkan usia yang