1.1 Latar Belakang
Lada (Piper nigrum L) atau merica adalah salah satu komoditas rempah-rempah primadona. Lada banyak mengandung vitamin A, vitamin E, vitamin C, vitamin K, vitamin B, folat, kolin, serat, karbohidrat dan protein.
Buah lada juga mengandung bahan aktif seperti amida fenolat, asam fenolat, dan flavonoid yang bersifat antioksidan sangat kuat. Lada berguna untuk bumbu masak, sebagai penyedap dan pelezat, pengawet daging, campuran bahan obat-obat tradisional, dan dapat dijadikan minuman kesehatan, jadikan untuk parfum (Sarpian, 2004).
Tahun 2015 konsumsi lada di Indonesia mencapai 16.000 ton dari total produksi 81.501 ton hal ini menunjukan bahwa hanya sekitar 20% konsumsi lada dalam negri, dengan produksi yang lebih besar dibandingkan dengan konsumsi dalam negrinya maka potensi Indonesia untuk mengekspor lada sangatlah besar (Ditjen perkebunan, 2017).
Tabel 1.1 Luas Areal dan Produksi Lada Tahun 2012 - 2016 (Ton) Nasional
*) angka sementara
Sumber : Ditjen Perkebunan 2017
No. Tahun Luas areal/area (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas(Ton/Ha)
1. 2012 177.787 87.841 771
2. 2013 171.920 91.039 818
3. 2014 162.751 87.448 921
4. 2015 167.590 81.501 828
5. 2016*) 168.080 82.167 833
Salah satu alternative untuk memacu peningkatan produktivitas lada adalah dengan mengembangkan lada perdu. Guna menjamin kebutuhan bahan tanaman bagi terlaksananya tujuan tersebut, maka diperlukan bibit dalam jumlah banyak. Bibit lada perdu biasanya diperoleh melalui penyetekan dengan menggunakan cabang batang buah dengan 1-2 ruas (cabang plagiotrop). Karena sifat percabangannya simpodial maka bentuk tanamannya menjadi pendek namun rimbun.
Stek memegang peranan penting dalam pembibitan tanaman lada karena lebih efektif dan praktis serta bibit yang dihasilkan mempunyai sifat yang sama dengan pohon induknya. Kelemahan bibit asal stek memiliki perakaran yang kurang baik, maka dibutuhkan pemberian ZPT untuk merangsang terjadinya pembentukan akar. Auksin memacu perkembangan akar liar pada batang. Pembentukan akar liar pada stek batang merupakan prakter dasar yang sudah sering dilakukan dengan cara aseksual. Pemberian ZPT Auksin berpengaruh terhadap pertumbuhan batang dan formasi akar.
(Enita, 2005).
Prayugo (2007) menyebutkan bahwa media tanam yang baik harus memiliki persyaratan-persyaratan sebagai tempat berpijak tanaman, memiliki kemampuan mengikat air dan menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, mampu mengontrol kelebihan air (drainase) serta memiliki sirkulasi dan ketersediaan udara (aerasi) yang baik, dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman. Media tanam yang sudah digunakan untuk penanaman
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Ulfa dkk, 2017) menunjukan bahwa hormon auksin (ZPT atonik) berpengaruh nyata terhadap jumlah akar stek lada (Piper nigrum L.). Rata-rata perlakuan terbaik dijumpai pada keberhasilan stek juga dipengaruhi oleh media tanam yang digunakan.
Pemberian hormon auksin dengan konsetrasi 1,5ml/ liter dan 2ml/ liter air.
Hasil penelitian Ansori (2001) menunjukan bahwa media dengan campuran tanah + pupuk kandang sapi + sekam berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman lada dibandingkan tanpa pupuk. Hasil penelitian Wiwik Indrawati dkk, 2015) menunjukan bahwa media tanam dari subsoil + pupuk + pasir dengan perbandingan (2:1:1) memberikan pertumbuhan yang baik pada stek lada.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian ZPT auksin berupa IAA (Indole Acetic Acid) terhadap keberhasilan stek tanaman lada (Piper nigrum L.)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh lama perendaman IAA (Indole Acetic Acid) terhadap keberhasilan stek lada perdu?
2. Komposisi media tanam manakah yang memberikan pengaruh paling baik terhadap kerberhasilan stek lada perdu?
3. Adakah interaksi antara lama perendaman IAA dengan komposisi media tanam terhadap keberhasilan stek lada perdu?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh lama perendaman IAA terhadap keberhasilan stek lada perdu?
2. Mengetahui komposisi media tanam yang memberikan pengaruh paling baik terhadap stek tanaman lada perdu?
3. Mengetahui interaksi antara lama perendaman dengan komposisi media tanam terhadap keberhasilan stek lada perdu?
1.4 Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan tentang pengaruh lama perendaman IAA dan komposisi media tanam pada stek tanaman lada perdu.
2. Dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan stek tanaman lada perdu berikutnya.
3. Hasil peneliatian ini diharapkan dapat berguna sebagai tambahan informasi para petani pembudidaya lada.
1.5 Hipotesa
1. Diduga lama perendaman IAA (Indole Acetic Acid) yang berbeda akan
2. Diduga penggunaan kombinasi media tanam yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap keberhasilan setek lada perdu.
3. Terdapat interaksi antara ZPT dan kombinasi media tanam terhadap pertumbuhan setek lada.