• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERGAULAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 1 KECAMATAN TERUSAN NUNYAI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PERGAULAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 1 KECAMATAN TERUSAN NUNYAI "

Copied!
152
0
0

Teks penuh

Berdasarkan hal tersebut perlu diketahui seberapa besar pengaruh pergaulan lingkungan terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pergaulan lingkungan terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dapat dikatakan bahwa rendahnya hasil belajar siswa pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Data Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam 15 Siswa dari 26 Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai.

Identifikasi Masalah

Banyak siswa yang masih dimanjakan oleh orang tuanya, sehingga siswa tersebut memiliki sikap egois dan sulit diatur. Berdasarkan beberapa permasalahan yang ditemukan pada hasil studi pendahuluan, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh interaksi sosial terhadap hasil belajar pendidikan agama Islam siswa di SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai Tahun 2016/ Tahun pelajaran 2017.

Batasan Masalah

Lingkungan pergaulan siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai belum mendukung keberhasilan pembelajaran PAI.

Rumusan Masalah

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan sosialisasi terhadap hasil belajar siswa Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai. Bagi sekolah diharapkan hasil penelitian dapat menyumbangkan pemikiran dan menghasilkan informasi dan pengetahuan tentang pengaruh pergaulan lingkungan terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam bagi siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai.

Penelitian Relevan

Bagi siswa diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pengaruh pergaulan lingkungan terhadap hasil belajar pendidikan agama Islam bagi siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai, sehingga siswa dapat lebih memperhatikan dirinya sendiri. Penelitian ini berfokus pada lingkungan keluarga, sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengkaji pergaulan lingkungan.

Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

  • Pengertian Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
  • Kriteria Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
  • Indikator Hasil belajar Pendidikan Agama Islam
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Islam

Indikatornya meliputi: . pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Islam. Hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan siswa selama mengikuti proses pembelajaran pada kompetensi dasar yang dijabarkan dalam indikator pembelajaran.

Pergaulan Lingkungan

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa bergaul dengan sekolah menjadi lingkungan yang mendukung atau menunjang pelaksanaan pendidikan setelah anak mengenyam pendidikan pertamanya di lingkungan keluarga. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa menjalin hubungan dengan masyarakat merupakan mata rantai ketiga bagi keluarga dan sekolah, yang bertanggung jawab atas perkembangan anak didik dan kelestarian pendidikan yang diterima di dalamnya. lingkungan keluarga dan sekolah.

Pengaruh Pergaulan Lingkungan terhadap Hasil Belajar PAI

Lingkungan yang menganut tradisi agama, tetapi tanpa kesadaran batin, biasanya lingkungan seperti itu melahirkan anak-anak yang secara tradisional beragama tanpa kritik, atau kebetulan beragama. Bagi masyarakat di daerah yang tidak sadar, anaknya akan mengunjungi tempat ibadah dan ada dorongan dari orang tuanya, namun tidak kritis dan tidak ada pembinaan. Lingkungan yang acuh tak acuh terhadap agama akan berdampak pada hasil belajar siswa dimana siswa terkadang merasa keberatan untuk mempelajari PAI.

Misalnya, anak yang memiliki pola pikir yang baik tentang Islam berarti anak tersebut berada di lingkungan yang mayoritas memiliki agama yang baik. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah lingkungan yang tidak mempedulikan agama.

Kerangka Konseptual Penelitian

Sebaliknya, kondisi sosial di lingkungan sekolah yang tidak harmonis atau banyak menimbulkan dampak negatif bagi siswa dapat menurunkan semangat siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar menjadi kurang baik. Pengaruh negatif dapat berupa perilaku kasar dan melanggar norma, lebih suka menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dan sebagainya. Lingkungan diartikan secara luas dan tidak hanya terdiri dari lingkungan alam, tetapi juga mencakup lingkungan sosial.

Sebaliknya, integrasi lingkungan yang buruk, atau dengan kata lain, jika keenam aspek tersebut dikatakan buruk, akan berdampak buruk pula terhadap hasil belajar yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Hipotesis Penelitian

Rancangan Penelitian

Berdasarkan model di atas dapat dijelaskan bahwa penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu pergaulan lingkungan (variabel bebas) dan hasil belajar (variabel terikat).

Definisi Operasional Variabel

Asosiasi lingkungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lingkungan sosial lingkungan sekolah antar teman sebaya, yang dimaknai sebagai komunikasi antara siswa dengan unsur-unsur atau unsur-unsur di sekitarnya yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran yang berlangsung di suatu tempat tertentu. Berdasarkan kutipan di atas, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah 129 siswa. Berdasarkan definisi di atas, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai.

Berdasarkan tabel di atas, dalam penelitian ini besar sampel yang akan diteliti adalah 40 siswa dari 129 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai. Oleh karena itu, dipilih 40 siswa dari 129 siswa Kelas VIII yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara mencatat nama siswa kelas VIII pada kertas kecil, pada kertas kecil dituliskan nama 8 siswa, kemudian diundi satu kali setiap kelas sehingga didapatkan 8 siswa dari setiap kelas yaitu . VIII.A sampai VIII.E. Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses pengumpulan data dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan yang diberikan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai sehingga bahwa mereka dipenuhi setelah pengetahuan atau pengalaman mereka. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memungkinkan responden untuk menjawab dengan bebas dengan kalimat mereka sendiri.

Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disediakan oleh peneliti dengan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih. Angket yang digunakan oleh penulis adalah angket tertutup, artinya angket yang digunakan berupa leaflet kertas berisi pertanyaan-pertanyaan seputar lingkungan sosial siswa.

Instrumen Penelitian

Dokumentasi adalah data tentang hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, risalah rapat, agenda, dll.” Foto, dll. Berdasarkan penjelasan tersebut, metode dokumentasi ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data tentang ikhtisar SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai, visi dan misi, kondisi guru dan staf, kondisi siswa, kondisi sarana dan prasarana, dan struktur organisasi SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai, serta dokumen tertulis tentang data hasil belajar pendidikan agama Islam yang diperoleh dari data nilai tes PAI kelas VIII yang dilakukan oleh guru PAI di SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah, serta data lain yang mengkonfirmasi kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. , khususnya di SMP Negeri 1, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data asosiasi lingkungan dan dokumentasi berupa dokumen tertulis digunakan untuk mengumpulkan data terkait hasil belajar. Alat yang diperlukan untuk mengungkap variabel hasil belajar adalah data hasil belajar pendidikan agama Islam yang diambil dari data nilai tes PAI kelas VIII yang dilakukan oleh guru PAI di SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah.

Kisi Kaitan Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai. Validitas adalah instrumen yang valid artinya alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data (pengukuran valid), valid artinya memiliki validitas yang rendah dan dapat digunakan untuk mengukur instrumen yang akan diukur.

Teknik Analisis Data

  • Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Terusan Nunyai
  • Denah Lokasi SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai
  • Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai Nunyai
  • Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai

H0 : β = 0 (Tidak ada pengaruh antara keterhubungan lingkungan dengan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai. H1 : β ≠ 0 (Ada pengaruh antara keterhubungan lingkungan dengan hasil belajar siswa Pendidikan agama Islam untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai, SMP Negeri 1 Terusan Nunyai dipimpin oleh Bapak Dr. H. Jumiran dan diangkat sebagai kepala sekolah SMP Negeri 1 Terusan Nunyai pada tahun 2016.

SMP Negeri 1 Terusan Nunyai banyak. sekali pendidik dan pegawai yang bersama-sama mewujudkan Visi dan Misi SMP Negeri 1 Terusan Nunyai. Kondisi sarana dan prasarana di SMP Negeri 1 Terusan Nunyai meliputi kepemilikan bangunan, fasilitas, perabot siswa dan perlengkapan lainnya.

Temuan Khusus

  • Data Tentang Pergaulan Lingkungan Siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Terusan Nunyai Terusan Nunyai
  • Data Tentang Hasil belajar PAI Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Terusan Nunyai Terusan Nunyai
  • Prasyarat Uji Hipotesis

Data diatas merupakan data dari masing-masing item yaitu 15 item pernyataan dalam kuesioner asosiasi lingkungan. Lhit < Ltab, maka H0 diterima yang berarti data kuesioner asosiasi lingkungan hidup berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Lhit < Ltab, maka H0 diterima yang berarti data hasil belajar PAI berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Hasil perhitungan normalitas dengan menggunakan data uji Lielifors diperoleh dari uji normalitas data pada kuesioner asosiasi lingkungan diperoleh data Lhitung = 0,1005, dan Ltab = L. Hal ini menunjukkan bahwa Lhit < Ltab yang berarti menolak H1 atau H0 diterima yang berarti bahwa data hasil belajar PAI berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Tabel Distribusi Frekuensi Skor Angket Pergaulan Lingkungan
Tabel Distribusi Frekuensi Skor Angket Pergaulan Lingkungan

Menentukan Persamaan Regresi

Setelah diketahui kedua data normal dan homogen, langkah selanjutnya adalah uji signifikansi dan uji linieritas regresi. Namun sebelum menjalankan tes, Anda harus terlebih dahulu menentukan persamaan regresi dan mengurutkan persamaan regresi tersebut.

Menyusun Persamaan Regresi

  • Uji Keberartian Hipotesis
  • Uji Linieritas Regresi Hipotesis
  • Pengujian Hipotesis
  • Pembahasan
  • SARAN

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pergaulan lingkungan terhadap hasil belajar PAI siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Terusan Nunyai. Sehingga r2hit > rtab baik untuk tingkat kesalahan 5% dan tingkat kesalahan 1% yang berarti menolak H0, dengan kata lain ada pengaruh antara asosiasi lingkungan dengan hasil belajar PAI. Sehingga r2hit > rtab baik untuk tingkat kesalahan 5% dan tingkat kesalahan 1% yang berarti menolak H0, dengan kata lain ada pengaruh antara pergaulan lingkungan dengan hasil belajar PAI.

Jadi cara membaca persamaan regresi pengaruh variabel hasil belajar PAI adalah positif, yang menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar PAI akan diikuti dengan peningkatan skor asosiasi lingkungan. Misalnya siswa dengan kode E.7 memiliki hasil belajar PAI 64 tetapi nilai asosiasi lingkungannya tinggi yaitu 38. Dampak asosiasi lingkungan terhadap hasil belajar PAI siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Terusan Nunyai sebesar 24,8% yaitu diberikan melalui persamaan regresi Y X.

Peneliti menunjukkan izin pengumpulan data terkait lingkungan pergaulan dan hasil belajar pendidikan agama Islam kepada direktur.

Gambar

Tabel Distribusi Frekuensi Skor Angket Pergaulan Lingkungan
Diagram Batang Skor Angket Pergaulan Lingkungan
Tabel Distribusi Frekuensi Skor Angket Pergaulan Lingkungan
Tabel  di  atas  memperlihatkan  bahwa  banyaknya  peserta  didik  yang  mendapatkan  predikat  sangat  baik  (80  –  100)  sebanyak  3  orang,  untuk predikat baik (70 - 79) sebanyak 17 orang, untuk predikat cukup (60  -  69)  sebanyak  18  orang,  untuk

Referensi

Dokumen terkait

Those are (1) planning various program for the school; (2) developing the school organization as necessary; (3) leading the school in empowering the resources;

Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika