• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BELANJA MODAL, DANA PERIMBANGAN DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH BELANJA MODAL, DANA PERIMBANGAN DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penelitian Anggreni dan Artini (2019) menyajikan hasil bahwa belanja modal berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Badung. Sejalan dengan penelitian ini, Muda (2017) menjelaskan bahwa perimbangan dana berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Gambar 1. 1 Rasio Kemandirian Keuangan Pemerintah Daerah   Kabupaten/Kota pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 1. 1 Rasio Kemandirian Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

Rumusan Masalah

Terdapat perbedaan hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh belanja modal, dana perimbangan dan pendapatan daerah terhadap kinerja perekonomian, sehingga peneliti tertarik untuk mengembalikan variabel ini sebagai variabel penelitian. Apakah Pendapatan Asli Daerah Berpengaruh Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan dan belanja modal berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAD dan dana perimbangan secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.

Kajian Pustaka

  • Stewardship Theory
  • Signaling Theory
  • Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
  • Belanja Modal
  • Dana Perimbangan
  • Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Berdasarkan kerangka konseptual di atas, penulis bermaksud untuk meneliti pengaruh Belanja Modal, Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Hal ini sejalan dengan penelitian Sari dan Halmawati (2021) yang menunjukkan bahwa belanja modal berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Kondisi tersebut berarti bahwa belanja modal belum tentu berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Hasil penelitian Iskandar Muda (2017) dan Eve Ida Malau (2019) menjelaskan bahwa pendapatan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Pengaruh pendapatan asli daerah, dana perimbangan, ukuran pemerintah daerah dan tingkat kemiskinan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah.

Pengaruh PAD dan dana kompensasi terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di wilayah Sarbagita provinsi Bali.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Kerangka Konseptual

Ningrat dan Supadmi (2019) mendefinisikan kinerja keuangan pemerintah daerah sebagai tingkat kinerja suatu hasil kerja keuangan daerah, termasuk pendapatan dan belanja daerah dengan menggunakan sistem keuangan yang ditetapkan melalui suatu kebijakan atau ketentuan hukum selama suatu periode anggaran. Pemerintah pusat masih melibatkan pemerintah daerah dalam pelaksanaan tugas otonomi daerah melalui pembiayaan melalui desentralisasi, yaitu melalui dana perimbangan. Apabila suatu pemerintah daerah mengalami peningkatan kinerja keuangan maka akan meningkatkan alokasi dana daerah untuk pembangunan daerah sehingga realisasi sarana dan prasarana daerah akan lebih cepat terlaksana.

Alokasi belanja modal didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan prasarana untuk menjalankan fungsi pelayanan publik bagi masyarakat. Realisasi belanja modal yang dapat memberikan manfaat yang baik kepada masyarakat tentunya akan berdampak pada penilaian kinerja keuangan pemerintah daerah yang juga semakin baik. Pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber keuangan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui optimalisasi pendapatan asli daerah.

Tingginya intensitas kegiatan ekonomi dalam menghasilkan pendapatan daerah akan menilai positif kinerja keuangan masyarakat setempat.

Hipotesis Penelitian

Dana perimbangan yang disalurkan negara kepada pemerintah daerah dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada kewenangan yang dilimpahkan dimana pemerintah daerah tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk membiayai kegiatan tersebut. Dana perimbangan tentu saja menjadi pemicu agar pemerintah daerah mampu memaksimalkan potensi daerah sehingga mampu membiayai belanjanya sendiri. Semakin besar alokasi dana perimbangan yang dikeluarkan menunjukkan bahwa pemerintah daerah masih bergantung pada negara untuk memenuhi kebutuhan daerahnya.

Pendapatan sumber daerah dengan kinerja keuangan pemerintah daerah Pendapatan sumber daerah merupakan bentuk kebebasan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk menggali sumber pendapatan daerah secara optimal. Antari dan Sedana (2018) menjelaskan bahwa pendapatan asli daerah yang dihasilkan oleh pemerintah daerah dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan daerah. Sejalan dengan itu, Sari dan Halmawati (2021) menyatakan bahwa pendapatan yang tinggi yang bersumber dari pendapatan asli daerah dapat meningkatkan kemandirian pemerintah daerah yang berdampak pada peningkatan kinerja keuangan pemerintah daerah.

Dengan meningkatnya pendapatan asli daerah yang mampu dihasilkan oleh daerah dapat meminimalisir ketergantungan pemerintah daerah terhadap pendanaan dari pemerintah pusat (Prastiwi dan Aji, 2020).

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Pengujian hipotesis pertama dengan pendekatan regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh belanja modal, dana perimbangan dan pendapatan awal daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Karakteristik variabel penelitian pada pemerintah daerah meliputi kinerja keuangan pemerintah daerah, belanja modal, dana perimbangan dan pendapatan asli daerah yang dideskripsikan melalui uji statistik deskriptif. Pendapatan asli daerah memiliki nilai sig α < 0,05 yaitu sebesar 0,000 dengan koefisien positif (B) menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin rendah dana kompensasi yang diterima pemerintah daerah maka semakin baik kinerja keuangan pemerintah daerah tersebut. Rizki Artya Rahma Putri dan Lailatul Amanah (2020) serta Ni Ketut Ayu Anggreni dan Luh Gede Sri Artini (2019) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa dana perimbangan berdampak negatif signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Nanda Dipa Prastiwi dan Andri Waskita Aji (2020) serta Ni Ketut Ayu Anggreni dan Luh Gede Sri Artini (2019) yang menyatakan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Hal ini menunjukkan betapa kuatnya tingkat kemandirian pemerintah daerah yang dapat meningkatkan kinerja keuangan pemerintah daerah.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian yang Direncanakan

Pendekatan kausal menurut Sugiyono (2018) adalah pendekatan untuk menguji hubungan sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh belanja modal, perimbangan dana dan pendapatan daerah terhadap kinerja keuangan.

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian/Objek Penelitian/Unit

Berdasarkan hal tersebut maka populasi penelitian ini adalah seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari 24 kabupaten/kota periode tahun 2018 s/d. Pengambilan sampel dengan menggunakan sampel jenuh menurut Ghozali (2018) berarti seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, seperti terlihat pada Tabel 4.1 berikut ini.

Teknik Pengumpulan Data/Informasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2018 s.d.

Jenis dan Sumber Data

Metode Analisis Data

Belanja modal memiliki nilai sig α > 0,05 yaitu sebesar 0,808 dengan koefisien positif (B) menunjukkan bahwa belanja modal berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja modal, dana perimbangan dan penerimaan dari sumber daya sendiri terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah dengan tingkat signifikansi yang dapat ditolerir sebesar 0,05 (a = 5%). Artinya belanja modal berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan periode 2018-2020, sehingga hipotesis pertama ditolak.

Namun hasil penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian Eve Ida Malau (2019) yang menyatakan bahwa dana perimbangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara. Artinya semakin rendah perimbangan sumber daya yang diterima pemerintah daerah maka semakin baik kinerja keuangan pemerintah daerah tersebut. Semakin tinggi realisasi pendapatan asli daerah dapat memperkecil ketergantungan pemerintah daerah terhadap alokasi dukungan keuangan dari pemerintah pusat.

Pengaruh SDA, dana perimbangan dan belanja modal terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah (studi kasus pada pemerintah kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun anggaran 2013-2018).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Gambaran Umum Objek Penelitian
  • Karakteristik Variabel Penelitian
  • Uji Asumsi Klasik
  • Analisis Regresi Berganda
  • Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan tahun anggaran 2018 sampai dengan 2018. Berdasarkan metode sampling jenuh, sampel dalam penelitian ini adalah 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, seperti terlihat pada Tabel 5.1 di bawah ini. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode uji Kolmogorov-Smirnov dan analisis grafik (Normal P-Plot).

Karena data survei berdistribusi normal, maka data tersebut dapat digunakan untuk menguji model regresi berganda. Dengan demikian perhitungan tersebut memberikan indikasi bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak menunjukkan gejala multikolinearitas. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan tabel 5.7 terlihat bahwa nilai α say < 0,05 yaitu 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dimungkinkan untuk digunakan sebagai model regresi untuk pengujian hipotesis.

Tabel 5.2 Hasil Uji Statistik Deskriftif
Tabel 5.2 Hasil Uji Statistik Deskriftif

Pembahasan Hasil Penelitian

Namun berbeda dengan hasil penelitian Hasna Lathifa dan Haryanto (2019) yang menyatakan bahwa belanja modal berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah periode 2013-2017. Hal ini berimplikasi bahwa semakin besar dana perimbangan yang diterima pemerintah daerah, semakin besar pula ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat dalam pelaksanaan otonomi daerah yang dapat menyebabkan kinerja keuangan pemerintah daerah menurun. Dengan demikian, setiap peningkatan atau penurunan pendapatan asli daerah memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan daerah dan peningkatan kemandirian pemerintah daerah, yang tentunya dapat berpengaruh penting terhadap pencapaian kinerja keuangan pemerintah daerah.

Lebih lanjut, Iskandar Muda (2017) menjelaskan bahwa pendapatan asli daerah yang besar dapat memberikan peluang bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur. Hal ini berimplikasi bahwa tingginya pendapatan asli daerah yang dapat dihasilkan oleh daerah dapat meminimalisir ketergantungan pemerintah daerah terhadap pendanaan dari pemerintah pusat. Pengaruh pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah ditunjukkan dengan hasil perbandingan nilai minimum dan maksimum variabel pendapatan asli daerah tahun 2020 untuk pemerintah kota makassar dan pemerintah kabupaten toraja utara. , seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.12 di bawah ini.

Begitu juga dengan penelitian Sri Mulyani dan Hardiyanto Wibowo (2017) yang menyatakan bahwa setiap peningkatan pendapatan asli daerah maka kinerja keuangan pemerintah daerah akan menurun.

Tabel 5.10 Perbandingan Belanja Modal dengan Kinerja Keuangan  Pemerintah Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar TA 2020
Tabel 5.10 Perbandingan Belanja Modal dengan Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar TA 2020

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Realisasi input investasi yang lebih besar tidak serta merta mempengaruhi pertumbuhan pendapatan daerah, karena terdapat realisasi input investasi yang hanya dapat dimanfaatkan sepenuhnya dengan dukungan belanja lainnya. Sebaliknya, semakin tinggi nilai dana perimbangan yang diterima oleh pemerintah daerah menunjukkan tingkat ketergantungan kepada pemerintah pusat yang semakin kuat dan menyebabkan penurunan kinerja keuangan pemerintah daerah.

Saran

Pengaruh pendapatan asli daerah, dana kompensasi dan belanja modal terhadap kinerja keuangan daerah di Kabupaten Badung Provinsi Bali. Pengaruh rasio kemandirian daerah, efektivitas pendapatan asli daerah dan pengelolaan belanja daerah terhadap kinerja keuangan daerah. Kontribusi pendapatan asli daerah dan dana kompensasi terhadap belanja modal dan kinerja keuangan daerah provinsi Bali.

Pengaruh Pendapatan Primer Daerah, Dana Perimbangan dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Pengaruh Pendapatan Primer Daerah, Dana Perimbangan, Belanja Modal dan Stress Fiskal Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara. Dampak Belanja Modal, Ukuran Pemerintah Daerah, Pendapatan Antar Pemerintah dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Kinerja Keuangan (Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, 2012-2015).

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Kinerja Keuangan terhadap Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2017.

Gambar

Gambar 1. 1 Rasio Kemandirian Keuangan Pemerintah Daerah   Kabupaten/Kota pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 1. 2 Realisasi Belanja Modal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota  pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2018 s.d
Gambar 1. 4 Dana Perimbangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota pada  Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2018 s.d
Gambar 1. 3 Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota  pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2018 s.d
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Jumlah Penduduk, Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di