• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perputaran Kas, Piutang Dan Persediaan Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2007 - 2009 - IBS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Perputaran Kas, Piutang Dan Persediaan Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2007 - 2009 - IBS Repository"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi : Pengaruh Arus Kas, Piutang dan Persediaan terhadap Likuiditas Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2009. Likuiditas berkaitan dengan aktiva lancar dan kewajiban lancar suatu perusahaan, sehingga komponen aktiva lancar dan kewajiban lancar mempengaruhi likuiditas. Rasio ini menunjukkan seberapa besar aktiva lancar menutupi kewajiban lancar perusahaan.

Persediaan juga merupakan salah satu unsur aktiva lancar yang sering digunakan untuk menjalankan operasional perusahaan secara berkelanjutan mulai dari pembelian, pengolahan, dan penjualan kepada pelanggan. Komponen yang mencakup aset lancar seperti kas dan setara kas, piutang dan persediaan, dll. Aset lancar lainnya yang dapat menentukan likuiditas adalah persediaan, perputaran persediaan mengukur seberapa cepat persediaan dapat terjual yang dapat meningkatkan penjualan yang pada akhirnya akan menghasilkan piutang atau uang tunai.

Namun pada kenyataannya, tidak jarang kas, piutang, dan perputaran persediaan yang tinggi juga meningkatkan likuiditas. Untuk mengetahui bahwa perputaran aktiva lancar dapat mempengaruhi tingkat likuiditas seperti perputaran kas, piutang dan persediaan, maka penulis tertarik untuk menyelidiki apakah perputaran kas, piutang dan persediaan mempengaruhi tingkat likuiditas. Apakah perputaran kas, piutang dan persediaan tahun sebelumnya secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap likuiditas tahun berjalan?

Untuk mengetahui apakah arus kas, piutang dan persediaan pada tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada tahun berjalan?

Gambar 2.1 Tahapan penelitian ……………………… .................................   30  Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ……………………… ..............................
Gambar 2.1 Tahapan penelitian ……………………… ................................. 30 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ……………………… ..............................

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat penelitian

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORITIS

Laporan Keuangan

Likuiditas

  • Aktiva Lancar
  • Kewajiban Lancar

Kas dan Perputaran Kas

Piutang dan Perputaran Piutang

  • Piutang Usaha
  • Wesel Tagih
  • Piutang lain - lain

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

  • Data yang Dihimpun
  • Metode Pengambilan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data

Data adalah sesuatu yang digunakan atau dibutuhkan dalam penelitian dengan menggunakan parameter tertentu yang telah ditentukan. Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh langsung dari www.idx.co.id. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu populasi yang dijadikan sampel adalah populasi yang mempunyai kriteria tertentu.

Menurut Sekaran (2006), jenis pengambilan sampel ini terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan informasi yang diinginkan, baik karena hanya mereka yang memilikinya, atau karena mereka memenuhi kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti. Berdasarkan karakteristik sampling di atas, maka perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 12 perusahaan dari total 13 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka (Priyatno, 2008).

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah penelitian dokumenter, yaitu dengan mengumpulkan data dari berbagai jenis literatur baik berupa jurnal atau buku penelitian, serta laporan keuangan dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

Metode Pengolahan Data

  • Operasionalisasi Variabel
  • Model Penelitian
  • Uji Normalitas
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Autokorelasi
    • Uji Heteroskedasitas
  • Teknik Pengujian Hipotesis
    • Koefisien Determinasi
    • Uji T (t-test)
    • Uji F

Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran kas pada tahun sebelumnya dengan likuiditas pada tahun berjalan. Ho2 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran piutang tahun sebelumnya dengan likuiditas tahun berjalan. Ho3 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran persediaan pada tahun sebelumnya dengan likuiditas pada tahun berjalan.

Ho4: Tidak terdapat pengaruh bersama yang signifikan antara arus kas, piutang dan persediaan pada tahun sebelumnya sehingga berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada tahun berjalan. Ha4 : Terdapat pengaruh bersama yang signifikan antara arus kas, piutang dan persediaan pada tahun sebelumnya yang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada tahun berjalan. Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas pada tahun sebelumnya dan pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas pada tahun berjalan.

Ho4 : Tidak terdapat pengaruh bersama yang signifikan antara arus kas, piutang dan persediaan tahun sebelumnya terhadap likuiditas tahun berjalan. Ha4 : Terdapat pengaruh bersama yang signifikan antara arus kas, piutang dan persediaan tahun sebelumnya terhadap likuiditas tahun berjalan. Artinya ketiga variabel independen yaitu arus kas, piutang dan persediaan pada tahun sebelumnya secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas tahun berjalan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa perputaran debitur pada tahun sebelumnya secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas, sedangkan tahun berjalan memang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sriwimerta (2010) yang menunjukkan bahwa perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Berdasarkan analisis regresi melalui uji parsial variabel, perputaran piutang pada tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada tahun berjalan.

Variabel independen perputaran kas pada tahun sebelumnya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas pada tahun berjalan. Variabel perputaran kas tahun sebelumnya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas tahun berjalan secara parsial likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. Sementara itu, perputaran kas, piutang, dan persediaan pada tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap likuiditas tahun berjalan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengolahan Data

  • Uji Normalitas
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Autokorelasi
    • Uji Heteroskedasitas
  • Analisis Regresi Berganda

Nilai signifikansi sebesar 0,981 menunjukkan bahwa nilai probabilitas uji t parsial lebih besar dari 0,10 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti perputaran kas pada tahun sebelumnya tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada tahun berjalan. signifikan terhadap sebagian likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. 0,981 > 0,10 menunjukkan bahwa perputaran kas yang tinggi tidak dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. 0,075 < 0,10, sedangkan hasil analisis regresi diperoleh koefisien positif yaitu 0,084 yang menunjukkan bahwa setiap variabel perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar satu satuan pada tahun sebelumnya. satuan atau 0,84%.

Adanya pengaruh yang signifikan antara perputaran debitur satu tahun sebelumnya dengan likuiditas saat ini menunjukkan bahwa perputaran debitur yang tinggi berhubungan dengan peningkatan likuiditas. Hal ini mungkin disebabkan karena perusahaan mempunyai kebijakan yang tepat dalam menagih piutang sehingga piutang tersebut cepat diubah menjadi kas sehingga mempengaruhi likuiditas pada tahun berjalan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahmat dan Nur (2008) yang menyatakan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif terhadap likuiditas perusahaan pada CV.

Penelitian Bumi Sarana Jaya Gresik dan Sriwimerta (2010) menunjukkan bahwa perputaran debitur berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Namun penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian Milawati (2009) yang menyatakan bahwa debitur tidak berpengaruh terhadap likuiditas PT. Berdasarkan hasil pengujian variabel secara parsial diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap likuiditas.

Nilai koefisien yang diperoleh sebesar 0,078 yang menunjukkan bahwa setiap variabel perputaran persediaan pada tahun sebelumnya meningkat sebesar satu satuan, maka likuiditas pada tahun berjalan akan meningkat sebesar 0,078 atau 7,8%. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Yanrie Avidianto (2009) yang menunjukkan bahwa perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas. Dari hasil pengujian variabel secara simultan perputaran kas, piutang dan persediaan berpengaruh terhadap likuiditas yang ditunjukkan dengan signifikansi F 0,000 < 0,10 yang menunjukkan bahwa perputaran kas, piutang dan persediaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman. . terdaftar di BEI.

Hal ini mungkin disebabkan oleh penagihan piutang yang cepat sehingga dapat mempengaruhi likuiditas pada tahun berjalan. Variabel perputaran piutang tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap likuiditas tahun berjalan, sebagian pada perusahaan makanan dan minuman di pasar modal Indonesia, dan koefisien variabel perputaran piutang mempunyai tanda positif yang menunjukkan seberapa tinggi perputaran dari piutang, semakin tinggi perputaran dari piutang maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya juga akan meningkat. Variabel perputaran persediaan tahun sebelumnya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas tahun berjalan, salah satunya pada perusahaan makanan dan minuman di pasar modal Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat perputaran persediaan perusahaan maka tingkat likuiditasnya akan semakin besar sehingga meningkatkan kemampuan perputaran persediaan. perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambahkan variabel independen lain yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap likuiditas, seperti perputaran utang jangka pendek dan modal kerja. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk tidak menggunakan variabel perputaran kas tahun sebelumnya karena variabel tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas pada tahun berjalan.

Tabel 4.3  Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait