• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan BRI Mobile

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan BRI Mobile "

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan BRI Mobile

(Studi Pada Masyarakat di Kota Malang)

Afsana Nabhila Uma Sultan Hamid Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

afsananabila45@gmail.com

Dosen Pembimbing :

Nadiyah Hirfiyana Rosita, SE, MM

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Abstract : This study aims to determine the effect of perceptions of usability, perceived ease and security perceptions of interest in using BRI Mobile. This type of research is explanatory research which explains the causal relationship between variable variables through hypothesis testing. This study used a sample of 180 respondents, 180 of whom were individuals who had lived or settled in Malang City for more than 3 months and had heard or learned about BRI Mobile. By using a non-probability sampling technique.

Hypothesis testing is done using the T-test and F test. Data analysis is assistedusing IBM SPSS Statistics for Windows version 24 and Microsoft Office Excel 2007 to facilitate research. From the results of the testing of the three hypotheses, it can be concluded that the variables of perceived usefulness, perceived ease, and perceived security have a positive and significant effect on the interest in using BRI Mobile. This means that interest in using BRI Mobile is influenced by perceptions of usability, perceived ease, and perceived security. The implications of this research are expected to provide input for the company to be taken into consideration in improving service quality.

Keywords: Perception Usability, Perception of Ease, Perception of Security, Interest in Use

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan persepsi keamanan terhadap minat penggunaan BRI Mobile.

Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan kausal antar variabel variabelnya melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 180 responden, 180 responden tersebut ialah individu yang telah tinggal atau menetap di Kota Malang lebih dari 3 bulan dan pernah mendengar atau mengetahui tentang BRI Mobile. Dengan menggunakan teknik non-probability sampling. Uji hipotesis menggunakan uji T dan uji F. Analisis data dibantu menggunakan IBM SPSS Statictics for Windows versi 24 dan Microsoft Office Excel 2007. Dari hasil pengujian terhadap ketiga hipotesis dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahan dan persepsi keamanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan BRI Mobile. Hal ini berarti bahwa minat untuk menggunakan BRI Mobile dipengaruhi oleh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, dan persepsi keamanan.

Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak perusahaan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas layanan.

Kata Kunci : Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Keamanan, Minat Penggunaan

(2)

2

PENDAHULUAN

Perkembangan sistem teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat pesat.

Dimulai dari era komputerisasi pada tahun 1960, sampai ke era jejaring global di mulai tahun 1990 dan hingga saat ini sistem informasi telah banyak sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2010). Teknologi sistem informasi juga dipandang sebagai strategi untuk memperkokoh keunggulan kompetitif dan sebagai support dari strategi kompetitif perusahaan (O’Brien & Marakas, 2011). Begitu pentingnya penerapan teknologi saat ini didalam suatu bisnis hingga jika suatu bisnis itu tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi, bisnis tersebut akan mati karena persaingan yang begitu ketat.

Seiring dengan pekembangan teknologi dan sistem informasi, internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya angka penggunaan internet setiap harinya. Data yang diambil dari Wordlmeters (2015)

menyatakan bahwa secara global, jumlah pertambahan penduduk dunia dari tahun 2014 sampai tahun 2015 sebanyak sekitar 2,5% namun terjadi peningkatan pengguna internet sebesar 7,6% atau penambahan sebanyak 2,25 miliar menjadi sebanyak 3,2 miliar pengguna internet dunia pada akhir tahun 2015.

Jumlah pengguna internet dunia pada bulan April 2017 telah mencapai 3,811 miliar pengguna dari total jumlah populasi penduduk dunia sebanyak 7,497 miliar orang. Jumlah pengguna internet tersebut meningkat 38 juta pengguna sejak Januari 2017.

Peningkatan pengguna jasa layanan internet ternyata juga terjadi di Indonesia, berdasarkan data dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) populasi masyarakat Indonesia tahu 2018 saat ini 262 Juta orang dan lebih dari 50%

nya menjadi pengguna internet yaitu sebesar 143 Juta orang. Dari data tersebut, selanjutnya bisa dikatakan bahwa internet sudah menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari dan sangat penting pada saat ini.

(3)

3 Besarnya jumlah pengguna internet dan peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia menjadikan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan dilakukan secara online yang menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet.

Salah satu perusahaan di Indonesia yang menerapkan internet didalam industri nya yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bentuk penerapan internet di BRI adalah adanya E-Banking yang terdiri dari BRI Mobile dan Internet Banking.

BRI Mobile adalah suatu launcher aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi e-banking BRI yang dapat diakses melalui smartphone beserta aplikasi tambahan lainnya. Keberadaan BRI Mobile memiliki tujuan untuk mempermudah nasabah dalam melakukan berbagai transaksi

perbankan melalui sistem online.

Keunggulan dari memakai BRI Mobile antara lain yaitu Registrasi yang mudah, desain mudah dimengerti dan digunakan.

pelayanan perbankan dapat dilakukan setiap saat 24 jam dan juga

keamanan pelayanan yang ada di BRI Mobile.

Meningkatnya pengguna internet setiap tahun nya ternyata tidak sejalan dengan pengguna Internet Banking dan BRI Mobile meskipun manfaat yang ditawarkan oleh BRI Mobile sangat banyak. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Konsumer BRI, Handayani menyebut saat ini transaksi digital BRI belum sampai meraup 30% dari total transaksi per tahunnya.

Pengguna mobile banking BRI juga baru tercatat sebanyak 17 juta nasabah dan pengguna intenet banking sebanyak 7,5 juta nasabah dari total sebanyak 70 juta nasabah.

(Wawancara Media Indonesia dengan Direktur Konsumer BRI Handayani, 11 November 2017).

Pernyataan tersebut dapat menggambarkan bahwa penggunaan layanan ini masih belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh para masyarakat, karena sebagian calon pengguna layanan BRI Mobile masih mempertimbangkan berbagai aspek untuk memulai menggunakan layanan tersebut dikarenan BRI Mobile tergolong produk baru, sehingga mereka masih memilih

(4)

4 untuk bertransaksi menggunakan mesin ATM.

KAJIAN PUSTAKA

Davis menjelaskan mengenai model berketerimaan teknologi yang disebut Technology Acceptance Model (TAM). Menurut Davis (1989) TAM ditentukan oleh dua faktor kunci yaitu persepsi kegunaan(perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived easy of use).

Persepsi kegunaan atau manfaat merupakan kepercayaan pengguna bahwa dengan penggunaan suatu sistem tertentu akan memberikan peningkatan pada kinerja pekerjaannya (Pikkarainen et al., 2004). Menurut Hartono (2007), persepsi kegunaan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Dengan demikian jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya.

Persepsi kemudahan adalah suatu tingkat dimana seseorang memiliki keyakinan bahwa penggunaan teknologi informasi merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha yang berat dalam

mengoperasikan atau

mengaplikasikannya (Davis, 1989).

Persepsi keamanan merupakan persepsi yang dapat menunjukkan tingkat keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap keamanan dari suatu teknologi tersebut. Sehingga seseorang tersebut percaya untuk menggunakan teknologi yang sudah terjamin tingkat keamanannya. Casalo et al.,dalam Zahid et al., (2010) menyatakan bahwa keamanan merupakan kemampuan untuk melindungi informasi serta data konsumen dari tindak pencurian dan penipuan dalam layanan perbankan secara online. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan jika persepsi keamanan merupakan keyakinan seseorang terdapat suatu teknologi bahwa teknologi tersebut dapat melindungi informasi pribadinya.

Menurut Kotler (2007), minat adalah ketertarikan individu yang muncul ketika melihat ada suatu produk baru sehingga timbul rasa ingin menggunakan produk tersebut.

Davis et al.,(1989) menyatakan bahwa minat dapat menunjukkan besar minat seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan

(5)

5 keinginannya. Menurut Winkel dalam Khusnul Amri (2011) “Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung pada bidang itu”. Dapat disimpulkan minat akan muncul ketika seseorang telah memberi perhatian terlebih dahulu mengenai suatu produk atau sistem yang dianggapnya baru dan mempertimbangkan apakah produk tersebut memiliki manfaat sehingga layak untuk digunakan.

HIPOTESIS

H1: Diduga terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel persepsi kegunaan terhadap minat penggunaan Mobile Banking BRI Mobile.

H2: Diduga terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel persepsi kemudahan terhadap minat penggunaan Mobile Banking BRI Mobile.

H3: Diduga terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel persepsi keamanan terhadap minat penggunaan Mobile Banking BRI Mobile.

Hipotesis yang telah disusun diatas digambarkan dalam kerangka hipotesis seperti dibawah ini :

Gambar 1 Hipotesis Penelitian

Sumber : Data Primer diolah 2019

METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan dalam adalah Explanatory Research. Menurut Sugiyono (2016), Explanatory Research adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal diantara variabel bebas dan terikat melalui pengujian hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya, sehingga dapat mengetahui berapa besar kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besarnya arah hubungan yang terjadi. Dari jenis penelitian yang dipilih, penelitian ini bertujuan untuk membuat penjelasan dan menguji

H3

H2

Persepsi Kemudahan

(X2)

Persepsi Keamanan

(X3)

Minat Penggunaan

(Y)

Persepsi Kegunaan

(X1)

H1

(6)

6 pengaruh dari Persepsi Kegunaan (X1), Persepsi Keamanan (X2), Persepsi Keamanan (X3) terhadap Minat Penggunaan (Y) BRI Mobile.

Menurut Sugiyono (2016), populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek dan subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan, oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah masyarakat di Kota Malang yang telah menetap lebih dari 3 bulan serta mengetahui layanan BRIMobile.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakter yang sama serta memenuhi populasi yang diselidiki (Sugiyono, 2016). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan metode purposive sampling atau pengambilan sampel berdasarkan karakteristik penilaian subyektif peneliti berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya dengan pertimbangan tertentu.

Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini mengacu pada perhitungan sampel yang dikemukakan oleh Roscoe dalam Sugiyono (2016) dengan beberapa ketentuan. Perhitungan jumlah responden berjumlah 180 didapat dari perkalian antara item kuesioner berjumlah 18 dengan angka 10 merupakan perkalian variabel.

Jumlah sampel yang diambil telah memenuhi jumlah minimum yang ditentukan Roscoe (30 sampel) dan kurang dari jumlah maksimum sampel (500 sampel).

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

A. Variabel Bebas (X) 1. Persepsi Kegunaan (X1)

Persepsi kegunaan (X1) merupakan kepercayaan pengguna bahwa dengan penggunaan suatu sistem tertentu akan memberikan peningkatan pada kinerja pekerjaannya (Pikkarainen et al., 2004). Persepsi kegunaan merupakan suatu kepercayaan (belief) tentang proses pengambilan keputusan.

Dengan demikian jika

(7)

7 seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya.

Pengukuran persepsi kegunaan menggunakan konsep indikator dari Pikkiarainen (2004) dalam Aprilliyani (2018) yang meliputi: Untuk memanfaatkan lebih cepat, Meningkatkan efektivitas, Dapat menghemat waktu, Lebih efisien, Membuat lebih mudah, Memberikan manfaat. Pengukuran persepsi kegunaan disini diukur dengan 6 item pertanyaan.

2. Persepsi Kemudahan (X2) Rahmadhani (2008) dalam Novitasari (2015) mengartikan bahwa persepsi kemudahan dapat memberikan petunjuk bahwa suatu sistem

dirancang untuk

mempermudah dan tidak menyulitkan penggunanya dalam menggunakan sistem tersebut, sehingga seseorang

yang menggunakan sistem

akan lebih mudah

dibandingkan dengan seseorang yang tidak menggunakan sistem atau masih manual.Dari definisnya, diketahui bahwa persepsi kemudahan merupakan suatu kepercayaan bahwa seseorang akan menggunakan suatu sistem teknologi jika dirasa sistem tersebut mudah untuk digunakan dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Sebaliknya jika seseorang merasa bahwa sistem informasi itu sulit digunakan maka dia tidak akan menggunakannya.

Pengukuran variabel persepsi kemudahan disini menggunakan konsep indikator dari Pikkiarainen (2004) yaitu : Mudah untuk digunakan, Mudah dalam mempelajari penggunaannya, Fleksibel untuk digunakan, Menjadi lebih mudah dalam melakukan segala aktifitas, Keterampilan dalam penggunaan, Mudah untuk dilakukan.

(8)

8 3. Persepsi Keamanan

Armest et al.,dalam Kinasih (2012) menyatakan bahwa persepsi keamanan biasanya terkait dengan ancaman yang dapat menciptakan suatu keadaan dan kondisi yang dapat menyebabkan kesulitan ekonomi melalui sumber data ataupun jaringan yang sedang mengalami kerusakan pengumpulan data, penolakan layanan, serta penipuan dan penyalahgunaan wewenang.

Persepsi keamanan diartikan sebagai kepercayaan konsumen bahwa informasi pribadi mereka tidak dapat dilihat oleh pihak lain kecuali dirinya sendiri, karena informasi mereka sudah disimpan dan tidak dapat dimanipulasi oleh pihak lain. Sehingga mereka dapat memiliki kepercayaan untuk menggunakan teknologi yang sudah terjamin tingkat keamanannya (Flavia’n dan Guinali’u, 2006).

Persepsi keamanan diukur dengan 3 item pertanyaan yang didasarkan

pada skripsi Tania (2016) yaitu : Keamanan Penggunaan, Jaminan Keamanan Saat Melakukan Transaksi, Keyakinan atas Terjaganya Identitas Pribadi.

B. Variabel Terikat (Y) 1. Minat Penggunaan

Variabel Terikat (Dependen) dalam penelitian ini adalah minat (Y). Minat menurut Hartono (2007) merupakan suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku yang tertentu.

Dapat disimpulkan bahwa, minat akan muncul ketika seseorang telah memberi perhatian terlebih dahulu mengenai suatu produk atau sistem yang dianggapnya baru dan mempertimbangkan apakah produk tersebut memiliki manfaat sehingga layak untuk digunakan.

Pengukuran minat menggunakan 3 item pertanyaan dari Utami dan Kusumawati (2017) yang terdiri dari : Niat untuk terus menggunakan, Berkomitmen

(9)

9 untuk menggunakan secara intens, Merekomendasikan kepada orang lain. .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen.

Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Valid atau tidaknya sebuah data dapat diketahui dengan membandingkan hasil korelasi memiliki signifikansi di bawah 0,05 (korelasi < alpha (0,05)) atau nilai r hitung > r tabel.Hasil uji dalam penelitian ini menunjukkan seluruh item kuisoner memiliki nilai corrected item total correlation diatas 0.1463 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut valid dan

mampu untuk mengukur setiap variabel yang ada dalam kuisioner.

Uji Reliabilitas Tabel 1

Hasil Uji Reliabilitas

No

. Variabel

Cronbach’

s alpha Keterangan

1 X1 0.886 Reliabel

2 X2 0.906 Reliabel

3 X3 0.899 Reliabel

4 Y 0.873 Reliabel

Sumber : Data Primer diolah 2019

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai koefisien Cronbach alpha lebih besar dari 0,8.

Sehingga instrumen pernyataan pada masing masing variabel di kuisioner dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan dan dapat digunakan untuk mengukur indikator variabel dalam kuisioner.

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011).

Normal tidaknya suatu penelitian dapat dilihat dari nilai signifikan >

0,05.

(10)

10 Tabel 2

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardi

zed Residual

N 180

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 1,37561679 Most Extreme

Differences

Absolute ,063

Positive ,036

Negative -,063

Test Statistic ,063

Asymp. Sig. (2-tailed) ,083c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Data Primer diolah 2019

Berdasarkan tabel diatas menun- jukkan bahwa nilai Asymp. Sig.

(2-failed) yaitu sebesar 0,083 lebih besar dari 0,05 yang artinya semua variabel terdistribusi secara normal.

Uji Liniearitas

Liniearitas data mengacu kepada nilai standar residu hasil observasi dan nilai standar residu harapan membentuk garis yang tidak memencar jauh dari garis regresi. Dalam penelitian ini uji liniearitas dilakukan dengan menggunakan grafik Scatter Plot dimana suatu data dikatakan linier jika hubungan antara variabel in- dependen dan dependen berbentuk linier, bukan kurva atau bentuk non-linierlainnya.

Hasil dari penelitian ini adalah seluruh variabel memiliki hubungan yang linier karena grafik berbentuk linier seperti yang terlihat di gambar berikut:

Gambar 2

Hasil Grafik Scatter Plot

Sumber: Data Primer diolah 2019

Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas ini dilakukan untuk mengetahui bahwa tidak terjadi hubungan yang sangat kuat atau tidak terjadi hubungan linier yang sempurna atau dapat pula dikatakan bahwa antar variabel bebas tidak saling berkaitan. Cara pengujiannya adalah dengan cara membandingkan nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Faktor) dengan angka 10. Jika nilai tolerance <0,1 dan VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas.

X 1 X 2

X 3

(11)

11 Tabel 3

Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

X1 0,409 2,443

X2 0,368 2,716

X3 0,511 1,958

Sumber : Data Primer diolah 2019

Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan nilai simpangan residual akibat besar kecilnya nilai salah satu variabel bebas.

Prosedur uji dilakukan dengan Uji scatter plot, dikatakan jika diagram tampilan menyebar dan tidak membentuk pola tertentu maka tidak terdapat gejala Heterokedastisitas.

Gambar 3

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data Primer diolah 2019 Dari hasil pengujian didapat bahwa diagram tampilan scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu maka

tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan mempunyai ragam homogen (konstan) atau dengan kata lain tidak terdapat gejala heterokedastisitas.

Hasil Regresi Linier Berganda Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas, yaitu persepsi kegunaan , persepsi kemudahan , dan persepsi keamanan terhadap variabel terikat yaitu minat penggunaan.

Tabel 4

Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standa rdized Coeffi cients

T Sig.

B Std.

Error Beta 1 (Con

stant)

-,960 ,784 -

1,225 ,222 X1 ,151 ,045 ,241 3,348 ,001 X2 ,217 ,043 ,380 5,020 ,000 X3 ,228 ,055 ,266 4,139 ,000

R: 0.792 R Square: 0.628

Adjusted R Square

0.622

F Hitung : 99.039 F Tabel 2.66

Sig.F 0.000 T Tabel 1.973

Sumber : Data Primer diolah 2019

Berikut ini adalah persamaan regresi yang di dapatkan pada Tabel 4 adalah :

Y = -0,960 + 0,241X1 + 0,380X2+ 0,266X3 + e

(12)

12 Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

 Y = Ialah variabel dependen yang nilainya akan dipengaruhi oleh variabel independen. Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen ialah Minat penggunaan.

 b1 = 0,241, artinya Minat Penggunaan akan meningkat sebesar 0,241 satuan untuk setiap tambahan satu satuan X1 (Persepsi Kegunaan). Jadi apabila Persepsi Kegunaan mengalami peningkatan 1 satuan, maka Minat Penggunaan akan meningkat sebesar 0,241 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.

 b2 = 0,380, artinya Minat Penggunaan akan meningkat sebesar 0.380 satuan untuk setiap tambahan satu satuan X2 (Persepsi Kemudahan), Jadi apabila persepsi kemudahan mengalami peningkatan 1 satuan, maka minat penggunaan akan meningkat sebesar 0.380 satuan dengan asumsi

variabel yang lainnya dianggap konstan.

 b3 = 0,266, artinya Minat Penggunaan akan meningkat sebesar 0,266 satuan untuk setiap tambahan satu satuan X3 (Persepsi Keamanan), Jadi apabila Persepsi Keamanan mengalami peningkatan 1 satuan, maka Minat Penggunaan akan meningkat sebesar 0,266 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.

Uji Hipotesis

T test

T test digunakan untuk menge- tahui pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial ter- hadap variabel terikat. Dikatakan suatu variabel memiliki pengaruh terhadap secara parsial jika thitung lebih besar dari ttabel. Nilai dari ttabel sendiri dapat dilihat di tabel 4. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan jika :

1. t test antara X1 (Persepsi Kegunaan) dengan Y (Minat Penggunaan) menunjukkan thitung = 3,348. Sedangkan ttabel

adalah sebesar 1,973.

(13)

13 2. t test antara X2 (Persepsi

Kemudahan) dengan Y (Minat Penggunaan) menunjukkan thitung = 5,020.

Sedangkan ttabel (α = 0.05 ; df 177) adalah sebesar 1,973.

3. t test antara X3 (Persepsi Keamanan) dengan Y (Minat Penggunaan) menunjukkan thitung = 4,139. Sedangkan ttabel

(α = 0.05 ; df = 177) adalah sebesar 1,973.

Dari hasil diatas dapat disimpulkan jika ketiga variabel independen memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen dikarenakan memiliki nilai thitung > ttabel.

F test

Uji F dilakukan untuk menge- tahui pengaruh dua variabel in- dependen atau lebih secara sim- ultan (bersama) mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen dikatakan memiliki pengaruh secara simultan jika Fhitung > F tabel.

Tabel 5 Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regres sion

571,824 3 190,60 8

99,0 39

,000b Residu

al

338,726 176 1,925 Total 910,550 179 a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Sumber : Data Primer diolah 2019

Dari tabel diatas dapat disimpulkan jika ketiga variabel secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap minat penggunaan BRI Mobile. Hal ini dilihat dari nilai Fhitung (99,039) >

Ftabel (2,66).

Uji Dominan

Uji dominan dilakukan untuk menentukan variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel Y. Variabel independen yang paling dominan pengaruhnya terhadap variabel Y adalah varia- bel yang memiliki koefisien re- gresi yang paling besar.

Tabel 6 Hasil Uji Dominan

Peringkat Variabel Koefisien

βeta Pengaruh

3 X1 0.241 Signifikan

1 X2 0.380 Signifikan

2 X3 0.266 Signifikan

Sumber : Data Primer Diolah 2019

(14)

14 Dari tabel diatas variabel persepsi kemudahan adalah varia- bel yang memiliki koefisien βeta yang paling besar. Artinya, varia- bel Y lebih banyak dipengaruhi oleh variabel Persepsi Kemu- dahan.

PEMBAHASAN HASIL

PENELITIAN

1. Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Minat Penggunaan BRI Mobile

Hasil pengujian menunjukkan bahwa H1 diterima dan variabel Persepsi Kegunaan (X1) memiliki kontribusi positif dan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel minat menggunakan BRI Mobile (Y). BRI Mobile dianggap berguna untuk masyarakat yang ingin melakukan transaksi perbankan, tidak perlu menghabiskan waktu, tenaga, serta biaya yang cukup besar.

Dengan demikian jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya.

Penelitian ini mendukung penelitian dari Zahid et. al (2010) meneliti mengenai penerimaan nasabah terhadap Online Banking dengan menggunakan Model Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian ini menggunakan variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahaan penggunaan dari model TAM ditambah dengan variabel keamanan dan privasi, dan kualitas internet. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa persepsi kegunaan merupakan faktor kunci yang paling mempengaruhi dan memotivasi minat konsumen untuk menggunakan Internet Banking di Pakistan.

2. Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Minat Penggunaan BRI Mobile

Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh secara positif terhadap minat penggunaan BRI Mobile. hal ini menjadi indikasi bahwa bentuk persepsi kemudahan yang diterapkan oleh pihak dari perusahaan berdampak pada minat penggunaan BRI Mobile yang dirasakan pengguna.

(15)

15 Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dari Rahmadhani (2008) dalam Novitasari (2015) mengartikan bahwa persepsi kemudahan dapat memberikan petunjuk bahwa suatu sistem dirancang untuk mempermudah dan tidak menyulitkan

penggunanya dalam

menggunakan sistem tersebut, sehingga seseorang yang menggunakan sistem akan lebih mudah dibandingkan dengan seseorang yang tidak menggunakan sistem atau masih manual.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian dari Kevin Danurdoro (2016) yang berjudul The Impact of Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Subjective Norm, and Experience Toward Student’s Intention to Use Internet Banking. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi persepsi kemudahan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi mahasiswa untuk menggunakan internet banking. Menurut

mahasiswa dalam penelitian ini kemudahan dalam menggunakan internet banking membuat mereka tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari dan menggunakan internet banking. Mahasiswa percaya jika dengan menggunakan internet banking, mereka akan semakin fleksibel untuk melakukan transaksi perbankan kapan saja dan dimana saja.

3. Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Minat Penggunaan BRI Mobile

Persepsi keamanan diartikan sebagai kepercayaan konsumen bahwa informasi pribadi mereka tidak dapat dilihat oleh pihak lain kecuali dirinya sendiri, karena informasi mereka sudah disimpan dan tidak dapat dimanipulasi oleh pihak lain. Sehingga mereka dapat memiliki kepercayaan untuk menggunakan teknologi yang sudah terjamin tingkat keamanannya (Flavia’n dan Guinali’u, 2006).

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh penelitian dari Anup Kumar (2017) meneliti mengenai The effect of perceived security and

(16)

16 grievance redressal on continuance intention to use M- wallets in a developing country.

Penelitian ini menggunakan variabel persepsi keamanan dan sistem dalam manajemen konflik dan pengaruhnya terhadap minat penggunaan M-Wallets. Hasil penelitian menunjukkan persepsi keamanan berpengaruh secara positif terhadap minat penggunaan M-Wallets di India.

Keamanan merupakan faktor

yang penting dalam

mempengaruhi minat

menggunakan BRI Mobile.

Semakin tinggi tingkat keamanan yang diberikan pihak perusahaan maka akan semakin meningkatkan minat nasabah untuk menggunakan BRI Mobile.

KESIMPULAN

1. Persepsi kegunaan secara lang- sung berpengaruh terhadap minat seseorang untuk menggunakan BRI Mobile.

Maka semakin tinggi persepsi kegunaan yang dirasakan akan semakin tinggi pula minat da- lam menggunakan BRI Mobile atau sebaliknya semakin ren-

dah persepsi kegunaan yang dirasakan maka minat penggunaan BRI Mobile akan semakin rendah.

2. Persepsi kemudahan secara langsung berpengaruh terhadap minat seseorang untuk menggunakan BRI Mobile.

Maka semakin tinggi persepsi kemudahan yang dirasakan seseorang akan semakin tinggi

pula minat dalam

menggunakan BRI Mobile atau sebaliknya semakin rendah persepsi kemudahan yang dirasakan maka minat penggunaan BRI Mobile akan semakin rendah.

3. Persepsi keamanan secara lang- sung berpengaruh terhadap minat seseorang untuk menggunakan BRI Mobile.

Maka semakin tinggi persepsi keamanan yang dirasakan seseorang akan semakin tinggi

pula minat dalam

menggunakan BRI Mobile atau sebaliknya semakin rendah persepsi keamanan yang dirasakan maka minat penggunaan BRI Mobile akan semakin rendah.

(17)

17 SARAN

1. Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan mutu dari Persepsi Kemudahan, karena variabel Persepsi Kemudahan mempunyai pengaruh yang

dominan dalam

mempengaruhi Minat Penggunaan, diantaranya yaitu dengan memakai design layout aplikasi yang tidak terlalu rumit dan mudah dipahami sehingga Minat Penggunaan akan meningkat.

2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi

Minat Penggunaan

diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

APJII. 2018. Penetrasi Internet di Indonesia Capai 143 Juta Jiwa, diakses 25 Oktober 2018,

<http://apjii.or.id/content/read/

104/348/BULETIN-APJII- EDISI-22--Maret-2018>.

Bank Rakyat Indonesia. 2017.

Sejarah. dilihat 13 September 2018,<https://bri.co.id/sejarah>

Bank Rakyat Indonesia. 2018.

Mobile Banking BRI. dilihat 30

Desember 2018,

<https://promo.bri.co.id/main/pr oduct/main/mobile_banking_bri

>

Davis, F.D. 1989. ‘Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology’, MIS Quarterly, vol. 13, no. 3, pp.

319 - 340.

Flavia'n, C., & Guinali'u, M. 2006.

Consumer Trust, ‘Perceived Security, and Privacy Policy:

Three Basic Elements of Loyalty to a Web Site’, Industrial Management & Data Systems, vol.106, no. 5, pp.

601-620.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan

Program IBM SPSS.

Universitas Diponegoro, Yogyakarta.

Jessica, Gabriella. 2017. BRI Terus Upayakan Kenaikan Transaksi Digital, media rilis, 11 November. Media Indonesia, diakses 25 Oktober 2017,

<http://mediaindonesia.com/re ad/detail/131597-bri-terus- upayakan-kenaikan-transaksi- digital>

Kartika, Aprilliya. 2018. ‘Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan E-money’,

(18)

18 Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi 12.

PT. Indeks New Jersey, Jakarta.

Kumar, Anup. Adlakaha, Amit &

Mukherjee, Khampan. 2017.

‘The effect of perceived security and grievance redressal on continuance intention to use M-wallets in a developing country’.

International Journal of Bank Marketing, Vol. 36 Issue: 7, pp.1170-1189,

O’Brien, James A & Marakas, George M. 2011. Management Information System, 10th edition. McGraw-Hill/Irwin, New York.

Pikkarainen, T., Kari Pikkarainen.

2004. ‘Consumer Acceptance Of Online Banking: An Extension of the Technology Acceptance Model. Internet Research’, International Economics Journal, volume 14, Nomor 3, pp. 224 -235.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT. Alfabet, Bandung.

Tania, Inka. 2016. ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Wajib Pajak Dalam Menggunakan Fasilitas E-filing (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kepanjen)’. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

Utami, Seti. Sulistyo. dan Kusumawati, Berlianingsih.

2017. ‘Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Penggunaan E- Money (Studi Pada Mahasiswa STIE Ahmad Dahlan Jakarta)’, Jurnal Balance, Volume. 14, Nomor.

2.

Wordlmeters. 2015. Statistik Pengguna Internet dan Media Sosial Terbaru 2015. Diakses tanggal 25 Oktober 2018,

<https://id.techinasia.com/talk/

statistik-pengguna-internet- dan-media-sosialterbaru-2015>

Zahid, Nauman, Asif Mutjaba, dan Adnan Riaz. 2010. Consumer Acceptance of Online Banking.

European Journal of Economics, Finance, and Administrative Sciences.

(Online), Vol. 27, No. 1 (http://www.eurojournals.com/

EJEFAS_27_04.pdf/, diakses 23 Oktober 2018).

Referensi

Dokumen terkait

Penulis melihat rata-rata tingkat pendidikan yang menjabat sebagai BPD di Kecamatan Pakkat adalah Lulusan SMA, Berdasarkan uraian masalah diatas perlu dilakukan penelitian

Tanggung jawab pengelolaan lingkungan ada pada masyarakat sebagai produsen timbulan limbah sejalan dengan hal tersebut,