Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh prinsip ajaran Nabi Muhammad SAW, toleransi risiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa manajemen keuangan syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa manajemen keuangan syariah fakultas ekonomi dan bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sedang mengambil mata kuliah kewirausahaan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel prinsip ajaran Nabi Muhammad SAW, toleransi risiko, pengetahuan kewirausahaan dan peluang berpengaruh negatif signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa manajemen keuangan syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
While langingang keluangan syarah positiv positiv signifang nadang minat berwirausaha mahasiwa manejang keungan syarah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. This research is conducted to know the influence of the principles of Prophet Muhammad SAW's teachings, tolerance to risk, knowledge of entrepreneurship, opportunities and family environment to entrepreneurial interests of Islamic financial management students UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. The results of this study indicate that the variables of Prophet Muhammad SAW's teachings, tolerance to risk, knowledge of entrepreneurship and opportunities have a significant negative effect on entrepreneurial interests of Islamic financial management students UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sedangkan lingkungan keluarga berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa manajemen keuangan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tesis ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen Keuangan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Konsonan Tunggal Huruf
Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap ةدّدعتـي
Tᾱ’ marbūṭah
Vokal Pendek dan Penerapannya
Vokal Panjang 1. fatḥah + alif
Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
Kata Sandang Alif + Lam
Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut penulisannya
Latar Belakang
Secara umum, hal ini juga berarti bahwa pengangguran yang disebabkan oleh kurangnya kesempatan kerja pada akhirnya menjadi tanggung jawab masyarakat juga. Kemampuan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja dan menampung angkatan kerja yang mencari pekerjaan masih sangat rendah (Muh Yusuf. Sedangkan jumlah lapangan kerja baru terus meningkat sekitar dua juta orang per tahun (Yuyuf Suryana dan Kartib Bayu, 2010: 1).
Kewirausahaan merupakan upaya seseorang untuk menciptakan lapangan kerja sendiri, baik dengan memulai suatu usaha maupun dengan menciptakan sesuatu yang baru untuk memajukan diri sendiri dan orang lain. Semakin maju suatu negara maka semakin banyak pula masyarakat yang terdidik dan semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Krisis moneter yang melanda hampir seluruh dunia, selain terus bertambahnya jumlah tenaga kerja, juga memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia, para pengusaha telah mengalami guncangan sejak tahun 1990an yang masih dirasakan sejalan dengan krisis global. pada akhir tahun 2008.
Akibat krisis global ini, terjadi peningkatan pengangguran di Indonesia melalui beberapa jalur: Pertama, krisis global telah menurunkan daya beli negara-negara maju sehingga berdampak pada penurunan impor. Dana investasi di Indonesia akan berkurang yang berdampak pada berkurangnya kegiatan dunia usaha dan pengangguran pekerja. Ketiga, daya beli masyarakat juga terus menurun sehingga membuat pasar lesu, dan akibatnya dunia usaha terpaksa mengurangi produksi sehingga terjadi PHK sehingga menambah jumlah pengangguran di Indonesia.
Keempat, ketika pekerja migran yang bekerja di luar negeri mengalami PHK dan kembali ke Indonesia sehingga menyebabkan jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat (Yuyuf Suryana dan Kartib Bayu. Jika seseorang mempunyai kemauan dan keinginan serta siap menjadi wirausaha, berarti seseorang tersebut mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dan tidak perlu lagi bergantung pada orang lain atau perusahaan lain untuk mendapatkan pekerjaan. Sayangnya, jumlah wirausahawan di Indonesia masih sedikit dan kualitasnya belum bisa dikatakan baik dalam menunjang perekonomian, sehingga isu kewirausahaan menjadi isu yang mendesak bagi keberhasilan pembangunan perekonomian di Indonesia (Aditya Dion Mahesa dan Edy Raharja, 2012 130).
Tingkat kewirausahaan di Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara Asia Pasifik, rasio kewirausahaan terhadap jumlah penduduk di Indonesia hanya 1:83, Filipina 1:66, Jepang 1:25, dan bahkan Korea. kurang dari 20. Ada masyarakat yang membuka usaha sendiri karena pendidikannya rendah sehingga sulit mendapatkan pekerjaan. Ada pula masyarakat yang terpaksa membuka usaha sendiri karena dipecat dari perusahaannya. . Sementara itu, ada pula orang yang membuka usaha sendiri karena lebih memilih memilih usaha sendiri dibandingkan bekerja pada orang lain.
اذإف تيضق
ف اورشتنٲ
ضر ألۡٱو
اوغتبٱ لضف نم
للهٱو
ريثك نوحلفت مكلعل ا
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh prinsip-prinsip ajaran Nabi Muhammad SAW terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta? Untuk menganalisis pengaruh prinsip ajaran Nabi Muhammad SAW, toleransi risiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Untuk mengevaluasi pengaruh prinsip ajaran Nabi Muhammad SAW, toleransi terhadap resiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan.
Sistematika Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prinsip ajaran Nabi Muhammad SAW, toleransi risiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha (studi kasus mahasiswa manajemen keuangan syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Berdasarkan uji-t dapat disimpulkan (secara parsial) bahwa: . a) Hipotesis pertama ditolak yang berarti prinsip ajaran Nabi Muhammad SAW tidak berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa manajemen keuangan syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Karena mahasiswa belum mengapresiasi Manajemen Keuangan Syariah, mahasiswa mengetahui keteladanan Nabi Muhammad SAW mengenai bisnis, namun belum menginternalisasikan keteladanan tersebut, sehingga mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah memilih mencontoh Nabi Muhammad SAW hingga diabaikan, karena kurangnya perhatian.
Maka hipotesis ketiga (H1) yang menyatakan: “Terdapat pengaruh positif yang signifikan prinsip-prinsip ajaran Nabi Muhammad SAW terhadap minat berwirausaha mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta” dengan demikian tidak terbukti.b) Hipotesis kedua ditolak yang berarti faktor toleransi risiko tidak berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa manajemen keuangan syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Karena mahasiswa manajemen keuangan syariah cenderung tidak toleran terhadap resiko, takut terhadap resiko, resiko tidak laku, rugi dan tidak mempunyai modal yang cukup. Oleh karena itu, mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah lebih memilih bekerja di kantoran atau menjadi PNS yang tidak terlalu mengambil risiko. Dengan demikian hipotesis ketiga (H2) yang menyatakan: “Terdapat pengaruh positif signifikan toleransi risiko terhadap minat berwirausaha mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”, tidak terbukti. c) Hipotesis ketiga ditolak yang berarti pengetahuan kewirausahaan tidak berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, karena mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah menentukan studinya di Manajemen Keuangan Syariah yang belajar mempunyai pilihan antara perbankan dan keuangan atau akuntansi.
Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan “terdapat pengaruh positif signifikan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa manajemen keuangan syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta” tidak terbukti. d) Hipotesis keempat ditolak yang berarti peluang tidak berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha pengelolaan keuangan syariah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta karena merupakan mahasiswa manajemen keuangan. Dengan demikian hipotesis keempat (H4) yang menyatakan “terdapat pengaruh positif signifikan peluang terhadap minat berwirausaha mahasiswa manajemen keuangan syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta” tidak terbukti. e) Hipotesis kelima diterima yang berarti lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berarti semakin baik lingkungan keluarga meletakkan dasar dalam berwirausaha maka semakin tinggi Semakin tinggi latar belakang keluarga berwirausaha maka semakin besar pula minat berwirausaha.
Saran
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII SMK Kabupaten Blora. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Pengaruh faktor toleransi risiko, pengetahuan kewirausahaan, peluang dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha (studi pada mahasiswa keuangan syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Khusus. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Efikasi Diri Dan Karakter Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Kabupaten Sleman”.
Pengaruh Prinsip Ajaran Nabi Muhammad SAW, Toleransi Risiko, Pengetahuan Kewirausahaan, Peluang dan Lingkungan Keluarga. Mengenai realisasi penelitian dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Prinsip Ajaran Nabi Muhammad SAW, Toleransi Resiko, Pengetahuan Berwirausaha, Peluang dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha ( Studi Manajemen Keuangan Mahasiswa Syariah) di UIn Sunan Kalijaga Yogyakarta), selanjutnya silahkan mengisi kuesioner yang saya ajukan. 3 Saya tertarik berbisnis menurut Nabi Muhammad SAW dengan kejujuran dan keadilan 4 Saya akan berbisnis dengan kejujuran dan tanggung jawab.
LINGKUNGAN KELUARGA 1 Sebagian besar penghuni rumah saya berwirausaha 2 Saya dididik oleh keluarga saya dalam berwirausaha sejak kecil 3 Saya memperoleh keterampilan bisnis dengan membantu.