• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Pengeluaran Zakat Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi (2011-2020)

N/A
N/A
Ilham Rohbi

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Pengeluaran Zakat Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi (2011-2020) "

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Pengeluaran Zakat Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia dengan Ukuran

Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi (2011-2020)

Siti Fatimatuzzahro1, Budi Utomo2 Universitas Islam Negeri Salatiga sitifatimatuzzahro.asfebi@gmail.com

Abstract

This study aims to analyze the effect of profitability and liquidity on zakat expenditure with company size as a moderating variable. The technique used in selecting the sample is purposive sampling. The samples selected in this study amounted to 7 of 14 Islamic Commercial Banks in Indonesia for the 2011-2020 period. The data collection technique in this study uses the documentation method by searching for data by visiting the official website of Islamic Commercial Banks. Simultaneously, this study shows the results of the profitability variable (ROA) and the liquidity variable (FDR) have a significant positive effect on zakat expenditure on BUS. While partially the results obtained are the profitability variable (ROA) has a significant negative effect, while the liquidity variable (FDR) has no significant positive effect, this study also shows the results that company size as measured by total assets in this study is able to moderate profitability (ROA). but is unable to moderate the relationship between liquidity (FDR) and zakat expenditures at Islamic Commercial Banks.

Keywords: Corporate Zakat, Profitability, Liquidity, Company Size Abstrak

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap pengeluaran zakat dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi. Teknik yang digunakan dalam memilih sampel yaitu purposive sampling, Sampel yang terpilih pada penelitian ini berjumlah 7 dari 14 Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia periode 2011-2020. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dengan cara mencari data dengan mengunjungi website resmi Bank Umum Syariah. Secara simultan penelitian ini menunjukkan hasil variabel profitabilitas (ROA) dan variabel likuiditas (FDR) berpengaruh positif signifikan terhadap pengeluaran zakat pada BUS. Sedangkan secara parsial hasil yang diperoleh yaitu variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh secara negatif signifikan, sedangkan variabel likuiditas (FDR) berpengaruh positif tidak signifikan, penelitian ini juga menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset pada penelitian ini mampu memoderasi profitabilitas (ROA) namun tidak mampu memoderasi hubungan antara likuiditas (FDR) dengan pengeluaran zakat pada Bank Umum Syariah.

Kata Kunci: Zakat Perusahaan, Profitabilitas, Likuidtas, Ukuran Perusahaan

JOURNAL ECONOMIC AND STRATEGY (JES) Electronic ISSN : 2745-6544

Homepage :https://journal.utnd.ac.id/index.php/jes

ORIGINAL ARTICEL

JES |Volume 3| No.1 | Januari-Juni|2022|pp. 24-39

Journal Economic And Strategy (JES) |Volume 3|No 1|Januari-Juni|2022|pp. 24-39

(2)

25

PENDAHULUAN

Berkembangnya perbankan syariah pada masa ini menjadi pusat perhatian, banyak praktisi dan juga akademisi melakukan kajian atas praktek perbankan syariah. Berdasarkan hal tersebut, banyak orang yang mencari tahu tentang hal mendasar yang menimbulkan persepsi bahwa ada perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional. Berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 yang membahas tentang perbankan syariah, menurut UU tersebut Bank syariah yaitu suatu bank yang menjalankan kegiatan operasionalnya atau usahanya sesuai prinsip syariah, yaitu dengan dibuatnya sebuah perjanjian antara pihak bank dengan pihak nasabah untuk menyimpan dana atau membiayai kegiatan usaha. Salah satu prinsipnya adalah tidak memberlakukan sistem bunga tetapi menggunakan sistem bagi hasil. Sedangkan Bank konvesional merupakan suatu bank yang melakukan kegiatan operasionalnya secara konvensional, dimana sistem bunga masih diberlakukan pada bank konvensional.

Bank syariah yang pertama lahir di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia tahun 1992, melihat

perkembangan bank syariah yang semakin signifikan, pemerintah pun mengesahkan UU No. 21 tahun 2008 berisi tentang Perbankan Syariah, yang dimana UU tersebut menjadi awal yang baik bagi perkembangan bank syariah di Indonesia. Menurut Asmaryani (2017), peningkatan perkembangan yang dialami oleh perbankan syariah menunjukkan bahwa peluang perbankan syariah cukup besar dan yang pasti akan meningkatkan jumlah wajib zakat perusahaan. Hal yang melatarbelakangi peningkatan praktik perbankan syariah yaitu berdasarkan kebutuhan juga kesadaran masyarakat muslim di Indonesia yang mulai sadar akan adanya riba pada bunga bank. Sebagai institusi yang bergerak dibidang jasa keuangan syariah, bank syariah memiliki peran dan juga fungsi utamanya yaitu mengelola dana sosial berupa ZIS (zakat, infak dan sedekah) menghimpun dana lalu disalurkan berdasarkan syarat yang berlaku dalam prinsip ekonomi islam.

Zakat secara istilah yaitu suatu pengambilan dana khusus menurut sifat tertentu yang diberikan kepada golongan terpilih. Secara bahasa, zakat yaitu berkembang atau bertumbuh.

Untuk zakat perusahaan nishabnya sama

(3)

26

dengan zakat perniagaan (Wahyudi, 2015). Zakat adalah salah satu kewajiban umat muslim, sedangkan bagi perusahaan seperti perbankan syariah zakat perusahaan merupakan suatu wujud tanggungjawab sosial suatu perusahaan kepada masyarakat dan biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility. Kewajiban zakat perusahaan seperti Bank Umum Syariah sudah diatur dalam UU No. 23 tahun 2011 yang menjelaskan seputar pengelolaan dana zakat. Selain itu, zakat juga diatur dalam QS. At-taubah : 103.

Berikut adalah jumlah penerimaan zakat nasional mulai dari tahun 2011 hingga tahun 2020.

Tabel 1. Penerimaan Zakat Tahun 2011-2020

Sumber : Laporan Keuangan (BAZNAS, n.d.)

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa zakat nasional mengalami peningkatan rata-rata sebesar 30,55%

setiap tahun. Peningkatan tertinggi penerimaan zakat terjadi antara tahun 2019-2020. Namun peningkatan penerimaan zakat tersebut belum bisa merealisasikan potensi zakat di Indonesia. Berdasarkan outlook zakat 2017 yang diterbitkan oleh PUZKAS BAZNAS menyebutkan bahwa potensi zakat di Indonesia kisaran Rp. 217 triliun setiap tahunnya. Potensi zakat tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: potensi zakat tabungan, zakat rumah tangga dan zakat perusahaan atau industri (Sumiyati, 2017).

Salah satu penyebab belum terealisasinya potensi zakat khususnya zakat perusahaan menurut Triyuwono (2012), yaitu karena kurangnya kesadaran dari pihak pemilik dan juga pengelola perusahaan untuk mengeluarkan zakat perusahaan.

Kebanyakan dari mereka menganggap bahwa zakat adalah urusan pribadi bukan urusan perusahaan. Dan juga belum adanya seperangkat hukum yang mengatur sanksi bila tidak membayar zakat. Sehingga pencapaian kinerja perusahaan atas dasar pembayaran zakat

Tahun Jumlah penerimaan 2020 307.042.169.894 2019 248.342.677.327 2018 153.153.229.174 2017 138.096.290.551 2016 97.637.657.910 2015 82.272.643.293 2014 69.865.506.671 2013 50.741.735.215 2012 40.387.972.149 2011 32.986.949.797

(4)

27

(zakat oriented) belum disadari oleh beberapa perusahaan. Maksud dari berorientasi pada zakat disini yaitu menghasilkan laba maksimal sebagai suatu sasaran dan tujuan akhirnya yaitu untuk mengeluarkan zakat.

Menurut pendapat ulama dan Muktamar Zakat Internasional, zakat perusahaan digolongkan sebagai zakat perniagaan atau perdagangan, oleh sebab itu suatu perusahaan diwajibkan untuk membayar zakat sebab keberadaannya sebagai badan hukum yang dianggap orang. Bank syariah yang tidak mau membayar zakat perusahaan sama saja tidak mau memenuhi prinsip syariah sebagai dasar kegiatan operasionalnya. Salah satu masalah yang timbul karena bank syariah belum menerapkan prinsip syariah dalam melakukan kegiatan operasionalnya adalah terhambatnya perkembangan bank syariah itu sendiri.

Dampak lainnya yaitu masyarakat belum sepenuhnya mengetahui tentang identitas bank syariah dan masyarakat belum percaya bank syariah sudah menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan prinsip syariah. Ada juga dampak sosial yang muncul akibat bank syariah tidak mengeluarkan zakat menurut Sumiyati (2017), yaitu

timbulnya pemisah antara si miskin dan si kaya.

Pada zaman Rasulullah SAW zakat dijadikan sebagai salah satu penghasilan serta sarana peningkatan ekonomi Negara (Wibisono, 2015). Zakat memiliki fungsi yang cukup penting dalam mengatasi kesenjangan pendapatan serta mengentaskan kemiskinan. Dana zakat yang sudah terkumpul lalu disalurkan dengan baik dapat menjadi solusi bagi para mustahiq untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Daya beli dari para mustahiq dapat berdampak pada meningkatnya penawaran pada sektor pasar riil.

Dengan begitu, zakat berpengaruh terhadap perekonomian secara makro.

Apabila zakat ditunaikan dengan baik, secara transparan dan penuh tanggungjawab, maka akan banyak masalah ekonomi dan sosial yang terpecahkan.

Pada penelitian kali ini akan dibahas mengenai kinerja perusahaan dari segi profitabilitas dan likuiditas yang berorientasi terhadap kapasitas perusahaan dalam membayar zakat perusahaan. Sehingga penerapan manajemen yang diharapkan yaitu adanya kesadaran dari pihak perusahaan serta pihak perusahaan bisa

(5)

28

menyimpulkan bahwa jika perusahaan berorientasi pada zakat itu berarti perusahaan juga berorientasi pada seluruh kinerja perusahaan, karena kinerja perusahaan harus lebih dulu ditingkatkan apabila perusahaan ingin meningkatkan kemampuan zakat. Dan sangat diperlukan adanya pengetahuan baru mengenai pembayaran zakat perusahaan maupun badan hukum lainnya.

Zakat perusahaan memiliki kaitan erat dengan laba yang mana zakat yang akan dikeluarkan dihitung dari 2,5%

laba perusahaan. Untuk mengetahui besar kecilnya laba pada perusahaan bisa dilihat dari sisi profitabilitas dan likuiditasnya. Profitabilitas berfungsi untuk melihat kemampuan bank dalam memperoleh laba sedangkan likuiditas menunjukkan kemampuan bank dalam upaya memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Mengukur tingkat profitabilitas bisa menggunakan indikator ROA (Return On Asset), dan untuk mengukur likuiditas bisa menggunakan indikator FDR (Financing to Deposit Ratio).

Terdapat beberapa penelitian terkait profitabilitas yang diukur dengan ROA terhadap pengeluaran zakat yang memperoleh hasil penelitian yang

inkonsistensi, diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh (Sumiyati, 2017) menjelaskan bahwa laba yang dihasilkan oleh bank jumlahnya masih jauh dari nilai total aset, sehingga saat dibandingkan hasilnya masih jauh dari kata memenuhi standar. Dan penelitian menunjukkan hasil bahwa profitabilitas diukur dengan variabel ROA tidak mempengaruhi pengeluaran zakat.

Berbeda dengan penelitian (Putrie &

Achiria, 2019) mengungkapkan bahwa semakin tinggi laba yang ditunjukan dengan tingginya ROA berarti bahwa kemampuan bank untuk mengeluarkan zakat perusahaan akan semakin meningkat. Hasil penelitian tersebut yaitu profitabilitas diukur dengan variabel ROA memiliki pengaruh terhadap zakat.

Sedangkan penelitian terkait likuiditas diukur dengan FDR terhadap pengeluaran zakat juga memperoleh hasil penelitian yang tidak sama atau inkonsistensi, diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh (Khoeriyah, 2018) mendapat hasil yaitu semakin tinggi tingkat FDR, berarti laba atau keuntungan perusahaan juga semakin meningkat (dengan anggapan bahwa bank mampu menyalurkan kredit

(6)

29

dengan efektif, sehingga jumlah kredit yang macet jumlahnya kecil). Maka hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas yang diukur dengan FDR memiliki pengaruh signifikan terhadap pengeluaran zakat bank. Penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian dari (Pattiala, 2019) yang mendapatkan hasil variabel likuiditas yangdiukur dengan FDR tidak memiliki pengaruh terhadap pengeluaran zakat.

Berdasarkan latar belakang diatas, ditemukan hasil penelitian yang inkonsistensi dan rumusan masalah yang akan diteliti yaitu :

1. Bagaimana profitabilitas berpengaruh terhadap pengeluaran zakat pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2020?

2. Bagaimana likuiditas berpengaruh terhadap pengeluaran zakat pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2020?

3. Bagaimana profitabilitas berpengaruh terhadap pengeluaran zakat pada Bank Umum Syariah di Indonesia melalui ukuran perusahaan periode 2011-2020?

4. Bagaimana likuditas berpengaruh terhadap pengeluaran zakat pada Bank Umum Syariah di Indonesia

melalui ukuran perusahaan periode 2011-2020?

TINJAUAN PUSTAKA Shari’ah enterprise theory

Teori ini merupakan bagian dari enterprise theory yang dikembangkan oleh Triyuwono menjadi shari’ah enterprise theory, teori ini berisi nilai- nilai islam yang bertujuan untuk menghasilkan teori baru yang lebih humanis, yang akan membawa kemaslahatan bagi stakeholder, masyarakat serta lingkungan. Konsep enterprise theory yaitu menyadari adanya tanggungjawab kepada pemilik perusahaan dan juga kelompok stakeholders. Konsep inilah yang menyebabkan adanya pemahaman bahwa pada setiap harta terdapat hak orang lain. Secara ideal, organisasi dibentuk dan dikembangkan menggunakan metafora amanah pada konteks syariah, yang mana bagi suatu perusahaan berbasis syariah realitas organisasinya yaitu dengan menerapkan konsep yang memliki orientasi terhadap zakat, bukan yang berorientasi pada laba. Wujud pertanggungjawaban perusahaan seperti perbankan syariah salah satunya yaitu dengan cara mengeluarkan zakat. Hubungan antara

(7)

30

shari’ah enterprise theory dengan zakat yaitu apabila bank syariah sudah menunaikan zakat, itu berarti bahwa bank sudah menunaikan tanggung jawabnya kepada Allah SWT, peduli terhadap kesejahteraan pemilik saham dan juga pada masyarakat serta lingkungan sesuai dengan prinsip shari’ah enterprise theory.

Teori agensi

Menurut Hadi (2021), yaitu sebuah perjanjian antara principal (satu orang) yang menugaskan Agent (orang lain) untuk menjalankan beberapa tugas atau pekerjaan demi kepentingan mereka.

Teori agensi merupakan sebuah teori yang muncul antara dua pihak yakni pengelola dan pemilik yang memiliki tujuan berbeda. Pihak pengelola mengharapkan bonus yang sangat besar sedangkan pihak pemilik menginginkan laba yang besar. Sehingga terjadi konflik antara keduanya. Dalam hal ini, bank syariah berlaku sebagai agen (manajemen) dan bank syariah berharap untuk mendapat nilai baik dari para prinsipal. Untuk mencapai hal tersebut, agen berusaha memberikan informasi kepada publik dan stakeholders bahwa bank syariah sudah menjalankan fungsi serta tugasnya melalui praktik yang sesuai dengan aturan islam.

Profitabilitas

Menurut Heri (2015), yaitu suatu rasio yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dengan memanfaatkan seluruh kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.

Profitabilitas menjelaskan tentang kinerja suatu perbankan dalam mendapatkan keuntungan. Pada perusahaan, profitabilitas merupakan suatu faktor yang perlu mendapat perhatian khusus, dimana perusahaan harus selalu dalam kondisi yang menguntungkan untuk melangsungkan kelanjutan hidupnya. Profitabilitas pada industri perbankan dapat diukur menggunakan Return on Asset.

Kenaikan pada rasio profitabilitas berbanding lurus dengan meningkatnya laba, hal tersebut dapat mempengaruhi besaran zakat yang harus dikeluarkan.

Likuiditas

Menurut Van Horne (2009), Likuiditas adalah suatu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas pada penelitian ini diukur dengan Financing to Deposit Ratio. FDR yaitu suatu rasio yang berguna untuk menaksir perbandingan total pembiayaan yang diberikan dengan

(8)

31

total dana masyarakat serta modal sendiri yang sudah digunakan (Kasmir, 2012). Jika tingkat FDR pada bank semakin tinggi maka penyaluran dana untuk pembiayaan pun semakin besar dan laba yang didapat pun akan meningkat. Hal tersebut mengakibatkan semakin meningkatnya kinerja bank yang diukur menggunakan ROA.

Sehingga pihak bank harus bisa mengelola dana yang berasal dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dengan bentuk pembiayaan yang bisa meningkatkan pendapatan bank sehingga profit yang didapatkan oleh bank pun meningkat dan akan mempengaruhi pengeluaran zakat perusahaan.

Zakat Perusahaan

Zakat menurut terminology yaitu mengeluarkan harta untuk beberapa orang yang berhak menerima zakat dengan syarat tertentu. Zakat perusahaan merupakan sebuah fenomena baru, menurut konsep entitas, zakat perusahaan yaitu konsep yang memberi suatu pandangan terhadap organisasi atau kelembagaan yang memiliki tanggung jawab hukum dalam menjalankan setiap usaha atau operasionalnya. Tujuan dari zakat sendiri adalah sebagai bukti rasa syukur

atas semua nikmat yang diperoleh, menciptakan keseimbangan ekonomi, mewujudkan keadilan sosial serta mengurangi kesenjangan sosial. Zakat wajib dikeluarkan apabila jumlah harta sudah mencapai nishab. Suatu perusahaan diwajibkan mengeluarkan zakat, karena dalam suatu perusahaan terjadi transaksi meminjam, menjual, dan juga menjalin kerjasama di antara individu dengan pihak lainnya.

Dilihat dari aspek legal serta ekonomi, para ulama sepakat dalam mengelompokkan zakat perusahaan ke dalam zakat perdagangan. Kinerja suatu perusahaan bisa dinilai dari zakatnya, apabila zakat yang dikeluarkan perusahaan semakin tinggi itu berarti bahwa laba yang diperoleh perusahaan tersebut juga semakin besar. Landasan hukum tentang kewajiban zakat perusahaan seperti Bank Umum Syariah terdapat pada UU No. 23 tahun 2011 , landasan hukum tentang kewajiban zakat perusahaan dalam islam salah satunya terkandung dalam QS. At- taubah : 103.

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

(9)

32

1. Hipotesis 1 : Rasio profitabilitas (Return on Asset) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengeluaran zakat.

2. Hipotesis 2 : Rasio likuiditas (Financing to Deposit Ratio) berpengaruh positif signifikan terhadap pengeluaran zakat.

3. Hipotesis 3 : Ukuran perusahaan dapat memoderasi hubungan antara profitabilitas (ROA) terhadap pengeluaran zakat.

4. Hipotesis 4 : Ukuran perusahaan dapat memoderasi hubungan antara likuiditas (FDR) terhadap pengeluaran zakat.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deskriptif.

Lokasi dan waktu penelitian yaitu BUS (Bank Umum Syariah) yang ada di Indonesia, pengambilan data dengan cara mengunjungi website resmi BUS.

Waktu penelitian dimulai dari meneliti laporan keuangan BUS mulai tahun 2011 – 2020.

Populasi pada penelitian ini yaitu BUS yang berada di Indonesia pada tahun 2011-2020. Dapat diketahui ada 14 BUS (Bank Umum Syariah) yang

berada di Indonesia berdasarkan data yang terdapat di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Dari 14 BUS yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan hanya 7 BUS yang memenuhi kriteria sampel penelitian ini.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan data sekunder, proses pengumpulan datanya menggunakan beberapa cara diantaranya yaitu:

1) Studi lapangan dengan cara menelusuri semua dokumen yang berkaitan dengan variabel pada penelitian ini.

2) Studi pustaka mencari sumber dengan cara mempelajari serta memahami teori yang berhubungan dengan objek yang terdapat pada artikel, jurnal atau buku.

3) Studi dunia maya mencari referensi terbaru dengan cara mengakses internet untuk menambah pengetahuan.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio, yaitu skala yang dapat memberikan arti perbandingan pada variabel yang akan diukur. Alat Analiis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang memiiki data berupa angka. Software yang digunakan untuk menguji data

(10)

33

penelitian ini yaitu Program Eviews 9.0.

yang merupakan alat analisis statistik data yang jenisnya runtun waktu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik deskriptif

Sampel pada penelitian ini sebanyak 7 BUS dan diambil laporan keuangan 10 tahun periode mulai dari 2011-2020.

Hasil analisisnya yaitunilai rata-rata dari profitabilitas sebesar 0,012656, nilai maximum 0,057100 di BPD NTB Syariah 2011, nilai minimum -0,107700 pada BPD (Bank Panin Dubai Syariah) tahun 2017 serta standar deviasi sebesar 0,019967. Untuk nilai rata-rata yang diperoleh dari variabel likuiditas sebasar 0,923227, nilai maximum 1,916900 di BPD NTB Syariah 2011, nilai minimum 0,639400 pada Bank Mega Syariah tahun 2020 dan standar deviasi 0,222453. Pengeluaran zakat nilai rata- ratanya sebesar 7436683 nilai maximum 4899900 di Bank Mandiri Syariah 2020, nilai minimum 0,000000 dan standar deviasi sebesar 10035432.

Niilai rata-rata ukuran perusahaan sebesar 30303685 nilai maximum 1,27E+08 pada Bank Mandiri Syariah tahun 2020, nilai minimum 1018681 pada Bank Panin Dubai Syariah 2011 dan nilai standar deviasi sebesar 28910032.

Uji Asumsi Klasik

Uji normalitas yang telah dilakukan mendapatkan hasil yaitu nilai Jarque- Bera sebesar 1,256853 serta nilai probability 0,533431 dimana 0,533431

> 0,05 ini berarti bahwa seluruh variabel memiliki data yang berdistribusi normal. Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa hubungan antar varabel independen, dependen maupun moderasi tidak menunjukkan nilai korelasi lebih dari 0,10. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak adanya gejala

multikolinearitas. Uji

heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melakukan hasil uji white, nilai observasi R-squared sebesar 12,80791 dengan Prob. Chi-Square sebesar 0,1715 > signifikansi 0,05 yang berarti penelitian ini bebas dari masalah heteroskedastisitas. Dan untuk uji autokorelasi dapat dilihat dari nilai durbin watson statistik sebesar 2,043861 berada pada daerah tidak adanya autokorelasi karena nilai 2,043861 lebih besar dari nilai dL dan dU juga lebih kecil dari nilai 4-dL dan 4-dU. Dari hasil tersebut juga dapat diketahui nilai OBS*R-squared sebesar 3,246660 dan Prob. Chi-Square(2) sebesar 0,1972. nilai probability sebesar

(11)

34

0,1972 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa tidak menunjukkan adanya autokorelasi

Uji Hpiotesis 1. Uji t Parsial

Berdasarkan hasil uji regresi yang telah dilakukan menggunakan software Eviews 9.0 untuk periode 2011-2020 didapatkan hasiluji t sebagai berikut:

Tabel 2.

Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial

Sumber : Output Eviews (data diolah)

Berdasarkan tabel diatas, Pengaruh profitabilitas (Return on Asset) terhadap pengeluaran zakat didapatkan nilai koefisien sebesar -1.52E+08 dan arah koefisiennya negatif dengan nilai probabilitas ROA sebesar 0,0000 lebih kecil dari signifikansi 0,05 itu berarti bahwa secara parsial variabel ROA berpengaruh secara negarif signifikan terhadap pengeluaran zakat pada BUS.

Pengaruh likuiditas (Financing to Deposit Ratio) terhadap pengeluaran zakat diperoleh nilai koefisiensi sebesar 03149383 menunjukkan arah koefisien yang positif dengan nilai probabilitas FDR 0,1550 lebih

besar dari 0,05 itu artinya secara parsial FDR memiliki pengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap pengeluaran zakat.

Pengaruh profitabilitas (Return On Asset) terhadap pengeluaran zakat dimoderasi oleh ukuran perusahaan diperoleh nilai koefisiensi sebesar 24,32781 terdapat arah koefisien yang positif dengan nilai probabilitas sebanyak 0,0000 lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 dan itu berarti secara parsial variabel ukuran perusahaan dapat memoderasi atau memperkuat hubungan antara ROA dengan pengeluaran zakat.

Pengaruh likuiditas (Financing to Deposit Ratio) terhadap pengeluaran zakat dimoderasi oleh ukuran perusahaan didapatkan nilai koefisiensi sebesar -0,065629 menuju kearah koefisien yang negatif dan nilai probabilitasnya 0,6125 lebih besar dari nilai 0,05 yang berarti bahwa secara parsial variabel ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan variabel FDR dengan pengeluaran zakat.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -279810,2 2078922 -0,134594 0,8934 ROA -1.52E+08 26556569 -5,729873 0,0000 FDR 3149383 2188288 1,439199 0,1550 UP 0,054122 0,105166 0,514637 0,6086 ROA*U

P 24,32781 1,526703 15,93486 0,0000 FDR*U

P -0,065629 0,128921 -0,509062 0,6125

(12)

35

2. Uji F Simultan Tabel 3.

Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan

Sumber : Output Eviews (data diolah)

Hasil uji F mendapatkan hasil nilai probabilitas F-statistic sebesar 0,000000 lebih kecil dari signifikansi 0,05. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara simultan dapat dilihat adanya pengaruh positif signifikan antara variabel independen Profitabilitas dan Likuiditas terhadap variabel pengeluaran zakat.

3. Uji R-Squared

Hasil R-squared sebesar 0,866881 berarti bahwa pengeluaran zakat bisa dijelaskan oleh variabel profitabilitas (ROA) dan likuiditas (FDR) sebesar 86,68%% sementara sisanya sebesar 13,32% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini.

DISKUSI

Pada penelitian ini ditunjukkan hasil bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara variabel profitabilitas (ROA) terhadap pengeluaran zakat pada BUS.

Pembuktian hasil ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesisis dimana ditunjukkan nilai probabilitas variabel profitabilitas (Return on Asset) lebih kecil dari nilai signifikansi (0,0000 < 0,05) dan nilai koefisien sebesar -1.52E+08 dan arah koefisiennya negatif, maka berarti secara parsial variabel ROA berpengaruh negarif dan signifikan terhadap pengeluaran zakat pada BUS.

Hasil dari penelitian ini sama halnya dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu penelitian dari (Putrie

& Achiria, 2019) serta penelitian yang dilakukan (Krisdiyanti et al., 2019) yang menunjukkan hasil bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran zakat.

Hasil yang ditunjukkan oleh penelitian ini yaitu tidak adanya pengaruh signifikan antara likuiditas (FDR) terhadap pengeluaran zakat.

Yang berarti bahwa tidak ada pengaruh antara likuiditas terhadap pengeluaran zakat pada BUS. Hal trsebut dapat dibuktikan dengan melihat hasil dari uji hipotesis dimana nilai probabilitas

R-squared 0,876528

Mean

dependent var 7436683 Adjusted R-

squared 0,866881 S.D.

dependent var 10035432 S.E. of

regression 3661468

Sum squared

resid 8,58E+14

F-statistic 90,86702

Durbin-

Watson stat 0,927717 Prob(F-

statistic) 0,000000

(13)

36

variabel FDR lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 (0,1550 > 0,05) dengan nilai kofisiensi sebesar 03149383 menunjukkan arah koefisien yang positif maka berarti secara parsial FDR berpengaruh positif tapi tidak signifikan pada pengeluaran zakat.

Hasil dari penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang diteliti oleh (Nurdiani, 2016), (A.

Hadi, 2021) dan (Pattiala, 2019) yang menunjukkan hasil bahwa FDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pengeluaran zakat.

Berdasarkan penelitian ini hasil yang diperoleh yaitu variabel ukuran perusahaan dapat memoderasi hubungan antara profitabilitas (ROA) terhadap pengeluaran zakat pada BUS.

Untuk membuktikan hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas 0,0000 berarti < signifikansi 0,05 yang artinya variabel ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi mampu memoderasi hubungan profitabilitas (ROA) terhadap pengeluaran zakat. Variabel ukuran perusahaan memoderasi dan memperkuat hubungan antara variabel profitabilitas diukur dengan (ROA) terhadap variabel pengeluaran zakat dengan nilai koefisiensi sebesar 24,32781 dengan arah koefisien yang

positif. Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh (Jayanti, 2020), menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi hubungan antara profitabilitas (ROA) terhadap pengeluaran zakat. Tinggi dan juga rendahnya variabel ROA dipengaruhi oleh laba bersih atas total aset.

Meningkatnya suatu aset bank syariah menjadikan perbankan lebih leluasa dalam mengeluarkan kebijakan termasuk dalam pembayaraan zakat.

Sehingga apabila ROA meningkat ukuran perusahaan diukur dengan melihat total aset meningkat dapat mempengaruhi peningkatan pengeluaran zakat bank tersebut.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan yang diukur dari total aset tidak dapat memoderasi hubungan likuiditas (FDR) terhadap pengeluaran zakat pada BUS.

Pembuktiannya dapat dilihat dari nilai probability sebesar 0,6125 lebih besar dari signifikansi 0,05 yang berarti variabel ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan antara FDR dengan variabel pengeluaran zakat, dengan nilai regresi koefisiensi yang ditunjukkan sebesar - 0,065629 menuju kearah koefisien yang negatif.

(14)

37

Penelitian ini sama halnya dengan penelitian yang telah dilaksanakan oleh (Syaifudin, 2016) menunjukkan hasil variabel ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan antara likuiditas (FDR) terhadap pengeluaran zakat. Jika dilihat dari data ukuran perusahaan berdasarkan pada total aset BUS cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, namun hal tersebut tidak menjadikan semua bank konsisten dalam mengeluarkan zakat. Hal inilah yang membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi hubungan likuiditas (FDR) terhadap pengeluaran zakat

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih untuk para dosen serta karyawan Universitas Islam Negeri Salatiga yang sudah memberikan arahan serta bimbingan dalam pelaksanaan riset ini.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji F simultan variabel profitabilitas (ROA) dan variabel likuiditas (FDR) memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap pengeluaran zakat pada BUS yang ada di Indonesia dengan menjadikan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi. Berdasarkan hasil uji

t parsial diperoleh hasil analisis sebagai berikut:

1) Variabel profitabilitas (Return On Assets) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengeluaran zakat pada BUS.

2) Variabel likuiditas (Financing to Deposit Ratio) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran zakat pada BUS.

3) Variabel ukuran perusahaan yang dijadikan sebagai variabel moderasi diukur dengan total aset pada penelitian ini mampu memoderasi hubungan antara profitabilitas (Return On Assets) dengan pengeluaran zakat pada BUS. Dan ukuran perusahaan mampu memperkuat adanya pengaruh profitabilitas (Return On Assets) terhadap pengeluaran zakat.

4) Variabel ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset pada penelitian ini tidak mampu memoderasi hubungan antara likuiditas (FDR) dengan pengeluaran zakat pada BUS.

Saran

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang dijadikan sebagai saran oleh penulis diantaranya yaitu:

1) Untuk Bank Umum Syariah yang sudah mampu atau sudah mencapai nishab, wajib untuk mengeluarkan

(15)

38

zakat dengan besaran zakat sesuai ketentuan syariah yang berlaku.

2) Diperlukan adanya perbaikan mengenai publikasi laporan keuangan Bank Umum Syariah supaya informasi yang didapatkan lebih lengkap.

3) Untuk para peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel penelitian karena adanya kemungkinan bahwa terdapat pengaruh variabel lain selain yang diteliti pada penelitian ini terhadap pengeluaran zakat,

4) Untuk mencapai hasil yang relavan, memperluas sampel penelitian juga diperlukan pada penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Asmaryani, anis ulfa. (2017). Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Zakat PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Tahun 2009-2016.

UIN Sunan Kalijaga Yogakarta.

Heri. (2015). Analisis Kinerja Manajemen Melalui Kinerja Manajemen Berdasarkan Rasio Kuangan. PT Grasindo.

Hadi, A. (2021). Analisis Pengaruh Kinerja keuangan Terhadap Pengeluaran Zakat Internal Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2015-2019. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. PT. Rajagrafindo Persada.

Khoeriyah, A. (2018). Analisis pengaruh rasio roa, roe, nom, bopo dan fdr terhadap jumlah pengeluaran zakat pada bank umum syariah periode (2012-2016).

Krisdiyanti, H. R., Rapini, T., & Farida, U. (2019). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Kemampuan Membayar Zakat Perusahaan.

ASSET: Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 2(2), 26–37.

https://doi.org/10.24269/asset.v2i2.2 387

Pattiala, R. (2019). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Jumlah Zakat Di Bank Syariah Mandiri (2011- 2018). universitas islam indonesia.

Putrie, R. D. N., & Achiria, S. (2019).

Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Zakat Perusahaan Pada Bank Devisa Syariah. Al-Azhar Journal of Islamic Economics, 1(1), 38–48.

https://doi.org/10.37146/ajie.v1i1.12 Syaifudin, M. (2016). Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Zakat Perbankan Syariah Di Indonesia Dengnan Size Bank Sebagai Variabel Moderasi. UIN Sunan Kalijaga.

Sumiyati, A. (2017). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengeluaran Zakat Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia.

Jurnal Pendidikan Akuntansi &

(16)

39

Keuangan, 5(1), 1–9.

https://doi.org/10.17509/jpak.v5i1.15 379

Triyuwono, I. (2012). Perspektif Metodologi dan Teori Edisi Kedua.

Raja Grafindo Persada.

Van Horne, J. C. (2009). Financial Management : Prinsip-Prinsip Manejemen Keuangan. Salemba Empat.

Wahyudi, R. (2015). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Zakat Perbankan Syariah Di Indonesia.

Jurnal Muqoddimah, 21(2).

Referensi

Dokumen terkait