• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh profitabilitas, likuiditas, struktur modal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh profitabilitas, likuiditas, struktur modal"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2017

(Studi pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji)

Sri Ulandari1, Firmansyah Kusasi2, Hj. Iranita3

ulandarisri15@gmail.com Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali

Haji ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas likuiditas, struktur modal, dan struktur kepemilikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015- 2017. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan 15 dari 138 perusahaan yang sesuai dengan kriteria.

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Data dianalisis dengan menggunakan uji regrei linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen, likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen, struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijkaan dividen, dan struktur kepemilikan berpengaruh berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Dengan nilai R2 sebesar 72.6%.

Kata Kunci : Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal, Struktur .Kepemilikan Dan Kebujakan Dividen.

(2)

2

EFFECT OF PROFITABILITY, LIQUIDITY, CAPITAL STRUCTURE, AND OWNERSHIP STRUCTURE ON DIVIDEND POLICY IN MANUFACTURING

COMPANIES LISTED ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE FOR THE 2015-2017 PERIOD.

(Study on the Student of the Faculty of Economics, Maritime University Raja Ali Haji)

Sri Ulandari1, Firmansyah Kusasi2, Hj. Iranita3

ulandarisri15@gmail.com

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAC

The purpose of this study was to determine the effect of profitability of liquidity, capital structure, and ownership structure on dividend policy in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2017. The sample selection in this study used a purposive sampling method and obtained 15 of 138 companies that fit the criteria. The type of data used is secondary data obtained from www.idx.co.id. Data were analyzed using multiple linear regress tests. The results of this study indicate that profitability has a significant effect on dividend policy, liquidity has a significant effect on dividend policy, capital structure has no significant effect on dividend policy, and ownership structure has a significant effect on dividend policy. With R2 value of 72.6%.

keywords : Profitability, Liquidity, Capital Structure, Structure, .Ownership And Dividend Policy.

(3)

3 PENDAHULUAN

Latar Belakang penelitian

Sejalan dengan perkembangan ekonomi yang tumbuh dan perkembangan di bidang usaha yang beragam. Kehadiran dan kemunculan bermacam-macam perusahaan baru membuat timbulnya persaingan yang relatif ketat di dunia bisnis.

Banyak perusahaan yang melakukan exspansi usaha yaitu ditandai dengan berkembangpesatnya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia salah satunya perusahaan manufaktur. Sektor manufaktur ialah salah satu sektor yang paling berpengaruh dalam hubungan ketergantungan antar negara, karena sektor manufaktur menyediakan segala kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Baik dalam negeri maupun dari luar negeri dan akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Perkembangan perusahaan manufaktur dari tahun ke tahun dapat dilihat dari kinerja keuangan dan prospek perusahaan di masa mendatang. Kondisi perusahaan yang terus berkembang dan semakin maju tentunya dapat tercermin dari semakin baiknya kinerja keuangan yang dimiliki oleh perusahaan dan akan berdampak pada tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahaan (Deni, 2016).

Menurut Van Horne and Wachowicz dalam Silaban dan Purnawati (2016) Kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Bagi para pemegang saham atau investor, dividen kas merupakan tingkat pengembalian investasi atas kepemilikan saham yang diterbitkan oleh perusahaan. Bagi pihak manajemen, dividen kas merupakan arus kas keluar yang mengurangi kas perusahaan.

Menurut Sialan (2016) profitabilitas merupakan faktor utama bagi perusahaan dalam membagikan dividen kepada pemegang saham. Hal ini disebabkan profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit, dan profit inilah yang akan menjadi dasar pertimbangan pembagian dividen. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka dividen pay out ratio juga semakin tinggi. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan return on asset (ROA). Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba. Laba perusahaan tersebut akan menjadi acuan dalam pembayaran dividen. Besarnya tingkat laba akan mempengaruhi besarnya tingkat pembayaran dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, Idawati (2015).

Menurut Kasmir (2015) Rasio lancar atau Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

rasio lancar merupakan perbandingan antara harta lancar atau aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek biasa dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dari aktiva lancarnya.

Menurut Dewi (2011) menyatakan bahwa untuk mengurangi agency cost dapat dilakukan dengan meningkatkan proposi penggunaan hutang dalam

(4)

4

pendanaan, karena hutang mewajibkan perusahaan untuk melunasi kewajibannya.

Pendanaan perusahaan melalui hutang erat kaitannya dengan struktur modal dan hutang dalam hal ini leverage merupakan sumber pendanaan ekternal (external financing)-untuk-.membiayai.-kegiatan-.perusahaan.

Menurut Brigham dalam Silaban (2016) struktur kepemilikan (owner structure) dapat menimbulkan konflik keagenan yang terjadi di dalam perusahaan.

Konflik ini dapat terjadi antara pemegang saham dengan manajer, manajer dengan kreditor, perbedaan kepentingan manajemen dengan pemilik saham. Perbedaan inilah yang dapat menimbulkan konflik dalam suatu perusahaan yang biasa disebut konflik keagenan (agency conflict). Perbedaan tersebut terjadi karena manajemen mengutamakan kepentingan perusahaan, sebaliknya pemegang saham mengutamakan kepentingan pribadi dari manajer, hal ini terjadi karena apa yang dilakukan manajer akan mengurangi pembagian dividen kepada pemegang saham karena manajemen akan menahan laba untuk investasi perusahaan di masa depan.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas dan mengangkat judul penelitian “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal, Dan Struktur Kepemelikan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Iindonesia Tahun 2015-2017”

Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015- 2017.

2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap kebijakan deviden pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015- 2017.

3. Untuk mengetahi pengaruh struktur modal terhadap kebikan deviden pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015- 2017.

4. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.

5. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, struktur modal dan struktur kepemilikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.

Kajian Pustaka Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk membagi laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan menahan dalam bentuk laba ditahan untuk digunakan sebagai pembiayaan investasi pada masa yang akan datang Mulyawan (2015:253).

Menutut Van Horne dalam Harmono (2016:12) Kebijakan dividen adalah presentase laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan stabilitas dividen dari waktu ke waktu, pembagian dividen

(5)

5

saham, dan pembelian kembali saham. Rasio pembayaran dividen (dividen payout ratio), ikut menentukan besarnya jumlah laba yang ditahan perusahaan harus harus dievaluasi dalam rangka tujuan pemaksimalan kekayaan para pemegang saham. Jika marginal return para investor tidak berada pada kondisi indifferent antara dividen sekarang dengan capital gains, kondisi ini dapat digunakan dalam menentukan kebijakan dividen payout ratio (DPR) optimal yang dapat memaksimalkan_kekayaan_para_pemegang_saham.

Profitabilitas

Menurut Rusli (2017) rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin besar rasio ini, menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat kembalian investasi (return) semakin besar.

Likuiditas

Menurut Samrotun (2015) Current ratio merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui sejumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk di dalamnya membayar dividen yang terhutang).

Sebagaimana cash ratio, semakin tingginya current ratio juga dapat meningkatkan keyakinan para investor untuk membayar dividen yang diharapkan oleh investor.

Struktur Modal

Menurut waston dan compeland dalam Rodoni, 2010) mengatakan bahwa struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham referen dam modal pemegang saham. Struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan, dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau perpaduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber dana, yakni berasal dari dalam dan luar perusahaan.

Struktur Kepemilikan

Kepemilikan Manajerial (managerial ownership) adalah tingkat kepemilikan atas saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut dalampengambilan keputusan, misalnya direktur dan komisaris.

Tingkat kepemilikan manajerial ini diukur dengan membagi jumlah saham yang dimiliki oleh pihak manajemen dengan total jumlah saham yang beredar, biasanya disimbolkan dengan MOWN, Tarmizi dan Agnes ( 2016).

(6)

6 Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran H

H1

h H2

h H3

j H4

Gambar 2.1 Keragka Pemikiran

Hipotesis

Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Diduga profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

H2 : Diduga likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

H3 : Diduga struktur modal berpengaruh terhadap kebujakan dividen.

H4 : Diduga struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

H5 : Diduga profitabilitas, likuiditas, struktur modal dan struktur kepemilikan --berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang meliputi variabel independen penelitian yaitu profitabilitas, likuiditas, struktur modal dan struktur kepemilikan serta variabel dependennya yaitu kebijakan dividen pada seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015- 2017. Informasi tentang data yang diperlukan diperoleh dari Laporan Keuangan dan catatan atas laporan keuangan yang diundah dari wabsite resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.

H5 H H5

Kebijakan Dividen (Y) Profitabilitas (X1)

Likuiditas (X2)

Struktur Modal (X3)

Struktur Kepemilikan (X4)

(7)

7 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:80). Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017 sebanyak 138 perusahaan.

Sampel

Menurut Sugiyono (2014:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling yaitu sampel dipilih berdsarkan kesesuaian karakteristik sampel dengan kreteria pilihan sampel yang telah ditentukan. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan manfaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017.

2. Perusahaan manufaktur yang yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang rupiah (Rp) selama periode 2015-2017.

3. Perusahaan manufaktur yang mempubikasiakan laporan keuangan secara lengkap selama 2015-2017.

4. Perusahaan manufaktur yang mengalami laba selama periode 2015-2017.

5. Perusahaan manufaktur yang membagikan dividen secara berturut-turut selama periode 2015-2017.

6. Perusahaan yang memiliki kepemilikan manajerial selama periode 2015- 2017.

Metode Analisis

Analisis Statistik Deskriptif

Stastistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2016). Dari uji statistik deskripsi ini akan dapat diketahui nilai rata-rata (mean), standar deviasi , maksimum, minimum, range, kurtosis, dan skewness dari setiap penelitian.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antar lebih dari satu variabel variabel bebas. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y= a + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + e

(8)

8 Keterangan:

Y = Kebijakan Dividen a = Konstanta

β14 = Koefesien Regresi X1 = Profitabilitas X2 = Likuiditas X3 = Struktur Modal X4 = Struktur Kepemilikan E = Error

Uji Asumsi Klasik

Dalam uji Asumsi Klasik, menggunakan 4 uji antara lain: Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas, autokorelasi dan Uji Heteroskedastisistas. uji normalitas untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variable penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Uji Multikolienearitas untuk Pedoman dalam melihat apakah suatu variabel bebas memiliki korelasi dengan variabel bebas yang lain dapat dilihat berdasarkan nilai VIF. Uji Autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan pengujian Durbin Watson (DW). Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan 3 uji yaitu, Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabvel dependen. Uji F bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh simultan variabel-variabel independen terhadap variable dependen. Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan unutk mengukur sejauh mana variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen, baik secara parsial maupun simultan.

HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2016), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang di lihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi).

(9)

9

Tabel 4.2 Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kebijakan Dividen 35 .08529 1.33087 .4271451 .23690767

Profitabilitas 35 .00754 .22273 .0687263 .04029353

Likuiditas 35 1.22852 13.35001 3.2432337 2.70767298

Struktur Modal 35 .13754 1.36972 .5910626 .31933375

Struktur Kepemilikan 35 .00000 .25589 .0657349 .09740382 Valid N (listwise) 35

Sumber: Data Olahan, 2019

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah data yang dimasukkan dalam pengujian ini sebanyak 35 data selah di lakukan outlier dan dapat diketahui bahwa ini :

1. Variabel Profitabilitas memiliki nilai maksimum sebesar 0.00754, nilai maksimum sebesar 0.22273, nilai rat-rata (mean) 0.0687263 dan standar deviasi sebesar 0.04029353.

2. Variabel Likuiditas memiliki nilai minimum sebesar 1.22852, nilai maksimum sebesar 13.35001, nilai rata-rata (mean) sebesar 3.2432337 dan standar deviasi sebesar 2.70767298.

3. Variable Struktur Modal memiliki nilai minimum sebesar 0.13754, nilai maksimum sebesar 1.36972, nilai rata-rata (mean) sebesar 0.5910626, dan standar deviasi sebesar 0.31933375.

4. Variable Struktur Kepemilikan nilai minimum sebesar 0.00000, nilai maksimum sebesar 0.25589, nilai rata-rata (mean) sebesar 0.0657349, dan standar deviasi sebesar 0.31933375.

5. Variable Kebijakan Dividen memiliki nilai minimum sebesar 0.08529, nilai maksimum sebesar 1.33087, nilai rata-rata (mean) sebesar 0.4271451, dan standar deviasi sebesar 0.23690767.

Uji Asumsi Kiasik Uji Normalitas

Tabel 4.3 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 35

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .20610217 Most Extreme Differences

Absolute .114

Positive .114

Negative -.088

Test Statistic .114

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(10)

10

Sumber: Data Olahan, 2019 Dari tabel 4.3 dapat dilihat nilai signifikasi residual (Asymp. Sig. 2-

tailed) lebih besar dari 0.05 (0.200 > 0.05). maka Ho diterima, yang berarti data residual berdistribusi normal.

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016), analisis grafik merupakan salah satu cara untuk melihat normalitas dengan melihat grafik histofram dengan membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Dilihat dari grafik di atas maka dapat simpulkan bahwa data normal karna histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis giagonal yang tidak melenceng (skewness) ke kiri maupun ke kanan.

Selain itu, model yang lebih handal yaitu dengan melihat normal propability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Hasil dari grafik normal probability plot sebagai berikut :

(11)

11 Sumber : Data Olahan, 2019

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa setelah trasformasi data titik-titik pada grafik telah menyebar disekitar garis dan juga mengikuti garis diagonal.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual pada model regresi telah terdistribusi secara normal.

Uji Multikolinieritas

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleranc

e

VIF

1

(Constant) -1.313 .222 -5.919 .004

Profitabilitas 1.555 .428 .765 3.633 .022 .782 1.278

Likuiditas 1.721 .617 1.349 2.792 .049 .149 6.726

Struktur Modal -.860 .744 -.515 -1.156 .312 .175 5.727

Struktur Kepemilikan 1.119 .368 .734 3.041 .038 .597 1.676

a. Dependent Variable: Kebijakan Diiden

Sumber: Data Olahan, 2019.

Berdasarkan tabel 4.4 dari hasil uji multikolinieritas dapat dilihat bahwa profitabilitas memiliki nilai tolerance sebesar 0.782 > 0.10 dengan nilai VIF sebesar 1.278 < 10, likuiditas memiliki nilai tolerance sebesar 0.149 > 0.10 dengan nilai VIF sebesar 6.726 < 10, struktur modal memiliki nilai tolerance sebesar 0.175 > 0.10 dengan nilai VIF sebesar 5.727 < 10, dan struktur

(12)

12

kepemilikan memiliki nilai tolerance sebesar 0.597 > 0.10 dengan nilai VIF sebesar 1.676 < 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas dikarenakan seluruh variabel independen memiliki tolerance di atas 0.10 dan VIF kurang dari 10. Maka model regresi yang ada layak untuk digunakan.

Uji Autokorelasi

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .928a .861 .722 .58215 1.899

a. Predictors: (Constant), Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Struktur Modal, Likuiditas b. Dependent Variable: Kebijakan Diiden

Sumber: Data Olahan, 2019

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1.899. dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada Autokorelasi yang terjadi karna nilai DW berada diantara -2 dan +2 (-2 < 1.899 < +2).

Uji Heteroskadastisitas

Sumber: Data Olahan, 2019

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskadastisitas

Dari gambar 4.3 Metode scatterplot dengan melihat pola titk-titik pada scatterplot regresi pada gambar 4.3 diatas dapat dilihat titik menyebar, menyebar

(13)

13

secara acak serta tersebar dengan baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y maka hal ini mengidentifikasikan tidak terjadinya heteroskadastisitas.

Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Sumber: Data Olahan, 2019.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -1.313 .222 -5.919 .004

Profitabilitas 1.555 .428 .765 3.633 .022 .782 1.278

Likuiditas 1.721 .617 1.349 2.792 .049 .149 6.726

Struktur Modal -.860 .744 -.515 -1.156 .312 .175 5.727

Struktur Kepemilikan 1.119 .368 .734 3.041 .038 .597 1.676 a. Dependent Variable: Kebijkan Dividen

Berdasarkan tabel di atas maka model regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = -1.313 + 1.555 X1 + 1.721 X2 - 0.860 X3 + 1.119 X4 + e

Dari persamaan modal regresi linear tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta (a)

Nilai konstanta (a) sebesar -1.313 menunjukkan bahwa jika variable independen yaitu profitabilitas, likuiditas, struktur modal dan struktur kepemilikan bernilai konstan, maka kebujakan dividen adalah sebesar - 1.313.

2. Koefesien Regresi (β1) Variable Profitabilitas (X1)

Berdasarkan nilai koefisien regresi untuk variable profitabilitas yaitu 1.555 nilai β1 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel profitabilitas dengan kebijakan dividen yang artinya jika variabel profitabilitas naik sebesar 1 kali maka kebijakan dividen akan naik sebesar 1.555 dengan asumsi variable independen lainnya konstan.

3. Koefesien Regresi (β2) Variable Likuiditas (X2)

Berdasarkan nilai koefisien regresi untuk variable likuiditas yaitu 1.721 nilai β2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variable likuiditas dengan kebijakan dividen yang artinya jika variable likuiditas naik sebesar 1 kali maka kebijakan dividen akan naik sebesar 1.721 dengan asumsi variable independen lainnya konstan.

4. Koefesien Regresi (β3) Variable Struktur Modal (X3)

Besarnya nilai koefisien regresi β3 sebesar - 0.860, nilai β3 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara variable struktur

(14)

14

modal dengan kebijakan dividen yang artinya jika variable struktur modal naik sebesar 1 kali maka kebujakan dividen turun sebesar - 0.860 dengan asumsi variable independen lainnya konstan.

5. Koefesien Regresi (β4) Variable Struktur Kepemilikan (X4)

Besarnya nilai koefisien regresi β4 sebesar 1.119, nilai β4 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variable struktur modal dengan kebijakan dividen yang artinya jika variable struktur modal naik sebesar 1 kali maka kebujakan dividen naik sebesar 1.119 dengan asumsi variable independen lainnya konstan.

Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji Simultan (Uji-F)

Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan (Uji-F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 37.598 4 9.400 3.067 .031b

Residual 91.948 30 3.065

Total 129.546 34

a. Dependent Variable: Kebijakan Dividen

b. Predictors: (Constant), Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Struktur modal, Likuiditas

Sumber: Data Olahan, 2019.

Berdasarkan hasil uji F pada table diatas. Nilai F hiting akan dibandingkan dengan nilai F tabel. Nilai F tabel pada tingkat kesalahan α = 5%

dengan derajat kebebasan (df) = (n-k) ; (k-1) jumlah sampel (n) sebanyak 35, dan jumlah variabel penelitian (k) berjumlah 4. Jadi df (35-4); (4-1), sehingga F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5% ) adalah 2.91. Jadi F hitung > F tabel (3.067 > 2.91) maka secara bersama-sama variabel profitabilitas, likuiditas, struktur modal dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Hasil Uji Parsial (Uji-t)

Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1.313 .222 -5.919 .004

Profitabilitas 1.555 .428 .765 3.633 .022

Likuiditas 1.721 .617 1.349 2.792 .049

Struktur Modal -.860 .744 -.515 -1.156 .312

Struktur Kepemilikan

1.119 .368 .734 3.041 .038

(15)

15 Sumber: Data Olahan, 2019.

Beradasarkan hasil uji persial pada tabel 4.8 maka dapat diketahui uji t tabel pada penelitian ini sebesar 1.69726 atau 1.697 dapat di jelaskan sebagai berikut : 1. Variabel profitabilitas memiliki tingkat signifikasi 0.022 < 0.05 dan

memiliki t hitung sebesar 3.633 > 1.697 maka HO ditolak dan Ha diterima sehingga variabel profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen, sehingga H1 diterima.

2. Variabel likuiditas memiliki tingkat signifikan 0.049 < 0.05 dan memiliki t hitung sebesar 2.792 > 1.697 maka HO ditolak dan Ha diterima sehingga variabel likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan dividen, sehingga H2

diterima.

3. Variabel struktur modal memiliki tingkat signifikan 0.312 > 0.05 dan memiliki t hitung sebesar -1.156 < -1.697 maka Ho diterima dan Ha di tolak sehingga variabel struktur modal tidak berpengaruh terhadap kebujakan dividen, sehingga H3 ditolak.

4. Variabel struktur kepemilikan memiliki tingkat signifikan 0.032 < 0.05 dan memiliki t hitung sebesar 3.041 < 1.697 maka HO ditolak dan Ha diterima sehingga variabel struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan dividen, sehingga H4 diterima.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Deteminasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .928a .861 .722 .58215 1.899

a. Predictors: (Constant), Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Struktur Modal, Likuiditas b. Dependent Variable: Kebijakan Dividen

Sumber: Data Olahan, 2019

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai koefesien determinasi (adjusted R square) sebesar 0.722 atau 72.6% dari varibel kebijakan dividen dapat dijelaskan oleh profitabilitas, likuiditas, struktur modal dan struktur kepemilikan. Sedangkan sisanya 27.8% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variable-variabel yang tidak termasuk dalam model. Nilai koefesien korelasi (R) sebesar 0.928 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara profitabilitas, likuiditas, struktur modal dan struktur kepemilikan terhadap kebijakan dividen kuat, karena koefisien korelasi nilai R yang berada diatas 0.5 dan mendekati 1.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki tingkat signifikasi 0.022 < 0.05 dan memiliki t hitung sebesar 3.633 > 1.697 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga variabel profitabilitas berpengaruh terhadap

a. Dependent Variable: Kebijakan Dividen

(16)

16

kebijakan dividen. Hal ini menyebabkan keuntungan yang diperoleh perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen hal ini menyebabkan semakin tingginya profitabilitas maka semakin tingginya kebijakan dividen dan sebaliknya semakin rendah profitabilitas maka semakin rendah pula kebijakan dividen.

Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas memiliki tingkat signifikan 0.049 < 0.05 dan memiliki t hitung sebesar 2.792 > 1.697 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga variabel likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hal ini menunjukkan semakin likuid suatu perusahaan, kemungkinan, kemungknan pembayaran dividen yang dilakukan oleh perusahaan akan semakin besar. Meningkatkan likuiditas juga dapat meningkatkan harapan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen.

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen

Dari hasil penelitian ini menunjukkan struktur modal memiliki tingkat signifikan 0.312 > 0.05 dan memiliki t hitung sebesar -1.156 > -1.697 maka Ho diterima dan Ha di tolak sehingga variabel struktur modal tidak berpengaruh terhadap kebujakan dividen. Hal ini menunjukkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen hal ini menyebabkan tinggi rendahnya struktur modal tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Dividen

Dari hasil penelitian ini menjunjukkan struktur kepemilikan memiliki tingkat signifikan 0.032 < 0.05 dan memiliki t hitung sebesar 3.041 < 1.697 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga variabel struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hal ini menunjukkan struktur kepemilikan yang terdapat pada perusahaan telah memberikan kinerja terbaikkya dalam mengelola perusahaan sehingga dapat menghasilkan laba yang digunakan sebagai imbalan terhadap pemegang saham dalam bentuk dividen.

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Dividen.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai Fhitung

Fhitung sebesar 3.067 > Ftabel 2.91 dan taraf signifikansi 0,031 < 0,05. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel profitabilitas, likuiditas, struktur modal dan struktur kepemilikan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen, maka dalam hal ini H0

diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas, likuiditas, struktur modal dan struktur kepemilikan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

(17)

17 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada periode 2015-2017.

2. Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada periode 2015-2017.

3. Struktur Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijkaan dividen periode 2015-2017.

4. Struktur Kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen periode 2015-2017.

5. Perofitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal Dan Struktur Kepemilikan berpengaruh secara bersama-sama terhadap kebijakan dividen pada periode 2015-2017.

Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya tidak hanya menggunakan variabel yang terdapat dalam penelitian ini tetapi bisa menambah variabel lain yang mempengaruhi kebijakan dividen seperti ukuran perusahan (size) dan peluang investasi serta peneliti selanjutnya tidak hanya menggunakan objek penelitian di perusahaan ini saja tetapi bisa mecari perusahaan lain yang membagikan dividen.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperluas penelitian dengan menambah tahun penelitian karena dengan perpanjangan periode akan lebih terlihat konsistensi pengaruh variabel-variabel bebas tersebut terhadap kebijakan_dividen.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, S. 2012. Hubungan antara Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan Kebijakan Dividen : Suatu Analisa Simultan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 3(2): 159-176.

Ahmed, I. E. (2015). Liquidity, Profitability and the Dividends Payout Policy.

World Review of Business Research, 5(2), 73–85.

Deni, F. F., Aisjah, S., & Djazuli, A. (2016). Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ). Jurnal Aplikasi Manajemen, 14(66), 359–365.

Dewi, Ni Wayan, Trisna, I. B. P. S. (2011). Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas, Dan Pertumbuhan Terhadap Kebijakan Dividen Di Bei. Ekonomi

(18)

18 Universitas Udayana, 1739–1752.

Diantini, O., & Badjra, I. B. (2016). Pengaruh Earning Per Share, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Dan Current Ratio Terhadap Kebijakan Dividen.

E-Jurnal Manajemen Unud, 5(11), 6795–6824.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariente Dengan Program Ibm Spss 23.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harmno. (2016). Manajemen Keuangan. Jakarta : Bumi Baskara.

Hery. (2014). Akutansi Dasar 1 Dan 2. Jakarta : Penerbit Pt. Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Center For Academic Publishing Service.

Horne, James, C. Van Dan Wacdowicz, J, John M. (2007). Financial Managemen Prinsip-Pprinsip Manajemen Keuangan. Penerbit Salemba Empat Jakarta.

Idawati, Ida Ayu Agung, G. M. S. (2011). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bei. Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 1604–1619.

Ihram, Fahmi 2012 Analisis Laporan Keuangan. Bandung.

Kasmir. (2015). Analisis Naporan Keuangan. Jakarta : Pt Raja Grafindo Persada.

Khalid, Sania & Mobeen er Rehman. (2015) “Determination of Factors effecting the Dividend policy of Organizations”. International Journal of Information, Business and Management, 7 (3), 1-16. ISSN: 2076-9202.

Laim, Wisriati., dkk. (2015) “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Yang Terdaftar di indeks LQ-45 Bursa Efek Indonesia”. Jurnal EMBA, 3 (1), 1129-1140. ISSN: 2303-1174.

Lestari, K. F., & Tanuatmodjo, H. (2016). Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen. Journal Of Business Management Education, 1(2), 11–16.

Mulyawan, S. (2015). Manajemen Keuangan. Bandung : Cv Pustaka Setia.

Musthafa. (2017) . Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Cv Andi Offset.

Nurkholis, P. Agus. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi.

Diponegoro Journal Of Accounting, 4(1984), 1–11.

Pamungkas, Noto., dkk. (2017) Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Earning Per Share, dan Invesment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Analisa Akuntasi dan Perpajakan, 1 (1), 1-8.

(19)

19

Prahesty.S., (2011) Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Food And Beverages Di Bursa Efek Indonesia Pada Priode Tahun 2004-2009). Skripsi : Fakultas Ekonomi, Universitas Dipenogoro.

Rusli, Erik, G. M. S. (2017). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan Dan Efektivitas Usahaterhadap Kebijakan Dividen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana , Bali , Indonesia Investor Mempunyai Tujuan Utama Dalam Menanamkan Dananya Kedalam Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, 6(10), 5348–

5376.

Rodoni, Ahmad, H. A. (2010). Manajemen Keuangan. Penerbit Mitra Wacana Media Jakarta.

Sadiaz, F. (2017). Firdaus dan Sediaz: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen. 3(November), 398–419.

Safrida, E. (2014). Profitabilitas Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 2(1), 289–299.

Samrotun, Y. C. (2015). Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ( Bei ) Selama Periode Tahun 2011-2014. Jurnal Paradigma, 13(01), 92–103.

Silaban, D. P., & Purnawati, N. K. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Struktur Kepemilikan, Pertumbuhan Perusahaan Dan Efektivitas Usaha Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(2), 1251–1281.

Sitanggang, J. P. (2013). Manajemen Keuangan Perusahaan Lanjutan. Penerbit Mitra Wacana Media Jakarta.

Sugeng, B. (2016). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Struktur Modal terhadap Kebijkan Inisiasi Dividen di Indonesia 1(Maret) ISSN: 0853-7283.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Tarmizi, Romiati, Agnes, Tia. (2016). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Konstitusional, Free Cash Flow Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Yang Tetdaftar Di Bei. Akuntansi & Keuangan, 7(1).

Yanti. (2014, September) ”Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal TEKUN, 5 (2), 306-320.

www. idx. co.id Diundah pada tanggal 25 september 2018 pukul 15.35

www.sahamok.com Diunduh pada tanggal 28 Oktober Pukul 19.40

(20)

73

Referensi

Dokumen terkait

To limit the scope of the study, this research only focuses on aspect multisensory learning and assessment rubric for the young learner English which is suitable for