• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, DAN

UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan BUMN Bidang Konstruksi yang Terdaftar di BEI)

Oleh:

Bobby Boston Butar Butar

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, [email protected]

Dosen Pembimbing:

Kusuma Ratnawati

Abstract: The purpose of this study is to analyze the effect of profitability, capital structure, liquidity, and firm size on firm value. The object of this study is state-owned construction companies listed in Indonesia Stock Exchange during 2012-2017. The entire population consisting of four companies was selected as the sample. The data of this study was analyzed useing is multiple linear regression.

The results of this study show that profitability, capital structure, liquidity, and firm size simultaneously and significantly influence firm value. While profitability partially has a positive and significant effect on firm value, capital structure, liquidity, and firm size partially have no significant effect on firm value.

Key words : profitability, capital structure, liquidity, firm size, firm value

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Objek yang digunakan adalah Perusahaan BUMN Bidang Konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2017. Populasi pada penelitian ini berjumlah empat perusahaan, seluruh populasi sebagai sampel penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara simultan variabel profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Secara parsial profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan struktur modal, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : profitabilitas, struktur modal, likuiditas, ukuran perusahaan, nilai perusahaan 1. PENDAHULUAN

Saat ini persaingan global sudah semakin ketat, untuk meningkatkan daya saing Indonesia sedang melakukan percepatan pembangunan terutama dalam sektor infrastruktur. Hal tersebut terlihat dari anggaran pembangunan

infrastrukturyang terus meningkat.

Dampak peningkatan anggaran pembangunan infrastruktur oleh pemerintah mampu meningkatkan Logistic Performance Index (LPI). Satu dari enam aspek yang dinilai dari indeks ini adalah infrastruktur.Kualitas infrastruktur memiliki keterkaitan dengan

(2)

daya saing suatu negara. Hal ini terlihat dari Global Competitiveness Indeks yang dikeluarkan oleh World Economic Forum setiap dua tahun sekali yang menunjukkan tingkat kompetitif negara- negara di dunia. Pada tahun 2017-2018.

Indonesia memperoleh skor 4,7 dan menempati peringkat 36, pencapaian ini lebih baik jika dibandingkan dengan laporan di tahun 2015-2016 yang menempati peringkat 37 dengan skor 4,5.

Persaingan yang semakin ketat tidak merubah tujuan manajemen keuangan setiap perusahaan, yaitu untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dalam jangka panjang.

Memaksimalkan kekayaan pemegang saham dapat diterjemahkan menjadi memaksimalkan harga saham perusahaan.

(Brigham & Houston, 2015).Menurut Brealey, Myers, & Marcus (2015) harga saham dapat mencerminkan nilai perusahaan, karena harga saham dan nilai perusahaan memuat penilaian kolektif investor tentang seberapa baik kinerja sebuah perusahaan, baik kinerjanya saat ini dan prospek masa depannya.

Peningkatan anggaran pembangunan infrastruktur oleh pemerintah Indonesia ternyata tidak membuat perusahaan BUMN bidang konstruksi selaku

perusahaan yang mendominasi proyek dari pemerintah mengalami kenaikan nilai perusahaan setiap tahunnya. Hal tersebut terlihat dari terjadinya fluktuasi pada kapitalisasi pasar yang kemudian mencerminkan fluktuasi nilai perusahaan.

Menurut Brigham & Houston (2015) memaksimalkan nilai perusahaan menjadi tujuan utama perusahaan. Fluktuasi pada nilai perusahaan dapat dimaknai sebagai kinerja perusahaan yang belum konsisten, dan hal ini harus ditanggapi dengan serius oleh masing-masing perusahaan apabila mereka ingin investor berinvestasi di perusahaanya. Setiap investor ingin mendapatkan imbal hasil yang tertinggi, apabila perusahaan BUMN bidang konstruksi tidak menunjukkan prospek tersebut maka investor akan mencari perusahaan di sektor lain yang mampu menjanjikan imbal hasil yang sama atau lebih tinggi.

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian terdahulu, maka variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan yang diukur dengan rasio PBV. Untuk variabel independen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang akan diukur dengan ROE, struktur modal yang akan diukur dengan DER, likuiditas tidak

(3)

diukur dengan rasio CR, dan variabel independen yang terakhir adalah ukuran perusahaan yang disimbolkan dengan size akan diukur dari total aktiva.

PBV menunjukkan kesediaan investor untuk membayar lebih rendah atau lebih tinggi untuk setiap nilai buku suatu perusahaan. Perusahaan yang dinilai baik, dijual dengan nilai buku yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan dengan pengembalian yang lebih rendah (Brigham & Houston, 2015).

Rasio ROE menungukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham. Pemilihan rasio ini karena merupakan ukuran kinerja tunggal yang terbaik jika dilihat dari sudut pandang akuntansi, dan memiliki korelasi positif dengan harga saham yang tinggi. Namun apabila ROE yang tinggi disertai dengan leverage yang tinggi, maka akan meningkatkan risiko perusahaan dan tidak disukai oleh investor akibatnya harga saham akan lebih rendah dari yang seharusnya (Brigham & Houston, 2015).

Menurut Brigham & Daves (2016) rasio DER menunjukkan besarnya utang untuk setiap ekuitas perusahaan. Investor memandang semakin tinggi utang yang dimiliki perusahaan maka semakin berisiko perusahaan tersebut, sebaliknya

semakin rendah utangnya maka risiko perusahaan juga semakin rendah. Namun utang yang tinggi juga memiliki manfaat yaitu akan meningkatkan perkiraan pengembalian atas ekuitas, serta bunga dari utang akan menjadi pengurang pajak.

Rasio CR menunjukkan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. Jika kewajiban lancar naik lebih cepat dari pada aset lancar akan menurunkan rasio lancar dan ini menjadi pertanda masalah (Brigham

& Houston, 2015)Investor tentunya meminati perusahaan yang mempu menyelesaikan seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan tepat waktu.

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan logaritma natural dari total aset. Menurut Permata (2018) total aset perusahaan yang besar membuat manejer memaksimalkan kemampuannya untuk mengelola perusahaan agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh keempat variabel independen terhadap nilai perusahaan khususnya pada perusahaan BUMN bidang konstruksi yang terdaftar di BEI.

(4)

2. TINJAUAN TEORI 2.1 Nilai Perusahaan

Menurut Brealey, Myers, & Marcus (2015:48) nilai perusahaan memuat penilaian kolektif investor tentang seberapa baik kinerja sebuah perusahaan, baik kinerjanya saat ini dan prospek masa depannya.

Bagi perusahaan yang sudah go public nilai perusahaan dan harga saham dapat dilihat sebagai penilaian kolektif investor terhadap kinerja dan prospek perusahaan. Pada saat terjadi peningkatan harga saham hal ini bisa menjadi sinyal positif dari investor kepada manajer, dimana sinyal tersebut dapat diartikan peningkatan kinerja perusahaan. Sebaliknya apabila terjadi penurunan harga saham maka dapat diartikan sebagai penurunan kinerja perusahaan (Brealey, Myers dan Marcus, 2015).

2.2 Profitabilitas

Menurut Brigham & Houston (2015) rasio profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang dapat menunjukkan pengaruh utang, manajemen aset dan likuiditas terhadap hasil operasi perusahaan.

Profitabilitas juga menjadi salah satu ukuran kinerja dari perusahaan yang

mencerminkan seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional.

Ukuran profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rasio return on equity (ROE). ROE adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa. Pada saat ROE tinggi, harga saham juga cenderung tinggi, dan setiap tindakan yang dapat menaikkan ROE juga cenderung menaikkan harga saham (Brigham &

Houston, 2015).

2.3 Struktur Modal

Menurut Brealey, Myers dan Marcus (2015:388) struktur modal adalah bauran dari utang jangka panjang dan pembiayaan ekuitas.

Struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan rasio debt to equity ratio (DER). Menurut Brigham &

Daves (2016) rasio DER menunjukkan besarnya utang untuk setiap ekuitas perusahaan. Rasio DER yang semakin besar menunjukkan semakin besarnya porsi pendanaan oleh utang, dan sebaliknya semakin kecilnya rasio DER menunjukkan besarnya porsi pendanaan dengan ekuitas atau modal sendiri. Rasio DER yang baik berbeda setiap perusahaannya, sehingga

(5)

perusahaan perlu mencari struktur modal optimalnya.

Menurut Brigham & Houston (2014) struktur modal optimal adalah struktur modal yang memaksimalkan harga saham. Dalam menentukan struktur modal terjadi pertukaran risiko dan pengembalian dimana pada saat utang digunakan dalam jumlah yang lebih besar akan meningkatkan risiko, namun dengan meningkatnya utang juga akan meningkatkan perkiraan pengembalian atas ekuitas.

Oleh karena itu perusahaan harus mencari keseimbangan antara risiko dan pengembalian yang akan memaksimalkan harga saham.

2.4 Likuiditas

Menurut Brealey, Myers, & Marcus (2015) likuiditas merupakan kemampuan untuk menjual aset mendekati harga pasar. Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan tepat waktu.

Menurut Brigham & Houston (2015) jika suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan mulai lambat dalam membayar tagihan atau utang usaha maka akan meningkatkan kewajiban lancar. Jika

kewajiban lancar naik lebih cepat daripada kenaikan aset lancar maka rasio lancar akan turun dan ini merupakan pertanda adanya masalah.

2.5 Ukuran Perusahaan

Menurut Jogiyanto (2013) ukuran aktiva digunakan untuk mengukur besarnya perusahaan, ukuran aktiva tersebut diukur dengan logaritma natural dari total aktiva.

Perusahaan yang memiliki total aktiva yang besar memungkinkan manajemen untuk lebih leluasa dalam memanfaatkan asetnya, dengan tujuan yaitu untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Jumlah total aktiva yang relatif besar juga akan memiliki kemudahan dalam mendapatkan pendanaan dari pihak ke tiga, karena perusahaan memiliki aset sebagai jaminannya.

Investor melihat aset yang besar menandakan perusahaan sudah sampai di tahap kedewasaan dengan arus kas yang positif dan memiliki prospek dimasa yang akan datang. Oleh karena itu semakin besar ukuran perusahaan maka nilai perusahaan juga akan semakin besar.

(6)

2.6 Kerangka Konseptual

2.7 Hipotesis Penelitian

H1 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

H2 : Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

H3 : Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekplanatori. Penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengaruh antara variabel- variabel yang diuji dalam penelitian dengan cara menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya, sehingga dapat diketahui berapa besar kontribusi variabel – variabel independen terhadap variabel dependennya.

Penelitian ini bersifat pengembangan, artinya penelitian ini mengembangkan penelitian sebelumnya dengan menambahkan variabel – variabel yang belum digunakan sebelumnya. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Permata (2018).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN di bidang konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode pengamatan mulai tahun 2012-2017. Terdapat empat emiten BUMN bidang konstruksi yaitu:

Tabel 3.1

Populasi Perusahaan BUMN Bidang Konstruksi di BEI

No Nama Perusahaan BUMN Bidang Konstruksi

1 PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

3 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

4 PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Sumber: www.sahamok.com

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh.

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Profitabilitas (X1)

Struktur Modal (X2)

Likuiditas (X3)

Ukuran Perusahaan (X4)

Nilai Perusahaan (Y)

(7)

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yang bersumber dari data sekunder. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi.

3.1 Defenisi Operasional Variabel 1. Variabel Terikat / Dependent (Y) Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur dengan rasio price book value (PBV). PBV adalah rasio harga pasar suatu saham terhadap nilai bukunya.

Rumus untuk menghitung Price Book Value adalah:

PBV=

(Brigham & Houston, 2015) 2. Variabel Bebas / Independent (X)

a. Profitabilitas (Return on Equity) Menurut Brigham & Daves (2016) profitabilitas adalah hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan.

Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah ROE. ROE adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas. Rumus untuk menghitung Return on Equity adalah:

ROE=

(Brigham & Houston, 2015)

b. Struktur Modal (Debt to Equity Ratio)

Menurut Brealey, Myers dan Marcus (2015:388) struktur modal adalah bauran dari utang jangka panjang dan pembiayaan ekuitas. DER adalah rasio utang terhadap modal sendiri. Rumus untuk menghitung Debt to Equity Ratio adalah:

DER=

(Brigham & Daves, 2016) c. Likuiditas (Current Ratio)

Menurut Brealey, Myers, & Marcus (2015) likuiditas merupakan kemampuan untuk menjual aset mendekati harga pasar. CR adalah rasio yang dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban lancar.

Rumus untuk menghitung Current Ratio adalah:

CR=

(Brigham & Daves, 2016:256) d. Ukuran Perusahaan (Size)

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan salah satunya dengan total aktiva. Size diukur dengan mentrasformasikan total aset yang dimiliki perusahaan ke dalam

(8)

bentuk logaritma natural. Rumus untuk menghitung Size adalah:

Size = !"#$ %&&'"

(Jogiyanto, 2013:282) 3.2 Metode Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan melakukan uji asumsi klasik kemudian dilanjutkan dengan analisis regresi linier berganda.

Uji asumsi klasik pada penelitian ini bertujuan untuk menyatakan bahwa data yang digunakan oleh peneliti telah berdistribusi normal dan bebas dari multikolinearitas, heterokeadstisitas dan auto korelasi.Perhitungan metode ini dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer melalui program SPSS.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Uji Asumsi Klasik 1. Normalitas

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai sig. sebesar 0,200 atau lebih besar dari α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan asumsi normalitas terpenuhi.Hasil dari Grafik Normal P-P Plot pada penelitian ini menunjukkan titik atau data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal dan model regresi dinyatakan memenuhi asumsi normalitas.

2. Heteroskedastisitas

Terlihat Grafik Scatterplot menyebar merata dan tidak membentuk pola tertentu. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat heterokedastisitas dan memenuhi asumsi Homoskedastisitas.

3. Multikolonieritas

Diketahui bahwa nilai Tolerance dari semua variabel bebas >

0.10,dan nilai VIF dari semua variabel bebas memiliki nilai < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas.

4. Autokorelasi

Diketahui nilai dw sebesar 1,959. Jumlah sampel sebesar 23 (n=23), dan jumlah variabel bebas adalah 4 (k=4), maka batas atas (du) adalah sebesar 1,7855, dan batas bawah (dl) adalah sebesar 0,9864. Untuk mengukur ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan

(9)

ketentuan du<dw< 4-du, sehingga diperoleh hasil 1,7855 < 1,959 < 4- 1,7855 atau 1,7855 < 1,959 <

2,2145, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

b. Uji Statistik F

Diketahui bahwa nilai sig. sebesar 0,022, dimana nilai tersebut < α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis regresi signifikan.

Hasil tersebut juga sesuai dengan hasil perbandingkan F hitung dan F tabel.

Diketahui nilai F hitung sebesar 3,745, dan Ftabel sebesar 2.90, sehingga F hitung > F tabel.Dapat diambil kesimpulan bahwa variabel independen (profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan ukuran perusahaan) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (nilai perusahaan).

c. Uji Koefisien Determinasi (R2) Nilai Adjusted R Square yang diperoleh yaitu sebesar 0,333. Hasil tersebut menjelaskan bahwa variabel terikat yaitu nilai perusahaan mampu dijelaskan oleh keempat variabel bebas, yaitu profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan ukuran perusahaaan sebesar 33,3% sedangkan sisanya sebesar 66,7% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model yang diteliti.

d. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 4.1

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

(Sumber: Data diolah SPSS, 2019)

Berdasarkan tabel 4.1 didapat model regresi yang digunakan dalam penelian ini adalah sebagai berikut:

PBV = 9,232 + 18,546ROE - 0,063DER - 0,915CR – 0,565SIZE

Persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

1. Hasil regresi diperoleh nilai konstanta sebesar 9,232, yang menunjukkan bahwa jika profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan size bernilai nol, maka nilai perusahaan pada BUMN bidang konstuksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 9,232.

Model

Unstandardized Coefficients B Std. Error

1 (Constant) 9,232 9,869

Lag_X1 18,546 6,962

Lag_X2 -,063 ,287

Lag_X3 -,915 1,670

Lag_X4 -,565 ,607

a. Dependent Variable: Lag_Y

(10)

2. Koefisien regresi variabel profitabilitas sebesar 18,546. Tanda positif menunjukkan pengaruh profitabilitas searah terhadap nilai

perusahaan. Hasil ini

mengindentifikasi bahwa jika variabel profitabilitas meningkat sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka nilai perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 18,546.

3. Koefisisen regresi variabel struktur modal sebesar –0,063. Tanda negatif menunjukkan pengaruh struktur modal tidak searah terhadap nilai perusahaan.

Hasil ini mengidentifikasi bahwa jika variabel struktur modal meningakat sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 0,063.

4. Koefisisen regresi variabel likuiditas sebesar –0,915. Tanda negatif menunjukkan pengaruh likuiditas tidak searah terhadap nilai perusahaan. Hasil ini mengidentifikasi bahwa jika variabel likuiditas meningakat sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 0,915.

5. Koefisisen regresi variabel size sebesar –0,565. Tanda negatif menunjukkan pengaruh size tidak searah terhadap nilai perusahaan. Hasil ini mengidentifikasi bahwa jika variabel size meningakat sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar 0,565.

e. Uji Hipotesis

Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik t

(Sumber: Data diolah SPSS, 2019) Berdasarkan hasil uji t, pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen yaitu:

1. H1 : Profitabilitasberpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,016. Nilai signifikansi tersebut< 0,050, maka

dapat disimpulkan

bahwaprofitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

Variabel t hitung Signifikansi Keterangan

Profitabilitas (X1) 2,664 ,016 Signifikan Struktur Modal (X2) -,219 ,829 Tidak Signifikan Likuiditas (X3) -,548 ,590 Tidak Signifikan UkuranPerusahaan

(X4) -,932 ,364 Tidak Signifikan

(11)

nilai perusahaan, dan hasil ini mendukung hipotesis H1.

2. H2 : Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,829. Nilai signifikansi tersebut> 0,050, maka dapat disimpulkan bahwastruktur modal secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, dan hasil ini tidak mendukung hipotesis H2.

3. H3 : Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,590. Nilai signifikansi tersebut> 0,050, maka dapat disimpulkan bahwalikuiditas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, dan hasil ini tidak mendukung hipotesis H3.

4. H4 : Size berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,364. Nilai

signifikansi tersebut> 0,050, maka dapat disimpulkan bahwasize secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, dan hasil ini tidak mendukung hipotesis H4.

f. Pembahasan

Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

Hasil dari uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan variabel profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan hasil tersebut sesuai dengan hipotesis H1.

Pengaruh profitabilitas yang signifikan terhadap nilai perusahaan menandakan profitabilitas menjadi salah satu pertimbangkan investor sebelum mengambil keputusan investasi. Profitabilitas perusahaan dipertimbangkan oleh investor karena menunjukkan tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham.

Semakin besar profitabilitas maka semakin besar imbal hasil yang mungkin akan diterima oleh pemegang saham, sehingga semakin besar profitabilitas maka menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang

(12)

semakin baik karena perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang besar dengan efektif dan efisien.

Untuk arah pengaruh yang positif dari profitabilitas terhadap nilai perusahaan menunjukkan apabila terjadi kenaikan profitabilitas maka akan diikuti dengan kenaikan nilai perusahaan. Oleh karena itu setiap kebijakan perusahaan yang bertujuan untuk menaikkan profitabilitas akan menjadi sinyal bagi investor agar membeli saham perusahaan tersebut.

Selanjutnya harga saham dan nilai perusahaan juga akan naik bersamaan dengan kenaikan minat investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut.

Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan

Hasil dari uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan variabel struktur modal yang diukur dengan DER, berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan PBV. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan struktur modal tidak akan merubah nilai perusahaan secara signifikan, dan hasil tersebut tidak sesuai dengan hipotesis H2.

Pengaruh yang tidak signifikan menandakan bahwa pendanaan perusahaan melalui utang bukan menjadi salah satu pertimbangangan investor dalam mengambil keputusan investasi.

Tingginya pendanaan perusahaan melalui utang akan mengakibatkan timbulnya biaya kebangkrutan, beban bunga, dan biaya lainnya yang ditanggung oleh perusahaan semakin besar. Hal ini menjadi risiko bagi investor, akan tetapi jika manfaat utang dinilai lebih besar dibandingkan dengan biaya kebangkrutan maka besarnya pendanaan melalui utang bukan lagi menjadi hal yang dikhawatirkan. Manfaat yang dapat diterima olehperusahaan yaitu berupa penghematan pajak yang masih lebih besar dibandingkan dengan biaya kebangkrutan pada tingkat utang optimalnya.

Perusahaan di sektor konstruksi memiliki kelebihan yaitu memiliki pendapatan yang terjadwal atas proyek yang mereka kerjakan. Calon investor dapat meminimalisir risiko atas ketidak mampuan perusahaan untuk membayar hutangnya, dengan melihat faktor fundamental perusahaan seperti proyek apa saja yang sudah dimiliki dan akan didapat perusahaan dalam waktu dekat.

(13)

Pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan

Hasil dari uji t yang telah dilakukan menunjukkan likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan likuiditas tidak akan merubah nilai perusahaan secara signifikan, dan hasil tersebut tidak sesuai dengan hipotesis H3.

Pengaruh likuiditas yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan menandakan likuiditas perusahaan tidak menjadi pertimbangan investor untuk mengambil keputusan investasi.

Dari nilai likuiditas yang ditunjukkan pada tabel 4.4, terlihat seluruh perusahaan BUMN bidang konstruksi pada tahun 2012-2017 memiliki CR yang stabil dan cukup baik. Artinya seluruh perusahaan BUMN bidang konstruksi pada periode tersebut mampu memenuhi kewajiban lancarnya dengan baik, sehingga likuiditas tidak lagi menjadi pertimbangangan investor dalam mengambil keputusan investasi.

Perusahaan BUMN bidang konstruksi juga mendapatkan uang muka untuk setiap proyek yang mereka kerjakan

sehingga likuiditas dari setiap perusahaan konstruksi dapat terjaga.

Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

Hasil dari uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, dan hasil tersebut tidak sesuai dengan hipotesis H4.

Pengaruh ukuran perusahaan yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan menandakan ukuran perusahaan tidak menjadi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasi. Nilai ukuran perusahaan dari seluruh perusahaan BUMN bidang konstruksi tahun 2012-2017 seperti yang ditunjukkan oleh tabel 4.5 terlihat selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Jika melihat laporan keuangan masing-masing perusahaan maka hal ini didasari karena terjadinya pertumbuhan aset perusahaan yang bersumber dari penambahan ekuitas perusahaan setiap tahunnya. Oleh karena itu ukuran perusahaan tidak lagi relevan menjadi pertimbangangan

(14)

investor dalam mengambil keputusan investasi pada perusahaan BUMN bidang konstruksi, karena dari segi aset perusahaan seluruh perusahaan memberikan prospek yang relatif sama.

g. Implikasi

Implikasi dari penelitian ini bagi perusahaan yaitu perusahaan perlu meningkatkan profitabilitasnya jika ingin menaikkan nilai perusahaan, karena profitabilitas perusahaan menunjukkan kinerja keuangan perusahaan pada masa lalu dan calon investor mempertimbangkannya sebelum mengambil keputusan investasi. Melihat ekuitas yang selalu meningkat setiap tahunnya, profitabilitas dapat ditingkatkan dengan melakukan efisiensi pada beban keuangan dan biaya lain-lain yang ditanggung oleh perusahaan.

Implikasi penelitian ini bagi investor adalah investor sebaiknya melakukan analisis fundamental lalu memilih perusahaan denga rasio profitabilitas tertinggi dan konsisten, karena profitabilitas sebagai gambaran prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini didasarkan pada

profitabilitas yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan imbal hasil atas investasi pemegang saham yang tinggi pula, sehingga untuk mendapatkan imbal hasi tertinggi sebaiknya investor memilih perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas tertinggi.

5. PENUTUP Kesimpulan

Hasil dari uji hipotesis dan analisis penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hal ini mengindikasikan profitabilitas dipertimbangkan oleh investor sebelum mengambil keputusan investasi karena profitabilitas menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba bersih, sehingga semakin besar laba bersih yang mampu dihasilkan oleh perusahaan maka semakin besar imbal hasil yang mungkin akan diterima oleh investor.

2. Variabel struktur modal berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan

struktur modal tidak

(15)

dipertimbangkan oleh investor apabila manfaat dari utang lebih besar dari biaya yang timbul dari utang tersebut. Investor akan menerima risiko atas pendanaan dengan utang apabilai tingkat imbal hasil yang akan diterima lebih besar.

3. Variabel likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hal ini mengindikasikan likuiditas tidak dipertimbangkan oleh investor karena seluruh perusahaan sudah mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan tepat waktu, sehingga likuiditas tidak lagi relevan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi.

4. Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan ukuran perusahaan yang diukur dengan logaritma natural dari total aset tidak dipertimbangkann oleh investor karena seluruh perusahaan mengalami kenaikan jumlah total aset setiap tahunnya, sehingga ukuran perusahaan tidak lagi relevan dalam mengambil keputusan investasi.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan masukan atau saran sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan nilai perusahaan adalah dengan menaikkan nilai profitabilitas perusahaan. Menaikkan profitabilitas dilakukan dengan meningkatkan laba perusahaan, dan memaksimalkan efisiensi biaya.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sebelum melakukan keputusan investasi. Sebaiknya investor mempertimbangkan kinerja perusahaan dimasa lampau dengan melihat profitabilitas perusahaan, karena jika berinvestasi pada perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi memungkinkan investor untuk memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan studi dan referensi untuk penelitian

(16)

selanjutnya yang membahas terkait faktor-faktor yang memengaruhi nilai perusahaan. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan memperluaskan objek penelitian, menambah periode penelitian, membangun model lain yang terintegrasi antar variabel, ataupun menambah variabel lain yang dapat memengaruhi nilai perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Brealey, A. Richard., Stewart, C. Myers., dan Alan, J. Marcus. 2015.

Fundamental of corporate finance.

9th Edition. McGraw-Hill Education, New York.

Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F.

2015. Dasar-dasar manajemen keuangan. edisi 11. buku 1.

Terjemahan: Ali Akbar Yulianto.

Salemba Empat, Jakarta.

Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F.

2014. Dasar-dasar manajemen keuangan. edisi 11, buku 2.

Terjemahan: Ali Akbar Yulianto.

Salemba Empat, Jakarta.

Brigham, Eugene F. & Phillip R. Daves.

2016. Intermediate Financial Management. 12th Edition. Cengage Learning 20 Channel Center Street, Boston MA 02210, USA.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Jogiyanto, Hartono. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.

Edisi Kedelapan. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Katadata. 2018. Pemerintah Anggarkan Rp 415 Triliun Untuk Membangun Infrastruktur 2019. Diakses pada

25 Januari 2019.

<https://databoks.katadata.co.id/dat apublish/2018/12/10/pemerintah- anggarkan-rp-415-triliun-untuk- membangun-infrastruktur-2019>

Limbong, Dita T., dan Chabachib, Mochammad. 2016. “Analisis Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Penjualan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014”. Diponegoro Journal of Management, Vol.5. No.

4.

Lubis, Ignatius L., Sinaga, Bonar M., dan Sasongko, Hendro. 2017.

“Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, Vol.3.

No.3.

Misran, Medy., dan Chabachib, Mochamad. 2017. “Analisis Pengaruh DER CR Dan TATO Terhadap PBV dengan ROA Sebagai Variabel Intervening Studi pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar pada BEI Tahun 2011 – 2014”. Diponegoro Journal of Management, Vol.6. No.

1.

(17)

Okezone. 2018. Dominasi BUMN di Proyek Infrastruktur Bikin Bisnis Konstruksi Suram. Diakses pada

26 Januari 2019.

<https://economy.okezone.com/rea d/2018/03/29/320/1879728/domina si-bumn-di-proyek-infrastruktur- bikin-bisnis-konstruksi-suram>

Permata, Nevrizka Audya. 2018.

“Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Studi Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2013- 2016”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB UB, Vol.7. NO.1.

Rahmansyah, Oka Hamidian. 2018.

“Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Peluang Pertumbuhan terhadap Nilai Perusahaan Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB UB, Vol.6. NO.2.

Sahamok. 2016. Daftar Perusahaan BUMN Publik di BEI. Diakses pada

26 Januari 2019.

<https://www.sahamok.com/emiten /bumn-publik-bei/>

Sekaran, Uma., dan Bougie, Roger. 2016.

Research Methods for Business. 7th Edition. Jhon Wiley & Sons Ltd, United Kingdom.

Siddik, Muhammad H., dan Chabachib, Mochammad. 2017. “Pengaruh ROE, CR, Size, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening”.

Diponegoro Journal of Management, Vol.6. No. 4.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Alfabeta, Bandung.

The World Bank. 2018. International LPI. Diakses pada 25 januari 2019.

<https://lpi.worldbank.org/internati onal/global/2018>

World Economic Forum. 2017. The Global Competitiveness Report 2017–2018. Diakses pada 26

Januari 2019.

<https://www.weforum.org/reports/

the-global-competitiveness-report- 2017-2018>

Referensi

Dokumen terkait