• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN SEKTOR FOOD AND BEVERAGE

YANG TERDAFTAR DI BEI

Lutfia Nurlaili Rahmawati Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Pencemaran lingkungan yang terjadi diakibatkan oleh aktivitas perusahaan yang salah satunya adalah perusahaan sektor food and beverage. Hal ini berkaitan dengan tingkat produksi yang tinggi akan menghasilkan limbah industri terhadap perusahaan dan lingkungan. Disamping pencemaran lingkungan yang dilakukan, tentu setiap perusahaan perlu fokus terhadap program CSR sesuai dengan aktivitas perusahaan masing-masing, agar memulihkan keseimbangan di lingkungan sekitar. Didasarkan pada kondisi tersebut, selanjutnya penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan terhadap pengungkapan CSR.

Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah 60 data dari perusahaan sektor food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2014-2017. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan data sekunder. Teknik analisis yang digunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengungkapan CSR. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka semakin besar pengungkapan CSR yang dilakukan. Sementara itu, ukuran dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Hal ini berarti besar kecilnya perusahaan bukan menjadi tolak ukur dalam mengungkapkan CSR, sedangkan pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari perilaku konsumen belum memperhatikan perusahaan yang melakukan CSR dalam memilihi suatu produk.

Kata kunci : Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD), profitabilitas, ukuran, pertumbuhan perusahaan

ABSTRACT

Environmental pollution that occurs due to company activities, one of which is a food and beverage sector companies . This relates to the high level of production that will produce industrial waste to the company and the environment. Besides the environmental pollution carried out, of course every company needs to focus on CSR programs in accordance with the activities of their respective companies, in order to restore balance in the surrounding environment. Based on these conditions, further this research aims to examine the effect of profitability, size, and company growth on CSR disclosure. The population and sample in this study were 60 data from sector companiesfood and beverage registered on the Indonesia Stock Exchange in 2014-2017. This research uses purposive sampling method and secondary data. The analysis technique used is multiple regression analysis. The results of this study indicate that corporate profitability is one of the factors that can influence CSR

(2)

disclosure. The higher the profitability of the company, the greater the disclosure of CSR made. Meanwhile, the size and growth of the company has no effect on CSR disclosure. This means that the size of the company is not a benchmark in expressing CSR, while company growth can be seen from the behavior of consumers who have not paid attention to companies that do CSR in choosing a product.

Key words : Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD), profitability, size, and company growth

PENDAHULUAN

Tanggung jawab sosial perusahaan dalam mengatasi permasalahan lingkungan dari aktivitas yang dilakukan sebagai bentuk terwujudnya peran Corporate Social Responsibility (CSR). Selain dampak positif dari aktivitas yang dilakukan juga terdapat dampak negatif yang ditimbulkan, khususnya perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya alam secara tidak langsung memberikan dampak pada perusahaan dan lingkungan. Menurut Hemitra (2011), bahwa perusahaan memiliki kewajiban memberikan informasi aktivitas yang dilakukan sebagai bentuk transparansi dari tanggung jawab sosial perusahaan. Namun, peraturan mengenai pelaksanaan CSR tidak memberikan pedoman secara khusus terkait informasi apa saja yang harus dilaporkan oleh perusahaan, sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial hanya menjadi image perusahaan padastakeholders dengan rasa kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sosial.

CSR merupakan tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial terhadap perusahaan dan lingkungan (Nurlela danIslahudin, 2008).Perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan informasi aktivitas yang dilakukan secara terbuka terhadap masyarakat. CSR menjadi komitmen perusahaan melakukan kontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sebagai bentuk implementasi CSR dengan membuat laporan pertanggungjawaban sosial dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut Christ dan Darsono (2014), bahwa laporan pertanggungjawaban sosial merupakanlaporan aktivitas tanggung jawab sosial yang telah dilakukan perusahaan dengan memperhatikan masalah dampak sosial maupun lingkungan. Pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan terkait lingkungan hidup yang salah satunya melaluiGlobal Reporting Initiative (GRI). Masalah lingkungan tersebut sangat dipengaruhi oleh sektor bisnis terutama perusahaan yang aktivitas operasionalnya memiliki dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.

Beberapa penelitian yang telah melakukanpengungkapan tanggung jawab sosial. Menurut Rahmayanty (2015), bahwa ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, kepemilikan saham asing, dan profitabilitas perusahaan yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten.Profitabilitasperusahaan merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) dalam periode tertentu. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka semakin besar dana oleh perusahaan. Hal ini berarti semakin baik kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan yang bersifat sukarela. Tentu perusahaan mampu menarik perhatian para stakeholders dalam memenuhi kewajiban oleh perusahaan. Profitabilitas perusahaan juga mempengaruhi

(3)

pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Hal ini selaras dengan hasil penelitian Sari (2012), bahwa profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, tingkat profitabilitas perusahaan mempengaruhi besar kecilnya pengungkapan tanggung jawab sosial.

Penelitian lain menyatakan berbagai faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial. Menurut Indraswari dan Mimba (2017), bahwa profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaanpada tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial.Pertumbuhan perusahaan merupakan gambaran yang menunjukkan aktivitas perusahaan. Adanya kesesuaian antara aktivitas perusahaandengan harapan stakeholders, menjadi kekuatan perusahaan dalam meningkatkan taraf hidup dan aktivitas sosial lingkungan (Indraswati dan Mimba, 2017). Hal ini menjadi tolak ukur perusahaan dalam melakukan lebih banyak pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Munsaidah, et al.

(2016), bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Teori Stakeholders

Stakeholders merupakan individu atau kelompok yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan (Freeman, 1983). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan juga bergantung pada stakeholders, begitu juga sebaliknya. Perusahaan tentu memiliki banyak stakeholders seperti, karyawan, masyarakat, pemegang saham, pemerintah asing, dan sebagainya. Teori stakeholders merupakan sistem secara eksplisit berbasis pandangan perusahaan dan lingkungan masyarakat, keduanya satu kesatuan yang dinamis (Zaenuddin, 2007). Hal ini menyatakanbahwa hubungan sosial keduanya bersifat responsibilitas dan akuntabilitas terhadap stakeholders.

Pada dasarnya, stakeholders mengendalikan diri untuk mempengaruhi pemakaian sumber daya yang digunakan oleh perusahaan. Oleh karena itu, kekuatan stakeholders ditentukan kekuatan yang dimiliki atas sumber daya tersebut (Ghozali dan Chairi, 2007). Kekuatan tersebut berupa kemampuan dalam membatasi pemakaian sumber daya yang terbatas, serta kemampuan untuk menggunakan konsumsi atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan (Deegan, 2000).

Menurut Ulman (1982), bahwa apabila stakeholders mampumengendalikan sumber daya perusahaan, maka perusahaan perlu melakukan cara untuk kepuasan konsumen.

Konsep dan Definisi Corporate Social Responsibility

Meningkatnya aktivitas perusahaan mengubah cara pandangan masyarakat terhadap perusahaan agar lebih bersikap bijak serta bertanggungjawab secara penuh.

Masyarakat telah menyadari bahwa aktivitas perusahaan menjadi penyebab terjadinya perubahan dalam berbagai aspek sosial dan lingkungan. Hal ini sebagai dasar terbentuk konsep Corporate Social Responsibility (CSR).

Konsep tanggungjawab sosial perusahaan telah dimulai sejak awal tahun 1970-an yang secara umum berisi kumpulan kebijakan dan praktek yangberhubungan

(4)

dengan stakeholders, nilai-nilai hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta kontribusi masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan (Rahmayanty, 2015).

Corporate Social Responsibility Disclosure

Pengungkapan CSR dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Mandatory Disclosure dan Voluntary Disclosure. Mandatory Disclosure merupakan pengungkapan informasi yang berkaitan dengan kondisi perusahaan bersifat wajib, sebaliknya Voluntary Disclosure merupakan pengungkapan informasi yang berkaitan dengan kondisi perusahaan bersifat sukarela. Sebenarnya, pengungkapan secara sukarela tidak terjadi karena informasi perusahaan cenderung bersifat rahasia (Fitriyah, 2017).

Pentingnya peran CSR di Indonesia menjadi daya atur, daya ikat, dan daya dorong bagi perusahaan. Pengungkapan CSR yang bersifat voluntary perlu ditingkatkan menjadi mandatory(Tanudjaja, 2006). Oleh karena itu, kontribusi nyata yang terukur dan sistematis menjadi kebutuhan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini mampu mendukung masyarakat di tengah permasalahan lingkungan yang terjadi, sebaliknya masyarakat juga tidak bisa memberikan tuntutan pada perusahaan, apabila harapannya berada diluar batas aturan yang berlaku.

Profitabilitas Perusahaan

Profitablitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Profitabilitas perusahaan menjadi salah satu pertimbangan bagi para stakeholders dalam melakukan keputusan investasi, serta memugkinkan manajemen dalam melakukan pengungkapan informasi yang lebih tinggi (Indraswari dan Mimba, 2017).Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik, melalui tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi cenderung melakukan pengungkapan informasi sosial dan lingkungan.

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan bentukbesar kecilnya suatu perusahaan. Secara umum, melalui nilai perusahaan, tingkat penjualan, ataupun hasil dari nilai total aktiva suatu perusahaan (Rahmayanty, 2015). Perusahaan yang besar tentu memiliki aktivitas yang lebih banyak, dampak yang lebih besar dan kompleks, dan pengungkapan yang semakin luas terhadap masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan yang besar mendapat tekanan yang lebih besar dalam pengungkapan CSR perusahaan.

Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kinerja perusahaan. Seberapa baik kinerja perusahaan, maka mengindikasikan rasio pertumbuhan perusahaan. Kegiatan ekonomi yang terjamin menjadi suatu harapan stakeholders, perusahaan tentu meningkatkan aktivitas sosial lingkungan dengan melakukan pengungkapan lebih banyak (Indraswari dan Mimba, 2017). Hal tersebut perusahaan mampu menghadapi persaingan dan respon positif stakeholders dan pemangku kepentingan lainnyasesuai dengan pertumbuhan perusahaan.

(5)

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari kegiatan opersional perusahaan. Profitabilitas menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengungkapan CSR perusahaan. Semakin tinggi laba yang dihasilkan, semakin tinggi return yang diperoleh oleh stakeholders (Siregar, 2018). Menurut Rahmayanty (2015), bahwa profitabilitas menunjukkan tolak ukur perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Hal ini menjadi bersifat fleksibel bagi perusahaan untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya. Oleh karena itu, tinggi rendahnya tingkat profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR perusahaan.

H1 : Profitabilitas Perusahaan berpengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar aset yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan besar cenderung lebih banyak melakukan aktivitas, sehingga berpengaruh terhadap masyarakat, memiliki lebih banyak stakeholders yang tertarik terhadap perusahaan, serta bentuk program sosial yang dilakukan melalui laporan tahunan yang menjadi alat komunikasi perusahaan dengan berbagai pihak (Fitriyah, 2017). Menurut Kurnianingsih (2013), bahwa perusahaan besar menjadi sorotan yang lebih banyak oleh masyarakat. Adanya pengungkapan yang lebih banyak oleh perusahaan menjadi bagian dari pengurangan biaya tekanan sebagai bentuk pengungkapan CSR. Perusahaan besar dengan aktivitas operasi dan pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat, sehingga tidak terlepas dari tekanan.

H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

Pertumbuhan perusahaan merupakan salah satu indikator bagi kinerja perusahaan. Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan seberapa baik kinerja perusahaan dalam kegiatan perekonomian (Indraswari dan Mimba, 2017).

Pertumbuhan perusahaan menjadi gambaran perusahaan dalam mempertahankan kondisi perusahaan. Menurut Fitriyah (2017), bahwa pertumbuhan perusahaan menunjukkan peningkatan terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan memberikan profitabilitas yang tinggi di masa mendatang. Hal ini akan mempengaruhi laba, sehingga menyebabkan stakeholders tertarik terhadap perusahaan tersebut. Pada kondisi tersebut perusahaan cenderung lebih banyak melakukan pengungkapan terhadap CSR.

H3 : Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

(6)

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Penelitian ini mengunakan populasi perusahan sektor food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2014-2017.Penelitian ini menggunakan purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel melalui kriteria tertentu. Berikutkriteria yang digunakan untuk menentukan sampel penelitian ini adalah :(1) Perusahaan menerbitkan Sustainability Report pada tahun 2014-2017, (2) Perusahaan mengungkapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Annual Report tahun 2014-2017, (3) Perusahaan menggunakan standar pelaporan GRI G4.

Variabel Penelitian Variabel Dependen

Dalam penelitian ini menggunakan perhitungan Corporate Social Responsibility Index (CSRI) dengan menggunakan variabel dummy sebagai pengukuran pengungkapan CSR. Setiap item yang termasuk instrumen penelitian akan diberi nilai 1, sedangkan yang tidak diungkapkan akan diberi nilai 0. Jumlah item yang diungkapkan (nj) sesuai dengan pedoman pengungkapan CSR yaitu GRI G4 sebanyak 91 item (Rahmayanty, 2015).

CSRI menggunakan rumus sebagai berikut : CSRIj = Σ

Keterangan :

CSRIj =Corporate Sosial Responsisibility Index Perusahaan j nj = Jumlah item untuk perusahaan j

∑Xij = Menggunakan skala 0 sampai 1, per item indikator yang diungkapkan.

Variabel Independen

1. Profitabilitas Perusahaan

Rasio perbandinganlababersihsetelahpajakdenganekuitas yang menjadiinvestasipemegangsaham.Perbandinganinimenunjukkancarauntukmengahasil

kanlabaatasinvestasi yang

digunakandalamperbandinganbagipeluanginvestasidanmanajemenlaba yang baik.Hasilperhitunganlabamendekati 1 menunjukkansemakinefektifdanefisien,

sebaliknyaperhitunganlabamendekati 0

menunjukkanperusahaantidakmampumengelola modal secaraefisien (Siregar, 2018).

Profitabilitas perusahaan menggunakan rumus sebagai berikut : ROE = NI

AE

Keterangan :

ROE = Rasio laba ekuitas/ investasi pemegang saham

(7)

NI = Laba bersih AE = Rata-rata ekuitas

2. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menunjukkan besarnya total aktiva (aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva lain-lain), total penjualan, dan total tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan sampai akhir periode pelaporan keuangan (Sembiring, 2005). Pada penelitian ini ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan total aset perusahaan.

Ukuran perusahaan dapat dihitung melalui perhitungan logaritma dari besarnya total aset perusahaan (Almilia, et al. 2011).

Ukuran perusahaan menggunakan rumus sebagai berikut : Size = Log (total aset perusahaan)

3. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari arus dana yang diperoleh perusahaan atas dampak perubahankegiatan operasional perusahaan yang disebabkan oleh peningkatan volume usaha. Pada penelitian ini pertumbuhan perusahaan dapat dihitung melaluitingkat pertumbuhan penjualan perusahaan (Munsaidah, et al. 2016).

Pertumbuhan perusahaan menggunakan rumus sebagai berikut : Growth = Penjualan t - Penjualan t-1

Penjualan t-1 Keterangan :

Penjualan t = Penjualan bersih (net sales) periode tahun berjalan Penjualan t-1 = Penjualan bersih (net sales) periode tahun sebelumnya

Pengujian Hipotesis

1. Uji Statistik T

Uji statistik t dalam penelitian ini menguji tingkat signifikansi pengaruh satu variabel independen terhadap varibel dependen secara individual. Pengujian statistik t dapat dillihat melalui nilai signifikan t masing-masing variabel pada output hasil regresi dengan nilaisignificance 0,05 (α = 5%) (Rahmayanty, 2015).

2. Uji Koefisien Determinasi

Hasil pengujian koefisien determinasi antara angka nol sampai satu, nilai yang semakin kecil menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen semakin terbatas dalam menjelaskan variabel dependen, sedangkan nilai yang mendekati angka satu menunjukkan bahwa variabel independen mampu memberikan seluruh informasi yang digunakan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).

(8)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Hipotesis

Pendugaan koefisien yang menunjukkan pengaruh profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan terhadap pengungkapan CSR dilakukan dengan menggunakan tabel analisis regresi berganda. Penelitian ini menunjukkan hasil regresi yang disajikan pada tabel sebagai berikut :

Persamaan Regresi

Sumber data : Olah data SPSS 21.0

Y = 0,14 (X1) + 0,21 (X2) + 0,01 (X3)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan CSR akan meningkat sebesar 0,14 satuan pada setiap tambahan satu satuan profitabilitas (X1). Apabila profitabilitas perusahaan mengalami peningkatan 1 satuan, maka pengungkapan CSR akan meningkat sebesar 0,14 satuan dengan asumsi variabel lain yang dianggap konstan.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan CSR akan meningkat sebesar 0,21 satuan pada setiap tambahan satu satuan ukuran (X2).

Apabila ukuran perusahaan mengalami peningkatan 1 satuan, maka pengungkapan CSR akan meningkat sebesar 0,21 satuan dengan asumsi variabel lain yang dianggap konstan.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan CSR akan meningkat sebesar 0,01 satuan pada setiap tambahan satu satuan pertumbuhan (X3). Apabila pertumbuhan perusahaan mengalami peningkatan 1 satuan, maka pengungkapan CSR akan meningkat sebesar 0,01 satuan dengan asumsi variabel lain yang dianggap konstan.

Koefisien Determinasi dan Korelasi Model

Unstandardized

Coefficients t Sig.

B

1 (Constant) 1,90 5,35 0,00

Profitabilitas 0,13 0,22 0,01

Ukuran 0,02 -1,63 0,10

Pertumbuhan 0,00 -0,10 0,91

Model R R Square Adjusted R Square

1 0,60 0,36 0,33

(9)

Sumber data : Olah data SPSS 21.0

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Adj. R2 sebesar 0,33 berarti 33% variabel pengungkapan CSR dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan (X1), ukuran perusahaan (X2), pertumbuhan perusahaan (X3), sedangkan sisanya 67% variabel pengungkapan CSR dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian tersebut.

Pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Hal ini dapat dilihat melalui nilai signifikansi sebesar 0.01 (<0.05) dan nilai koefisien positif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis diterima, berarti perusahaan yang memiliki kemampuan tinggi dalam menghasilkan laba melalui pemanfaatan aset dengan jumlah kas yang lebih besar. Hal ini menjadi sangat menguntungkan bagi perusahaan di masa yang akan datang (Agustina, 2013).

Hal yang menjadikan profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR bahwa kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih melalui hasil penjualan bersih dan mengukur kemampuan pihak perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasioanl perusahaan dengan memaksimalkan laba. Semakin besar laba yang dihasilkan maka kinerja perusahaan akan semakin baik. Hal ini berarti meningkatkan nilai perusahaan dimata para investor dalam menanamkan saham pada perusahaaan, sehingga menjadi daya tarik bagi para investor terhadap perusahaan dalam melakukan keputusan investasi (Lamia, et al. 2014).

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Hal ini dapat dilihat melalui nilai signifikansi sebesar 0.10 (>0.05) dan nilai koefisien negatif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis ditolak, berarti para investor membeli saham perusahaan tidak hanya melihat dari seberapa besar aktivitas perusahaan, tetapi juga melalui laporan keuangan, kebijakan deviden, dan nama baik perusahaan. Selain itu, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR, dikarenakan belum dapat menjamin nilai perusahaan yang tinggi, sehingga belum mampu memberikan keyakinan kepada para investor (Purwanto, 2011).

Hal yang menyebabkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR bahwa terdapat pengaruh yang berbeda terhadap nilai perusahaan, melihat dari total aset yang besar. Perusahaan tentu akan memiliki kebebasan yang lebih banyak dalam menggunakan aset perusahaan. Timbul kecurigaan akan penggunaan aset yang berlebihan diluar kegiatan perusahaan. Hal ini menjadi kekhawatiran bagi pemilik aset, sehingga dari segi pemilik perusahaan jumlah aset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan. Selain itu, ukuran belum bisa menjamin nilai perusahaan yang tinggi, sehingga belum bisa memberikan keyakinan pada pihak investor tentang kemampuan perusahaan dalam mengelola aset tersebut, sehingga dapat dikatakan ukuran perusahaan belum mampu mempengaruhi nilai perusahaan (Siregar, 2018).

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Hal ini dapat dilihat melalui nilai

(10)

signifikansi sebesar 0.91 (>0.05) dan nilai koefisien negatif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis ditolak, berarti tinggi rendahnya pertumbuhan perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan dalam mengungkapkan tanggungjawab sosial perusahaan. Selain itu, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR, dikarenakan berkaitan dengan perilaku konsumen yang cenderung tidak memperhatikan kegiatan CSR dalam memilih suatu produk (Sari, 2012).

Hal yang menyebabkan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR bahwa penjualan perusahaan berkaitan erat dengan perilaku konsumen. Pada dasarnya, banyak fenomena dari konsumen yang cenderung tidak memperhatikan kegiatan CSR ketika membeli suatu produk. Berbeda halnya dengan yang terjadi di beberapa negara maju, ketika membeli produk bertanya mengenai produk yang dihasilkan sesuai standar. Selain itu, kebijakan labelling menjadi sebuah kewajiban dalam melaksanakan etika bisnis. Apabila suatu produk perusahaan telah memenuhi ketentuan terkait CSR akan diberikan label tersebut, sedangkan di Indonesia hal tersebut tidak menjadi sebuah kewajiban. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan CSR di negara maju lebih baik dibandingkan di Indonesia (Yusof, 2011).

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan sektor food and beverage yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan menggunakan data sekunder dengan teknik purposive sampling dan analisis regresi. Pengungkapan CSR perusahaan diukur salah satunya berdasarkan indeks GRI (Global Reporting Initiative) G4.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa profitabilitas perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengungkapan CSR. Semakin tinggi profitabilitas yang dihasilkan suatu perusahaan, maka menunjukkan prospek perusahaan semakin baik, sehingga perusahaan dapat melakukan pengungkapan CSR lebih banyak. Oleh karena itu, perusahaan berada dalam kondisi kinerja keuangan perusahaan yang baik dan memiliki posisi persaingan sangat kuat, sehingga menjadi pemicu reaksi dari para stakeholders untuk mendorong perusahaan dalam melakukan pencapaian usaha perbaikan dan kepedulian terhadap lingkungan sosial.

Keterbatasan dan Saran

Keterbatasan dan saran dalam penelitian ini, terdapat pada aspek subjektivitas peneliti yang memungkinkan terlewatnya item-item yang harus diungkapkan oleh perusahaan. Hal ini kemungkinan terjadi karena adanya perbedaan dalam pengungkapan CSR dalam laporan tahunan masing-masing perusahaan. Penelitian berikutnya, diharapkan dapat menggunakan metode lain, agar lebih meminimalisir tingkat subjektivitas.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

__________. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Agustina, Silvia. 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Artikel Penelitian. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang.

Almilia, et al. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Dampaknya terhadap Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan. Jurnal Fokus Ekonomi, 10(1), 2-25.

Armadi dan Astika, 2016. Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan melalui Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 17(1), 233-256.

Dewi, Sukmawati Safitri. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 2(3),

Fitriyah, 2017. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure: Studi pada Sektor Pertambangan, Perbankan dan Industri Semen. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

Freeman, R. E., and Reed, D. L. 1983. Stockholders and Stakeholders: A New Perspective on Corporate Governance. California Management Review,25(3), 88-106.

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Ghozali, I., dan Chairi. A. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Gray, R., Kouhy, R., and Lavers, S. 1995. Constructing A Research Database of Social and Environmental Reporting by UK Companies. Accounting, Auditing and Accountability Journal 8 (pp. 47-77).

Hardian, A. P. dan Asyik, N. F. 2016. Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan, CSR sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 5(9), 1-16.

Hartono, 2016. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: LSFK2P & Pustaka Belajar.

Hastuti, Widya. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Tipe Industri terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI). Skripsi. Universitas Negeri Padang.

Hemitra, 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Profitabilitas Perusahaan. Fakultas Ekonomi, Universitas Jember.

(12)

12 Hermawan, Sigit dan Maf’ulah, A. N. 2014. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap

Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Dinamika Akuntansi, 6(2), 103-118.

Indraswari dan Astika, 2015.Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Saham Publik pada Pegungkapan CSR. E-Jurnal Akuntansi Universitas udayana, 11(1), 289-302.

Indraswati dan Mimba, 2017. Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Kapitalisasi Pasar dan Kepemilikan Saham Publik pada Tingkat Pengungkapan CSR. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 20(2), 1219-1248.

Kurnianingsih, Triastuti Heni. 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Size Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, 13(1), 1-19.

Maghfiroh, Alisa Anggraini. 2016. Analisis Tingkat Kepatuhan Pengungkapan CSR pada Industri Semen, Sektor Pertambangan dan Sektor Perbankan Periode 2013-2014. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Munawaroh, A. dan Priyadi, M. P. 2014. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 3(4), 1-15.

Nurjannah, 2015. Kinerja Lingkungan, Leverage, Profil dan Pertumbuhan Perusahaan: Pengaruhnya terhadap CSR Disclosure. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonmi, Universitas Negeri Semarang.

Nurlela, R. dan Islahudin, 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.

Purwanto, Agus. 2011. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi dan Auditing, 8(1), 1-94.

Putri, 2010. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility: Studi pada Perusahaan-Perusahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan Listed (Go-Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012. Business Accounting Review, 2(1), 61-70.

Rahmayanty, 2015. Pengaruh Size Perusahaan, Kepemilikan Saham Publik, Kepemilikan Saham Asing, dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2013. Fakultas Ekonomi, Universitas Riau, Pekanbaru.

Riyanto, 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan: Edisi Empat. Yogyakarta:

BPFE.

Rustiarini, 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

(13)

13

Rustiyaningsih, Sri dan Politon, Sontry. 2013. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Manufaktur Go Publik. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi, 1(1),

Sari, Rizkia Anggita. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal, 1(1), 125-138.

Sekaran, U. 2006. Research Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat.

Sembiring, 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Siregar, 2018. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan dan CSR sebagai Pemoderasi.

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang.

Sudarmanto, 2013. Statistik Terapan Berbasis Komputer: Dengan Program IBM Statistics 19. Bandar Lampung: Penerbit Mitra Wacana Media.

Sugiarto, 2013. Pengarug Karakteristik Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Surabaya, 2(1), 1-19.

Umam, Wizna Hidayati, 2018. Mikroplastik Cemari Air Mineral hingga Sungai dan Lautan. Dikutip 23 Agustus 2018 dari situs online:

http://www.pikiran-rakyat.com/

Tanudjaja, 2006. Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia.

Nirmana, 8(2), 92-98.

Wijaya, 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. 1(1),

Yusof, Jamaliah Mohd, Rosidah Musa, dan Sofiah Abd. Rahman, 2011.

Functional Store Image and Corporate Social Responsibility Image: A Congruity Analysis on Store Loyalty. World Academy of Science, Engineering and Technology.

Zaenuddin, Achmad. 2007. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Praktek Pengungkapan Sosial dan Lingkungan pada Perusahaan Manufaktur Go Publik. Tesis. Universitas Diponegoro.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

4.2.2.4 Pengaruh Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Secara Bersama-Sama Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar