• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis dampak program kesehatan dan keselamatan kerja serta motivasi (K3) terhadap semangat kerja karyawan di PT. Hasil penelitian dengan menggunakan uji signifikansi parsial (uji t) menunjukkan bahwa thitung > tabel (7,600 > 1,671), maka variabel keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan PT.

Latar Belakang Masalah

Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina Perbaungan Serdang Bedagai merupakan salah satu Unit Usaha PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) berpotensi menghasilkan pendapatan yang besar selain hasil perkebunan khususnya kelapa sawit jika dapat memaksimalkan pengolahan buah kelapa sawit selain produksi CPO (crude palm oil).

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul 'Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Motivasi Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT. Apakah program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan di PT?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Uraian Teoritis 1. Semangat Kerja

Pengertian Semangat Kerja

Indikator Semangat Kerja

Memberikan penghasilan tambahan secara langsung kepada karyawan yang berprestasi sangat efektif dalam mendorong peningkatan semangat kerja. Membangun etos kerja harus dilakukan secara terus menerus agar mereka terbiasa memiliki etos kerja yang tinggi.

Mengukur Semangat Kerja

“Meningkatkan semangat kerja akan berhasil apabila manajer benar-benar bergandengan tangan dengan pekerja dan berusaha memperbaiki kondisi kerja agar kondusif sehingga suasana kerja juga mendukung berkembangnya semangat kerja” (Adnyani, 2008). Kerja sama dapat dilihat dari kesediaan karyawan untuk bekerja sama dengan rekan kerja atau atasannya untuk mencapai tujuan bersama.

Menurunnya Semangat Kerja

Selain itu, kerjasama juga dapat dilihat dari kesediaan untuk saling membantu antar kolaborator dalam menjalankan tugasnya dan keaktifan yang terlihat dalam kegiatan organisasi. Peningkatan turnover karyawan ini terutama berasal dari karyawan yang mengalami ketidakpuasan atau ketidaknyamanan selama bekerja, sehingga mereka bahkan berniat memutuskan untuk mencari tempat kerja lain yang lebih sesuai dengan alasan mencari kenyamanan dalam bekerja.

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

  • Alasan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
  • Tujuan dan Manfaat Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tujuan utama dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah memberikan
  • Undang-Undang Tentang K3

Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan pelatihan yang dirancang untuk membekali personel yang dipekerjakan oleh perusahaan agar mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja. Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

Jaminan Kesehatan

  • Tujuan Pemberian Jaminan Kesehatan
  • Karakteristik Jaminan Kesehatan
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Kerja
  • Persoalan Dalam Kesehatan Kerja
  • Usaha Meningkatkan Kesehatan Kerja
  • Indikator-Indikator Kesehatan Kerja

Prinsip ini diwujudkan dengan memberikan iuran sebesar persentase tertentu dari gaji bagi mereka yang mempunyai penghasilan (UU No. 410 Tahun 2004, Pasal 17 ayat 1) dan negara memberikan iuran kepada mereka yang tidak mampu. 410 Tahun 2004 pasal 17 par. 4). Air minum bersih dari sumber yang sehat harus diperiksa secara teratur dan harus tersedia di dekat tempat kerja. Pengaruh udara panas dan akibatnya dapat menyebabkan karyawan sering keluar rumah karena kondisi kerja yang tidak menyenangkan.

Untuk itu disediakan tempat kerja dan ruang kerja yang nyaman dan aman dengan menghilangkan kerumunan di sekitar tempat kerja dan ruang kerja. Penggunaan pencahayaan, warna dan suara yang benar di tempat kerja mempunyai arti penting dalam menunjang kesehatan kerja. Ada beberapa permasalahan dan kekhawatiran pengusaha terkait dengan pelecehan ini, dimana karyawan menjadi lamban dalam bekerja, bicara tidak jelas, sulit berjalan, inkonsistensi, depresi, emosi, peningkatan ketidakhadiran dan lain sebagainya.

Seorang karyawan dihadapkan pada supervisor atau manajer mengenai perilaku dan kinerjanya yang tidak memuaskan. Lingkungan kerja merupakan lingkungan yang lebih luas dari tempat kerja yang menunjang aktivitas pegawai dalam bekerja.

Keselamatan Kerja

  • Pengertian Keselamatan Kerja
  • Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
  • Klasifikasi Kecelakaan Kerja
  • Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja
  • Usaha Mencegah Terjadinya Kecelakaan Kerja
  • Indikator-Indikator Kecelakaan Kerja

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kecelakaan sebagai peristiwa yang tidak dapat dipersiapkan sebelumnya, sehingga mengakibatkan kerugian yang nyata. Kecelakaan kerja merupakan suatu peristiwa yang tidak diinginkan dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan kerugian jiwa dan harta benda (Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) nomor: 03/Men/1998). Menurut OHSAS (1999), kecelakaan kerja adalah “kejadian yang tiba-tiba dan tidak diinginkan yang mengakibatkan kematian, cedera diri, kerusakan harta benda, atau hilangnya waktu”.

Pantai yang dikutip oleh Malthis dan Jackson (2006) kecelakaan kerja adalah “kejadian tak terduga yang mengganggu jalannya aktivitas”. Menurut Bastian (2008), “Asuransi kecelakaan kerja diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial untuk menjamin manfaat pelayanan kesehatan dan santunan tunai, apabila pekerja mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit akibat kerja.” Dari pendapat para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja adalah setiap kejadian yang terjadi di dunia kerja yang tidak pernah diharapkan oleh setiap karyawan dalam bekerja sehingga mengganggu jalannya kegiatan perusahaan.

Faktor lingkungan kerja yang berperan penting dalam terjadinya kecelakaan kerja adalah tata graha, adanya kesalahan perencanaan tempat kerja, penyimpanan bahan baku dan alat kerja yang tidak memadai, lantai yang kotor dan licin. Pertukaran udara di tempat kerja yang tidak tepat (tempat kerja kotor, berdebu dan bau).

Motivasi

  • Pengertian Motivasi
  • Jenis-Jenis Motivasi
  • Metode Motivasi
  • Alat-Alat Motivasi
  • Asas-Asas Motivasi
  • Teori Motivasi

Dalam memberikan motivasi kepada pegawai, manajer harus mengetahui motif dan motivasi yang dikehendaki pegawai agar pegawai mau bekerja ikhlas untuk mencapai tujuan perusahaan. Pemimpin memotivasi (mendorong) pegawainya dengan memberikan hadiah kepada pegawai yang berkinerja di atas standar. Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan secara langsung kepada setiap individu pegawai untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.

Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya berupa fasilitas yang menunjang dan menunjang kelancaran tugas agar pegawai betah dan bersemangat dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya. Kebutuhan akan rasa aman (Security Needs) dimana setelah kebutuhan pertama (physical need) terpuaskan maka timbullah perasaan perlunya pemenuhan kebutuhan rasa aman. Misalnya saja jika dikaitkan dengan pekerjaan, kebutuhan akan rasa aman selama bekerja, rasa aman terhadap masa depan karyawan.

Kebutuhan sosial yang termasuk dalam kebutuhan tersebut adalah kebutuhan untuk merasa diterima di tempat bekerja, kebutuhan untuk merasa dihormati, kebutuhan untuk dapat berprestasi, dan kebutuhan untuk dapat berpartisipasi. Kebutuhan akan penghargaan (Esteem Needs) yang termasuk dalam kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan status, pengakuan, penghargaan terhadap diri sendiri dan tanggapan yang diberikan oleh pihak lain.

Gambar 2.1 : Teori Hierarki Abraham Maslow
Gambar 2.1 : Teori Hierarki Abraham Maslow

Penelitian Terdahulu

Kemampuan ini erat kaitannya dengan totalitas daya pikir dan kekuatan fisik yang dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaan. Sederhana Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja (Q3) terhadap kinerja karyawan sebesar 52,2% secara simultan atau parsial. 2004) Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Sederhana Menunjukkan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan dengan hasil uji t sebesar 4,260 dan uji F sebesar 24,120 terhadap kinerja pegawai dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai dengan hasil uji t sebesar 4,98.

Kerangka Konseptual

  • Lokasi Penelitian
  • Waktu Penelitian
  • Populasi Penelitian
  • Sampel Penelitian

Oleh karena itu, perusahaan harus menilai etos kerja setiap karyawannya dalam menjalankan tugas yang diberikan. Untuk meningkatkan semangat kerja setiap karyawannya, perusahaan diharapkan dapat melaksanakan berbagai program antara lain program pensiun, asuransi kesehatan kerja, dan asuransi kecelakaan kerja, sehingga dapat mencapai tujuan bisnis yang optimal. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan di PT.

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Variabel yang berhubungan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2), dan variabel terikatnya adalah Semangat Kerja (Y). Lokasi Penelitian ini dilakukan di PT Perusahaan Nusantara IV (Persero) Unit Bisnis Adolina yang beralamat di Jalan Lintas Sumatera Perbaungan.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Perusahaan Nusantara IV (Persero) Unit Bisnis Adolina tahun 2018 yang berjumlah 150 orang, terdiri dari. Penentuan besarnya sampel dapat dihitung dari populasi tertentu yang diketahui besarnya, dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut.

Gambar 2.2 : Kerangka Konseptual  D. Hipotesis
Gambar 2.2 : Kerangka Konseptual D. Hipotesis

Definisi Operasional

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Skala likert digunakan untuk keperluan analisis penelitian kuantitatif, sehingga setiap pertanyaan diberi skala dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju, dengan skala tersebut mempunyai nilai yang diberi bobot.

Teknik Analisis Data

Reliabilitas merupakan pengujian untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Apabila variabel penelitian menggunakan instrumen yang handal dan reliabel, maka hasil penelitian juga dapat mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi. Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika nilai koefisien reliabilitas (Cronbach alpha) > 0,6 maka instrumen tersebut reliabel (dapat diandalkan).

Uji Statistik

Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% (0,05), jika Asymp.Sig (2-tailed) berada diatas nilai signifikansi 5% (0,05), berarti sisa variabelnya berdistribusi normal. Digunakan untuk menguji apakah terdapat ketimpangan/perbedaan varians dalam model regresi terhadap residu observasi lainnya. Jika varians yang tersisa dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika variansnya berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji model apakah terdapat korelasi yang sempurna antara variabel-variabel independen dalam model regresi.

Uji Hipotesis

Pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen (Y) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen (Y). Artinya tidak terdapat pengaruh positif seluruh dimensi variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Artinya terdapat pengaruh positif gabungan dari seluruh dimensi variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Semakin mendekati nol berarti model tersebut buruk atau variasi penjelasan model sangat terbatas. Sebaliknya, semakin mendekati satu maka model tersebut semakin baik.

KESIMPULAN

Saran

Motivasi kerja karyawan (studi pada karyawan bagian instalasi dan pemeliharaan elevator PT. Berca Schindler Surabaya)". Analisis pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. The pengaruh program kepedulian kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja terhadap peningkatan etos kerja karyawan pada PT.

Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap motivasi kerja dan kinerja pegawai (Studi pada pegawai di PT. Dampak program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap motivasi kerja pegawai bagian teknik di PT. PLN (Persero) ) Cabang Tanjung Karang Bandar Lampung". Informasi tersebut disajikan sebagai survey data dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul "Dampak program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan motivasi terhadap semangat kerja karyawan di PT. .

Pilihlah jawaban dengan memberi tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling Anda sukai. 5 Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan potensinya agar dapat maju lebih jauh.

Gambar

Gambar 2.1 : Teori Hierarki Abraham Maslow
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2 : Kerangka Konseptual  D. Hipotesis
Tabel 3.1  Jadwal Penelitian
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

According to Kariotis et al., while an EMR is generally considered to be a record of a person’s health encounters in a specific health setting, an EHR is usually a compilation of