• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh rasio likuiditas, kecukupan modal dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh rasio likuiditas, kecukupan modal dan"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

Sahabat-sahabat skripsi angkatan 2013 dengan predikat cum laude, khususnya kepada Deane dan Rania yang selalu membantu penulis dalam penulisan skripsi ini, 11. 12. Teman-teman STIE Indonesia Banking School, SHIT, Basis Kosan, seluruh angkatan 2013, DPM BEM senior dan junior yang telah membimbing keceriaan menulis selama masa perkuliahan, terima kasih kawan.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu___________________________________34  Table 3.1 Operasionalisasi Variabel_______________________________59  Table 4.1 Penentuan Sampel_____________________________________72  Table 4.2 Sampel Penelitian ______________________
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu___________________________________34 Table 3.1 Operasionalisasi Variabel_______________________________59 Table 4.1 Penentuan Sampel_____________________________________72 Table 4.2 Sampel Penelitian ______________________

PENDAHULUAN

  • Rumusan Masalah
  • Batasan Masalah
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Dalam penelitian yang diteliti oleh Margaretha dan Zai (2013) disebutkan bahwa rasio BOPO berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA. Menguji apakah rasio likuiditas yang diukur dengan loan to deposit ratio berpengaruh terhadap kinerja bank umum, bank umum nasional, dan bank asing yang diukur dengan return on assets.

TINJAUAN LITERATUR

Dari sudut pandang akademis, manfaat penelitian dapat diharapkan untuk memberikan kontribusi pada literatur dan memperkaya pengembangan ilmu pengetahuan di bidang keuangan perbankan. Dalam bab ini peneliti akan membahas secara singkat mengenai latar belakang penelitian, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian, tujuan penelitian serta manfaat penelitian bagi beberapa pihak yang terkait dengan penelitian tersebut.

METODOLOGI PENELITIAN

Laporan Keuangan

Subramanyam dan Wild menyatakan bahwa analisis rasio keuangan merupakan kumpulan proses analisis yang merupakan bagian dari analisis bisnis. Subramanyam dan Wild juga menambahkan bahwa bagian penting dari analisis rasio keuangan adalah menganalisis lingkungan bisnis dan strategi perusahaan.

  • Fungsi Bank
  • Bank Asing

Kasmir mengartikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa perbankan lainnya. Kuncoro & Suhardjono menyatakan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang usaha utamanya menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan pemberian jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Rasio Keuangan

  • Pengertian Rasio Keuangan
  • Jenis Rasio Keuangan Perbankan
    • Rasio Likuiditas
    • Rasio Profitabilitas
  • Return On Asset ( ROA)

Return on Investment (ROI) adalah kemampuan perusahaan untuk..menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutupi investasi yang dilakukan. ROA atau sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia profitabilitas ekonomi mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan di masa lalu.

Capital Adequancy Ratio (CAR)

Sesuai surat edaran yang dikeluarkan Bank Indonesia yaitu SE no. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, minimum ROA yang ideal bagi perbankan adalah 1,5%. Semakin tinggi CAR maka semakin banyak ekuitas yang dapat digunakan untuk membiayai aset produktif atau menutupi risiko kerugian atas investasi pada aset, sehingga biaya dana yang dikeluarkan bank semakin rendah.

Loan To Deposit Ratio (LDR)

Rasio LDR menunjukkan kemampuan bank dalam melunasi penarikan simpanan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas. Batas bawah yang ditetapkan Bank Indonesia untuk rasio LDR adalah 78%, artinya jika suatu bank umum memberikan kredit di bawah angka tersebut, maka bank tersebut dianggap kurang efisien dalam memberikan kredit.

BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

Semakin kecil rasio BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan, sehingga peluang bank dalam memperoleh keuntungan semakin besar. Sebaliknya, semakin besar rasio BOPO maka semakin tidak efisien suatu bank dalam menjalankan kegiatan usahanya sehingga kemungkinan memperoleh keuntungan juga semakin kecil.

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, dan LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA. ROA. Hasil dari penelitian ini adalah SIZE, LOAN, DEPOSITS, INFLATION dan GDP berpengaruh positif terhadap ROA. Hasil penelitian menunjukkan CAR dan LDR berpengaruh positif tidak signifikan, sedangkan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

Sedangkan NIM berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, sedangkan variabel CAR dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, LDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, NPL berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan bank umum berupa ROA dan ROE, sedangkan CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan bank umum berupa ROA dan ROE.

Selanjutnya penerapan manajemen risiko likuiditas dengan variabel LDR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan variabel ROA, namun sebaliknya hasilnya negatif dengan variabel ROE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan dan LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA yang menunjukkan manfaat BPR di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel NIM dan LDR berpengaruh positif signifikan, variabel BOPO dan NPL berpengaruh negatif signifikan, sedangkan variabel NIM, LDR, BOPO dan NPL berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Tabel 2 1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2 1 Penelitian Terdahulu

Pengembangan Hipotesis

Dalam Peraturan Bank Indonesia juga dijelaskan bahwa CAR merupakan angka kunci yang menunjukkan sejauh mana aset bank yang mengandung risiko (kredit, investasi, surat berharga, tagihan pada bank lain) dibiayai dari dana modal sendiri bank selain dana. memperoleh dana dari sumber dalam dan luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (hutang) dan lain-lain. Menurut Lukman (2005) dalam Defri (2012), rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki suatu bank untuk menunjang aset yang mengandung atau menghasilkan risiko. Penelitian yang dilakukan oleh Sukarno dan Syaichu (2006), Sudiyatno dan Suroso (2010), Defri (2012), Tan Sau Eng (2013), Abiola dan Olausi (2014) dan Purnamawati (2014) menyatakan bahwa basis modal berpengaruh positif terhadap ROA.

Namun terdapat perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Gul, Irshad dan Zaman (2011), Purwoko dan Sudiyatno (2013), Prasetya dan Darmayanti (2015) bahwa rasio CAR berpengaruh negatif terhadap ROA.

Capital Adequancy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA)

  • Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Assets(ROA) Semakin meningkatnya rasio LDR menunjukkan penyaluran dana ke pinjaman

Penelitian diatas tidak sesuai dengan penelitian Tan Sau Eng (2013), Purwoko dan Sudiyatno (2013) yang menyatakan bahwa hubungan LDR berpengaruh negatif terhadap ROA.

Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA)

Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA)

  • Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On Assets (ROA)

Efisiensi operasional berarti biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset tersebut. Dengan adanya efisiensi pada lembaga keuangan khususnya efisiensi biaya maka akan tercapai tingkat pendapatan yang optimal, peningkatan jumlah dana yang disalurkan, biaya yang lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada nasabah, peningkatan keamanan dan kesehatan bank (Mudrajad dan Suhardjono, 2002: 569 dalam Defri, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Sukarno dan Syaichu (2006), Sudiyatno dan Suroso (2010), Defri (2012), Purwoko dan Sudiyatno (2013), Tan Sau Eng (2013), Rasetyo dan Darmayanti (2015) dan Dewi dkk (2015) menunjukkan bahwa efisiensi operasional yang diukur dengan rasio BOPO berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA.

Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA)

Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA)

  • Kerangka Pemikirian
  • Populasi dan Sampel .1 Populasi
  • Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
    • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Observasi Tidak Langsung
    • Penelitian Kepustakaan
  • Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian
    • Variabel Terikat (Dependen)
    • Variabel Bebas (Independen)
    • Pemodelan Data Panel
    • Pengujian Asumsi Klasik
    • Koefisien Determinasi
    • Teknik Pengujian Hipotesis
  • Objek Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
  • Hasil Regresi Persamaan Penelitian 1. Uji Chow
    • Uji Hausman
    • Uji Normalitas
    • Uji Asumsi Klasik
    • Hasil Analisis Regresi Berganda
    • Uji t

Variabel independen terakhir dalam penelitian ini adalah biaya operasional, pendapatan operasional (BOPO). Dari ketiga data grup di atas, masing-masing data grup menunjukkan nilai defaultnya. Berdasarkan Tabel 4.4, hasil uji Chow untuk data Kelompok I menunjukkan nilai probabilitas Chi-Square untuk cross section sebesar 0,0000. Hasil uji Chow pada data Kelompok II juga menunjukkan nilai probabilitas Chi-Square untuk cross section sebesar 0,0000.

Hasil uji Chow data kelompok III sama dengan kelompok I dan II yaitu menunjukkan nilai probabilitas cross-sectional Chi-square sebesar 0,0000. Uji Normalitas juga dilakukan terhadap data kelompok II yang bertujuan untuk menguji apakah sisa data berdistribusi normal atau tidak. Untuk data kelompok II pengaruh terbesar sebesar 0,04007 terdapat pada variabel Loan to Deposit Ratio dengan beban operasional dan pendapatan operasional, dan koefisien terendah adalah pengaruh antara variabel Loan to Deposit Ratio dengan variabel Capital Adequancy Ratio yaitu -0,0335 .

Untuk data kelompok III pengaruh terbesar adalah pengaruh antara variabel Loan to Deposit Ratio dan Biaya Operasional, Pendapatan Operasional yaitu sebesar 0,57258 yang merupakan koefisien tertinggi diantara variabel lainnya. Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa Ho diterima dari uji autokorelasi dan Ha ditolak, serta tidak terdapat masalah autokorelasi pada data kelompok I. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dari uji autokorelasi dan Ha ditolak, dan tidak terdapat permasalahan autokorelasi pada kajian data kelompok III.

Berdasarkan hasil koefisien regresi ketiga variabel di atas untuk data kelompok II, Capital Adequacy Ratio masih mempunyai koefisien regresi yang paling besar diantara variabel independen lainnya. Berdasarkan hasil koefisien regresi ketiga variabel di atas untuk data kelompok III, Loan to Deposit Ratio mempunyai koefisien regresi yang paling besar diantara variabel independen lainnya.

Tabel 3 1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3 1 Operasionalisasi Variabel

Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA)

  • Analisis Hasil Penelitian
    • Pengaruh Capital Adequancy Ratio terhadap Return On Asset
    • Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset
    • Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional terhadap Return On Assets
  • Implikasi Manajerial

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Hasil tersebut menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA).

Hasil tersebut menunjukkan bahwa beban operasional, pendapatan operasional (BOPO) tidak berpengaruh signifikan terhadap return on assets (ROA). Nilai koefisien regresi Beban Operasional, Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 0,0000502 yang menunjukkan bahwa variabel Beban Operasional, Pendapatan Operasional (BOPO) mempunyai pengaruh negatif terhadap variabel ROA yang menggambarkan kinerja keuangan Bank. Oleh karena itu penulis dapat menyimpulkan bahwa variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Biaya Operasional, Pendapatan Operasional (BOPO) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Nilai koefisien regresi BOPO yang sangat besar menunjukkan bahwa variabel BOPO mempunyai pengaruh negatif terhadap variabel ROA. Nilai koefisien regresi BOPO sebesar -0,00189 yang berarti variabel BOPO berpengaruh negatif terhadap variabel ROA yang menggambarkan kinerja keuangan bank.

PENUTUP

Kesimpulan

Untuk data kelompok III yang sampel penelitiannya adalah bank asing menunjukkan bahwa nilai rasio likuiditas yang didekati dengan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hubungan positif ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai LDR maka semakin tinggi pula profitabilitas bank yang dihasilkan.

Saran

34; Pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar terhadap kinerja keuangan bank umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 3 dan 4 tahun. 34; Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/21/DPNP tentang Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum". 34; Analisis Non Performing Asset dan Loan to Deposit Ratio serta Pengaruhnya terhadap Net Interest Margin sebagai Indikator Spread Based pada Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia Periode.

34; Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Bank Umum Swasta Nasional yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 34; Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/ 25/PBI/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.”

34; Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional”. 34; Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Bank Umum) dengan total aset kurang dari 1 triliun). 34; TESIS : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia (Studi Empiris Pada Bank Umum yang Beroperasi di Indonesia)”.

Statistik Deskriptif Kelompok Data I

Uji Chow

Uji Hausman Kelompok Data I

Uji Normalitas Kelompok Data I

Uji Multikolinearitas Kelompok Data I

Uji Heteroskedastisitas KelompokData I

Uji Autokorelasi Kelompok Data I

Hasil Analisis Regresi Berganda Kelompok Data I

Data Kelompok II

Data Kelompok III

CURRICULUM VITAE

Referensi

Dokumen terkait