• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI "

Copied!
41
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan Penelitian

Rumusan Masalah

Target Luaran

TINJAUAN PUSTAKA

  • Konsep Lansia
    • Pengertian Lansia
    • Batasan-Batasan Lanjut Usia
    • Tipe Pada Usia Lanjut
    • Proses Menua
    • Teori-Teori Proses Menua
    • Perubahan Akibat Proses Menua
  • Konsep Hipertensi
    • Pengertian Hipertensi
    • Mekanisme Terjadinya Hipertensi
    • Penyebab Terjadinya Hipertensi
    • Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi pada Lansia
    • Hipertensi Pada Lansia
    • Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
    • Komplikasi Hipertensi
    • Penatalaksanaan Hipertensi
  • Konsep Relaksasi Otot Progresif
    • Pengertian Relaksasi Otot Progresif
    • Tujuan Relaksasi Otot Progresif
    • Manfaat Relaksasi Otot Progresif
    • Manfaat Relaksasi Otot Progresif Pada Lansia
    • Indikasi
    • Kontraindikasi
    • Latihan Relaksasi
    • Langkah-langkah Instruksi dan Latihan Relaksasi Otot Progresif
  • KERANGKA TEORI

Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas batas normal atau optimal yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik (Herlambang, 2013). Pasien dengan setidaknya tiga kali pembacaan tekanan darah melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan menderita tekanan darah tinggi (Herlambang, 2013). Tekanan darah tinggi yang berkepanjangan dapat merusak sistem kardiovaskuler – jantung dan pembuluh darah, sistem ini ibarat pohon, arteri terbesar yaitu aorta, merupakan batangnya.

Dinding arteriol biasanya fleksibel, tetapi dengan tekanan darah tinggi yang berkepanjangan, dinding tersebut menjadi kaku dan kehilangan fleksibilitasnya. Kondisi ini bisa terjadi secara alami seiring bertambahnya usia, namun tekanan darah tinggi mempercepat prosesnya. Pengerasan pembuluh darah juga meningkatkan kemungkinan penggumpalan darah mengganggu aliran darah normal ke jantung, otak, ginjal atau organ lainnya, sehingga mengakibatkan salah satu komplikasi tekanan darah tinggi yang melumpuhkan dan seringkali berakibat fatal, yaitu serangan jantung, stroke di otak. atau gagal ginjal (Carlson, 2016).

Hipertensi primer dapat menyebabkan beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah yang bersama-sama dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Terlalu banyak kalsium dalam darah (hiperkalsemia) menyebabkan darah mengental, sehingga tekanan darah meningkat. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, gaya hidup yang tidak aktif (malas berolahraga) dapat memicu terjadinya hipertensi pada orang yang memiliki kerentanan bawaan.

Hipertensi mudah terjadi pada seseorang yang sering stres dan mengalami ketegangan mental yang berkepanjangan, karena pada orang yang mengalami stres sistem saraf akan merangsang pelepasan hormon adrenalin yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh kapiler darah tepi. mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah dalam tubuh dikendalikan oleh otak sebagai pusat sistem saraf otonom, ginjal, berbagai kelenjar endokrin, arteri dan jantung. Olah raga sering dikaitkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah raga isotonik yang teratur (seperti bersepeda, jogging, aerobik) dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga menurunkan tekanan darah (Herlambang, 2013).

Pengobatan non-farmakologis terkadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau. Berbagai metode relaksasi seperti meditasi, relaksasi otot, yoga atau hipnosis dapat mengendalikan sistem saraf yang pada akhirnya dapat menurunkan tekanan darah. Relaksasi otot progresif dapat memberikan beberapa dampak positif bagi manusia, salah satunya adalah mengurangi stres, seperti yang kita ketahui stres merupakan salah satu penyebab tekanan darah tinggi atau hipertensi sehingga menurunkan tingkat stres seseorang.

Ini mengurangi ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan darah tinggi, detak jantung, metabolisme. Otot dan peredaran darah akan lebih lengkap dalam menerima dan mendistribusikan oksigen, dan relaksasi otot progresif dapat berperan sebagai vasodilator yang efeknya melebarkan pembuluh darah dan secara langsung dapat menurunkan tekanan darah.

Tabel 2. 1 Klasifikasi Tekanan Darah Klasifikasi Tekanan Darah Dari JNC- JNC-VIII Tahun 2020
Tabel 2. 1 Klasifikasi Tekanan Darah Klasifikasi Tekanan Darah Dari JNC- JNC-VIII Tahun 2020

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Tahapan Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis univariat untuk mengidentifikasi rata-rata tekanan darah pada lansia penderita hipertensi sebelum dan sesudah relaksasi otot progresif. Rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia penderita hipertensi sebelum dilakukan relaksasi otot progresif berada pada kadar hipertensi 1. Mengetahui rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia penderita hipertensi setelah dilakukan relaksasi otot progresif berada pada kadar hipertensi.

Pengaruh tekanan darah pada lansia penderita hipertensi sebelum dan sesudah relaksasi otot progresif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi, maka saran peneliti adalah sebagai berikut. Relaksasi otot progresif berdampak pada penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi, sehingga peneliti menyarankan untuk menetapkan aktivitas rutin pada posbindu.

Jurnal: Pengaruh pelatihan relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di UPT PSLU Mojopahit Kabupaten Mojokerto. Jurnal: Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Klien Hipertensi Primer Di Kota Malang. Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di PSTW Budi Dharma.

Jurnal: Pengaruh pemberian relaksasi otot progresif terhadap perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Yogyakarta Unit Budi Luhur Kasongan Bantul. Jurnal: Pengaruh Relaksasi Progresif terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Desa Sindutan Temon Kulon Progo. Jurnal: Pengaruh latihan yoga terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Dusun Niten Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta.

Jurnal: Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Desa Karangbendo Banguntapan Bantul. Tesis: Pengaruh pemberian labu siam rebus (Sechium Edule) pada pasien lanjut usia dengan hipertensi di Posbindu Desa Pejaten Karawang. Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Posbindu Sartika 2 Bantar Gebang Kota Bekasi.

Tabel 4.  1 Anggaran Biaya Penelitian yang Diajukan
Tabel 4. 1 Anggaran Biaya Penelitian yang Diajukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kegiatan yang berlangsung di posyandu dan posbindu ini selalu menarik perhatian masyarakat lanjut usia. Kader Posbindu Sartika 2 di Bantar Gebang Kota Bekasi selalu dibantu oleh petugas dari Puskesmas Bantar Gebang Kota Bekasi. Selain kegiatan di atas, Posbindu Sartika 2 Bantar Gebang Kota Bekasi juga mengadakan acara olahraga rutin bagi lansia yang dilaksanakan seminggu sekali.

Secara spiritual, kegiatan posbindu juga dilengkapi dengan pengajian yang rutin dilaksanakan setiap malam pada hari Kamis pertama setiap bulannya. Mengingat banyaknya permasalahan yang timbul akibat perubahan yang dihadapi penduduk lanjut usia, maka kami memandang perlu untuk membentuk kelompok Posbindu di wilayah RW 02.

Pelaksanaan penelitian

Hasil Penelitian

  • Analisa Univariat
  • Analisa Bivariat

Hasil penelitian ini dapat dikembangkan menjadi referensi bagi institusi pendidikan sebagai tambahan pengetahuan dan pengembangan mata kuliah keperawatan rawat jalan mengenai terapi komplementer yang dapat diterapkan pada lansia dengan hipertensi. Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian relaksasi otot progresif. Inkontinensia urin pada lansia di Panti Sosial Tresna Wherda Meci Angi Bima.” Jurnal Kesehatan Unggul 8 (inkontinensia urin): 1292–97.

“Pengaruh Senam Kegel dan Pijat Perineum dan Pijat Perineum Terhadap Kekuatan Otot Dasar Panggul Pada Lansia Di Puskesmas Tabanan III.” Majalah keperawatan COPING, no. Newman & Smith, 1992; Taylor & Handerson, 1986, ada metode yang digunakan untuk memperbaiki inkontinensia urin yaitu dengan latihan otot dasar panggul (pelvic Muscle workout) atau sering disebut dengan senam kegel. Saya sadar bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini akan memberikan manfaat yang besar mengenai pengaruh senam kegel terhadap frekuensi inkontinensia urin pada lansia di PSTW Budhi Dharma Bekasi tahun 2018.

Kami mendapat penjelasan mengenai pengaruh senam kegel terhadap frekuensi inkontinensia urin pada lansia di PSTW Budhi Dharma Bekasi tahun 2018. Kami diberikan kesempatan untuk bertanya dan mendapatkan jawaban dari peneliti.

Tabel 5.2 menunjukkan sesudah dilakukan relaksasi otot progresif  frekuensi rata-rata tekanan darah sistol dengan skor mean (m) 133,67,  dan  skor  Mean  diastole  (m)  88,67  menurut  Joint  National  Comite  (JNC) termasuk dalam pre hipertensi
Tabel 5.2 menunjukkan sesudah dilakukan relaksasi otot progresif frekuensi rata-rata tekanan darah sistol dengan skor mean (m) 133,67, dan skor Mean diastole (m) 88,67 menurut Joint National Comite (JNC) termasuk dalam pre hipertensi

Keterbatasan penelitian

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

“Pengaruh Senam Kegel terhadap Frekuensi Inkontinensia Urine pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Tumpaan Minahasa Selatan.” Perawat E-Journal 5. Dengan menandatangani surat ini, saya menyatakan bahwa saya berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa paksaan dan atas dasar sukarela. Pengertian latihan kekuatan otot dasar panggul adalah suatu bentuk rangkaian gerakan untuk meningkatkan kekuatan otot dasar panggul akibat proses penuaan, sehingga akan memperlancar buang air besar dan kecil serta menjaga kestabilan organ panggul pada lansia ( Widianti, 2010. Tujuan lansia adalah dapat mengontrol buang air kecil dengan memperkuat otot.

Minta klien untuk mengencangkan otot-otot bagian belakang kemudian secara perlahan mengencangkan otot-otot bagian depan menjadi 4. Kemudian minta klien untuk mengendurkan otot-otot secara keseluruhan.

Gambar

Tabel 2. 1 Klasifikasi Tekanan Darah Klasifikasi Tekanan Darah Dari JNC- JNC-VIII Tahun 2020
Tabel 4.  2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.  1 Anggaran Biaya Penelitian yang Diajukan
Tabel 5.2 menunjukkan sesudah dilakukan relaksasi otot progresif  frekuensi rata-rata tekanan darah sistol dengan skor mean (m) 133,67,  dan  skor  Mean  diastole  (m)  88,67  menurut  Joint  National  Comite  (JNC) termasuk dalam pre hipertensi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keputusan Penetapan Pembimbing Penyusunan Dan Penulisan Skripsi Lampiran 2 Kartu Bimbingan Skripsi Lampiran 3 Pengolahan Data Lampiran 4 Uji Asumsi