• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS), PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS), PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI "

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENGARUH RETURN PER SHARE (ROE), EARNING PER SHARE (EPS), PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR V. Penelitian ini menemukan bahwa return on equity (ROE) mempunyai pengaruh terhadap harga saham. berpengaruh negatif terhadap harga saham, dan earnings per share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham. “Pengaruh Return on Equity (ROE), Earnings Per Share (EPS), Produk Domestik Bruto (PDB) dan Inflasi Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012- 2015".

Apakah Retun On Equity berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan real estate dan perusahaan sektor real estate yang terdaftar di BEI? Apakah produk domestik bruto berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan real estate dan perusahaan industri real estate yang terdaftar di BEI?

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat penelitian

Pembatasan Masalah

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

  • Efisiensi Pasar Modal
  • Teori Sinyal
  • Pasar Modal
  • Saham
    • Jenis Saham
    • Harga Saham
  • Teknik Analisis dan Penilaian Saham
    • Analisis Fundamental
    • Analisis Teknikal
  • Laporan Keuangan
    • Analisis Laporan Keuangan
    • Rasio Profitabilitas
    • Return On Equity (ROE)
    • Rasio Pasar
    • Earning Per Share (EPS)
  • Analisis Ekonomi Makro
    • Produk Domestik Bruto (PDB)
    • Inflasi

Pengaruh Antar Variabel

  • Pengaruh ROE terhadap Harga Saham
  • Pengaruh EPS terhadap Harga Saham
  • Pengaruh PDB terhadap Harga Saham
  • Pengaruh Inflasi terhadap Harga Saham

Penelitian Terdahulu

Kerangka Pemikiran

Hipotesis

METODOLOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh return on equity (ROE), earnings per saham (EPS), produk domestik bruto (PDB) dan inflasi terhadap harga saham perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2012-2015. Objek penelitian terdiri dari variabel independen yaitu Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Produk Domestik Bruto (PDB) dan inflasi. Populasi yang dijadikan subjek penelitian adalah perusahaan real estate dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2015.

Penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu (Sekaran, 2010). Perusahaan berturut-turut telah menerbitkan laporan tahunan yang telah diaudit dan menyediakan informasi harga saham yang dapat diakses pada periode 2012-2015.

Tabel 3.1 Sampel Perusahaan
Tabel 3.1 Sampel Perusahaan

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  • Variabel Terikat (Dependen)
  • Variabel Bebas (Independen)

Inflasi diukur dengan mencatat data tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen Nasional yang diterbitkan oleh Badan Statistik Nasional.

Metode Analisis Data

  • Teknik Pengelolahan Data
  • Penentuan Model Regresi Data Panel
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Heterokedastisitas
    • Uji Autokorelasi

Setelah menganalisis hasil uji Chow dan memperoleh hasil bahwa hipotesis nol ditolak, maka perlu dilakukan uji Hausman untuk mengetahui perubahan struktural jenis pendekatan model regresi penelitian yaitu antara fixed effect dan fixed effect. pendekatan jenis efek acak. Uji Hausman harus menentukan jenis pendekatan yang akan digunakan dalam regresi dengan ketentuan pengambilan keputusan mengenai analisis hasil uji Hausman bahwa jika nilai probabilitas yang dihasilkan lebih besar dari 5% maka hipotesis nol diterima yang berarti bahwa model yang digunakan dalam regresi data panel menggunakan random effect model. Namun jika probabilitas yang dihasilkan kurang dari 5% maka hipotesis nol ditolak yang berarti model yang digunakan dalam regresi data panel menggunakan fixed effect model (Widarjono, 2009).

Ghozali (2009) menjelaskan tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel perancu atau residu berdistribusi normal atau tidak. Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ditemukan korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi menunjukkan variansi residu yang tidak sama dari satu observasi ke observasi lainnya.

Model regresi yang lebih baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak ada heteroskedastisitas karena data cross-sectional mempunyai ukuran yang berbeda-beda (kecil, sedang, dan besar). Jika nilai probabilitas chi-square dari Obs*R-squared lebih besar dari α = 5%, maka menerima Ho yang berarti tidak terjadi heteroskedastisitas Widarjono (2009). Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara confounding error periode t dengan confounding error periode t-1 pada model regresi linier (Nachrowi, 2006).

Ada atau tidaknya masalah autokorelasi juga dapat dilihat dari nilai probabilitas Obs*R-squared lebih besar dari α = 5% maka diterima Ho yang berarti tidak terjadi autokorelasi (Widarjono, 2009).

Analisis Regresi Berganda

Pengujian Hipotesis

  • Uji t
  • Koefisien Determinasi (R2 )

Ha : Return on equity berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor real estate dan real estate di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Ha: Earnings per share berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor real estate di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Ho : Inflasi tidak berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan real estate dan real estate di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-2015.

Ha : Inflasi berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan sektor property dan real estate di pasar modal Indonesia periode 2012-2015. Dari hasil uji t (parsial) pada penelitian ini, variabel return on equity (ROE) mempunyai nilai koefisien sebesar -0.049864 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.0002 lebih kecil dari tingkat signifikansi lt; 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti dan real estate di BEI pada tahun 2012-2015. Dari hasil uji t (parsial) pada penelitian ini, variabel earnings per share (EPS) mempunyai nilai koefisien sebesar 0.728263 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.0000 lebih kecil dari tingkat signifikansi lt; 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa earnings per share (EPS) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti dan real estate di BEI pada tahun 2012-2015.

Return on Equity (ROE) berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar pada industri real estate dan real estate di BEI pada tahun 2012-2015. Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar pada industri real estate dan real estate di BEI pada tahun 2012-2015. Produk domestik bruto (PDB) tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar pada industri real estate dan real estate di BEI pada tahun 2012-2015.

Inflasi tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang termasuk dalam sektor properti dan real estate di BEI tahun 2012-2015.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Koefisien regresi Return On Equity (ROE) sebesar -0.049864 yang berarti variabel ROE berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan real estate dan real estate di BEI pada tahun 2012-2015. Koefisien regresi Earning Per Share (EPS) sebesar 0,728263 yang berarti variabel EPS berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan real estate dan real estate di BEI tahun 2012-2015. Ho: Return on equity tidak berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015.

Ho: Earnings per share tidak berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor real estate dan real estate di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Ho : Produk domestik bruto tidak berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor real estate dan real estate di pasar modal Indonesia periode 2012-2015. Ha : Produk domestik bruto berpengaruh positif terhadap harga saham real estate dan perusahaan sektor real estate di pasar modal Indonesia periode 2012-2015.

Dari hasil uji t (parsial) pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen yaitu Return on Equity (ROE), Earnings per Share (EPS), Produk Domestik Bruto (PDB) dan Inflasi. Hanya ada dua variabel (ROE dan EPS) yang secara statistik mempengaruhi harga saham perusahaan, diantaranya pada sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Dari hasil uji t (parsial) pada penelitian ini variabel Produk Domestik Bruto (PDB) mempunyai nilai koefisien sebesar -0.046916 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.5660 lebih besar dari tingkat signifikansi gt; 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa produk domestik bruto (PDB) mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan. Dari hasil uji t (parsial) pada penelitian ini variabel inflasi mempunyai nilai koefisien sebesar 0.020199 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.2570 lebih besar dari tingkat signifikansi gt; 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa inflasi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan real estate di BEI pada tahun 2012-2015.

Pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap harga saham (studi pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009-2012).

Tabel 4.1 Sampel Perusahaan
Tabel 4.1 Sampel Perusahaan

Analsis Hasil Penelitian

  • Statistik Deskriptif
  • Penentuan Model Regresi Data Panel
  • Uji Normalitas
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Heterokedastisitas
    • Uji Autokorelasi
  • Analisis Regresi Berganda
  • Teknik Pengujian Hipotesis
    • Uji Parsial (Uji t)
    • Koefisien Determinasi

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Pengaruh ROE Terhadap Harga Saham
  • Pengaruh EPS Terhadap Harga Saham
  • Pengaruh PDB Terhadap Harga Saham
  • Pengaruh Inflasi Terhadap Harga Saham

Kondisi ini berarti perusahaan tidak dapat menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dapat menguntungkan pemegang saham, yang tentunya akan mempengaruhi minat investor sehingga mempengaruhi harga saham perusahaan (Qoribulloh, 2013). Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Tandelilin (2010) bahwa laba per saham merupakan komponen pertama yang dievaluasi untuk menilai kinerja suatu saham, oleh karena itu laba per saham harus menjadi variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap saham. harga. Semakin banyak keuntungan yang dibagikan kepada investor, maka investor akan semakin tertarik untuk memiliki saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham akan naik.

Informasi tersebut menunjukkan bahwa laba per saham mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putri (2012), Ircham (2014), Priatinah (2012) dan Ardhianti (2014) yang antara lain menemukan bahwa earnings per share berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hal ini akan membuat investor tertarik untuk memiliki saham perusahaan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.

Namun hasil penelitian ini mendukung penelitian Selviarindi (2011), Suryanto (2013) dimana PDB tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Oleh karena itu, tidak mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi dan pada akhirnya tidak berdampak terhadap perubahan harga saham. Hasil ini didukung oleh penelitian Jayanti (2014), Suryatna (2015), Selviarindi (2011) dan Rohmanda (2014) yang menyatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Artinya harga saham akan turun bila inflasi naik dan sebaliknya harga saham akan naik bila inflasi turun.

Implikasi Manajerial

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti dan Real Estate yang Listing di Indonesia Tahun 2011-2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta lebih dari sepuluh tahun. Pengaruh return on assets (ROE), return on equity (ROE) dan earnings per share (EPS) terhadap harga saham emiten otomotif Indonesia periode 2008-2011.

Pengaruh EPS, DER, kebijakan dividen dan risiko sistematis terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI (studi pada perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011). Pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2011. Pengaruh EPS, PER, DER dan ROE terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012. .

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi dan Bi-rate Terhadap Harga Saham (Studi Pada Indeks Sektoral Pasar Modal Indonesia Periode 2005-2013). Analisis pengaruh makroekonomi terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia (studi pada Perusahaan Go Public yang terdaftar di BEI tahun 2006-2010. Pengaruh return on equity, pertumbuhan penjualan, dividen dan inflasi terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman (Empiris penelitian di BEI 2009-2013).

Analisis Faktor Internal dan Eksternal Yang Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Tercatat di Indonesia Tahun 2011-2012.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Semakin tinggi laba per saham, semakin tinggi pula harga sahamnya. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa informasi PDB bukanlah faktor utama bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa informasi mengenai perubahan inflasi bukan menjadi poin utama bagi investor dalam mengambil keputusan investasi.

Keterbatasan Penelitian

Survei ini terbatas pada perusahaan real estate dan real estate yang terdaftar saja.

Saran

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, Indeks Dow Jones dan Indeks KLSE terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (studi pada Bursa Efek Indonesia periode Januari 2010 – Desember 2013). Pengaruh return on investment (ROI), earnings per share (EPS) dan dividen per share (DPS) terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2010. Pengaruh Earnings Per Share, Price Earning Ratio, Return On Assets, Debt to Equity Ratio dan Market Value Added terhadap Harga Saham Pada Grup Jakarta Islamic Index.

Tabel 4.4 Hasil Uji Chow
Tabel 4.4 Hasil Uji Chow

Referensi

Dokumen terkait