PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM
PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERIODE 2011-2015
JURNAL
Oleh:
RAHMA SOLVIA 12090031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG 2017
PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM
PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERIODE 2011-2015
JURNAL
Oleh:
RAHMA SOLVIA 12090031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG 2017
PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM
PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERIODE 2011-2015
JURNAL
Oleh:
RAHMA SOLVIA 12090031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL
PENGARUHRETARN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERIIADAP HARGA SAHAM
PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERTODE 20ll-2015
Nama NPM
Program Studi Institusi
Rahma Solvia 1209003 1
Pendidikan Ekonomi
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
Padang, 25 Februai20l7
Disetujui Oleh:
Pembimbing
II
(Erita, M.Pd.E) Pembimbing
I
6\ MV
@ina Amaluis, SE, MM)
PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM
PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PERIODE 2011-2015 Oleh
, , ,
Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatera Barat, Telp. (0751) 7053731–Fax (0751) 7053826
1Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi
2.3Dosen STKIP PGRI Sumbar
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh yang signifikan Return On Equity terhadap harga saham; 2) Pengaruh yang signifikan Net Profit Margin terhadap harga saham; 3) Pengaruh yang signifikan Return On Asset terhadap harga saham; 4) Pengaruh yang signifikan Return On Equity, Net Profit Margin, dan Return On Asset secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hasil analisa data menunjukkan bahwa: 1) Pada variabel Return On Equity diperoleh nilai koefisien sebesar 0,960. Angka ini signifikan karena nilai thitungsebesar 10,86 > ttabel0,05 (2,00); 2) Pada variabel Net Profit Margin diperoleh nilai koefisien sebesar 1,057. Angka ini signifikan karena nilai thitungsebesar 10,67 > ttabel0,05 (2,00); 3) Pada variabel Return On Asset diperoleh nilai koefisien sebesar 1,158. Angka ini signifikan karena nilai thitung
sebesar 11,58 > ttabel0,05 (2,00); 4) Pengaruh Return On Equity, Net Profit Margin, dan Return On Asset memiliki nilaiF sebesar 54,44 > F tabel 0,05 (2,79). Sedangkan berdasarkan pengujian koefisien diperoleh nilai R square sebesar 0,762 artinya sebesar 76,20% perubahan pada variabel dependen (harga saham) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Return On Equity, Net Profit Margin, Return On Asset) sedangkan sisanya sebesar 23,80% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan kepada perusahaan harus jeli dalam mengelola sumber keuangan dan juga harus berusaha untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, sehingga para investor akan berlomba-lomba untuk menanamkan modalnya pada perusahaan maka harga jual saham akan menjadi meningkat.
Kata Kunci: Harga Saham, Return On Equity, Net Profit Margin, dan Return On Asset.
ABSTRACT
This study aims to knowing 1) the effect of significant the Return On Equity on Stock Price; 2) the effect of significant the Net Profit Margin on Stock Price; 3) the effect of significant the Return On Asset on Stock Price; 4) the effect of significant the Return On Equity, Net Profit Margin, and Return On Asset experience togehther on Stock Price.
The results of data analysis showed that:1) the variable Return On Equity obtained coefficient value of 0,960. This figure is significant because by 10,86 > 0,05 (2,00); 2) the variable Net Profit Margin obtained coefficient value of 1,057. This figure is significant because by 10,67 > 0,05 (2,00). 3) the variable Return On Asset obtained coefficient value of 1,158. This figure is significant because by 11,58 >
0,05 (2,00). 4) the variable Return On Equity, Net Profit Margin, and Return On Asset obtained coefficient value of by 54,44 > 0,05 (2,79). While the values obtained by testing coefficient R square of 0.762 means that amounted to 76.20% change in the dependent variable (stock price) can be explained by the independent variable (Return On Equity, Net Profit Margin, Return on Assets) while the remaining 23.80%
influenced by other variables not included in this study.
Based on these results, it is suggested to the company must be observant in managing financial resources and should also strive to increase the profits earned by the company, so investors will be vying to invest in the company's stock price will be increased.
Keywords: Stock Price, Return On Equity, Net Profit Margin, and Return On Asset
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX) merupakan pasar modal yang ada di Indonesia. Bursa Efek Indonesia memiliki peranan penting sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi, yang merupakan salah satu alternatif penanaman modal.
Bagi perusahaan, BEI membantu perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal dengan cara go public yaitu kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh emiten (perusahan yang go public) kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU pasar modal dan peraturan pelaksanaannya.
Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini berkembang pesat. Terbukti dengan munculnya berbagai jenis usaha baik yang menghasilkan produk ataupun usaha yang bergerak dalam bidang jasa. Persaingan ini merupakan salah satu tantangan bagi pihak manajemen setiap perusahaan supaya lebih cermat dalam mengembangkan ide- ide baru untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang beraneka ragam.
Pada aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga saham selalu mengalami fluktuasi baik kenaikan maupun penurunan harga saham. Harga saham dibursa ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu kekuatan permintaan dan penawaran saham tersebut. Semakin banyak orang yang membeli suatu
saham, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak naik.
Demikian juga sebaliknya, semakin banyak orang yang menjual saham suatu perusahaan, maka harga saham tersebut akan bergerak turun.
Setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan saham yang dapat dimiliki oleh setiap investor.
Tetapi, harga saham sangatlah fluktuatif dan berubah-ubah, padahal pihak investor sendiri sangat ingin harga sahamnya selalu tinggi dan tidak pernah turun. Investor harus pandai-pandai dalam menganalisis harga saham tersebut karena jika salah dalam menganalisis harga saham, maka investor akan mengalami kerugian yang jumlahnya tidak sedikit. Sebelum berinvestasi, investor hendaknya tidak hanya melihat laba bersih yang didapatkan perusahaan, tetapi juga harus melakukan analisis terhadap laporan keuangan emiten. Karena pada prakteknya, masih banyak investor yang memprediksi harga saham hanya melihat labanya saja, tanpa menganalisis laporan keuangan emiten. Padahal ada banyak faktor yang mempengaruhi harga saham, namun di sisi lain peningkatan tersebut di iringi dengan fluktuasi pertumbuhan laba, modal, hutang, maupun harga saham dari perusahaan tersebut. Berikut ini adalah data perkembangan harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 1. Perkembangan Harga Saham pada Periode Akhir Tahun Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015
No Kode Perusahaan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 ASII 74.000 7.600 6.800 7.425 6.000
2 AUTO 3.260,51 3.548,20 3.650 4.200 1.600
3 BRAM 2.150 3.000 2.250 5.000 4.680
4 GDYR 9.550 12.300 19.000 16.000 2.725
5 GJTL 3.000 2.225 1.680 1.425 5.30
6 IMAS 12.800 5.300 4.900 4.000 2.365
7 INDS 2.576 3.091,20 2.675 1.600 3.50
8 LPIN 2.200 7.650 5.000 2600 5.375
9 MASA 5.00 4.50 3.90 4.20 3.51
10 NIPS 3.972,85 4.072,18 3.22,80 4.87 4.25
11 PRAS 13,91 16,81 16,01 16,29 15,26
12 SMSM 1.360 2.525 3.450 4.750 4.760
13 BOLT - - - - 1.195
Sumber data: Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015 Melalui Web Resmi www.yahoofinance.com Diakses November 2016
Dari tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa, tidak semua perusahaan yang terdaftar di BEI khususnya pada perusahaan otomotif tahun 2011-2015 memiliki harga saham pada periode akhir tahun yang sama, akan tetapi telah terjadi perubahan harga saham pada periode akhir tahun dari tahun 2011-2015 pada Perusahaan Manufaktur Sektor otomotif. Harga saham pada periode akhir tahun terendah dimiliki oleh perusahaan PT Prima Alloy Steel Universal Tbk kode PRAS pada tahun 2011 dengan harga saham pada periode akhir tahun sebesar Rp 13,91. Sedangkan harga saham pada periode akhir tahun tertinggi dimiliki oleh perusahaan PT Astra International Tbk kode ASII pada tahun 2011 dengan harga saham pada periode akhir tahun sebesar Rp 74.000. Fluktuasi harga saham pada periode akhir tahun tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga perlu diketahui atau diteliti lebih lanjut faktor-faktor yang menjadi penyebabnya.
Menurut (Sari, 2002:79 dalam Hutami) faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham suatu
perusahaan adalah Return on Equity (ROE) merupakan salah satu alat utama investor yang paling sering digunakan dalam menilai suatu saham dan menurut (Chrisna, 2011:34 dalam Hutami) kenaikan Return on Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi ROE berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan keutungan bagi pemegang saham.
Selanjutnya Net Profit Margin (NPM) juga mempengaruhi harga saham. Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan (Rinati, 2001:75 dalam Hutami).
Sedangkan menurut (Murhadi, 2013:64) Net Profit Margin (NPM) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba neto dari setiap penjualannya. Rasio ini menginterpretasikan tingkat efisiensi perusahaan, yakni sejauh mana kemampuan perusahaan menekan biaya- biaya operasionalnya pada periode tertentu. Semakin besar rasio ini
semakin baik karena kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui penjualan cukup tinggi serta kemampuan perusahaan dalam menekan biaya-biayanya cukup baik. Sebaliknya, jika rasio ini semakin turun maka kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui penjualan dianggap cukup rendah. Selain itu, kemampuan perusahaan dalam menekan biaya-biayanya dianggap kurang baik sehingga investor pun enggan untuk menanamkan dananya. Hal tersebut mengakibatkan harga saham perusahaan ikut mengalami penurunan (Sianipar, 2005: 37 dalam Hutami).
Selain dari Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM), faktor harga saham dipengaruhi oleh Return on Asset (ROA). ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva.
Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar.
Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
Berdasarkan banyaknya fenomena dan gejala yang telah dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:
“PengaruhReturn On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Return On Assets (ROA) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Return On Equity (ROE)
berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015?
2. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015?
3. Apakah Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015?
4. Apakah Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011- 2015?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh:
1. Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011- 2015.
2. Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011- 2015.
3. Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011- 2015.
4. Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset
(ROA) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015.
KAJIAN TEORI 1. Pasar Modal
Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal memberikan pengertian yang lebih spesifik mengenai pasar modal, yaitu
“kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Darmaji dan Fakhruddin, 2011:2)
Menurut (Kasmir, 2010:2007) pasar modal merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal (emiten), sehingga mereka berusaha untuk menjual efek- efek di pasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan.
2. Harga Saham
Menurut (Fahmi, 2012:81) saham merupakan tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan. Atau saham merupakan kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegang saham.
Menurut (Darmadji, 2011:5), saham (stock) dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Menurut (Kasmir, 2010:209) saham (Stock), yaitu surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan.
Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaanya di perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan nama Devidend. Pembagian Devidend ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Menurut (Desiyanti, 2008:24) saham merupakan hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Dengan memiliki saham suatu perusahaan bearti investor akan mendapatkan hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut (Sunariyah, 2004:128 dalam Hutami) menyatakan bahwa harga saham adalah selembar saham yang berlaku dalam pasar saat ini di bursa efek dan menurut (Jogiyanto, 2008:143 dalam Hutami) harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal.
Menurut (Husnan dan Pudjiastuti, 2004:151 dalam Hutami) harga saham merupakan nilai sekarang (present value) dari penghasilan-penghasilan yang akan diterima oleh pemodal dimasa yang akan datang.
3. Return on Equity (ROE)
Menurut (Murhadi, 2013:64) ROE adalah seberapa return yang dihasilkan bagi pemegang saham atas setiap rupiah uang yang ditanamkannya.
Rasio ini digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE dianggap sebagai
representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan. Semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar, karena besarnya ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, dan hal itu menyebabkan harga pasar saham cenderung naik.
Menurut (Lestari dan Sugiharto, 2007:196) ROE adalah rasio yang penting bagi para pemilik dan pemegang saham karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal dari pemegang saham untuk mendapatkan laba bersih.
4. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan (Rinati,2001:75 dalam Hutami). Rasio ini menginterpretasikan tingkat efisiensi perusahaan, yakni sejauh mana kemampuan perusahaan menekan biaya- biaya operasionalnya pada periode tertentu. Semakin besar rasio ini semakin baik karena kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui penjualan cukup serta kemampuan perusahaan dalam menekan biaya-biayanya cukup baik. Sebaliknya, jika rasio ini semakin turun maka kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui penjualan dianggap cukup rendah. Selain itu, kemampuan perusahaan dalam menekan biaya-biayanya dianggap kurang baik sehingga investor pun enggan untuk menanamkan dananya. Hal tersebut mengakibatkan harga saham perusahaan ikut mengalami penurunan.
5. Return On Asset (ROA)
Menurut (Murhadi, 2013:64) ROA adalah seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk aset. Rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi.
Kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset.
ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva.
Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di Pasar Modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank menghasilkan keuntungan secara relatif dibandingkan dengan nilai total assetnya. Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan sumber-sumber modal bank. ROA juga disebut sebagai rentabilitas ekonomi dan merupakan perbandingan antara net income dengan total asset yang digunakan untuk menghasilkan laba.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-lain terhadap suatu objek atau wilayah yang diteliti. Dengan desain penelitian
deskriptif dan asosiatif, maka penelitian memungkinkan untuk menggambarkan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas yang universal (Arikunto, 2010:3).
Waktu dan Tempat Penelitian
Adapun periode penelitian ini adalah pada tahun 2011 sampai dengan 2015. Penelitian ini dilakukan melalui data yang diambil dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yakni www.idx.co.id.
Populasi dan Sampel
Menurut (Arikunto, 2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Menurut (Sugiyono, 2014:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2015 yaitu sebanyak 13 Perusahaan. Berikut adalah rincian Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI):
Tabel 2. Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011- 2015.
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 ASII PT Astra International Tbk
2 AUTO PT Astra Auto Part Tbk
3 BRAM PT Indo Kordsa Tbk
4 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk
5 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk
6 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk
7 INDS PT Indospring Tbk
8 LPIN PT Multiprima Sejahtera Tbk
9 MASA PT Multistrada Arah Sarana Tbk
10 NIPS PT Nippress Tbk
11 PRAS PT Prima Alloy Steel Universal Tbk
12 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk
13 BOLT PT Garuda Metalindo Tbk
Sumber data: Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015 Sampel menurut (Arikunto,
2010:174) adalah sebahagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut (Sugiyono, 2014:62) sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Tabel 3. Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif yang dijadikan Sampel Penelitian
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 ASII PT Astra International Tbk
2 AUTO PT Astra Auto Part Tbk
3 BRAM PT Indo Kordsa Tbk
4 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk
5 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk
6 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk
7 INDS PT Indospring Tbk
8 MASA PT Multistrada Arah Sarana Tbk
9 NIPS PT Nippress Tbk
10 PRAS PT Prima Alloy Steel Universal Tbk
11 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk
Sumber data: Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015
HASIL PENELITIAN
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda
M o d e l
U n s t a n d a r d i z e d C o e f f i c i e n t s
S t a n d a r d i z e d C o e f f i c i e n t s
t S i g .
B S t d . E r r o r B e t a
1 ( C o n s t a n t ) . 8 1 7 . 2 0 4 4 . 0 1 3 . 0 0 0
R O E . 9 6 0 . 0 8 8 1 . 0 9 4 1 0 . 8 5 8 . 0 0 0
N P M 1 . 0 5 7 . 0 9 9 2 . 0 4 4 1 0 . 6 6 7 . 0 0 0
R O A 1 . 1 5 8 . 1 0 0 1 . 9 2 5 1 1 . 5 7 5 . 0 0 0
Sumber: Olahan Data Sekunder, 2016 Berdasarkan hasil yang terdapat pada Tabel 4 diatas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y= a log + bı logXı + b2 log X2 + b3 log X3
Y= 0,817 log + 0,960 logX1+ 1,057 logX2+ 1,158 logX3
Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa:
1. Nilai konstanta sebesar 0,817 menunjukan bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas (Return On Equity, Net Profit Margin, dan Return On Asset) maka nilai variabel independen (harga saham) telah mencapai 0,817.
2. Nilai koefisien regresi Return On Equity sebesar 0,960, artinya jika Return On Equity naik sebesar satu persen (%), maka harga saham akan naik sebesar 0,960 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
3. Nilai koefisien regresi Net Profit Margin sebesar 1,057, artinya jika Net Profit Margin naik sebesar satu persen (%), maka harga saham akan naik sebesar 1,057 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
4. Nilai koefesien regresi Return On Asset sebesar 1,158, artinya jika
Return On Asset naik sebesar satu persen (%), maka harga saham akan naik sebesar 1,158 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,960. Angka ini signifikan karena nilai thitungsebesar 10,86 > ttabel 0,05 (2,00) berarti Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
2. Variabel Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 1,057. Angka ini signifikan karena nilai thitungsebesar 10,67 > ttabel 0,05 (2,00) berarti Ho ditolak dan Ha di terima dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Net Profit Margin terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
3. Variabel Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
Hal ini dibuktikan dengan nilai
koefisien sebesar 1,158. Angka ini signifikan karena nilai thitungsebesar 11,58 > ttabel 0,05 (2,00) berarti Ho ditolak dan Ha di terima dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Asset terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
4. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan terhadap Return On Equity, Net Profit Margin, dan Return On Asset diperoleh nilai Fhitung sebesar 54,44 > Ftabel 0,05 (2,79). Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Return On Equity, Net Profit Margin, dan Return On Asset terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Sedangkan berdasarkan pengujian koefisien diperoleh nilai R square sebesar 0,762 artinya sebesar 76,20% perubahan pada variabel dependen (harga saham) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Return On Equity, Net Profit Margin, Return On Asset) sedangkan sisanya sebesar 23,80%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.
Saran
Berdasarkan dari kesimpulan diatas maka penulis mengemukakan beberapa saran agar dapat bermanfaat pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut:
1. Berdasarkan dari hasil analisis di atas terlihat nilai Return On Equity memiliki nilai rata-rata 12,98%
maka dari itu sebaiknya perusahaan harus jeli dalam mengelola sumber keuangan dan juga harus berusaha untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, sehingga para investor akan
berlomba-lomba untuk menanamkan modalnya pada perusahaan sehingga harga jual saham akan menjadi meningkat.
2. Berdasarkan dari hasil analisis di atas terlihat nilai Net Profit Margin memiliki nilai rata-rata yaitu sebesar 0,14%, maka sebaiknya perusahaan harus dapat menekan harga-harga ratio dengan baik dengan cara menekan harga ratio perusahaan sehingga memperoleh laba bersih yang besar karena dengan semakin besar laba bersih yang diperoleh perusahaan maka
harga jual harga saham akan menjadi naik.
3. Berdasarkan dari hasil analisis di atas terlihat nilai Return On Asset memiliki nilai rata-rata sebesar 6,81%, maka dari itu sebaiknya perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan, dengan semakin baik kinerja perusahaan maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh perusahaan sehingga para investor akan merasa tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Edisi Revisi 2010,Cetakan Keempatbelas.
Jakarta: Rineka Cipta.
BEI. 2016. Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif.
Diakses dari www.idx.co.id.
Desiyanti, Rika. (2008). Manajemen Investasi dan Portopolio Jilid 1.
Padang: Bung Hatta University Press.
Fahmi, Irham. (2012). Pengantar
Manajemen Keuangan.
Bandung:Alfabeta.
Fakhruddin, Hendy M. dan Tjiptono Darmadji. (2011). Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Hutami, Rescyana Putri. (2012).
Pengaruh Devidend Per Share, Return On Equity, dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.
Jurnal Nominal. 1(1), 104-123.
Kasmir. (2010). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Murhadi, Werner R. (2013). Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat