• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ROA, EPS, NPM & ROE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SUB-SEKTOR BATU BARA YANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH ROA, EPS, NPM & ROE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SUB-SEKTOR BATU BARA YANG "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2017

PENGARUH ROA, EPS, NPM & ROE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SUB-SEKTOR BATU BARA YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Tri Nonik Sumaryanti 1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial variabel dari faktor keuangan yang terdiri dari Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Harga Saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ROA, EPS, NPM dan ROE terhadap Harga Saham perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI, hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROA dan NPM berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan EPS dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Sub- Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI.

Kata Kunci : ROA, EPS, NPM, ROE dan Harga Saham

Pendahuluan

Harga pasar saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Dalam pasar modal yang efisien, semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasarnya. Harga saham juga merupakan nilai bukti penyertaan modal pada perseroan terbatas yang telah listed di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar (outstanding securities).

Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara. Ekspor yang tinggi mengakibatkan adanya regulasi pemerintah pada tahun 2012 tentang larangan ekspor batu bara, hal tersebut menyebabkan banyaknya perusahaan batu bara berhenti dan pada tahun 2011 hingga 2014 terjadi penurunan harga batu bara yang disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menurun.

Para calon investor sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi selalu melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham.

Krisis utang eropa menyebabkan para investor menilai bahwa ekonomi dunia yang sangat elastis terhadap permasalahan ini, berlarut-larutnya penyelesaian akan membuat investor beralih pada investasi yang lebih aman dan untuk Indonesia itu sendiri, krisis tersebut sangat berhubungan dengan ekspor batu bara.

Sedangkan pada tahun 2014, diperkirakan perekonomian Indonesia sebesar 5,1%

melambat dibandingkan dengan 5,8% pada tahun sebelumnya.

1

(2)

Berdasarkan teori dan fakta yang terjadi pada perusahaan sub-sektor pertambangan, maka dipandang perlu melakukan penelitian tentang rasio keuangan untuk mengukur pengaruhnya terhadap harga saham dengan judul :

“Pengaruh ROA, EPS, NPM & ROE Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub- sektor Batu Bara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”

Rumusan Masalah

a. Apakah ROA (Return On Asset), EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), dan ROE (Return On Equity) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sub-sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

b. Apakah variabel ROA (Return On Asset), EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), dan ROE (Return On Equity) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sub-sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

c. Dari ROA (Return On Asset), EPS (Earning Per Share), NPM (Net Profit Margin), dan ROE (Return On Equity) variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap harga saham perusahaan sub-sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh ROA, EPS, NPM, dan ROE, secara simultan terhadap harga saham perusahaan sub-sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh ROA, EPS, NPM, dan ROE, secara parsial terhadap harga saham perusahaan sub-sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

c. Untuk mengetahui variabel ROA, EPS, NPM, dan ROE yang berpengaruh dominan terhadap harga saham perusahaan sub-sektor batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kerangka Dasar Teori Manajemen Keuangan

Menurut Fahmi (2014:2) manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.

Pasar Modal

Menurut Harjito, Martono (2012 : 383-384) pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat (dalam pengertian fisik) yang terorganisasi dimana surat berharga (efek-efek) diperdagangkan, yang kemudian disebut bursa efek (stock exchange).

(3)

Saham

Saham adalah bukti kepemilikan bagian modal atau tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas, yang memberi hak menurut besar-kecilnya modal yang disetor.

Saham.

Return On Asset (ROA)

ROA (Return On Asset) adalah rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir, 2012 : 201).

Earning Per Share (EPS)

EPS (Earning Per Share), atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki (Fahmi, 2014 : 83).

Net Profit Margin (NPM)

NPM (Net profit margin) disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap penjualan. Margin laba bersih sama dengan laba bersih dibagi dengan penjuaan bersih. Ini menunjukkan kestabilan kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan khusus (Fahmi, 2014 : 81).

Return On Equity (ROE)

ROE (Return On Equity) disebut juga dengan laba atas equity, disebut juga dengan rasio total asset turnover atau perputaran total asset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas (Fahmi, 2014 : 82).

Harga Saham

Menurut Sartono (2008 : 27), harga pasar saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal.

Metode Penelitian Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 2010).

Uji Multikolinieritas

Metode ini digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas.

Untuk itu maka dapat digunakan rumus Varian Inflation Factor (VIF) yang merupakan kebalikan dari toleransi (Ghozali, 2011).

Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual, dari suatu pengamatan-pengamatan. Jika varian dari residualnya tetap, maka tidak ada heteroskestisitas (Ghozali, 2011).

(4)

Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan salah satu masalah penyimpangan dalam regresi linier berganda. Jadi, uji autokorelasi adalah pengujian pada model regresi, dimana bertujuan untuk menguji apakah terdapat hubungan antara anggota- anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu.

Pengujian yang digunakan untuk mengetahui autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson yang dikembangkan oleh J. Durbin dan G. Watson (Ghozali, 2011).

Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan Regresi

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan regresi linier berganda dengan menggunakan 4 variabel independent dan 1 variabel dependent.

Untuk ada atau tidaknya pengaruh Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham dengan menggunakan meteode regresi linier berganda yang menggunakan alat bantu SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 24.0. Hal ini dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + e Dimana :

Y = Variabel terikat a = Konstanta

b1 = Return On Asset (ROA) b2 = Earning Per Share (EPS) b3 = Net Profit Margin (NPM) b4 = Return On Equity (ROE) e = standar error

Koefisien Korelasi Berganda (R)

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui bagaimana keeratan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Menurut Sugiyono (2010), menyatakan besarnya koefisien korelasi antara dua macam variabel adalah nol sampai dengan ± 1. Apabila dua buah variabel yang mempunyai nilai R = 0, berarti antara dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Sedangkan apabila dua buah variabel mempunyai R = ± 1, maka dua buah variabel tersebut mempunyai hubungan yang sempurna.

Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi dalam variabel bebas mampu menjelaskan bersama-sama variabel terikat atau sebarap baik model regresi yang telah dibuat tersebut cocok dengan data yang ada. Semakin besar koefisien determinasinya, maka semakin baik variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat (Sugiyono, 2010).

(5)

Uji Simultan F (Uji F)

Uji-F digunakan untuk menguji signifikansi variabel independen terhadap variabel terikat secara bersama-sama dengan α = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesis. Langkah-langkah uji-F adalah sebagai berikut :

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Berarti Return On Asset, Earning Per Share, Net Profit Margin dan Return On Equity secara simultan tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0

Berarti Return On Asset, Earning Per Share, Net Profit Margin dan Return On Equity secara simultan berpengaruh terhadap Harga Saham.

Uji Parsial t (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara signifikansi terhadap variabel dependen, langkah-langkah Uji- t adalah sebagai berikut :

H0 : bi = 0

Berarti Return On Asset, Earning Per Share, Net Profit Margin dan Return On Equity secara parsial tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.

Ha : bi ≠ 0

Berarti Return On Asset, Earning Per Share, Net Profit Margin dan Return On Equity secara parsial berpengaruh terhadap Harga Saham.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov Test dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Uji Normalitas melalui Uji Kolmogrov Smirnov (K-S) Unstandardized Residual N

Normal Mean Parameters a,c

Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Kolomogorov-Smirnov Z Asymp. Si. (2-tailed)

20 77.1479397 483.1296235 .150 .150 -.079 .150 .200c,a a. Test distributionis Normal

b. Calculated from data

c. Liliefors Significance Correction d. This a lower bound the true significance

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa nilai Signifikansi 0.200 lebih besar dibandingkan dari Sig 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji, berdistribusi normal.

(6)

Uji Multikoliniaritas

Hasil uji Multikoliniearitas dengan menggunakan nilai Tollerance dan Variance Inflation (VIF) dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Nilai VIF dan Tolerance

Berdasarkan hasil dari tabel diatas dapat dijelaskan VIF (variance inflation factor) dimana dari keempat variabel independen tersebut memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 sedangkan nilai VIF lebih kecil dari 10, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Multikolinieritas.

Uji Autokorelasi

Hasil uji Autokorelasi menggunakan Uji Durbin-Watson dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Uji Durbin - Watson

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin–Watson (DW-Test) Harga Saham sebagai variabel dependent adalah sebesar 1,976, uji autokorelasi nilai Durbin-Watson tersebut berada pada interval tidak ada autokorelasi positif atau negative.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Scatterplot dan Uji Glejser dapat dilihat pada grafik & tabel berikut ini :

Tabel Uji Glejser Coefficienta

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

ROA ,766 1,570

EPS ,484 2,264

NPM ,430 2,327

ROE ,979 4,664

a. Dependent Variable: Harga Saham

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,891a ,794 ,739 ,24045 1,976

a. Predictors: (Constant), ROE, EPS, NPM, ROA b. Dependent Variable: Harga Saham

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -813.025 2438.964 -.312 .754

ROA 195.307 499.832 1.728 .869 .325

EPS NPM ROE

648.198 119.647 811.779

201.153 279.405 318.371

.771 .743 1.815

.658 .654 1.275

.583 .814 .147 a. Dependent Variable: RES_2

(7)

Hasil tampilan output pada tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independent yang signifikan secara statistik berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai Absolut residual_1.

Grafik

Scatterplot Harga Saham

Hasil tersebut menunjukkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini tidak mengalami hetersokedastisitas. Sehingga model regresi layak untuk dipakai karena telah memenuhi uji heteroskedastistas.

Persamaan Regresi

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel independen Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Equity (ROE), terhadap harga saham.

Berdasarkan tabel dibawah, diperoleh persamaan regresi linier berganda dari variabel ROA, EPS, NPM, dan ROE dan Harga Saham, adalah sebagai berikut :

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Harga Saham = 558.401 + 167.521X1 + 0.640X2 + 119.599X3 + 81.936X4 + e Persamaan regresi linier berganda diatas memiliki perngertian sebagai berikut : Koefisien Regresi Linier Berganda Return On Asset (X1)

Return On Asset (ROA) perusahaan Pertambangan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI yang diproksikan dengan ROA mempunyai pengaruh positif terhadap Harga Saham dengan koefisien regresi sebesar 167.521. Hal ini dapat diartikan bahwa Harga Saham pengaruhnya adalah searah yaitu apabila terjadi peningkatan Harga Saham sebesar satu satuan maka kebijakan hutang pada perusahaan Pertambangan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI juga akan mengalami peningkatan sebesar 167,521% dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.

Tabel Ikhtisar Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 558.401 219.189 -.574 .570

ROA 167.521 49.940 1.531 4.060 .017

EPS NPM ROE

.640 119.599 81.936

.153 27.166 30.611

.706 .787 -1.117

.898 1.314 .621

.371 .019 .217 a. Dependent Variable: Harga Saham

(8)

Koefisien Regresi Linier Berganda Earning Per Share (X2)

Earning Per Share (EPS) perusahaan Pertambangan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI yang diproksikan dengan EPS mempunyai pengaruh positif terhadap Harga Saham dengan koefisien regresi sebesar 0,640. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruhnya adalah berbanding terbalik yaitu apabila terjadi peningkatan profitabilitas sebesar satu satuan maka Harga Saham pada perusahaan Pertambangan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI juga akan mengalami penurunan sebesar 0,640 dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.

Koefisien Regresi Linier Berganda Net Profit Margin (X3)

Net Profit Margin (NPM) perusahaan Pertambangan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI yang diproksikan dengan NPM mempunyai pengaruh positif terhadap Harga Saham dengan koefisien regresi sebesar 119.599. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruhnya adalah searah yaitu apabila terjadi peningkatan profitabilitas sebesar satu satuan maka Harga Saham pada perusahaan Pertambangan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI juga akan mengalami peningkatan sebesar 119,599% dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.

Koefisien Regresi Linier Berganda Return On Equity (X4)

Return On Equity (ROE) perusahaan Pertambangan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI yang diproksikan dengan ROE mempunyai pengaruh positif terhadap Harga Saham dengan koefisien regresi sebesar 81.936. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruhnya adalah searah yaitu apabila terjadi peningkatan profitabilitas sebesar satu satuan maka Harga Saham akan mengalami peningkatan sebesar 81.936% dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.

Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi (R) menunjukkan hubungan yang erat antara variabel independen yang terdiri dari Return On Asset (ROA), Eraning Per Share (EPS) dan Net Profit Margin (NPM) serta Return On Equity (ROE) terhadap variabel dependen yaitu Harga Saham pada perusahaan Pertambangan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi tersaji adalah :

Tabel Ikhtisar Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi Model Sumaryb

Model R R Square Adjusted R Square

SStd. Error of

The Estimate Durbin-Watson

1 ,891a ,794 ,739 ,24045 1,976

a. Predictors : (Constant), ROE, EPS, NPM, ROA b. Dependent Variabel : Harga Saham

Dalam output SPSS pada tabel diatas diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,891 atau 89,1% yang berarti tingkat hubungan antar variabel ROA, EPS dan NPM) serta ROE terhadap Harga Saham perusahaan Pertambangan Sub-

(9)

Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI termasuk pada tingkat hubungan sangat kuat (dalam interval 0,80-1,000).

Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,794. Hal ini berarti besar variasi variabel Harga Saham yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel ROA, EPS dan NPM) serta ROE adalah sebesar 79,4% sedangkan sisanya 20,6% dipengaruhi variabel lain diluar model penelitian.

Uji F (Uji Simultan)

Uji-F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel independen ROA, EPS) dan NPM serta ROE berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Harga Saham perusahaan Pertambaangan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI yakni dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% ( = 0,05). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi seperti disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel Ikhtisar Uji F (Simultan) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 27,692 4 6,923 10,144 ,005b

Residual 18,427 27 ,682

Total 46,119 31

a. Dependent Variable: Harga Saham

b. Predictors: (Constant), ROE, EPS, NPM, ROA

Hasil perhitungan program SPSS diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,005.

Hasil perbandingan menunjukkan bahwa nilai probabilitas (0,005) < (0,05), dengan demikian menunjukkan bahwa variabel independen yaitu Return On Asset (ROA), Eraning Per Share (EPS) dan Net Profit Margin (NPM) serta Return On Equity (ROE) secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen Harga Saham sehingga dapat dinyatakan H0 ditolak dan Ha diterima.

Uji t (Uji Parsial)

Pengujian signifikansi individual (uji-t) atau pengujian hipotesis parsial digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel bebas Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) dan Net Profit Margin (NPM) serta Return On Equity (ROE) terhadap variabel terikat Harga Saham secara parsial.

Tabel Ikhtisar Uji t (Parsial) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 558.401 219.189 -.574 .570

ROA 167.521 49.940 1.531 4.060 .017

EPS NPM

ROE

.640 119.599

81.936

.153 27.166 30.611

.706 .787 -1.117

.898 1.314

.621

.371 .019 .217 a. Dependent Variable: Harga Saham

(10)

Hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji statistik t) antara variabel independen yaitu Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS) dan Net Profit Margin (NPM) serta Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham berdasarkan tabel 4.8 adalah sebagai berikut:

a. Uji pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) perusahaan Pertambangan Sub-sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar (0,017) > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan Ha diterima. Artinya, Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

b. Uji pengaruh Eraning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Eraning Per Share (EPS) perusahaan Pertambangan Sub-sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar (0,371) > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya, Eraning Per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

c. Uji pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Net Profit Margin (NPM) perusahaan Pertambangan Sub-sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar (0,019) > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

d. Uji pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE) perusahaan Pertambangan Sub-sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar (0,217) > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan Ha ditolak. Artinya, Return On Equity (ROE) perusahaan Pertambangan Sub-sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Pembahasan

Pengaruh ROA, EPS, NPM dan ROE secara simultan terhadap harga saham Hasil analisis data membuktikan bahwa Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Net Profit Margin (NPM) serta Return On Equity (ROE) secara simultan berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan Pertambangan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu oleh Bancin (2007) dan Rusli (2011) yang menyatakan bahwa secara simultan model yang digunakan dalam penelitian memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia.

(11)

Investor dapat mempertimbangkan bagaimana perusahaan dapat memperoleh pendapatan dari jumlah aktiva yang digunakan oleh perusahaan, bagaimana pemberian keuntungan kepada investor dalam bentuk pendapatan perlembar saham, dan bagaimana efisiensi perusahaan memperoleh laba pendapatan terhadap penjualan bersihnya, serta bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal yang dimiliki sendiri.

Jadi, dapat disimpulkan jika keempat variabel tersebut meningkat maka bisa dipastikan bahwa Harga Saham juga akan meningkat. Sesuai dengan data Harga Saham periode empat tahun terakhir yang menunjukkan bahwa Harga Saham perusahaan pertambangan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berfluktuasi cenderung mengalami peningkatan. Sehingga hal itu mengindikasikan bahwa keempat variabel dalam penelitian ini termasuk variabel yang bersama-sama berpengaruh terhadap Harga Saham.

Dengan demikian, keempat rasio yang mewakili kinerja keuangan yaitu ROA, EPS, dan NPM) serta ROE) secara simultan dapat digunakan investor atau masyarakat sebagai pedoman dalam melakukan penilaian terhadap Harga Saham suatu perusahaan pertambangan (khususnya perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) yang akan dipilih di pasar modal.

Pengaruh ROA secara parsial terhadap harga saham

Hasil penelitian ini menghasilkan nilai signifikansi, sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa antara Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu oleh Sandra, Cipta, Suwendra (2016) & Bancin (2007) yang menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

ROA (Return On Asset) juga merupakan variabel dominan terhadap Harga Saham, maka diharapkan perusahaan lebih meningkatkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktivanya untuk memperoleh pendapatan, karena Harga Saham yang mengalami kenaikan maka para investor akan tertarik untuk menanamkan modal sebanyak-banyaknya diperusahaan Pertambangan khususnya pada Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pengaruh EPS secara parsial terhadap harga saham

Hasil penelitian ini menghasilkan nilai signifikansi, sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa antara Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu oleh Rusli (2011) yang menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham.

Sedangkan EPS menunjukkan tidak signifikan itu berarti EPS tidak berpengaruh secara nyata dalam menentukan Harga Saham, maka perusahaan harus lebih memperhitungkan aktiva perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan EPS, dan juga jumlah lembar saham yang digunakan sebagai

(12)

pembagi laba yang sama. Karena jika semakin tinggi nilai EPS, tentu saja menyebabkan semakin besar pula laba perusahaan, sehingga mengakibatkan Harga Saham naik karena permintaan dan penawaran meningkat, dan para investor akan tertarik untuk membeli saham karena laba perusahaan yang tinggi pada perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di BEI.

Pengaruh NPM secara parsial terhadap harga saham

Hasil penelitian ini menghasilkan nilai signifikansi, sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa antara Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu oleh Bancin (2007) yang menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Net Profit Margin (NPM) yang semakin tinggi akan menunjukkan bahwa semakin meningkat keuntungan bersih yang akan dicapai oleh perusahaan.

Dengan meningkatnya Net Profit Margin (NPM), maka akan meningkatnya daya tarik investor untuk menanaman modal saham perusahaan juga akan cenderung akan meningkat.

Pengaruh ROE secara parsial terhadap harga saham

Hasil penelitian ini menghasilkan nilai signifikansi, sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa antara Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu oleh Bancin (2007) yang menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Sedangkan ROE menunjukkan tidak signifikan itu berarti ROE tidak berpengaruh secara nyata dalam menentukan Harga Saham. Karena semakin besar nilai ROE, maka perusahaan dianggap menguntungkan, sehingga banyak investor atau masyarakat yang tertarik untuk melakukan investasi dan hal ini akan menyebabkan Harga Saham perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami kenaikan.

Penutup

Secara simultan Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Secara Parsial yang berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham adalah Return On Asset (ROA) dan Net Profit Margin (NPM). Sedangkan variabel, Earning Per Share (EPS) dan Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Sub-Sektor Batu Bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dengan Return On Asset (ROA) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham dan merupakan variabel dominan terhadap Harga Saham, maka

(13)

diharapkan perusahaan lebih meningkatkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktivanya untuk memperoleh pendapatan.

Dengan Earning Per Share (EPS) yang memiliki pengaruh tetapi tidak tidak signifikan terhadap Harga Saham, maka perusahaan harus lebih memperhitungkan aktiva perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan EPS, dan juga jumlah lembar saham yang digunakan sebagai pembagi laba yang sama.

Dengan Net Profit Margin (NPM) yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Harga Saham, maka diharapkan perusahaan lebih meningkatkan penjualan perusahaan sehingga laba yang didapat juga mengalami peningkatan.

Dengan Return On Equity (ROE) yang memiliki pengaruh tetapi tidak tidak signifikan terhadap Harga Saham, maka diharapkan perusahaan harus lebih cermat lagi dalam menggunakan modal dari perusahaan agar tingkat pengembalian modal yang berasal dari kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dapat meningkat.

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat manambah variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap Harga Saham, sehingga nilai koefisien determinasinya dapat ditingkatkan lagi. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah sampel penelitian yang lebih banyak lagi atau menambah tahun pengamatan.

Daftar Pustaka

Abdul, Halim 2008. Analisis Investasi, Edisi Kedua. Jakarta : Karya Salemba.

Darmadji, Tripto dan Fakhruddin, Hendy M. 2008. Pasar Modal di Indonesia, Pendekatan Tanya Jawab, Edisi 2, Jakarta : Karya Salemba Empat

Fahmi, Irham, 2014. Pengantar Manajemen Keuangan, Teori dan soal jawaban, Unit Penerbit dan Percetakan Alfabeta, Bandung.

Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivarite dengan program IBM 19 SPSS, Edisi kelima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Harjito dan Martono, 2012. Manajemen Keuangan, Edisi ke-2, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta.

Indriantoro, Nur & Bambang Supomo, 2011. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen, Edisi pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Jogiyanto, 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketujuh. BPFE, Yogyakarta.

Kasmir, 2012. Analisis Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Martono, 2007. Manajemen Keuangan, Ekonisia, Yogyakarta.

Mulya, 2012. Pasar Modal, Cetakan ke-1, Alfabeta, Bandung.

Munawir, 2010. Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke-4, Liberty, Yogyakarta.

Thoifah, I’anatut, 2015. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Cetakan ketujuh, Edisi ketiga, BPFE, Yogyakarta.

Toarik, Mashud, majalah Investor, April, 2011.

Prastowo, Dwi, 2008. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

(14)

Priyatno, Dwi, 2016. SPSS Hand Book, Analisis Data, Olah Data & Penyelesaian Kasus-Kasus Statistik, Cetakan Pertama, Penerbit MediaKom, Yogyakarta.

Santoso, Singgih, 2010. Statistik Multivariat, Konsep & Apikasi dengan SPSS, Penerbit Alex, Media Komputindo, Jakarta.

Santoso, Imam, 2009. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting), PT. Refika Aditama, Bandung.

Sartono, Agus, 2008. Manajemen Keuangan, Teori & Aplikasi. BPFE, Yogyakarta.

Sarwono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Suharyadi dan Purwanto, 2008. Statistika Dasar, Jakarta : Karya Salemba.

Sutrisno, 2008. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi, Penerbit Ekonesia, Yogyakarta.

Sugiyono, 2009. Metode Peneitian Bisnis, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta.

Syafri, 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Syamsudin, 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Zuliarni, 2012. Jurnal, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Mining and Mining Service di BEI.

Sumber Skripsi/Jurnal :

Bancin, Laprato P. 2007. Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Jurusan Akuntansi, Medan. Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap perubahan harga saham pada perusahaan perbankan di BEJ.

Christanty, Mila, 2009. Analisis Faktor Pengaruh Fundamental & Economic Value Added (EVA) Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan yang Tercatat Aktif dalam LQ45 di BEI periode 2003-2007), Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Meythi, En & Rusli. 2011. e-jurnal, Universitas Kristen Maranatha, Jurusan Akuntansi, Pengaruh Likuiditas & Profitabilitas terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Michelle and Megawati, 2005. Tingkat Pengembalian Investasi Dapat Dipredeksi Melalui Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage., Kumpulan Jurnal Ekonomi.com

Sandra, Cipta, Suwendra, 2016. e-jurnal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Manajemen (volume 4, Tahun 2016). Pengaruh Rasio Solvabilitas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan.

Referensi

Dokumen terkait

Keywords: Earning per Share EPS, Return on Asset ROA, Stock Price SP Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tidak langsung dari Earning per Share EPS terhadap Harga