• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh sanksi perpajakan, kualitas pelayanan, dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh sanksi perpajakan, kualitas pelayanan, dan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar sarjana akuntansi

Oleh :

CHADINAMIN FADHILATIL MAULA NPM. 21601082214

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI 2020

(2)

iv ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Sanksi Perpajakan, Kualitas Pelayanan dan Moral Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pelaku UMKM yang terdaftar di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus slovin dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 responden. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner karena teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden. Data penelitian dan hipotesis dalam penelitian ini dianalisis menggunakan SPSS 16.0. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sanksi perpajakan, kualitas pelayanan dan moral wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.

Kata Kunci : Sanksi Perpajakan, Kualitas Pelayanan, Moral Wajib Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak

(3)

v

Mojokerto Regency. This type of research is quantitative research. The population used in this study were UMKM users who were registered at the Department of Cooperatives and Micro Enterprises in Mojokerto Regency. The sampling technique used in this study is the Slovin formulaand obtained a total sample of 100 respondents. The data collection method in this study used a questionnaire because the data collection techniques were carried out by giving a number of questions and written statements to respondents. Research data and hypotheses in this study were analyzed using SPSS 16.0. The results of this study indicate that the variables of tax sanctions, service quality and morality of taxpayers have an effect on tax compliance for UMKM.

Keywords: Tax Sanctions, Service Quality, Taxpayer Morals, Taxpayer Compliance

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sebagaimana yang diketahui, pajak merupakan aspek penting bagi kelangsungan perekonomian negara. Pajak merupakan sumber utama dana penerimaan dalam negeri, karena tanpa pajak negara ini tidak akan dapat melakukan pembangunan. Dalam pembangunan Indonesia, pemerintah membutuhkan dana yang besar untuk kebutuhan pelaksanaan pembangunan dan membiayai pengeluaran pemerintah. Dalam membiayai pengeluaran pemerintah dibutuhkan penerimaan pajak.

Penerimaan pajak merupakan salah satu cara pemerintah dalam meningkatkan pendapatan negara. Pemerintah memanfaatkan pajak guna untuk menyediakan berbagai prasarana ekonomi seperti jembatan, pelabuhan, jalan, air listrik, fasilitas keamanan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan dan berbagai kepentingan umum lainnya yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat.

Untuk mengoptimalkan penerimaan pajak tidak hanya mengandalkan peran dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) saja akan tetapi juga dibutuhkan peran aktif dari seluruh masyarakat Indonesia khususnya wajib pajak. Sejak reformasi perpajakan pada tahun 1983 diterapkan, yang merubah sistem pemungutan pajak dari Official Assessment System menjadi Self Assessment System dimana wajib pajak

(5)

dituntut berperan aktif dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Selain dengan self assessment system, strategi pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak membayar pajak, pemerintah juga menerapkan sanksi perpajakan.

Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan atau norma perpajakan akan dipatuhi dan ditaati atau dapat diartikan sanksi perpajakan sebagai alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. Sanksi perpajakan diberikan kepada wajib pajak yang tidak taat peraturan perpajakan. Sanksi pajak akan memberikan jaminan kepada wajib pajak bahwa peraturan perpajakan akan dipatuhi. Wajib pajak akan patuh karena mereka mempertimbangkan adanya sanksi yang diterapkan supaya wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan dan akan meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak (Mardiasmo, 2016:62).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adi (2018) menunjukkan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

Faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak adalah memberikan pelayanan yang baik terhadap wajib pajak. Kualitas pelayanan petugas pajak (fiskus) yang baik akan memberikan kepuasan terhadap wajib pajak yang mana nanti akan meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya. Kualitas pelayanan merupakan perbandingan antara kualitas pelayanan dengan pelayanan yang diharapkan konsumen. Apabila petugas pajak (fiskus)

(6)

3

memberikan mutu pelayanan yang baik terhadap wajib pajak, maka para wajib pajak tersebut akan patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Kualitas pelayanan yang baik sering dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu instansi pemerintah atau organisasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah diharuskan untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat (Arifin dan Nasution 2017). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Artha (2016) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

Selain sanksi perpajakan dan kualitas pelayanan, moral wajib pajak juga menjadi faktor kepatuhan wajib pajak. Moral wajib pajak merupakan suatu sikap yang berasal dari masing-masing individu. Moral wajib pajak sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Seseorang yang memiliki moral wajib pajak yang baik akan menjadi motivasi bagi dirinya untuk melaksanakan kewajiban pajaknya. Hal ini berarti dorongan dari dalam diri individu mampu menumbuhkan kesadaran dari setiap wajib pajak untuk berkontribusi kepada negara yaitu dengan membayar pajak. Moral wajib pajak disebabkan karena membayar pajak merupakan suatu aktivitas yang tidak jauh dari kondisi atau tingkah laku wajib pajak itu sendiri. Hasil penelitian dari Rabsanjani (2018:51) menunjukkan bahwa moral wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.

(7)

Pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) penerimaan perpajakan di Indonesia tahun 2018 sebesar Rp 1.548,5 triliun sedangkan pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada tahun 2019 meningkat menjadi Rp 1.786,4 triliun (www.kemenkeu.go.id). Selain penerimaan pajak, perekonomian Indonesia juga di dominasi oleh kegiatan usaha yang berbasis pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurut UU No 20 Tahun 2008 Bab IV pasal 6 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terbagi dalam tiga pengertian yaitu : (1) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha peorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro ; (2) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil : (3) Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.

Jumlah unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sampai dengan tahun 2018 berjumlah 64.194.057 unit yang terbagi atas usaha

(8)

5

mikro berjumlah 63.350.222 unit, usaha kecil berjumlah 783.132 unit, dan usaha menengah berjumlah 60.702 (www.depkop.go.id).

Banyaknya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) apabila diperhatikan bisa menjadi potensi yang akan berdampak pada peningkatan perilaku kepatuhan wajib pajak. Ada dua jenis faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal kepatuhan wajib pajak berasal dari diri wajib pajak itu sendiri dan karakteristik individu yang menjadi pemicu kesadaran wajib pajak. Sedangkan faktor eksternal kepatuhan wajib pajak berasal dari luar diri wajib pajak seperti situasi dan lingkungan disekitar wajib pajak. Kepatuhan wajib pajak dapat dilihat dari patuh tidaknya seorang wajib pajak dalam mendaftarkan dirinya, kepatuhan dalam menyetorkan kembali surat pemberitahuan pajak, kepatuhan wajib pajak dalam perhitungan, pembayaran pajak terutang dan kepatuhan dalam membayar tunggakan. Ketidakpatuhan wajib pajak akan berakibat pada berkurangnya penyetoran dana pajak ke dalam kas negara (Sasmita, 2015).

Pelaku UMKM merupakan wajib pajak yang dapat dikatakan bisa memberikan penerimaan pajak yang besar. Pemerintah harus lebih memperhatikan sektor UMKM dengan serius. Peranan UMKM dalam perekonomian harus ikut diperhitungkan dalam perencanaan kebijakan di bidang perpajakan. Dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan UMKM di Indonesia terus menunjukkan gaya yang positif terutama dalam

(9)

UMKM karena sampai saat ini pun jumlah UMKM di Jawa Timur terus mengalami peningkatan, termasuk di Kabupaten Mojokerto.

Di Kabupaten Mojokerto, UMKM mengalami perkembangan yang sangat baik. Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu daerah yang suasana bisnis atau keadaan bisnisnya sangat mendukung. Hal ini dapat dibuktikan dengan sering diadakannya bazar produk UMKM dan dari pihak Dinas Koperasi dan Usaha Mikro itu sendiri menyiapkan akses pasar untuk meningkatkan ghirah koperasi dan UMKM agar selalu berproduksi. Akan tetapi bagi sebagian pelaku UMKM di Kabupaten Mojokerto pajak masih dinilai sebagai beban yang sebisa mungkin harus dihindari. Hal ini menyebabkan kesejahteraan masyarakat terancam yang diakibatkan oleh kepatuhan wajib pajak yang rendah.

Tingkat kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak tergantung pada bagaimana kualitas pelayanan petugas pajak (fiskus). Apabila pelayanan yang dilakukan oleh petugas pajak baik, secara tidak langsung mempengaruhi moral para wajib pajak.

Kesadaran wajib pajak tidak saja bergantung pada pelayanan pajak yang optimal, tetapi juga tergantung dari sanksi yang diberikan apabila para wajib pajak tidak dapat memenuhi kewajibannya membayar pajak.

Dengan terlaksananya sanksi perpajakan, kualitas pelayanan yang baik serta moral wajib pajak dalam melakukan kewajibannya membayar pajak diharapkan mampu meningkatkan penerimaan negara melalui pajak tersebut (Sanjaya, 2014).

(10)

7

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indriyani (2014) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel tanggung jawab moral, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak badan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya (2014) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, kewajiban moral, dan sanksi perpajakan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap kepatuhan wajib pajak.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini berjudul ”Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kualitas Pelayanan, dan Moral Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM di Kabupaten Mojokerto”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah : “Apakah sanksi perpajakan, kualitas pelayanan, dan moral wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Mojokerto?”

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sanksi perpajakan, kualitas

(11)

pelayanan, dan moral wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Mojokerto.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

a. Bagi Peneliti

Manfaat yang dapat diperoleh dapat menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai perpajakan yang terkait dengan sanksi perpajakan, kualitas pelayanan dan moral wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Selain itu, peneliti juga mendapatkan ilmu-ilmu baru yang dilakukan selama penelitian serta mendapatkan pengalaman.

b. Bagi Akademis

Manfaat akademis yang diharapkan oleh peneliti yaitu hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dengan menerapkan pengetahuan yang telah dilakukan di lapangan serta dapat dijadikan sebagai bahan pembanding bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

c. Bagi Praktisi

Manfaat praktisi yang diharapkan oleh peneliti yaitu bagi wajib pajak dapat berfungsi untuk mengetahui dan memahami informasi mengenai perpajakan dan bagi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto dapat mengetahui terkait

(12)

9

tentang sanksi perpajakan, kualitas pelayanan, dan moral wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Mojokerto.

(13)

61 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan yaitu mengenai pengaruh sanksi perpajakan, kualitas pelayanan dan moral wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sanksi Perpajakan, Kualitas Pelayanan, dan Moral Wajib Pajak secara simultan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

2. Sanksi perpajakan secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Mojokerto. Hal ini menunjukkan bahwa semakin efektif sanksi perpajakan maka semakin baik pula tingkat kepatuhan wajib pajak UMKM.

3. Kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Mojokerto. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kualitas pelayanan dari petugas pajak maka kepatuhan wajib pajak pun akan ikut tinggi.

4. Moral wajib pajak secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Mojokerto. Hal ini menunjukkan bahwa apabila wajib pajak sudah melekat pada dirinya untuk melakukan kewajiban perpajakannya maka terciptalah kepatuhan wajib pajak yang baik.

(14)

62

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga variabel, yaitu Sanksi Perpajakan, Kualitas Pelayanan dan Moral Wajib Pajak, sedangkan seharusnya masih banyak variabel yang mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak tersebut.

2. Sampel penelitian yang diambil oleh peneliti hanya wajib pajak UMKM yang terdaftar di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro saja, sehingga hasil yang diperoleh kurang dapat mewakili wajib pajak UMKM yang terdaftar di instansi lainnya.

3. Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengambilan data, sehingga data yang dikumpulkan hanya menggambarkan pendapat wajib pajak UMKM sebagai objek penelitian.

5.3 Saran

1. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan lebih mengembangkan variabel- variabel yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak karena masih banyak variabel yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak, misalnya sosialisasi perpajakan, pengetahuan perpajakan, kesadaran wajib pajak.

2. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian instansi lainnya seperi di Kantor Pelayanan Pajak yang mana juga terdapat data wajib pajak UMKM.

3. Untuk peneliti selanjutmya, diharapkan menggunakan metode pengambilan data dengan teknik wawancara untuk memperoleh data yang lebih akurat.

(15)

63

DAFTAR PUSTAKA

Adi, T. W., & Yushita, A. N. (2018). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Sanksi Pajak, Kesadaran WP Terhadap Kepatuhan WP Badan KPP Cilacap 2018. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, 6(6).

Aditya, I. P. P. (2016). Pengaruh Sikap Atas Ketidakpatuhan Pajak, Norma Subyektif, Kewajiban Moral, Dan Kontrol Perilaku Yang Dipersepsikan Terhadap Perilaku Ketidakpatuhan Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Melalui Niat Untuk Berperilaku Tidak Patuh Pajak (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar Pada Kpp Pratama Situbondo Di Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo).

Akib, M., Sari, I. M., & Asnia, A. (2017). Pengaruh Tanggung Jawab Moral Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Badan (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kendari). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 2(2).

Arifin, S. B., & Nasution, A. A. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Medan belawan. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis: Jurnal Program Studi Akuntansi, 3(2).

Artha, K. G. W., & Setiawan, P. E. (2016). Pengaruh Kewajiban Moral, Kualitas Pelayanan, Dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Di Kpp Badung Utara. E-Jurnal Akuntansi, 913-937.

Barelang, J. A. (2017). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Pelayanan Wajib Pajak Sebagai Variabel Intervening Pada Usaha Kecil Menengah (Ukm) Yang Terdaftar Di Kpp Pratama Batam. Jurnal Akuntansi Barelang, 1(2), 171-180.

Brata, J. D., Yuningsih, I., & Kesuma, A. I. (2017, November). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas di Kota Samarinda. In Forum Ekonomi (Vol. 19, No. 1, pp. 69-81).

Cahyonowati, N. (2011). Model Moral dan Kepatuhan Perpajakan: Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 15(2), 161-177.

Fasih Firman, M. (2018). Pengaruh Biaya Kepatuhan, Pelayanan Fiskus, Sanksi Pajak, Kewajiban Moral terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Pekalongan.

(16)

64

Fuadi, A. O., & Mangoting, Y. (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak, Sanksi Perpajakan dan Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Tax & Accounting Review, 1(1), 18.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20 Edisi 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indriyani, P. A., & Sukartha, I. M. (2014). Tanggung Jawab Moral, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan dan Kualitas Pelayanan Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Badan. E-Jurnal Akuntansi.

Jayanto, P. Y. (2011). Faktor-faktor ketidakpatuhan wajib pajak. Jurnal Dinamika Manajemen, 2(1).

Kamus Bahasa Indonesia. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa.

Diperoleh tanggal 27 November 2019 dari http://mmr.umy.ac.id/en/kepatuhan- compliance/

Kurniawan, P. (2017). Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Moral Wajib Pajak Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Survey Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegalega) (Doctoral dissertation, Universitas Widyatama).

Marchori, F. (2018). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Usaha Kecil Menengah (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Penyuluhan Dan Konsultasi Perpajakan Kota Sungai Penuh). Jurnal Akuntansi, 6(3).

Mardiasmo. (2016). Perpajakan. Yogyakarta: Andi.

Marjan, R. M. (2014). Pengaruh Kesadaran wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan SanksiPajakTerhadap Kepatuhan Formal Wajib Pajak (Studi Di KPP Pratama Makasar Selatan).

Mutmainnah Marjan, R. E. S. T. U. (2014). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Formal Wajib Pajak (Studi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan) (Doctoral dissertation).

Nabila, Z. D., & Isroah, I. (2019). Pengaruh Kewajiban Moral Dan Lingkungan Sosial Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha. Nominal, Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 8(1).

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 544/KMK.04/2000 Tentang Kriteria Wajib Pajak.

(17)

Perpajakan, K., & Setiawan, E. Y. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Umkm Dalam Pelaporan.

Rabsanjani, F. (2018). Pengaruh Kewajiban Moral, Pemeriksaan Pajak, Kondisi Keuangan Dan Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Untuk Usaha Hotel (Wajib Pajak Hotel Yang Berada Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta).

Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Sanjaya, I. P. A. P. (2014). Pengaruh kualitas pelayanan, kewajiban moral dan sanksi perpajakan pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak hotel. E-Jurnal Akuntansi, 207-222.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sanusi, A. (2014). Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian, Metodologi Penelitian.

Saraswati, A. K. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Studi Empiris pada Perusahaan Industri yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta) (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Sasmita, S. N. A. (2015). Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pemilik Usaha Kecil Menengah Dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan di Semarang (Studi UMKM di Kota Semarang). Journal Of Accounting, 1(1).

Setiawan, E. Y. (2015). Pengaruh kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM dalam pelaporan kewajiban perpajakan: Studi pada wajib pajak UMKM yang terdaftar di KPP Pratama Blitar (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Siahaan, Marihot Pahala (2010). Hukum Pajak Material. Yogyakarta Graha Ilmu Sista, N. P. A. (2019). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Pajask,

Kewajiban Moral, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Di Kantor Samsat Gianyar. JSAM (Jurnal Sains, Akuntansi dan Manajemen), 1(1), 142-179.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ke 16, Penerbit Alfabeta Bandung

(18)

66

Sugiyono,2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suhendri, D. (2015). Pengaruh Pengetahuan, Tarif Pajak, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas Di Kota Padang (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Padang). Jurnal Akuntansi, 3(1)

Susmita, P. R., & Supadmi, N. L. (2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan, Biaya Kepatuhan Pajak, Dan Penerapan E-Filing Pada Kepatuhan Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi, 1239-1269.

Tiraada, T. A. (2013). Kesadaran perpajakan, sanksi pajak, sikap fiskus terhadap kepatuhan wpop di kabupaten minahasa selatan. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(3)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Subjek Pajak Umar, Husein (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Widodo, Widi, 2010. Moralitas, Budaya, dan Kepatuhan Pajak. Bandung: Alfabeta ---, www.kemenkeu.go.id (diakses 28 November 2019)

---, www.depkop.go.id(diakses 28 November 2019) ---, www.pajakonline.com (diakses 29 November 2019)

1.

Referensi

Dokumen terkait

LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH: JURNAL ILMIAH Judul Jurnal Ilmiah artikel : Perancangan Sistem Pengelolaan Data Aktiva Tetap dan Penyusutan Nilai

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan tentang pengaruh tarif pajak, kesadaran dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor studi pada wajib pajak yang