• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh self assessment system dan kualitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh self assessment system dan kualitas"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

Apakah terdapat pengaruh sistem self assesment terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember? Analisis dampak sistem self assessment terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember.

Latar Belakang

Dengan demikian dapat kita artikan bahwa kepatuhan wajib pajak adalah suatu keadaan dimana wajib pajak sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Kepatuhan wajib pajak dapat meningkat dengan kualitas pelayanan yang baik dan akan berdampak pada penerimaan pajak.

Rumusan Masalah

Selama ini kepatuhan wajib pajak sering diteliti dari sudut pandang wajib pajak, sehingga disini peneliti menggunakan sudut pandang pegawai kantor pajak. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai “PENGARUH SISTEM SELF ASSESSMENT DAN KUALITAS PELAYANAN PAJAK TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK INDIVIDU (Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jember .")

Tujuan Penelitian

Analisis pengaruh kualitas pelayanan perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember. Analisis pengaruh sistem self assessment dan kualitas pelayanan perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember secara simultan.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi sehingga dapat memberikan pengetahuan kepada wajib pajak dan masyarakat bahwa sangat penting untuk meningkatkan kepatuhan dalam urusan perpajakan agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Self Assessment System merupakan suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan kewenangan kepercayaan dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban dan hak perpajakannya.

Kualitas Pelayanan

Kepatuhan

Pajak

Wajib Pajak

Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian biasa juga disebut dengan asumsi dasar atau postulat, yaitu sebagai landasan berpikir yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Selain berfungsi sebagai landasan yang kuat terhadap permasalahan yang diteliti, asumsi dasar juga berfungsi untuk menegaskan variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian dan untuk merumuskan hipotesis.

Sistematika Pembahasan

Metode Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer, data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur. Oleh karena itu, ketika merancang penelitian, Anda perlu memikirkan data yang dikumpulkan dan teknik analisis data yang akan digunakan.

Penelitian Terdahulu

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kota Magelang. Analisis Deesy Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada KPP Pratama Kalideres).

Kajian Teori

Wajib Pajak wajib mendaftar pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang wilayahnya meliputi tempat tinggal atau jabatan wajibnya dan dapat memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) melalui e-registrasi (media elektronik online). Untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Anda harus mendaftar paling lambat 1 bulan setelah usaha atau pekerjaan bebas benar-benar dimulai35. Menghitung pajak penghasilan adalah menghitung jumlah pajak yang terutang pada setiap akhir tahun pajak dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak, sedangkan menghitung pengurangan pajak.

Selisih antara pajak yang terutang dan kredit pajak bisa kurang bayar, lebih bayar, atau nol. Wajib Pajak diharapkan menghitung, memperhitungkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan sehingga penentuan besarnya pajak yang terutang ada pada wajib pajak itu sendiri. Selain itu, Wajib Pajak juga wajib melaporkan secara berkala jumlah pajak yang terutang dan dibayar sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.

SPT yang dimaksud adalah SPT, dimana SPT berfungsi sebagai sarana bagi Wajib Pajak untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang.

Kualitas Pelayanan Pajak

Selisih waktu antara waktu kerja dan waktu tugas digunakan untuk persiapan pemberian pelayanan (sholat subuh dan semangat, pimpinan, merapikan tata ruang dan administrasi serta persiapan petugas TPT) dan persiapan penutup pelayanan (review pelayanan yang diberikan, pembersihan). menyelesaikan administrasi pelayanan pada hari itu). Pelayanan terus diberikan pada jam istirahat dengan mengatur agen secara bergiliran dan memperbanyak jumlah agen jika TPT terlihat memakan waktu lama. Pegawai yang bersentuhan langsung dengan Wajib Pajak wajib menjaga sopan santun dan berperilaku ramah, tanggap, hati-hati, dan cepat tanggap.

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Kerangka Penelitian

Kerangka Penelitian

Hipotesis

H1 : Sistem self assessment berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Jember. H2 : Kualitas pelayanan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Jember. H3 : Sistem self assessment dan kualitas pelayanan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Jember.

Gambaran Umum dan Objek Penelitian

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III. Dengan diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern dan didirikannya kantor-kantor administrasi perpajakan modern antara lain KPP Pratama, Kantor Pajak Madya (MTO) dan Kantor Pajak Besar (LTO), diharapkan pengawasan, pembinaan dan pelayanan perpajakan akan semakin baik. Oleh karena itu, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Jember berubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember dan kantor dipindahkan ke Jalan Karimata 54 A.

Sebelum tahun 2008, wilayah operasi KPP Pratama Jember meliputi Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso, namun mulai tahun 2008, wilayah operasi KPP Pratama Jember hanya mencakup Kabupaten Jember.

Visi dan Misi KPP Pratama Jember

Struktur Organisasi

Penugasan/alokasi pekerja yang melaksanakan subbagian umum dan departemen didasarkan pada dokumen kepegawaian kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratam Jember, dengan memperhatikan pendidikan teknik dan pengalaman kerja, dan jumlahnya disesuaikan dengan lingkup pekerjaan pada umumnya. . subdivisi dan bagian.

Tugas dan Fungsi masing-masing Seksi di KPP Pratama Jember

Bagian Pemeriksaan bertugas menyusun rencana pemeriksaan, mengawasi pelaksanaan peraturan pemeriksaan, menerbitkan dan mendistribusikan perintah pemeriksaan pajak, serta mengelola pemeriksaan pajak lainnya di KPP Pratama Jember. Bagian ekstensifikasi dan perluasan mempunyai tugas melakukan observasi potensi pajak, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian objek pajak sehubungan dengan ekstensifikasi. Bagian Pengawasan dan Konsultasi II dan III masing-masing bertugas melakukan pengawasan kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan Wajib Pajak, pembinaan/peringatan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis hasil Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka pelaksanaan intensifikasi, dan menilai hasil pengaduan.

Departemen Pengendalian dan Konsultasi I membidangi bimbingan teknis dan konsultasi perpajakan, serta penyediaan layanan bantuan pengguna. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsionalnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Letak Geografis

Analisis dan Pengujian Hipotesis

  • Statistik Deskriptif
  • Uji Validitas
  • Uji Reabilitas
  • Uji Asumi Klasik
  • Analisis Regresi Berganda
  • Uji Koefesien Determinasi R 2
  • Uji Hipotesis

Dari hasil pengujian data di atas terlihat bahwa minimum untuk variabel sistem self assesment adalah 33, kualitas pelayanan pajak adalah 22, dan kewajiban wajib pajak orang pribadi adalah 26. Maksimum untuk variabel sistem self assessment sebesar 55, kualitas pelayanan perpajakan sebesar 38, dan kewajiban wajib pajak orang pribadi sebesar 57. Variabel tengah sistem self taxation sebesar 46,77, kualitas pelayanan perpajakan sebesar 31,68 dan kewajiban orang pribadi wajib pajak 46.11.

Sedangkan nilai hasil standar deviasi variabel Self Assessment System sebesar 5,415, kualitas pelayanan perpajakan 3,335 dan kewajiban Wajib Pajak Orang Pribadi 7,538. Hal ini dapat diartikan tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu sistem self assessment dan kualitas pelayanan perpajakan dengan nilai sebesar 83,7%. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem wirausaha secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Jadi dapat dikatakan Self Assessment System dan kualitas pelayanan perpajakan sama-sama berpengaruh terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember.

Tabel 3.14  Uji Multikolinieritas
Tabel 3.14 Uji Multikolinieritas

Pembahasan

Dengan sistem tersebut yaitu Self Assessment System yang memberikan keleluasaan kepada Wajib Pajak untuk menambah jumlah Wajib Pajak yang patuh membayar pajak. Berdasarkan uji t terlihat bahwa Kualitas Pelayanan Pajak tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan SPSS 23 dimana nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 2,877 karena nilai signifikansi gt; 0,05), maka Ha berarti tidak terdapat pengaruh sistem self assesment dan kualitas pelayanan perpajakan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Jember ditolak, dan H0 yang menyatakan terdapat pengaruh sistem self assessment dan kualitas pelayanan perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Jember.

Berdasarkan analisis dan interpretasi di atas, maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan perpajakan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Kualitas administrasi perpajakan merupakan tingkat kualitas yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen, dalam hal ini kualitas administrasi perpajakan. Kualitas pelayanan perpajakan juga menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak karena kualitas pelayanan yang baik seperti tempat yang nyaman dan pegawai yang ramah tidak membuat wajib pajak patah semangat dalam membayar pajak.

Analisis Variabel Independen Terhadap Dependen Secara Simultan

Orang Pribadi mencapai 83,7% dari hasil bagi Penentuan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember. Sistem Self Assessment dan Kualitas Pelayanan Pajak merupakan faktor yang berasal dari luar orang pribadi yang juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Apabila wajib pajak merasa puas terhadap pelayanan dan sistem perpajakan yang baru, maka akan terjadi peningkatan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

Variabel yang mempengaruhi sistem penilaian itu sendiri dan mutu layanan sekolah pada tingkat kepatuhan wajib.

Variabel yang berpengaruh antara Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib

  • Kesimpulan
  • Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh sistem self assesment dan kualitas pelayanan perpajakan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember. Berdasarkan pengujian secara parsial atau uji t dapat diketahui bahwa sistem self assesment berpengaruh signifikan terhadap sejauh mana wajib pajak orang pribadi mematuhi aturan. Berdasarkan analisis di atas dapat dikatakan bahwa sistem self assessment secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

Berdasarkan uji t terlihat bahwa kualitas pelayanan perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Berdasarkan analisis di atas dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan perpajakan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Jiwo Febrianto, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Mematuhi Kewajiban Membayar Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak.

Pajak terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Di KPP Pratama Bandung Karess Universitas Widyatama Bandung. Beberapa dampak besar kualitas pelayanan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember. Beberapa pengaruh utama dampak sistem self assesment dan kepatuhan pajak terhadap kualitas pelayanan pada wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jembe secara bersamaan.

Referensi

Dokumen terkait