• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh self efficacy tehadap kecemasan menghadapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh self efficacy tehadap kecemasan menghadapi"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

Salah satu upaya mengatasi kecemasan menghadapi dunia kerja adalah dengan memiliki efikasi diri yang baik. Salah satu upaya mengatasi kecemasan menghadapi dunia kerja adalah dengan memiliki efikasi diri yang baik.

Rumusan Masalah

Tujuan Masalah

Kegunaan Penelitian

Memperoleh pengalaman dengan mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap kecemasan menghadapi dunia kerja pada siswa kelas XI SMKN 1 Jiwan. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efikasi diri terhadap kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada siswa XI. kelas di SMKN 1 Jiwan.

Telaah Pustaka

Berdasarkan perhitungan menggunakan metode Multivariate Correlation untuk mengetahui hubungan dukungan sosial orang tua dengan self-ability dan kecemasan dalam menghadapi pasar kerja. Penelitian ini menunjukkan persamaan pembahasan mengenai self efikasi dan rasa takut ketika menghadapi dunia kerja.

Remaja Menghadapi Dunia Kerja

29 Hery Wiharja, Sri Rahayu, dan Evi Rahmiyati, “Dampak Self-Efficacy Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Pendidikan Vokasi,” Jurnal Pendidikan Vokasi dan Teknologi, 1 (Desember. Efikasi diri merupakan keyakinan atau kepercayaan diri individu mengenai kemampuan dirinya dalam berorganisasi, melaksanakan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu, dan melaksanakan tindakan untuk mencapai keterampilan tertentu.Individu yang mempunyai efikasi diri yang tinggi tidak akan merasa terbebani sehingga tidak mudah mengalami kecemasan, sebaliknya individu Orang yang memiliki efikasi diri yang rendah akan mudah mengalami kecemasan karena individu tersebut merasakan segala sesuatu sebagai hambatan atau ancaman.

35 Ramadirga Thio Saba, Rika Lisiswanti dan Eka Cania B, “Hubungan Self-Efficacy Terhadap Tingkat Kecemasan Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Lampung”, Jurnal Majority, 3 (Desember 2018), 13. Coping anxietas bahwa pengalaman individu dapat berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain tergantung pada penilaian individu terhadap kemampuannya, yang disebut dengan self efikasi. Efikasi diri yang dirasakan seseorang merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan kinerja di masa depan.

Efikasi diri yang dirasakan tinggi secara kognitif akan memotivasi individu untuk bertindak lebih gigih dan terarah, terutama jika tujuan yang ingin dicapai jelas37.

Kerangka Berpikir

Penilaian kemampuan individu merupakan salah satu faktor pribadi yang memediasi interaksi antara faktor perilaku dan faktor lingkungan. Dari skema di atas terlihat bahwa siswa SMKN 1 Jiwan yang akan menghadapi dunia kerja tidak menutup kemungkinan akan mengalami kecemasan. 38 Kegelisahan yang dihadapi siswa kelas XI SMKN 1 Jiwan yang akan menghadapi dunia kerja tidak bisa digeneralisasikan satu sama lain.

Dalam penelitian ini efikasi diri merupakan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat yaitu tingkat kecemasan. Jadi ada atau tidaknya efikasi diri di dalam kelas. Semakin tinggi efikasi diri maka kecemasan yang dialami akan semakin rendah dan sebaliknya jika efikasi diri rendah maka kecemasan yang dialami akan semakin tinggi.

Hipotesis Penelitian

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh self-eficacy terhadap kecemasan menghadapi dunia kerja pada siswa kelas XI SMKN 1 Jiwan. H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh efikasi diri terhadap kecemasan menghadapi dunia kerja pada siswa kelas XI SMKN 1 Jiwan.

Rancangan Penelitian

Variabel bebas atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab berubahnya atau terjadinya variabel terikat (dependen). Variabel terikat atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh adanya variabel bebas. Efikasi diri merupakan keyakinan individu mengenai kemampuannya dalam mengatur dan melakukan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu.

Dimensi efikasi diri yang masing-masing mempunyai implikasi penting terhadap kinerja adalah: kesulitan tugas (besarnya), stabilitas keyakinan (kekuatan), dan keluasan perilaku (umumnya).

Instrumen Penelitian

Popolasi

Sampel

Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMKN 1 Jiwan yang akan menghadapi dunia kerja yang berjumlah 284 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probabilitas sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini digunakan apabila teknik sampling permukaan digunakan untuk menentukan sampel apabila subjek yang akan diteliti berjumlah sangat besar dalam kelompok acak. .47.

Kemudian berdasarkan jumlah kelas dan jurusan, peneliti mengambil sampel satu tingkat kelas dan satu jurusan yaitu Kelas XI TKR (Teknik Kendaraan Ringan Otomotif) yang terdiri dari empat kelas dengan jumlah siswa sebanyak 110 orang.

Tahap – Tahap Penelitian

Uji Instrumen a. Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui validitas/ketelitian/ketepatan suatu pertanyaan dalam mengukur variabel yang diteliti. Suatu tanda tanya dikatakan valid apabila mampu diukur sesuai dengan apa yang seharusnya diukur. Untuk keperluan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini, terdapat 33 responden uji yang akan digunakan untuk penelitian dan mempunyai karakteristik yang sama dengan tempat penelitian.

Dari hasil perhitungan uji validitas instrumen di atas, terdapat 17 item pertanyaan yang berbentuk angket variabel self-ability. Dari hasil perhitungan uji validitas instrumen di atas, terdapat 20 item pertanyaan yang berbentuk angket variabel kecemasan. Valid atau tidaknya suatu instrumen diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment dengan nilai signifikansi 5%.

Uji reliabilitas instrumen penelitian merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui reliabilitas (tingkat kepercayaan) suatu pertanyaan dalam mengukur variabel yang diteliti.

Uji Asumsi

Tujuan dilakukannya uji linieritas adalah untuk mengetahui apakah variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X) mempunyai hubungan linier. Analisis regresi linier sederhana digunakan ketika peneliti ingin memprediksi hasil variabel tertentu dengan menggunakan variabel lain. Dalam bentuknya yang paling sederhana hanya melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.60.

59 Siregar, Statistika Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif (dilengkapi perhitungan manual dan aplikasi SPSS versi 17), (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2017), 178. Untuk mempermudah proses perhitungan, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 25 for Windows dengan program ini hasilnya dapat dilihat pada tabel ringkasan model, berdasarkan nilai dari tabel yang disebut r-square.

Tingkat Self Efficacy pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Jiwan

Dari tabel diatas, jumlah responden (N) sebanyak 110 responden, dari 110 responden nilai mean 30,29, nilai terkecil (minimum) 20, nilai terbesar (maksimum) 42, standar deviasi 5,119. Untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap siswa, perlu dilakukan pemeringkatan skor berdasarkan data yang telah dikumpulkan, yang terdiri dari kategori tinggi, sedang, dan rendah. Diketahui skor hasil perhitungan di atas 34.998 dikategorikan tinggi, skor sedang, dan skor di bawah 25.862 dikategorikan rendah.

Dari persentase data yang diperoleh di atas terlihat bahwa 22 siswa mempunyai efikasi diri tinggi, 64 siswa mempunyai efikasi diri sedang, dan 24 siswa mempunyai efikasi diri rendah.

Tabel 4.1  Skor Self Efficacy
Tabel 4.1 Skor Self Efficacy

Tingkat Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Jiwan

Tabel diatas menunjukkan jumlah responden (N) sebanyak 110 responden, dari 110 responden diperoleh nilai mean sebesar 40,49, nilai terkecil (minimum) sebesar 26, nilai terbesar (maksimum) sebesar 60, standar deviasi sebesar 5,721 , dan nilai rentang yang merupakan selisih maksimum dan minimum adalah 34. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pada siswa perlu dilakukan perangkingan skor dari data yang dikumpulkan, yang terdiri dari kategori tinggi, sedang, dan rendah. Dari persentase data yang diperoleh di atas terlihat bahwa jumlah responden yang memiliki tingkat kecemasan tinggi sebanyak 14 siswa, sedang 79 siswa, dan rendah 17 siswa.

Tabel 4.5  Skor  Kecemasan
Tabel 4.5 Skor Kecemasan

Uji Regresi Linier Sederhana

Ha : Terdapat pengaruh self eficacy terhadap kecemasan menghadapi dunia kerja pada siswa kelas XI SMKN 1 Jiwan. Artinya jika variabel pengaruh efikasi diri (X) meningkat sebesar satu satuan maka perilaku menyimpang akan menurun sebesar -0,837. Disimpulkan bahwa apabila terjadi peningkatan pengaruh self eficacy siswa kelas XI SMKN 1 Jiwan maka kecemasan akan menurun sebesar -0,837.

Artinya jika variabel yang mempengaruhi efikasi diri (X) meningkat sebesar satu satuan maka kecemasan akan menurun sebesar -0,837. Dengan kesimpulan bahwa jika terjadi peningkatan dampak self-eficacy pada siswa SMKN 1 Jiwan maka kecemasan akan menurun sebesar -0,837. Terdapat pengaruh efikasi diri terhadap kecemasan menghadapi dunia kerja pada siswa kelas XI SMKN 1 Jiwan.

Berdasarkan hasil koefisien determinasi, sebesar 56% variabel kecemasan merupakan kontribusi variabel yang mempengaruhi self efikasi.

Pengaruh Self Efficacy pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Jiwan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV, jumlah siswa yang mengalami kecemasan diambil dari kelas sebanyak 15 siswa dengan persentase 12%. Terlihat siswa kelas XI SMKN 1 Jiwan mempunyai tingkat kecemasan sedang.

Pengaruh Self Efficacy terhadap Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Jiwan

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara efikasi diri dengan kecemasan, hal yang dapat menurunkan kecemasan antara lain efikasi diri yang berarti penilaian individu terhadap kemampuannya dalam mengatasi suatu keadaan. Pada situasi tertentu individu mempunyai self efikasi yang tinggi, namun pada situasi yang lain individu juga mempunyai self efikasi yang rendah. Jadi siswa yang mempunyai efikasi diri sedang cenderung kurang percaya diri terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan tugas.

62 Dewi Nabillah Swastiratu dan Rita Eka Izzaty, “Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Kecemasan Bersaing Pada Atlet”, Acta Psychologia. 63 Siti Umaroh, Yuyu Yuhana dan Aan Hendrayana, “Pengaruh Self-Efficacy dan Mathematics Anxiety Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Sekolah Menengah”, Jurnal WILANGAN. Hasil koefisien pengaruh efikasi diri terhadap kecemasan menghadapi dunia kerja menunjukkan arah negatif.

64 Arya Firmanu Jendra dan Sugiyo, “Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Kecemasan Presentasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Wuryantoro”, Konseling Pendidikan: Jurnal Bimbingan dan Konseling.

Kesimpulan

Saran

Hubungan Self-Efficacy Dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Siswa SMKN 1 Gambut", Jurnal Cognisia No. 1 Tahun 2020. Dewi Nabillah Swastiratu dan Rita Eka Izzaty, "Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Kecemasan Bersaing pada Atlet", Acta Psychologia, No. 2 Tahun 2021. Kasyfillah dan Susilarini, "Hubungan dukungan sosial orang tua dengan efikasi diri dan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI ", Majalah IKRAITH-HUMANIORA, No. 5 Agustus 2021.

Riani dan Rozali, “Hubungan Self-Efficacy Dengan Kecemasan Saat Presentasi Pada Mahasiswa Universitas Esa Unggul”, Jurnal Psikologi, No. 1 Tahun 2014. Sekarina dan Indriana, “Hubungan Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Siswa Kelas XII Kerja SMK Yudya Mgaelang”, Majalah Empati, No. 1 Tahun 2018. Dampak Self-Efficacy dan Kecemasan Matematika Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMA", Majalah WILANGAN No. 1 Tahun 2020.

Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Pendidikan Vokasi”, Jurnal Pendidikan Vokasi dan Teknologi, no.1 van 2021.

Referensi

Dokumen terkait