• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MINAT PEMBELIAN PRODUK ASURANSI SYARIAH PADA GENERASI Z

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MINAT PEMBELIAN PRODUK ASURANSI SYARIAH PADA GENERASI Z"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/si/issue/archive

JURNAL SYAR’INSURANCE (SIJAS)

Vol. 9 No. 2 Juli - Desember

ISSN: 2460-5484

36

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN MINAT PEMBELIAN PRODUK ASURANSI SYARIAH PADA GENERASI Z

Ratu Humaemah, M. Indrajit Roy, Hikmah Herdiana Department of Sharia Insurance, Faculty of Islamic Economic and Business2

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Jl. Syech Nawawi Al-Bantani Kp. Andamui Kel. Sukawana Kec. Curug Kota Serang, Banten 42171

Article History:

Diterima Redaksi: , 30-12-2023 Selesai Revisi: 31-12-2023 Published: 31-12-2023 Keywords:

Media Sosial, Minat Pembelian, Generasi Z

*Corresponding Author:

[email protected] [email protected] [email protected]

Abstract: The purpose of this study is to influence social media on the purchase decision of sharia insurance products in generation Z. This study uses quantitative methods with purposive sampling techniques.

Respondents in this study are students who belong to generation Z and have used social media. Data collected through questionnaires and evaluations with multiple linear regression show that social media has a significant good and positive influence on the decision of interest in purchasing sharia insurance products in generation Z, while the characteristics of gen Z has such a significant positive influence on decisions intention to purchase sharia insurance goods in generation Z. In the context of marketing sharia insurance products, insurance companies can utilize social media as one of the tools to promote their products to generation Z

PENDAHULUAN

Indonesia negara yang mayoritas populasi beragama islam yang paling besar di dunia yaitu 237,56 juta jiwa (RISSC, 2022), Indonesia ini bisa jadi pasar yang bagus untuk asuransi syariah.

Populasi Muslim yang besar perlu didamaikan denganindustri asuransi yang ber prinsip syariah. Ketidakpahaman, kekurangan informasi serta minimnya eksposur terhadap merek asuransi syariah merupakan tiga hal yang

mempengaruhipandangan dan keinginan terhadap asuransi syariah.1

Hal ini sejalan dengan temuan laporan la[poran lembaga yang berwenang (OJK) menyebutkan tingkat pemahaman asuransi di indonesia hanya sebesar 19,4% pada tahun 2019. Indeks ini lebih rendah dibandingkan Indeks Kapasitas Perbankan pada tahun yang sama (36,12%).

Hal ini menjelaskan mengapa literasi warga indonesia mengenai perasuransian jadi rendah sehingga

1 fusin, M. r. (2014). do muslims intend to participate in islamic insurance? analysis fom teory of planned behaviour. emerlade insight.

(2)

37 menyulitkan industri asuransi syariah untuk akhirnya memperkenalkan diri kepada masyarakat. Dengan kemunculan digitalisasi jadi sumber tumbuhnya era teknologi yang maju, seseorang jadi mengandalkan teknologi, serta akses terhadap jaringan global. Pasalnya, pangsa pasar berikutnya akan datang dari generasi pekerja yang dikenal dengan generasi Z. Kita berbicara tentang Generasi Z karena generasi ini menghadapi munculnya ponsel pintar, perkembangan Internet, dan meningkatnya digitalisasi jejaring sosial, generasi ini tidak bisa memisahkan teknologi, hiburan, dan media sosial dari kehidupannya dan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi mereka. Selain itu, industri perasuransian juga dapat membantu mempromosikan produknya kepada masyarakat. Dari populasi 196 juta orang yang disurvei, 73,7% total warga indonesia pada tahun 202l sebagai pengguna jarlingan lnternet(data Survei aapjii, 2021).2

Menurut pemasar, satu bagian terpenting sosmed yaitu tercipta dan memelihara respon. Dengan, pemasar dapat mempelajari cara memengaruhi percakapan sosial yang penting melalui pemantauan dan umpan balik. Sebuah studi yang dilakukan dhuffett, r g.(2017) menyadari bahwa ketika konsumen melihat entri media sosial perusahaan asuransi yang memberikan info ber manfaat, mereka emiliki pandangan yang menguntungkan terhadap perusahaan.3

Berdasarkan data dari aaji pada sept2019 penjuallan premi dengan jalan media hanya menyumbang 0.1%. ini menandakan meskipun saat ini media blm terlalu berpengaruh terhadap penjualan

2https://apjii.or.id/downfile/file/BULETINAPJIIEDISI79Janua ri20211.pdf

3 duffet, r.g2017. exploring the influence of social media marketing on millennials' purchase decision for insurane services. journal of finance serveces marketing, 88-99.

tetapi ini memiliki kans besar kedepannya.

LANDASAN TEORI Pemasaran

Pemasaran adalah hubungan antara penjual dan pasar. Hal ini berarti tidak jauh berbeda sama pasar supaya melakukan penjualan berharga sehingga keperluan dan hasrat pelanggan dapat terpenuhi. Definisi lain dari pemasaran adalah proses mengkomunikasikan produk atau kebutuhan yang memungkinkan seseorang ataupun suatu kelompok agar bisa memperoleh yang dibutuhkannya. (sinta, 2011: 2).

Teori Komunikasi Pemasaran

Pusat pemasaran berfokus ke pemasar dan prilaku konsumen berdasarkan pertukaran untuk tujuan meraih rasa puas (richard j. varey, 2002).

4

4P merupakan bahan untuk sebuah rencana sebelum melaksanakan kegiatan memasarkan (Zaharuddin, 2006: 81) seperti:

1. Product:

memiliki bentuk seperti benda serta pelayanan, itu bakal di diproduksikan untuk pasar.

2. Price: sebuah

harga nominaI agar bisa ditukar dengan sebuah produk

3. Place:

tindakan yang di kerjakan oleh perusahaan agar produknya mudah tersedia.

4. Promotion:

menawarkan barang serta hal lainnya dengan menggunakan bermacam media, baik dengan medsos maupun dengan

4 ambar. (2019)teori komunikasi.

https://pakkarkomunikasi.com

(3)

38 diadakannya potongan harga supaya pembeli beli.

Social Media Marketing

Sistem pemasaran di mediasosial dengan cara online agar memungkinkan pengguna untuk menjajakan barang atau sebuah jasa yang akan di jadikan sebuah konten.

agar semua kalangan bisa melihatnya.

Media sosial dianggap selaku alternatif untuk pemasaran yang baik dikarenakan informasi menyebar dengan sangat cepat di kalangan pemakai mediasosial. Perusahaan juga akan mendapatkan kemudahan serta kecepatan dalam menjual produknya dengan cara tersebut. Yang memakai medsos bisa langsung paham soal produk anda serta membagikan info itu. Saat ini, pengembang web fokus pada pembuatan beberapa media sosial akses seperti facebook,twiter, instagram dll.

Sebegitu pentingnya peran media sosial dalam memberikan suatu informasi agar bisa dengan cepat mempertimbangkan berbagai pilihan yang disediakan asuransi.

Gambar1. infromasi asuransi banyak dicari dimedsos

Sumber:katadata.co.ld

Ada empat c dalam penggunaan media sosial: (ekasari, 2014)

1. Contecx: Cara

menyusun cerita adalah cara membuat pesan informasi atau cerita yang dapat disampaikan kepada audiens.

2. Communication: “Praktik Berbagi Cerita, Mendengarkan, Menanggapi, dan Bertumbuh”

merupakan kumpulan berbagai artikel dan informasi tips yang mencakup cara mendengarkan, merespons, dan berkembang.

Untuk menyampaikan informasi yang diinginkan kepada pemirsa secara akurat dan akurat.

3. Collaboration:

“Bekerja sama untuk menjadikan segala sesuatunya lebih baik, lebih efisien, atau lebih efektif,” yaitu bekerja dengan audiens untuk membuat serangkaian kegiatan atau urusan bisnis lainnya menjadi lebih efektif.

4. Connection:

“Hubungan yang kita bangun dan pelihara” yaitu hubungan yang telah timbul antara penjual dan pembeli dan yang terus terjalin.5 Generasi Z

Menurut Sustiyo & Hidayat (2020), individu termasuk dalam generasi yang sama jika mereka dilahirkan pada tahun yang sama atau berada dalam situasi sejarah yang sama selama 15 sampai 20 tahun. Berdasarkan karya Bencsik dkk.(2016), Gen z mencakup seseorang yang dilahirkan di sekitar tahun1995 dan 2010. Generasi ini merupakan bagian dari era produktif yang akan mendominasi Indonesia dalam hal bonus demografi. Generasi Z dianggap melek teknologi.

5 Eaasaari, N. (2014). Dampak iklan berbasis media sosial terhadap pilihan konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh PT. BFI Finance Gambi.

(4)

39 Generasi ini banyak yang menyebut gen z karena mereka yang terpapar langsung dengan teknologi dan Internet akibat kemudahan akses dan perkembangan IT yang pesat.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Fitriani dan Widodo (2020) bahwa Generasi Z disebut juga generasi Internet atau generasi i karena tidak bergantung pada internet dan teknologi. Generasi sebelum Generasi Z adalah Generasi Y, lahir antara tahun 1980 hingga 1995.

Meskipun generasi ini tidak disebut generasi Internet, mereka juga terpapar teknologi dan Internet. Sebab, baru pada masa remaja dan dewasa generasi inilah akses terhadap teknologi dan internet semakin mudah. Gen Z memiliki akses internet yang mudah dan sudah mengenal teknologi terkini sejak kecil. Oleh karena

itu, saat remaja dan dewasa, ia menjadi bergantung pada Internet.

Gambar 2. Sumber infromasi tentang survei gen z lebih lama bermain medsos

Sumber: katadata.co,id

Dari gambar diatas, temuan mckinsey dapat diartikan bahwasanya 56%responden gen z menghabis kan waktunya melebihi dari satu jam di setiap harinya.

Berikut beberapa ciri dan perilaku konsumen Gen Z yang patut diwaspadai oleh para pelaku bisnis.

1. Mereka cenderung kurang terikat pada merek tertentu dan lebih memilih berbelanja untuk mendapatkan penawaran terbaik.

2. Lebih mempercayai rekomendasi dari teman dan influencer digital dibandingkan iklan tradisional.

3. Berpikirlah lebih jangka pendek, namun juga pertimbangkan faktor sosial dan lingkungan saat mengambil keputusan pembelian.

4. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mencari informasi mengenai produk dan jasa.

Pengaruh keputusan Minat membeli produk asuransi

Menurut keller dan kotler (2009), putusan konsumen merupakan sikap yang diambil oleh pembeli apakah mereka ingin membeli produk atau tidak.

Keputusan niat beli bisa di jelaskan dengan proses memilih antara macam- macam cara yang tersedia untuk bisa menyanggupi permintan ari konsumen.

Pembeli juga memikirkan beberapa hal sebelum membeli produk seperti:harga, kualitas dan merk , dll. Asuransi merupakan suatu produk yang bisa menjamin setidaknya beberapa hal buruk yang kemungkinan akan terjadi, perusahaan ini bisa mnegcover semua permasalahan sesuai dengan prinsip yang dimiliki yaitu saling tolong menolong.

(5)

40 METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian kuantitatif, dengan harapan diperoleh hasil berdasarkan statistik dan teori/hipotesis yang saling berkaitan.

Variabel penelitian ini ada dua cara: yaitu menggunakan variabel independen yaitu Pengaruh Media Sosial yang terdiri dari Social Media Marketing dan Karakteristik Gen Z. Sedangkan devendennya yaitu Keputusan Minat membeli Produk Asuransi Syariah.

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H1: mempunyai keterkaitan positif antara social media marketing dan Minat Keputusan Pembelian.

H2: memiliki hal positif terhadap Karakteristik Gen Z dan Minat Keputusan Pembelian Asuransi.

H3: memiliki keterkaitan positif dari sosial media marketing dan Karakteristik Generasi Z.

H4: Terdapat hubungan positif antara Minat Keputusan Pembelian dan Karakteristik Generasi Z.

Gambar 3. Model penelitian Pada metode ini, mengadopsi survei Cross-sectional dengan menggunakan metode purposive sampling. Sebanyak 30 sampel responden Generasi Z berhasil dikumpulkan. Generasi Z dipilih sebagai populasi penelitian karena mereka merupakan seorang yang selalu menggunakan mediasosial. Jadi, penelitian ini bertujuan agar memahami

bagaimana Gen Z menggunakan media sosial sebagai sarana utama untuk mencari informasi tentang asuransi. Sebab itulah, hasil yang didapat menjelaskan citra yang lebih akurat mengenai preferensi dan kebiasaan kelompok Gen Z dalam mencari informasi asuransi pribadi.

Jenis metode yang dilakukan yaitu model regresi berganda agar bisa tahu dampak media sosial bagi keputusan pembelian produk asuransi Generasi Z.

diharapkan agar hal ini dapat mencapai target penelitian serta berkontribusi pada pengembangan pemasaran media sosial di industri asuransi untuk mempengaruhi keputusan pembelian produk asuransi Generasi Z.

PEMBAHSAN

Pengujian Validasi serta Reliabilitas Pengujian signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai hitung dan nilai rtable. Dalam hal ini, (df) adalah n - 2 = 30 - 2 = 28.Pada hasil sig’ alpha= 0,05, nilai rtable untuk uji satu sisi adalah 0,213 (Ghozali, 2013).

Misal angka yang didapat melebihi angka rtabel dan positif, maka pernyataan tersebut dianggap valid.

Social Media Marketing

Karakteristik Gen Z

Keputusan Pembelian

(6)

41 Sedangkan, berdasarkan tabel terlampir di dibawah, diketahui semua variabel koefisien cronbachs alphanya lebih dari 0,6. Hal ini berartikan semua variabel bersifat reliabel. Artinya jawaban dari responden cukup konsisten di setiap waktu, sehingga variabel tersebut sah untuk instrumen pengkuran di pengujian

ini.

Pengujian Distribusi Normal

Hasil diatas menggunakan uji kolmogorov smirnov yang menunjukan nilai sig diatas 0.05 yaitu ,080 berarti unsur yang disebutkan bersifat normal.

Di uji lainnya dengan bantuan diagram Plot, berdasarkana grafik dibawah sebaran titik mengikuti garis diagonal yg berartikan normal.

Pengujian Heteroskedastisitas

Dari olah SPSS diatas menunjukan bahwa sebaran titik terjadi secara menyeluruh dan tersebar secara acak. Hal ini menunjukan heteroskedastisitas tidak ada.

(7)

42 Pengujian Multikolinieritas

Data diatas dapat diartikana bahwa nilai VIF lebih rendah dari 10 lalu angka toleran diatas 0.1 dengan begitu terbebas dari multikolinieritas

Pengujian Koefisien Determinasi (R²)

Dari hasil diatas, angka Adjusted R Square ,409 dalam arti memiliki pengaruh 40.9%. Sedangkan selisih sisanya yaitu 59.1% dipengaruh oleh beberapa faktor lainnya.

Pengujian F

hasil tes f bisa dilihat angka fhitung di bagian anovaa memiliki fhitung 11.021 dengan tingkat sig’ lebih kecil daripada 0.05 serta fhitung yang lebih besar dibanding ftabel (11.021> 3.34), dengan ini mengidikasikan bahwa terdapat pengaruh yang baik anara x dengan y.

Uji t

Variabel X1 memperoleh nilai thitung

2.261 serta nilai sig .026. thitung melebihi besarnya daripada ttabel 2.051 serta signifikansinya merendahi dari 0.05 yaitu ,026 dengan ini X1 mempunyai dampak positif kepada Y1.

Variabel X2 memperoleh angka thitung 4.498serta mendapat sig ,000 thitung

melebihi angkanya dibandingkan ttabel

(4.498 > 2.051) dengan ini X2 mempunyai dampak positif kepada Y1 CONCLUSION

Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki seberapa berpengaruhnya Social Media Marketing, serta Karakteristik Gen Z tentang Keputusan untuk Membeli Produk Asuransi Syariah. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan serta di ujikan dengan mengunakan model regresi berganda, Kemudian bisa ditarik kesimpulann bahwa:

1. 1. Pada uji ini

berdistribusi baik, tidak ada Multikolinearitas dan terhindar Heteroskedastisitas dan dari hasil pengujian Koefisien determinasi

(8)

43 (adjusted R²) bernilai 0,409 atau 40,9%.

2. Memiliki

dampak cukup signifikan dari Social media marketing variabel (X1) pada keputusan pembelian (Y) untuk produk asuransi syariah dengan nilai signifikan 0,026 <

0,05.

3. Memiliki

dampak cukup signifikan dari Karakteristik Gen Z variabel (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Produk Asuransi Syariah yaitu dengan angka sig’ ,000 < 0.05.

4. perolehan tes

regresi simultan (tes F) dapat dilihat Social Media Marketing, dan Karakteristik Gen Z mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Asuransi Syariah.

REFERENCES

Amber. (2019, 30 Agustus). Teori Komunikasi. Diambil dari pakarkomunikasi.com:

https://pakarkomunikasi.com/teori -komunikasi

Annur, C. M. (2023, Februari 09). Media sosial yang digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk mencari informasi tentang asuransi swasta (Januari 2023).

Diambil dari

databoks.katadata.co.id:

https://databoks.katadata.co.id/dat apublish/2023/02/09/instagram- hingga-tiktok-ini-media-sosial- yang-digunakan-warga-ri-untuk- cari-informasi-soal-asuransi

Bolton, RD (1991). Analisis longitudinal tentang dampak perubahan pada sikap pelanggan. Jurnal Pemasaran, 55(1), 1-10.

Duffet, RG (2017). Jelajahi pengaruh pemasaran media sosial terhadap keputusan pembelian milenium

untuk layanan asuransi. Jurnal Keuangan Jasa Pemasaran, 22(2), 88-99.

Ekasari, N. (2014). Pengaruh Social Media Based Advertising terhadap Pilihan Produk Konsumen yang Ditawarkan oleh PT. BFI Finance Jambi untuk Pembiayaan Mobil.

Seri Humaniora Jurnal Penelitian Universitas Jambi, Vol.16, No. 2, 81-102.Ghozali, I. (2013).

Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Husin, M. R. (2014). Apakah Muslim berniat untuk berpartisipasi dalam asuransi syariah? Analisis dari Teori Perilaku Terencana.

Wawasan Emerlade.

Keller, L. (2008). Manajemen Merek Strategis: Membangun, mengukur, dan mengelola ekuitas merek.

Edisi ke-3 Upper Saddle River, New Jersey: Pearson International Edittion.Kim, A. K. (2012). Do Social Media Marketing Activities Enhance Customer Equity? An Empirical Study of Luxury Fashion Brand . Journal of Bussiness Research, 65(10), 1480- 1486.

Laroche, MH (2013). Menjadi atau Tidak Berada di Media Sosial:

Bagaimana Loyalitas Merek Dipengaruhi oleh Media Sosial?

Jurnal Internasional Manajemen Informasi, 33(1), 76-82.

Pratiwi, F. S. (2023, 12 September). Gen Z bermain media sosial lebih lama dari generasi lainnya. Diambil dari dataindonesia.id:

https://dataindonesia.id/internet/de tail/survei-gen-z-lebih-lama-main- medsos-dari-generasi-lain

Rizaty, M. A. (2022, 03 November).

Jumlah Muslim Indonesia terbesar di dunia pada tahun 2022. Diambil daridataindonesia.id:

(9)

44 https://dataindonesia.id/varia/detai l/populasi-muslim-indonesia- terbesar-di-dunia-pada-2022 Sanjaya, A. S. (2020). Pengaruh Dimensi

Pemasaran Media Sosial pada Minat Beli Climatethirty. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis Volume 5, No 4, 272-278.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh media sosial dan daya tarik dalam meningkatkan minat umroh terhadap keputusan berkunjung ke Tanah Suci pada generasi

diketahui nilai koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar 0,391 atau sama dengan 39,1% artinya secara simultan Content Marketing dan E-WoM pada media sosial Tiktok

Berdasarkan fenomena yang terjadi dan dari pemaparan dengan data yang tersaji, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana pengaruh Gaya

Analisis sederhana yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk melihat arah hubungan fungsional atau kausal antara variabel minat berkunjung (dependent variabel) dengan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa variabel kualitas produk , harga , lokasi dan media sosial

Rumusan Masalah Penelitian Dengan mengacu pada konteks sebelumnya, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: Pengaruh media sosial Instagram berpeluang untuk pembisnis dalam

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Tugas Membimbing Skripsi Lampiran 2 Izin Penelitian Skripsi Lampiran 3 Balasan Surat Izin Penelitian Lampiran 4 Angket Kuesioner Penelitian Lampiran

Pengaruh beauty vlogger review terhadap keputusan pembelian dengan citra merek sebagai variabel intervening Hasil pengujian statistic pada data generasi Y menunjukkan variabel beauty