“Dampak Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Siswa IPS MTs Negeri 2 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2022/2023”. Pembelajaran berbasis masalah merupakan strategi yang menitikberatkan pada siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang diberikan oleh pendidik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pembelajaran berbasis masalah mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPS di MTs Negeri 2 Banyuwangi.
Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII IPS di MTs Negeri 2 Banyuwangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII di MTs Negeri 2 Banyuwangi.
Rumusan Masalah
Pada saat peneliti melakukan observasi awal di MTs Negeri 2 banyuwangi, peneliti melihat permasalahan siswa kelas VII MTs Negeri 2 banyuwangi kesulitan memahami penjelasan guru tanpa adanya contoh permasalahan kehidupan nyata. Karena strategi PBL merupakan metode yang menggunakan permasalahan kehidupan nyata sehingga siswa mampu memahami materi yang disampaikan oleh pendidik dan siswa mampu berpikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemuinya dalam menghadapi tatapan mata yang harus diatasi.20.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Indikator Variabel
Indikator variabel bebas (X) adalah langkah-langkah strategi pembelajaran berbasis masalah (PBL) yang digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa VII. kelas di MTs Negeri 2 banyuwangi.
Definisi Operasional
Strategi pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan strategi yang melibatkan siswa secara aktif dalam aktivitas mental kognitif untuk memperoleh pendapat, solusi dan kesimpulan. Kemampuan Berpikir Kritis merupakan kemampuan pada ranah kognitif siswa untuk lebih teliti dalam memecahkan dan menyimpulkan permasalahan yang dihadapinya. Berpikir kritis adalah aktivitas mental untuk memecahkan masalah berdasarkan pencarian solusi, pemilihan jawaban, dan penarikan kesimpulan.
Pembelajaran merupakan suatu proses mengajar pendidik dalam menyampaikan materi kepada peserta didik yang dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS adalah proses mengajar seorang pendidik yang direncanakan melalui serangkaian kegiatan mengajar agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.
Asumsi Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk menjawab permasalahan yang ada atau menemukan fenomena yang terjadi di lapangan, lebih tepatnya penelitian adalah suatu proses terencana untuk menjawab permasalahan berdasarkan data yang diperoleh peneliti di lapangan.26. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa asumsi penelitian merupakan asumsi dasar penelitian yang bersifat sementara karena belum adanya bukti nyata dari peneliti. Asumsi penelitian juga dibuat untuk menciptakan keyakinan akan adanya solusi permasalahan di lapangan.
Peneliti mempunyai asumsi dasar bahwa hasil penelitian ini akan memberikan perubahan pada proses berpikir siswa kelas VII A di MTs Negeri 2 Banyuwangi. Strategi pembelajaran berbasis masalah (PBL) berorientasi pada siswa dan mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran IPS.
Hipotesis
Sistematika Pembahasan
Jurnal Pendidikan Tambusai berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis di Sekolah Dasar”. Artinya terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa IX. kelas di SMPN 1 Bandung Purba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah memberikan dampak terhadap berpikir kritis. Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX Mata Pelajaran IPS SMP Negeri 1 Bangun Purba.
Kajian Teori
Sampel
Sampel adalah sebagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki peneliti. 59 Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan tertentu.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara adalah komunikasi antara dua pihak atau lebih yang dapat dilakukan secara tatap muka, dengan salah satu pihak berperan sebagai pewawancara dan pihak lainnya sebagai pihak yang diwawancara untuk tujuan tertentu.61.
Instrument Pengumpulan Data
Analisis Data
Keadaan Siswa
Keadaan tenaga pengajar
Data hasil pre-test kelas VII A menunjukkan bahwa sebagian siswa mempunyai pemahaman yang rendah sebelum menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah, hal ini terlihat dari hasil tes yang diujikan. Data hasil pre-test ini dijadikan bukti, sebelum strategi pembelajaran berbasis masalah diterapkan, siswa kurang mampu berpikir kritis dalam menjawab permasalahan yang disampaikan oleh pendidik. Data pretest diperoleh dari hasil berpikir siswa dengan menjawab pertanyaan atau tugas yang diberikan oleh pendidik.
Soal atau tugas yang diberikan guru kepada siswa bersifat HOTS (higher order thingking skills).
Data hasil posttest
Siswa yang mendapat nilai terendah pada pre-test yaitu angka 13 dan 17 dengan nilai 50 pada post-test diberikan nilai 90 dan 80. Seluruh siswa kelas VII A MTs Negeri 2 Banyuwangi mendapat nilai di atas standar kesempurnaan minimum.
Analisis dan Pengujian Hipotesis
Setelah mengetahui tingkat normalitas data, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah varian populasi data mempunyai sebaran yang sama atau tidak. Dasar pengambilan keputusan adalah jika sig > 0,05 maka varians kelompok pretest dan posttest adalah sama (homogen) dan jika sig < 0,05 maka varians kelompok pretest dan posttest adalah tidak sama (tidak homogen). Berdasarkan uji homogenitas di atas terlihat nilai signifikansi 0,083>0,05 sehingga dapat disimpulkan varians data yang diuji adalah homogen.
Pengujian hipotesis menggunakan Uji T satu sampel, pengambilan keputusannya adalah jika T hitung > T tabel maka Ha diterima dan H0 ditolak dan jika T hitung < T tabel maka Ha ditolak dan H0 diterima. Dari data diatas terlihat T hitung lebih besar dari T tabel yaitu 4,082>2,060 maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Pembahasan
Temuan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII A di MTs Negeri 2 Banyuwangi. Jurnal Pendidikan IPS berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX Mata Pelajaran IPS SMP Negeri 1 Bangun Purba”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran tematik terpadu kelas V SD Negeri 12 Gunung Tuleh tahun pelajaran 2020/2021.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mendapat pendidikan reguler. Penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah ini berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran tematik terpadu di kelas V SD Negeru Gugus II Gunung Tuleh. Jurnal Kemajuan Pendidikan dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V IPS SDN 30 Ampenan”.
Kesimpulan penelitian ini adalah pengenalan model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil tersebut menunjukkan terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan persentase dampak sebesar 64,4%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar.
Dan dengan demikian penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPS. di MTs Negeri 2 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2022/2023. Menolak H0 dan menerima Ha, maka penelitian ini dapat membuktikan kebenaran hipotesis bahwa terdapat pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPS di MTs Negeri 2 Banyuwangi tahun ajaran 2022/2023.
Saran
Bagi peneliti selanjutnya, penulis berharap dapat mengetahui strategi pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS, sehingga pembahasan dalam penelitian ini dapat lebih luas. Amaludin, La, Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Dampaknya Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar (Tanggerang, 2021). Ariyani, Bekti dan Firosalia Kristin, “Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Sekolah Dasar,” Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran.
Dampak pembelajaran berbasis masalah (PBL) terhadap keterampilan berpikir kritis', Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan. Maulana, Nanang, 'Penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan menulis ekspositori dan berpikir kritis siswa SMA', MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran. Ningsih, Puji Rahayu, Arif Hidayat dan Sentot Kusairi, 'Penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas III', Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan.
Rahmatia, Fauza, 'Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis di sekolah dasar', Jurnal Pendidikan Tambusai. Sofyan, Herminarto dan Kokom Komariah, 'Pembelajaran berbasis masalah dalam implementasi kurikulum 2013 di SMK', Jurnal Pendidikan Vokasi. Sutiah, Teori Belajar dan Belajar (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016) Syarifah, model pembelajaran berbasis masalah dan pembentukan kelompok sosial.
Tania, Reni dan Welven Aida, 'Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IX Mata Pelajaran IPS SMP Negeri 1 Bangun Purba', Bakoba: Jurnal Pendidikan IPS. Imam Mahdi, Problem Based Learning (PBL) berbasis High Order Thinking Skills (HOTS) melalui e-learning (Klaten: Lakheisha Publishers, 2021). Riki Putra Apriyadi, Buku resensi Problem Based Learning (PBL) berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) melalui blended learning (Klaten: Lakheisha Publishers, 2022).
Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Dasar (KD) Dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Ketika terdapat permintaan terhadap suatu barang dan jasa, maka perusahaan akan menawarkan barang dan jasa tersebut pada waktu, harga dan tempat tertentu. Penjual menawarkan produk dan jasa dengan harga tertentu dan berharap memperoleh keuntungan dari penjualan produk dan jasa tersebut, sedangkan konsumen melakukan permintaan terhadap produk dan jasa dan berharap mendapatkan harga yang murah agar segala kebutuhannya dapat terpenuhi. Perbedaan keinginan harga antara penjual dan pembeli ini menimbulkan tawar menawar dan membentuk harga keseimbangan/harga pasar.
Sebagai saluran distribusi, pasar akan melakukan promosi kepada konsumen agar tertarik untuk membeli produk dan jasa. Secara umum pasar digolongkan menjadi enam jenis, yaitu menurut jenis barang yang diperjualbelikan, waktu bertemunya penjual dan pembeli, luasnya kegiatan pendistribusian, fisika pasar, bentuk dan strukturnya. Tergantung pada jenis barang yang diperdagangkan, pasar terdiri dari pasar barang konsumsi dan pasar faktor produksi. a) Pasar barang konsumsi adalah pasar tempat jual beli barang konsumsi untuk kebutuhan manusia.
Pasar sehari-hari merupakan pasar tempat jual beli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dan dapat dijumpai setiap hari. Menurut bentuk fisiknya, pasar dibedakan menjadi dua, yaitu pasar konkrit dan pasar abstrak. a) Pasar konkrit disebut juga pasar riil. Pasar konkrit merupakan sarana bagi penjual dan pembeli untuk bertemu secara langsung pada waktu dan tempat yang sama.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna antara lain banyak penjual dan pembeli, barang yang diperdagangkan sejenis (homogen), baik penjual maupun pembeli mempunyai informasi pasar yang lengkap, harga pasar, semua faktor produksi bebas masuk dan keluar pasar, dan tidak ada campur tangan pemerintah. Namun ada pula jenis pasar yang letaknya berdekatan, misalnya pasar ikan, pasar hewan, dan pasar hasil pertanian. Nilai tukar yang disepakati antara penjual dan pembeli disebut harga keseimbangan atau harga pasar.
Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran Waktu Kegiatan Deskripsi
Alat, sumber dan media
Ada dua jenis pasar berdasarkan barang yang diperjualbelikan, yaitu pasar barang konsumsi dan pasar barang manufaktur. Lima jenis pasar menurut wilayah jaringan distribusinya, yaitu pasar lokal, pasar regional, pasar nasional, pasar regional, dan pasar. Pasar menurut waktu diselenggarakannya yaitu pasar musiman, pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, dan pasar tahunan.
IDENTITAS PENULIS
RIWAYAT PENDIDIKAN