File ID: 16562850 Page count: 14 Word count: 5172 Сharacter count: 41315 File size: 250.38 KB
14.9% Matches
Highest match: 2.57% with source https://fitrirohmawati.blogspot.com/2013/12/metode-pembelajaran-pada-pendidikan.html
...Page 16
0% Quotes 0% Exclusions Replacement
14.9% Internet Matches 441 No Library Sources Found
No quotes found
No exclusions found
No replaced characters found
65
PENGARUHSTRATEGIPDRTERHADAPACTIVELEARNINGDAN
KEMAMPUANBEKERJASAMAANAKUSIADINI
AyuAsmahdanYulianti
UniversitasKanjuruhanMalang,ProdiPGPAUD,Jl.S.Supriadi48Malang
ABSTRAK
Penelitianinibertujuanuntukmengetahuipengaruhstrategiplandoreview(PDR)
terhadap activelearningdankemampuanbekerjasamaanak usiadini.Penelitian menggunakanpendekatankuantitatifdenganrancangannonequivalentcontrolgroup
design.Pengumpulandatamenggunakanteknikobservasidandokumentasi.Analisisdata
denganmenggunakanujiANOVAdanMANOVA.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa,(1)
pengujianvariabelstrategiPDR(X)terhadapactivelearning(Y1)memilikipengaruhyang
signifikansebesar0,004<0,05;(2)pengujianvariabelstrategiPDR(X)terhadap
kemampuanbekerjasama(Y2)memilikipengaruhyangsignifikansebesar0,006<0,05;(3)
strategi PDR secara bersama‐sama berpengaruh terhadap active learning dan
kemampuanbekerjasamaanakyangditunjukkanhasilujiHotelling’sTracedengantingkat
signifikan 0,001 < 0,05. Saran bagi lembaga PAUD agar lebih mengedepankan
pembelajarandenganmemilihpendekatanyangberpusatpadaanak, gurulebihkreatif daninovatifdalammengembangkanpembelajaranyangsesuaidengankebutuhandan minatanak.
KataKunci:StrategiPDR;activelearning;kemampuanbekerjasama
ABSTRACT
TheaimofthispaperistoknowtheeffectofPlanDoReview(PDR)onearly
childhoodstudents’activelearningandabilitytocooperate.Quantitativedesignusedin
thisresearchwithnonequivalentcontrolgroupdesign.Thedataweregatheredthrough
observationanddocumentation.The gathereddatawereanalyzedusingANOVAand
MANOVA.Thefindingsshowedthat(1)testresultofPDRstrategy(variableX)onactive
learning(variableY1)hassignificanteffectatlevel0.04<0.05;(2)thetestresultofPDR strategyonabilitytocooperatevariable(Y2)hassignificanteffectatlevel0.06<0.05;(3) testresultusingHottelling’straceofPDRstrategyonactivelearningandabilityto
cooperateshowedsignificantatlevel0.001<0.05.It suggestedfortheearlyis childhood institutiontopromotelearningthroughstudentcenteredapproach,teachershouldmore
creativeandinnovativeindevelopinglearningthatsuitablewiththestudentsneedsand
interests.
Keywords: PDRstrategy;activelearning;cooperateability
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar yangdilakukansengajadanterencana
untuk membantu anak dalam
mengembangkanpotensisecaraoptimal,
sehingga anak mampu beradaptasi
denganlingkungannya.Pendidikanyang
diperoleh anak usia dini dijenjang
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 8, 10, 13, 25, 46, 48, 50, 54
66
pendidikannonformaldanformalbukan
hanya sebagai bekal untuk jenjang
tersebut, tetapi juga mempersiapkan
anak usia dini kejenjang pendidikan
selanjutnya.
Menurut Pestalozzi (Sujiono,
2012:92) pendidikan pada hakikatnya
usaha pertolongan pada anak agar
mampumenolongdirinyasendiriyang
dikenaldengan“HilfeZurSelfbsthilfe”.
HaltersebutsejalandenganPiagetyang
menyebutkan bahwa anak adalah
pembangun aktif pengetahuannya
sendiri, sehingga sangatpentingbagi anak untuk terlibat langsung dalam
proses belajar (Sujiono, 2012:121).
Pendapatduaahlitersebutmengarah
kepada pembelajaran hendaknya
memberikankesempatankepadaanak
untukdapataktifdandipusatkanpada anak.
Anak usia dini pada dasarnya
memiliki potensi untuk aktif dan
berkembang. Keaktifan itu memiliki
tujuanyaitusebenarnyamerekamencari
stimulasi yang dapat meningkatkan
kesempatan dalam belajar. Proses
pembelajaran pada anak usia dini
bertumpupada aktivitasbelajar anak
secaraaktif(activelearning).
Belajar aktif dapat diartikan
sebagaibelajardimanaanakberbuat
dengan objek‐objek dan berinteraksi
dengan orang, objek, ide, maupun
peristiwayangmembangunpemahaman
baru(Masitohdkk,2014:8.5).Pelibatan
secara langsung dalam pembelajaran
untuk membantu anak membangun
pengetahuan mereka, seperti belajar
konsep, membentuk gagasan,
memecahkan masalah, dan abstraksi merekasendiri.
Maknadaripembelajaranberpusat pada anak yaitu memberikan anak
kesempatanuntukmenentukanpilihan,
mengemukakan pendapat dan aktif
melakukan atau mengalami sendiri.
Untukdapatmenciptakanpembelajaran
tersebut, pendidik hendaknya
mengembangkanpembelajarandengan
menggunakanstrategiyangtepat.
Strategipembelajaranmerupakan
usaha yang dilakukan guru dalam
menerapkan berbagai metode
pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang diharapkan (Masitoh dkk,
2014:6.3).Strategipembelajarandalam
PAUDdilakukanuntukmendukungdan
memberikan kemudahan anak dalam
belajar.Haltersebutjikadiperoleholeh
anak didik, maka akan menjadikan pembelajaranyangaktif.
Pembelajaranaktif(activelearning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan
penggunaansemuapotensiyangdimiliki
oleh anak didik, sehingga dapat
mencapaihasilbelajaryangoptimaldan agarperhatiananaktetaptertujupada
prosespembelajaran(Siregar,2010:106).
Anakberperanaktifdalampembelajaran
akan mampu memutuskan apa yang
akan dipelajari dan bagaimana cara
mempelajarinya.
AnakusiaTKawalyaituempat
tahundalamperkembangansosialsudah
dapatbergauldengantemannyadalam
jumlahyangsedikitantaraduasampai
dengan tiga anak saja. Pada
perkembangan usia lima tahun anak
sudahdapatmenjalinkerjasamadalam
kelompok. Kemampuan kerjasama
diperlukan anak dalam rangka
mengembangkanrasa sosial terhadap
temanmaupunorangdewasa.
Prinsippembelajarananakusiadini
adalahbermainsambilbelajar,dimana
bermaindapatmenumbuhkanrasasosial
untuk dapat bekerjasama dalam
memecahkan masalah, bekerjasama
dengan kelompok, dan memperoleh
pengalaman yang menyenangkan. Menurut Moeslichatoen (2004:38)
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 3, 7, 34, 39
67
bermainkooperatifmerupakankegiatan
bermain yang dapat melatih anak
menentukan teman lainnya dalam
mengerjakantugasyangdiberikan,selain itu juga melatih anak untuk saling
berinteraksidengantemannya.
Pembelajaran anak usia dini
merupakanprosesinteraksiantaraanak,
orangtua,atauorangdewasalainnya
dalamsuatulingkunganuntukmencapai
tugas perkembangan. Interaksi yang
dibangun tersebut merupakan faktor
yangmempengaruhitercapainyatujuan
pembelajaranyangakandicapai.Halini
disebabkan interaksi tersebut
mencerminkansuatuhubungan antaradi anak akan memperoleh pengalaman
yangbermakna,sehinggaprosesbelajar
dapatberlangsungdenganlancar.
Menurut Vigotsky (Mutiah,
2010:105) berpendapat bahwa
pengalamaninteraksisosialmerupakan
hal yangpenting bagiperkembangan
prosesberpikiranak.Aktivitasmental
yangtinggipadaanakdapatterbentuk
melalui interaksi dengan orang lain.
Bentukaktivitasbagianakusiadiniyaitu
melalui bermain yang memberi
kesempatanuntukberinteraksidengan
temandan lingkungannya merupakan
halyangdiutamakan.
Fenomenapembelajarananakusia
dinisaatini,menunjukkanstrategiyang
dipilihkurangbervariatif.Pembelajaran
lebihdidominanpadabentukkegiatan
mengerjakanlembarkerjaanak(LKA).
Dalam pembelajaran guru kurang
melibatkankeaktifananak,kesempatan
anak untuk menggali kemampuan di
dalammengeksplorasiobyekterbatas.
Sehingga anak‐anak kehilangan
kesempatanuntukmemperolehhal‐hal
baru melalui pengalaman yang
dibangunnyasendiri.
Intiprosespembelajarantidaklain
adalahkegiatanbelajaranakdidikdalam
mencapaisuatutujuanpembelajaran.
Sehingga dalam pembelajaran, anak
adalahsubjekdanbukansebagaiobjek.
Karenaitu,tujuanpembelajaranakan
dapattercapaijikaanakdidikberusaha
secaraaktifuntukmencapainya.
Untuk mendukung agar potensi
anakdapatberkembangsecaraoptimal,
makapendidikperlumenguasaiberbagai
strategidanpendekatanyangberpusat
pada anak. Salah satu strategi
pembelajaranyangberpusatpadaanak
adalah Plan Do Review (PDR), yaitu
kesempatanyangdiberikankepadaanak
dalam melakukan kegiatan sesuai
keinginannya, mulai dari membuat
perencanaan(Plan),mengerjakan(Do),
danmelaporkankembaliapayangsudah
dikerjakan (Review) (Masitoh dkk,
2014:8:19). Strategi pembelajaran ini
diadopsi dari bentuk rutinitas harian
model High Scope yang dapat
mengembangkan seluruh aspek
perkembangan anak(Hasanah, 2010).
Pendekatan pendidikan High Scope
konsistendenganpraktikterbaikyang
direkomendasikanolehAsosiasiNasional
untukPendidikanAnakMuda(NAEYC),
Standar Kinerja Head Start, dan pedoman lainnya untuk program
perkembanganberbasis.
StrategipembelajaranPDRdalam
implementasinya memberikan
kesempatan kepada anak dalam
membangun pengetahuannya sendiri.
StrategiinijugasejalandenganFroebel
(Masitoh dkk, 2014:8.4) tentang
pendidikanberpusatpadaanak(child
centre)yangmenekankanbahwadalam
belajar,harusdimulaidarikemampuan
anakdanapayangdiminatianakdalam
belajar.
Pandanganlainyangmemberikan
konstribusiterhadappembelajaranyang
berpusat pada anak adalah paham
konstruktivisyangdimotoriJeanPiaget.
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 1, 22
68
Paham ini menekankan bahwa anak
menyusun pengetahuannya sendiri
melaluibekerjasamadenganoranglain,
dan pelibatan anak secara langsung
dalam kegiatan pemecahan masalah
(Morrison,2012:72).
Pembelajaranpadaanakusiadini
memiliki dua jenis model yaitu
pembelajaranyangberpusatpadaguru
(teachercentered)danberpusatpada
anak(studentcentered).Pembelajaran yang berpusat pada guru diprakarsai
olehPovdov,Skinner,danparatokoh
behavioris lainnya. Adapun
pembelajaranynagberpusatpadaanak
diprakarsai oleh Piaget, Erikson dan
Isaac.
Secara khusus proses
pembelajaran pada anak usia dini
didasarkan pada prinsip‐prinsip
perkembangananak,yaitu (1) Proses
kegiatan belajar pada anak usia dini
harus dilakukan berdasarkan prinsip
belajar melalui bermain, (2) Proses
kegiatan belajar anak usia dini
dilaksanakan dalm lingkungan yang
kondusif dan inovatif baik di dalam
ruanganmaupundiluarruangan,(3)
Proseskegiatnbelajaranakusaidini
dilaksanakan dengan pendekatan
tematikdanterpadu,(4)Proseskegiatan
pembelajarananakusiadiniharusdiuh dan tarahkan pada pengembangan
potensikecerdasansecaramenyeluruh danterpadu(Sujiono,2012:141).
Merujuk pada Peraturan
PemerintahNo.19Tahun2005tentang
StandarNasionalPendidikan,pasal19
ayat 1 menyatakan bahwa proses
pembelajaranpadasatuanpendidikan
diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasiaktif,serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai
bakat,minatdan perkembangan fisik
sertapsikologispesertadidik.
Berdasarkan peraturan tersebut
arah pembelajaran anak usia dini
hendaknya dilakukan berdasarkan
prinsip pembelajaran pada anak usia
dini, yaitu: (1) Berorientasi pada
kebutuhan anak, (2) Belajar melalui
bermain, (3) Kegiatan belajar
mengembangkan dimensi kecerdasan
secara terpadu, (4) Menggunakan
pendekatan klasikal, kelompok, dan
individual,(5)Lingkungankondusif,(6)
Menggunakan berbagai model
pembelajaran, (7) Mengembangkan
ketrampilanhidupdanhidupberagama, (8)Menggunakan media dansumber
belajar, dan (8) Pembelajaran berorientasi kepada prinsip
perkembangandanbelajaranak.(Yus,
2010:67)
Pembelajaran pada dasarnya
merupakanupayauntukmengarahkan
anak didik ke dalam proses belajar, sehingga mereka dapat memperoleh
tujuanbelajarsesuaidenganapayang
diharapkan. Pembelajaran hendaknya
memperhatikan kondisi individu anak
karena merekalah yang akan belajar.
Setiapanakmemilikikeunikanmasing‐ masing yang tidak sama, sehingga
pembelajaran hendaknya
memperhatikan perbedaan‐perbedaan
individualanak.Selainmemperhatikan
haltersebut,aspeklainyangpenting
adalahdenganmemahamikarakteristik
cara belajar anak, antara lain anak
belajarmelaluibermain,anakbelajar
dengan cara membangun
pengetahuannya, anak belajar secara
alamiah,dananakbelajarpalingbaikjika
apa yang dipelajarinya
mempertimbangkankeseluruhanaspek
pengembangan,bermakna,menarik,dan
fungsional(Masitohdkk,2014:6.11).
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 1-3, 5-10, 12, 14, 26, 31
69
Karakteristik cara belajar anak
merupakan fenomena yang harus
dipahamisertadijadikanacuandalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran pada anak usia dini,
sehinggaakantepatdalammenentukan
strategi pembelajaran. Strategi
pembelajaran menurut Siregar dkk
(2010:77)adalahcarasistematisyang
dipilih dan digunakan seorang
pembelajaruntukmenyampaikanmateri
pembelajaran, sehingga memudahkan
pembelajar mencapai tujuan
pembelajarantertentu.
MenurutMasitohdkk(2014:6.3)
strategi pembelajaran adalah segala
usahagurudalammenerapkanberbagai
metodepembelajaranuntukmencapai
tujuan yang diharapkan. Sedangkan
menurut Latif dkk (2013:99) strategi
pembelajaran diartikan suatu alat
interaksididalamprosespembelajaran. DalamPAUDinteraksiyangdimaksudkan
adalah ketrampilan dalam mengatur
pembelajaran dengan kiat‐kiat yang
sesuaiagarmencapaihasilmaksimal.
Berdasarkan pendapat di atas
dapat diartikan bahwa strategi
pembelajaran merupakan cara yang digunakanolehpendidikdalamproses
pembelajaran untuk dapat mencapai
tujuan yang pembelajaran yang
diharapkan.
Latifdkk(2011:100)menyatakan bahwatujuandaripenggunaanstrategi
pembelajaran di PAUD adalah: (a)
Mengaktifkan anak di dalam
pembelajaran dengan kondisi yang
menyenangkantanpaadanyatekanan‐ tekanan secara mental ataupun
emosional;(b)Memperolehperubahan
perilakuanakdidiksebagaihasilbelajar
yang sudah diorganisasikan; (c)
Membuat lingkungan belajar yang
merangsangdanmenantanganakserta
mnegembangkan seluruh aspek
perkembangan.
Adapun strategi pembelajaran
yang dapat dikembangkan pada
pendidikan anak usia dini menurut
Masitohdkk(2014)adalah: (1)Strategi
pembelajaran berpusat pada anak,
berlatar dari anak membangun aktif
pengetahuannhasendirimelaluiinteraksi
denganobyekmaupunlingkungan;(2)
Strategipembelajaranmelaluibermain,
dengan memberikan kegiatan untuk pengembangan seluruh aspek; (3)
Strategipembelajaranmelaluibercerita,
untukmemberikanpengalamanbelajar
bagi anak usia dini; (4) Strategi
pembelajaran melalui bernyanyi,
merupakanbakatyangbersifatalamaiah,
yang dimiliki serta dibutuhkan oleh
setiapindividu;(5)Strategipembelajaran
melaluiterpadu,merupakanpendekatan
yang digunakan dalam pembelajaran
dengan mengintegrasikan kegiatan ke
dalam semua bidang kurikulum atau
bidang‐bidang pengembangan yang
meliputiperkembangankognitif,bahasa,
fisik‐motorik, sosial‐emosi, agama,
moral,danseni.
Bentukstrategipembelajaranyang
berpusatpadaanaksalahsatunyaadalah
plan do review (PDR). Strategi
pembelajaran plan do review (PDR)
merupakan modelpembelajaran High
Scopeyangpembelajarannyaberpusat
padaanakdanmemprioritaskananak
untuk terlibat secara aktif dalam
perencanaan hingga proses
pembelajaran(Maryadi,2013).Melalui
keterlibatan yang aktif dalam
menggunakanberbagaialatpermainan
yang ada, orang‐orang yang terlibat
dalampembelajarandangagasanyang
muncul dari anak diharapkan dapat
memberikan sejumlah pengetahuan
yang bermanfaat bagi
perkembangannya. Menurut Yus
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 1, 3, 9
70
(2011:27) inti dari kegiatan yang
menggunakanrangkaiankegiatanplan
doreviewyaitumemberikankebebasan
kepadaanakuntukmempertimbangkan
minatnya,membuatrencana,mengikuti
kehendaknya, dan menggambarkan
pengalamannya. Dibalik rangkaian
rencanapelaksanaantersebutnyajuga
memberikankesempatankepadaanak
untuk berinteraksi dengan sebuah
kelompok kecil atas inisiatif orang
dewasa berdasarkan minat anak,
kebutuhan,dantingkatperkembangnnya
serta melibatkannya dalam sebuah
aktivitasberdasarkankelompokdalam
berinteraksi sosial, musik, dan
pergerakanfisik.
PembelajaranpadaPAUDmenurut
UNESCO(Mulyasa,2012:35)hendaknya
dibangun dengan empat pilar yaitu,
learningtoknow,learning do,learningto tobe,danlearningtolivetogether.
Berdasarkan hal tersebut hendaknya
pembelajaranyangdikembangkandapat
memfasilitasi anak untuk aktif di
dalamnya. Proses pembelajaran yang
aktifguruharusmenciptakansuasana
yang sedemikian rupa sehingga anak
aktif bertanya, mempertanyakan, dan
mengemukakan gagasan Sujiono
(2012:87). Pembelajaran yang aktif
mendukung anak didik dalam
membangunpengetahuannya.Pelibatan
anak didik secara langsung dalam
pembelajaran melalui pengalaman
bersentuhan langsung dengan orang‐
orang, benda‐benda, gagasan‐gagasan,
danperistiwa.
Padausialimatahunanakusiadini
berada pada tahapan bermain
cooperativeororganizedsupplementary
playataukerjasama(Sujiono,2012:148).
Bermain bersama ditandai dengan
adanyakerjasamaataupembagiantugas
danpembagianperanantaraanak‐anak
yang terlibatdalampermainanuntuk
mencapaisatutujuantertentu.
Salahsatumasayangdilaluioleh anakusiadiniadalahmasaberkelompok.
Masainimemberikankesempatanpada
anak untukbermainbersamadengan
teman sebayanya. Pendidik harus
memfasilitasi dan memberikan
kesempatankepadaanakuntukbermain
bersama‐sama dengan teman
sebayanya.
Vygotsky(Asmawati,2008:1.25) memandangbahwasistemsosialsangat
penting bagi pengembangan kognitif
anak. Interaksi dan kolaborasi yang
dilakukan anak dengan orang tua,
pendidik,dantemansebayabertujuan untukmengembangkansuatupengertian atau belajar dalam konteks sosial.
Kerjasamaadalahsuatubentukinteraksi
sosialdimanatujuananggotakelompok
yangsatuberkaitaneratdengantujuan
anggotakelompokyanglainatautujuan
kelompoksecarakeseluruhansehingga
seseorang individu hanya dapat
mencapaitujuanbilaindividulainbisa
mencapaitujuan(Santosa,1992:29).
Kerjasamabermaknabagidirianak
sebagaiindividuataukelompoksosial
sendiri maupun bagi orang atau
kelompokyangdiajakkerjasama.Makna
timbal balik harus diusahakan dan
dicapai, sehingga harapan‐harapan
motivasi,sikapdanlainnyayangada
padadiriataukelompokdapatdiketahui
olehorangataukelompoklain.
PusatPendidikanPAUDLembaga
Penelitian UNY (2009) menyebutkan
aspekdalamkerjasamaantaralain:(1)
Membiasakan anak bergaul/berteman
dengantemansebayadalammelakukan
tugas, (2) Membiasakan anak untuk
menghargaipendapatataukemampuan
orang lain, (3) Menyadari bahwa
kerjasama atau tolong menolong itu sangatpentingdanmenyenangkan,dan
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 4, 38, 40, 53
71
(4)Mengembangkanrasaempatipada
dirianak.
METODEPENELITIAN
Pendekatanyangdigunakandalam
penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukandengancaramenggambarkan
datadalam bentukangka‐angka yang sifatnya kuantitatif, sehingga dapat
digunakanuntukmeramalkondisiyang
lebihluasyaitupopulasidanmasayang
akandatang.
Metode penelitiannya adalah
penelitianeksperimen,yaitupenelitian
yangdilakukanterhadapvariabelyang
data‐datanyabelumada,sehinggaperlu
dilakukan proses manipulasi melalui
pemberian treatment (perlakukan)
tertentu terhadap subyek penelitian
yang kemudian diamati dan diukur
dampaknya.Penelitianinimenggunakan
bentukataupolarancanganeksperimen
semu(quasiexperiment).Adapunpola
pelaksanaan penelitian quasi
eksperimentalyangdigunakan adalah
Nonequivalent Control Group Design
(Sugiyono, 2012:79). Dalam desain
eksperimen semu terdapat kelompok
yang disebut kelompok eksperimen,
yaitu kelompok yang sengaja
dipengaruhi oleh variabel‐veriabel
tertentu misalnyadiberikanperlakuan
(treatment).Disampingitu adapula
kelompokkontrol,yaitukelompokyang
tidakdipengaruhiolehvaribel‐variabel
itu,misalnyatidakdiberiperlakuanitu.
Sampeldalampenelitianiniadalah
anak didik kelompok B2 TK Wahid
HasyimyangberalamatdiJl.Mayjen
HaryonoNo.165DinoyoMalangyang
berjumlah 16 anak didik sebagai
kelompok eksperimen. Selanjutnya
kelompokB1yangberjumlah16anak
didiksebagaikelompokkontrol.
Pengujian tentang validitas
instrumen penelitian menggunakan
teknikkorelasiproductmomentdengan
menggunakanbantuankomputerSPSS
20.0 for Windows Evaluation Version
denganmenggunakantarafsignifikansi
() sebesar 0,05. Sedangkan kriteria
instrumenpenelitiandinyatakanreliabel,
jikanilaiCronbachAlpha( )lebihbesar
dari0,70.Ujiprasyaratanalisisantara
lainujinormalitasdenganketentuannilai
KolmogrovSmirnovmemilikisignifikansi
lebih besar dari 0,05baik dari hasil
sebelum perlakuan maupun sesudah
perlakuanpada kelompokeksperimen
dan kelompok kontrol dan uji
homoginitas dilakukan untuk nilai
sebelum perlakuan pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen
dengan pengambilan keputusan jika
LevenaStatisticbernilaisignifikansi(sig)
<0,05.
Untukmengujihipotesispengaruh
strategi PDR (X) terhadap masing
variabel active learning (Y1) dan
kemampuan bekerjasama (Y2)
menggunakan One Way Analysis of
Variance(ANOVASatuJalur).Kriteria
bahwavariabelXberpengaruhkepada
variabel Y1 maupun Y2 jika taraf
signifikansi < 0,05. Sedangkan untuk
menguji hipotesis variabel X
berpengaruhterhadapvariabelY1dan
Y2secarabersama‐samamenggunakan
teknikMultivariateAnalysisofVariance
(MANOVA).MANOVAdigunakanuntuk
ujihipotesistentangpengaruhdaridua
variabeldependent(Ghozali,2013:88).
Kriteria keberhasilan dengan
menggunakantarafsignifikansiTestsof
Between‐SubjectsEffectspadavariabelX
adalah<0,05.
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 11, 24, 27, 41, 45, 55
72
PEMBAHASAN
HasilujiANOVAdenganbantuankomputerSPSS20.0forWindowsEvaluation
VersionpadavariabelstrategiPDRterhadapactivelearning,diperolehhasilsepertitabel
dibawahini:
Tabel1.AnovaActivelearningKelompokEksperimen
Eksperimen_Active
Sumof
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Between
Groups 1,818 1 1,818 11,667 ,004
WithinGroups 2,182 14 ,156
Total 4,000 15
Sumber:Dataprimeryangdiolah,2016
HasilanalisastatistikdidapatkanbahwanilaiFhitungsebesar11.667dansignifikansi
sebesar0.004<0.05.Dengandemikianhasilpengujianterhadaphipotesisdapat
disimpulkanbahwaH0ditolakdanH1diterima.Sehinggadalampenelitianinidapat
dikatakanadapengaruhstrategiPDRterhadapactivelearningkelompokeksperimen.
Tabel2.AnovaKemampuanSainsKelompokKontrol
ANOVA Active_Kontrol
Sumof
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Between
Groups ,411 2 ,205 ,744 ,494
WithinGroups 3,589 13 ,276
Total 4,000 15
Sumber:Dataprimeryangdiolah,2016
BerdasarkananalisisstatistikdiatasdidapatkannilaiFhitungsebesar0.744dan
signifikansisebesar0.494>0,05.Sehinggapembelajarantidakberpengaruhterhadap
activelearningpadakelompokkontrol.
Tabel3.AnovaKemampuanbekemampuanbekerjasamaKelompokEksperimen
ANOVA Eksperimen_Krjsm
Sumof
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Between
Groups 1,286 1 1,286 10,500 ,006
WithinGroups 1,714 14 ,122
Total 3,000 15
Sumber:Dataprimeryangdiolah,2016
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 11, 16, 19, 30, 36, 52
73
HasilanalisastatistikdiatasdidapatkanbahwanilaiFhitungsebesar10.500dan
signifikansisebesar0,006 < 0,05.Dengandemikianhasilpengujianterhadaphipotesis
dapatdisimpulkanbahwaH0ditolakdanH1diterima.Sehinggadalampenelitianinidapat
dikatakanadapengaruhstrategiPDRterhadapkemampuanbekerjasamapadakelompok
eksperimen.
Tabel4.AnovaKemampuanBekerjasamaKelompokKontrol
ANOVA
Kerjsm_Kontrol
Sumof
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Between
Groups 1,488 3 ,496 3,051 ,070
WithinGroups 1,950 12 ,163
Total 3,438 15
Sumber:Dataprimeryangdiolah,2016
Berdasarkananalisisstatistik di atasdidapatkanbahwahasilFhitungsebesar3,051
dansignifikansisebesar0,070lebihbesardari0,05.Sehinggapembelajarantidak
berpengaruhterhadaphasilkemampuanbekerjasamapadakelompokkontrol.
BerikutdisajikandatahasilujiManovayangakandigunakanuntukmengetahui
ada/tidaknya strategi PDR secara bersama‐sama terhadap active learning dan
kemampuanbekerjasamaanakusiadini.
Tabel5.TestsofBetween‐SubjectsEffects
TestsofBetween‐SubjectsEffects Source Dependent
Variable
TypeIIISum
ofSquares
df Mean
Square
F Sig.
Corrected
Model
Active 40,619a 4 10,155 5,839 ,009
Bekerjasama 3,476b 4 ,869 6,273 ,007
Intercept
Active 967,039 1 967,03
9 556,033 ,000 Bekerjasama 419,297 1 419,29
7
3026,80
1 ,000
PDR Active 40,619 4 10,155 5,839 ,009
Bekerjasama 3,476 4 ,869 6,273 ,007
Error Active 19,131 11 1,739
Bekerjasama 1,524 11 ,139
Total Active 2130,000 16
Bekerjasama 734,000 16
Corrected
Total
Active 59,750 15
bekerjasama 5,000 15
Sumber:Dataprimeryangdiolah,2016
Berdasarkanhasilpengujiandiatasmenunjukkan,bahwanilaisignifikanpada
“Active”untukvariabel sains adalahsebesar 0,009 (< 0,05) danuntuk variabel
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 11, 13, 16, 18-19, 28, 32-33, 36
74
kemampuanbekerjasamaadalahsebesar0,007(0,05).Karenanilaisignifikankedua
variabel<0,05,makahipotesisditerima.Hasilhipotesisadalah(1)StrategiPDR
berpengaruhterhadapactivelearninganakusiadinidan(2)strategiPDRberpengaruh
terhadapkemampuanbekerjasmaanakusiadini.
1. Pengaruh Strategi PDR terhadap
Activelearninganakusiadini
Melibatkan anak didik secara
langsung di dalam pembelajaran
merupakan bentuk kesempatan bagi
anak untuk memperoleh sejumlah pengetahuan yang bermanfaat bagi perkembangannya. Pelibatan tersebut
merupakan penerapan pembelajaran
denganmenggunakanpendekatanyang
berpusat pada anak (student center
approach)(KillendalamSanjaya,2006).
Berdasarkanhasilanalisisstatistik
menunjukkanhasilsignifikansisebesar
0,004<0,05yangberartibahwastrategi
PDR berpengaruh terhadap active
learning anak.Pendapatini didukung
oleh sebuah artikel yang berjudul
“Developing&EnhacingThingkingSkills” oleh Epstein (2003). Artikel tersebut
menyebutkanbahwaanakyangdiberi
kesempatanuntukmerencanakandan
merefleksikan kegiatannya sendiri,
sebenarnyamemberikanhasilyangjauh
lebih baik bagi seluruh aspek
perkembangannya.
Hasilpenelitianinijugadidukung
olehpenelitianterdahuluyangberjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran
High/Scope(PlanDoReview)Terhadap Motivasi Belajar Anak” oleh Maryadi
(2013).Hasilpenelitianinimenunjukkan
bahwaadanyapeningkatanskoryang
lebihtinggipadamotivasibelajaranak
setelahdiberikanperlakuan.Haltersebut
ditunjukkandengantidakditemukannya
anakyangmemilikimotivasibelajaryang
rendah,dari16anakmenunjukkan14 anakdengankategoritinggidan 2 anak
kategorisedang.
Pendapat yang lain tentang
memberikankesempatankepadaanak
sebagai pembelajar yang aktif oleh
Montessori (Sujiono, 2009:91) yang
menyatakanbiarkananakmencaritahu
sesuatudenganterlibatlangsungatau
melakukannya secara langsung, tidak
hanyamelaluipenjelasandariguru.Guru
hanyasebagaifasilitatordanmotivator
yang bertujuan agar anak aktif dan
produktif untuk menemukan
pengetahuan.
Pada penelitian ini, penerapan
strategi PDR lebihmenekankan pada
keaktifan anak dalam pembelajaran.
Pembelajaran yang difokuskan pada
bermainbalok,mampumemotivasianak
didikuntukmemunculkanide ide‐ kreatif
dalam merencanakan, melakukan
rencana,danmenyampaikanhasil.Active
learningtidakhanyapadasatuaspek
perkembangansaja,namunpadasemua
aspekperkembangan.
2. Pengaruh Strategi PDR terhadap
kemampuanbekerjasamaanakusiadini
Kemampuan bekerjasama
merupakan kegiatan yang dilakukan
secara berkelompok untuk mencapai
tujuan yang sama. Bekerjasama
memberikan pengaruh kepada anak
untuksalingmembantu,berbagi,dan
bertanggungjawab.
Berdasarkanhasilanalisisstatistik
pengaruh strategi PDR terhadap
kemampuan kerjasama anak
menunjukkanhasilsignifikansisebesar
0,006<0,05yangberartibahwastrategi
PDRberpengaruhterhadapkemampuan
kerjasamaanak.Haltersebutrelevan
denganpendapatWiyanadanBarnawi
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 25
75
(Maryadi, 2013) yang menyatakan
bahwa plan do review (PDR) dalam
merencanakankegiatanyangselanjutnya
untukpelaksanaannyadilakukansecara
berkelompok.
Temuan ini mendukung hasil
penelitianterdahuluolehAstuti(2014)
yang berjudul “Meningkatkan
Kemampuan Kerjasama melalui
Permainan Menyusun Puzzel
Berkelompok di RA Masyithoh
Kantongan Kelompok A”, dengan
menunjukkan hasil bahwa adanya
peningkatan hasil pada anak dalam menyusun kepingan puzzel yang
dilakukansecarabersama‐samadalam
kelompok.Penelitianyanglainyaituoleh
Nazayanti (2013) dengan judul
‘PeningkatanKemampuanBekerjasama
MelaluiKegiatan BermainBalok Pada
AnakUsia4 5‐ Tahun di PAUD”,dengan
menunjukkan hasil kemampuan
bekerjasama anak yang dikategorikan
“BerkembangSangatBaik”berdasarkan
tolakukurkeberhasilankinerjamencapai
tingkatansangattinggi/sangatbaik.
Menurut Johnson, dkk (dalam
Saputra 2005) bahwa pembelajaran
kerjasama dapat didefinisikansebagai
sistemkerjaataubelajarkelompokyang
terstrukturtermasukdidalamstruktur
ada lima unsur pokok. Unsur pokok
tersebut yaitu saling ketergantungan
positif tanggung jawab individual,
interaksi personal, keahlian bekerja
sama,danproseskelompok.
Hurlock(1998)padaakhirtahun
ketiga kegiatan kelompok mulai
berkembangdanmeningkatbaikdalam
frekuensimaupunlamanyaberlangsung,
bersamaan dengan meningkatnya
kesempatanuntukbermaindengananak
lain. Pandangan tersebut
mengisyaratkan bahwa pemberian
kesempatan kepada anak untuk
bekerjasama berdampak positif bagi
perkembangansosialnya.
3.StrategiPDRSecaraBersama‐Sama
Berpengaruh Terhadap Active
learning dan Kemampuan
BekerjasamaAnakUsiaDini
Hasilpenelitianinitelahdibuktikan
bahwa strategi PDR berpengaruh
terhadap active learning dan
kemampuanbekerjasamaanakusiadini.
Indikatorkegiatanpadaactivelearning
anak,antaralain(1)Menyusunrencana
kegiatan, (2) Menyelesaikan kegiatan
secarakreatifdalambentuksebuahhasil
karya, dan (3) Menyampaikan hasil
karyanya. Sedangkan indikator kemampuanbekerjasamaantaralain;(1)
Bekerjasamadalammenyelesaikantugas
kelompok, (2) Bertanggungjawab
terhadap kegiatan yangdiperolehnya,
dan (3) Bertanggungjawab
menyelesaikankegiatan.
Ketercapaianpadaindikatoractive
learningdidukungolehkegiatanyang
memberikankesempatankepadaanak
untuk aktif dalam merencanakan,
melakukandanmenyampaikanhasildari
kerjakelompok.Halinirelevandengan
teorikognitifPiagetyaituasimilasidan
akomodasi,yaituprosesasimilasiterjadi
ketikaseoranganakmenerimakonsep,
keterampilan dan informasi yang
diperoleh dari pengalaman mereka
dengan lingkungan dalam rangka
mengembangkan pola atau skema
pemahaman. Sedangkan proses
akomodasiterjadiketikaskemamental
harus diubah untuk menyesuaikan dengan konsep, keterampilan dan
informasibaru.(Suparno,2001)
Activelearningpadapenelitianini
yaitubentukkegiatanyangmemotivasi
anak untuk aktif dalam menyusun
rencana sesuai dengan konsep atau
materi yang telah dipaparkan oleh
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 4, 13, 20
76
pendidik. Anak didik membuat
perencanaan yang disesuaikan
berdasarkan pengalaman mereka
terhadap lingkungan sekitar, yaitu
menyusunbentuktempat‐tempatyang
ada di kotaMalang.Hasildarikerja
tersebut dikomunikasikan menurut
pemahamanmereka.Kegiatantersebut
bentukdaripembelajaranberpusatpada
anak (student centered) yaitu
pendekatan yang berbasis anak,
pendekatanyangmendorong,memberi
kesempatan dan menyediakan ruang
yang lebar bagi anak untuk terlibat
dalamprosespembelajaran(Nugraha,
2008:119).
Ketercapaian pada indikator
bekerjasama didukung juga oleh
kegiatanyangmendoronganakuntuk
melakukan kegiatan bersama‐sama
dengan temannya. Bentuk
tanggungjawab untuk dapat
menyelesaikankegiatansecarabersama‐ sama,melaluikomunikasisalingtukar
ideataugagasan,memadukangagasan,
sertapengambilankeputusanbersama.
Halinirelevandenganhasilpenelitian
Johnson dan Johnson (Suyanto,
2005:149) yang menunjukkan hasil
bahwa belajar bekerjasama akan
mendorong anak untuk belajar lebih
banyakmateri,merasalebihnyamandan
termotivasiuntukbelajar,mencapaihasil
belajaryangtinggi,memilikikemampuan
yangbaikuntukberfikirkritis.Selainhal
tersebut kerjasama menurutnya juga
anakdapatmenunjukkankemampuan
yangbaik dalamaktivitaskerjasama,
memilikiaspekpsikisyanglebihsehat
danmampumenerimaperbedaanyang
adadiantaratemansatukelompok.
Kegiatan pada penelitian ini
mengacupadapenggunaanmediabalok.
Pemilihanjenismediainiberdasarkan
pendapatIsmail(2006:220)salahsatu
jenispermainanbagianakusiadiniyang
bisadilakukansecarakerjasamaadalah
legoataubalok,yaitumainanyangdapat
digunakan secara bersama untuk
membuatbangunan,mobil,binatangdan lainnya.
Hasilpenelitianinirelevandengan
artikelCalytonEarlyLearning(2013)“At
fourandfivechildren’sblockplayismore
experienced, developed, balanced
coordinatedandorganized.Constructive
playinvolvesplaythatismoreopen‐
endedandexploratory.Childrenbegin to combine structures to make more
complexbuildings.Socially,fourandfive
yearoldsarebeginningtoshareideas
andarestartingtocooperateandbuild
with others”. Berdasarkan uraian
tersebutdapatdiuraikanbahwaanak padarentangusia4 5‐ tahunpermainan
balokmerupakanpermainanyangtepat
untuk memberikan kesempatan anak
mengeksplorasi melalui membangun,
danjugamengembangkankemampuan
sosialnya dengan berbagi ide dan
memulai untuk bekerjasama untuk
membangunsesuatu.
Pembelajaranyangberpusatpada
anak (active learning) memiliki lima
elemenyangpentingyaitu,1)anakdidik lebihaktiftidakhanyamendengarkan
saja, 2) penekanan lebih pada
pengembangan keterampilan dan
mengurangipemberianinformasikepada
anak,3)keterlibatananakdidikdalam
berpikiryanglebihluas,4)keterlibatan
anakdidikpadakegiatanlebihtinggi,
misalmembaca,berdiskusi,menulis,dan
5)penekananpadaeksplorasianakdidik
darinilai‐nilai dan sikap. (Bonwell &
Eison,1991)
Activelearning dankemampuan
bekerjasama dua aspek yang saling
mendukungbagipembelajarananakusia
dini.StrategiPDRyangmengedepankan
anak untuk dapat melakukan
pembelajaransesuaidenganminatnya,
Matches Quotes References Comment AReplacement
Page 13 of 18
77
mentransformasikanrencanakedalam
bentuktindakan,danberbicaradengan
temansebayanyaatasapayangdusah
dilakukanatautemuannya.Kesempatan
melakukankegiatansecaraberkelompok
mengembangkan sikap sosial dengan
bentukkeaktifananakdalamberdiskusi,
menyampaikan ide/gagasan,
memecahkanmasalahsecarabersama‐ samadanmembuatkeputusandengan
menghasilkantujuanyangsama.
KESIMPULAN
Berdasarkanhasilpenelitianyang
dilakukan dan dianalisis, maka dapat
disimpulkananataralain:1)Terdapat
pengaruhyangsignifikanstrategiPDR
terhadap active learning anak; 2)
Terdapat pengaruh yang signifikan
strategi PDR terhadap kemampuan bekerjasama anak; dan 3) Terdapat
pengaruhyangsignifikanstrategiPDR
secara bersama‐sama terhadap active
learningdankemampuanbekerjasama
anakusiadiniyangditunjukkandengan
adanyaperbedaanperkembanganactive
learningdankemampuanbekerjasama
yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Beberapa saran yang diajukan untuk
lembagadanpendidikPAUDadalah:1)
Lembaga PAUD sebagai tempat
pendidikanawal bagi anakusia dini,
harus mengedepankan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan dan
minat anak, menentukan pendekatan
yang berpusat pada anak melalui
kegiatan‐kegiatan yang inovatif dan
bermakna; 2) Pendidik diharapkan
mampumengembangkanpembelajaran
yangdapatmemotivasianakuntukaktif
dan mampu mengembangkan sikap
sosial terutama bekerjasama.
Pembelajaran tidak hanya
mengembangkan intelektualnya saja,
namunjugamemperhatikankecerdasan
interpersonal.
DAFTARPUSTAKA
Astuti, T.Y. 2014. Meningkatkan
Kemampuan Kerjasama melalui
Permainan Menyusun Puzzel
Berkelompok di RA Masyithoh
Kantongan Kelompok A.
Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Bonwell,C.C.&Eison,J.A.1991.Active
learning; Creating excitement in
theclassroom.ERICDigest.
CalytonEarlyLearning.31Juli2013.Why
isBlockPlayImportantforToddler
andPreschoolers?WhatareThey
Learning?
(http://www.claytonearlylearning.
org/blog/why‐is‐block‐play‐
important‐for‐toddlers‐and‐
preschoolers‐what‐are‐they‐
learning/,diakses30Agustus2016) DepartemenPendidikanNasional.2003.
Undang‐UndangRINo.20Tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
DepartemenPendidikanNasional.PPNo.
19tahun2005TentangStandar
NasionalPendidikan.Departemen
PendidikanNasional.
Epstein, A.S. How Planning and
Reflection Develop Young
Children’s Thinking
Skill.(https://www.naeyc.org/files/
yc/file/200309/Planning&Reflectio n.pdf,diakses29Agustus2016) Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis
MultivariatedenganProgramIBM
SPSS 21. Semarang: Universitas
Diponegoro
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 2, 5-6, 8, 13, 18, 21, 26, 28-29, 35, 43-44, 51
78
Hurlock, E. 1998. Psikologi
Perkembangan (Edisi Kelima).
Jakarta:Erlangga
Isjoni.(2009).PembelajaranKooperatif.
Yogyakarta:PustakaBelajar.
Latif, M dkk. 2011. Orientasi baru
PendidikanAnakUsiaDini.Jakarta:
KencanaPrenadaMediaGroup.
Maratus,R. 2013. Konsentrasi Kajian
Taman Kanak‐Kanak Model
PendidikanHighScope.
(http://ecemaratus.blogspot.co.id/2013/
10/konsentrasi‐kajian‐taman‐
kanak‐kanak.html, diakses 12
November2015)
Maryadi, B. 2013. Pengaruh Model
PembelajaranHigh/Scope(PlanDo
Review)TerhadapMotivasiBelajar
Anak. Universitas Pendidikan
Indonesia.
(http://repository.upi.edu/5060/1/
S_PAUD_0902950_Title.pdfdiakses
20Nopember2015)
Mulyasa,H.E.2012.ManajemenPAUD.
Jakarta:PT.RemajaRosdakarya.
Mashitoh,Setiasih,O.,danDjoehaeni,H.
(2005).PendekatanBelajarAktifdi
Taman Kanak‐Kanak.. Jakarta:
DepartemenPendidikanNasional,
Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi, Direktorat Pembinaan
PendidikanTenagaKependidikan,
danKetenagaanPerguruanTinggi. Masitoh dkk. 2014. Strategi
Pembelajaran TK. Jakarta:
UniversitasTerbuka.
Morrison, G.S. 2012. Dasar‐Dasar
PendidikanAnakUsiaDini.Jakarta:
Indeks.
Mutiah,D.2010.PsikologiBermainAnak Usia Dini. Jakarta: Kencana
PrenadaGroup.
Nazayanti. 2013. Meningkatkan
KemampuanBekerjasamamelalui
kegiatanBermainBalokPadaAnak
usia4‐5TahundiPAUD.Skripsi.
Pontianak: FKIP Universitas
TanjungPuraPontianak.
Siregar, E. danNara, H.2011. Teori
BelajardanPembelajaran.Bogor:
GhaliaIndonesia.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung:Alfabeta
Sujiono, Y.N. 2012. Konsep Dasar
PendidikanAnakUsiaDini.Jakarta:
Indeks.
Suparno, Paul. 2001. Teori
Perkembangan Jean Piaget.
Yogyakarta:Kanisius
Suyanto, S. 2005. Dasar‐Dasar
Pendidikan Anak usia Dini.
Yogyakarta:HikayatPublising.
Vodopivec, J. L. 2011. Cooperative
LearningAndSupportStrategiesIn
TheKindergarten.Metodickiobzori
12,vol.6(2011)2.
Yatim,R.2007.MetodologiPenelitian
Kualitatif dan Kuantitatif.
Surabaya:UnesaUniversityPress.
Yus,A.2011.ModelPembelajaranAnak
Usia Dini. Jakarta: Kencana
PrenadaMediaGroup.
Matches Quotes References Comment AReplacement
Sources on page: 2, 5, 11-12, 15, 17, 21, 23-24, 27, 30-31, 37, 42, 47, 49
1 https://fitrirohmawati.blogspot.com/2013/12/metode-pembelajaran-pada-pendidikan.html 2.57%
2 https://multazam-einstein.blogspot.com/2013/01/strategi-pembelajaran-paud.html 2.44%
3 https://pgtk--darunnajah.blogspot.com/2012/02/strategi-pembelajaran-untuk-anak-usia.html 1.28%
4 http://repository.unpas.ac.id/5509 1.22%
5 https://mgmppaismpkotamalang.wordpress.com/ptk/tulisan-ilmiah/tesis 1.06%
6 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/veny-hidayat-spsi-mpsi-psikolog/isi-proceedingsgenerasi-emas.pdf 1.01%
7 https://novian25.blogspot.com/2013/09/model-pembelajaran-active-learning.html 0.97%
8 https://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-konsep-dasar-pendidikan-anak.html 0.95%
9 https://syahrudin14.blogspot.com/2014/10/pembelajaran-pai-pada-anak-usia-dini.html 0.89%
10 http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/BIOMA/article/download/157/94 0.77%
11 https://indahmaharani03.blogspot.com/2018/08/tingkat-kesejahteraan-buruh-musiman-di_30.html 0.77%
12 https://mafiadoc.com/peningkatan-kualitas-pembelajaran-ipa-melalui-unnes_59fb556d1723ddafb79a68ed.html 0.75%
13 http://repository.unikama.ac.id/view/subjects/soshum.html 0.75%
14 http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/11.1.01.06.0103.pdf 0.52%
15 https://core.ac.uk/download/pdf/78032400.pdf 0.5%
16 https://idtesis.com/multivariate-analysis-of-variance-manova 0.48%
17 https://id.123dok.com/document/yne6w3py-upaya-meningkatkan-kemampuan-mengenal-huruf-menggunakan-media-kartu-k… 0.46%
18 http://ir.uiowa.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1748&context=etd 0.43%
19 https://docplayer.es/1383393-El-exito-de-la-gestion-de-proyectos-un-nuevo-enfoque-entre-lo-tradicional-y-lo-dinamico.html 0.43%
20 https://husnularief.blogspot.com/2017/03/perkembangan-emosi-dan-sosial-anak-anak.html 0.41%
8 Sources
69 Sources
3 Sources
2 Sources
17 Sources
6 Sources
3 Sources
3 Sources
52 Sources
2 Sources
8 Sources
58 Sources
2 Sources
26 Sources
30 Sources
3 Sources
Page 16 of 18
23 https://ruviyatunpunyablog.blogspot.com/2014/07/laporan-observasi-di-tk-mutiara-biru.html 0.37%
24 http://ppid.dephub.go.id/files/datalitbang/JURNAL_DARAT_2017.pdf 0.37%
25 https://hanahafifah.blogspot.com/2013/03/prinsip-prinsip-belajar-dan_1.html 0.37%
26 https://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html 0.37%
27 https://docplayer.info/146316405-Peran-tokoh-masyarakat-dalam-menyelesaikan-konflik-sosial-dan-aliran-agama-di-desa-mo… 0.35%
28 https://esc.fnwi.uva.nl/thesis/centraal/files/f1219166063.pdf 0.35%
29 http://www.state.nj.us/education/ece/rttt/k3/guide.pdf 0.35%
30 http://www.iosrjournals.org/iosr-jbm/papers/Vol19-issue5/Version-3/H1905036676.pdf 0.35%
31 https://docplayer.info/145536529-Leni-riyanti-npm.html 0.35%
32 http://www.planningmalaysia.org/index.php/pmj/article/download/Article%2012-6/125 0.35%
33 http://stars.library.ucf.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=2237&context=honorstheses1990-2015 0.33%
34 https://informasismpn9cimahi.files.wordpress.com/2010/11/pembelajaran-aktif-learning.pdf 0.31%
35 http://ro.ecu.edu.au/cgi/viewcontent.cgi?article=1008&context=ecuworks2013 0.31%
36 http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/762/948 0.31%
37 http://ejournal.upi.edu/index.php/edukid/article/download/16920/9419 0.31%
38 https://akbarsaiful.wordpress.com/2011/07/22/dampak-dan-perubahan-perkembangan-teknologi 0.29%
39 http://digilib.unila.ac.id/4170/17/BAB%20II.pdf 0.29%
40 https://ulfiah-mutmainnah.blogspot.com 0.27%
41 https://docplayer.info/336371-Bab-iii-metodologi-penelitian-penelitian-ini-adalah-pengembangan-model-bimbingan-kelompok… 0.21%
42 https://iinmutmainah-iin.blogspot.com/2013/03/pengaruh-permainan-kartu-domino.html 0.19%
3 Sources
2 Sources
7 Sources
16 Sources
11 Sources
2 Sources
2 Sources
4 Sources
3 Sources
31 Sources
5 Sources
Page 17 of 18
45 http://lib.unnes.ac.id/18234/1/1601910053.pdf 0.19%
46 http://www.cya.unam.mx/index.php/cya/article/viewFile/920/886 0.17%
47 https://sule-epol.blogspot.com/2016/12/makalah-asesmen.html 0.17%
48 https://mafiadoc.com/9th-international-conference-on-e-learning_5c1c902d097c47aa558b45a6.html 0.15%
49 http://digilib.unila.ac.id/22937/20/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf 0.15%
50 https://documentop.com/investigar-con-y-para-la-sociedad-uca_59fa65801723dd386241e125.html 0.15%
51 http://eprints.undip.ac.id/24775/1/Arika_Noormala_-_M2A003004.pdf 0.15%
52 https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1122803.pdf 0.15%
53 https://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-paud-bermain-dan-permainan-anak.html 0.15%
54 https://journal.uniga.ac.id/index.php/JIP/article/download/442/424 0.15%
55 http://repository.unpas.ac.id/5699/8/Bab%20III.pdf 0.15%
3 Sources
30 Sources
2 Sources
3 Sources
Page 18 of 18