• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BRI SYARIAH PADA KANTOR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BRI SYARIAH PADA KANTOR "

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian Terdahulua

Penelitian ini mengkaji hubungan antara stres kerja dan kinerja pegawai bank di sektor perbankan di Pakistan. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian ini menyelidiki hubungan antara stres kerja dengan kinerja pegawai bank, sedangkan penelitian ini menyelidiki pengaruh antara stres kerja dengan kinerja pegawai. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pada variabel penelitian, penelitian sebelumnya meneliti faktor kinerja karyawan, sedangkan penelitian ini tidak meneliti faktor stres kerja terhadap kinerja karyawan.

STUDI PUSTAKA

Pengertian Kinerja

Orang yang serius dalam bekerja, bukan satu-satunya orang yang akan melihat pekerjaan yang mereka lakukan. Makna dari hadits di atas adalah bahwa segala bentuk aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang harus dilandasi oleh niat yang terkandung dalam hatinya. Artinya kinerja yang memiliki arti serius akan erat kaitannya dengan tujuan yang menjadi awal seseorang melakukan suatu kegiatan.

Indikator Penilaian Kinerja

Jika niat benar-benar tertanam dalam hatinya, maka setiap kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan dengan tekun dan dari keikhlasan itu, dengan sendirinya akan membuahkan hasil yang diharapkan sesuai dengan apa yang telah niatkan dalam hatinya. Dari pengertian kinerja di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu kegiatan yang disertai dengan tujuan yang benar-benar bersifat universal yang memerlukan suatu hasil kerja dengan mengacu pada standar dan kriteria yang telah ditetapkan. Pengukuran waktu adalah jenis pengukuran kuantitatif khusus yang menentukan kerangka waktu untuk penyelesaian suatu kegiatan.

Tujuan penilaian kinerja

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja adalah kemampuan dan keberhasilan dalam melaksanakan tugas belajar 22 Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, baik secara internal maupun eksternal. Tiffin dan Moccornick yang dikutip oleh Manulang menyebutkan bahwa ada 2 (dua) macam faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang yaitu. Yakni, faktor-faktor seperti sikap, sifat kepribadian, ciri fisik, keinginan atau motivasi, usia, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, latar belakang budaya dan variabel lainnya.

Penilaian Kinerja

Faktor fisik dan kerja, meliputi: metode kerja, desain dan kondisi alat kerja, pengaturan kerja dan lingkungan kerja (seperti pencahayaan, kebisingan dan ventilasi). Sebagai dasar evaluasi program pelatihan dan efektifitas jam kerja, metode kerja, struktur organisasi, sistem pengendalian, kondisi kerja dan peralatan. Sebagai alat ukur untuk mengidentifikasi kelemahan pribadi sehingga dapat digunakan sebagai bahan screening agar dapat diikutsertakan dalam program pelatihan kerja tambahan.

Defenisi Stres Kerja

Hubungan antara stres dan konsekuensi fisiologisnya kompleks dan dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius bagi individu yang tidak mampu atau tidak mau mengatasi stresor yang memicu stres. Sumber stres dapat berasal dari dalam tubuh dan luar tubuh, sumber stres dapat bersifat biologis/fisiologis, kimiawi, psikologis, sosial dan spiritual, stres terjadi karena individu merasakan dan mempersepsikan stresor sebagai ancaman sehingga menimbulkan kecemasan, yaitu tanda umum dan timbulnya gangguan fisik dan kesehatan mental, mis. Artinya, beberapa stressor terakumulasi untuk ditangani secara bersamaan, sehingga stressor kecil dapat menjadi trigger/pemicu yang menimbulkan reaksi berlebihan.

Indikator Stres

Tahap perkembangan, pada tahap perkembangan tertentu terdapat jumlah dan intensitas stressor yang berbeda, sehingga resiko mengalami stres akan berbeda pada setiap tahap perkembangan.

Dampak Stress Kerja

Harga diri tercermin dalam kata-kata yang kita ucapkan, pakaian yang kita kenakan, dan sering terlihat dalam perilaku kita.

Tahapan Stres Kerja

Stres tahap kelima adalah tahap stres, yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental, ketidakmampuan untuk melakukan pekerjaan sederhana dan ringan, gangguan pencernaan yang parah, ketakutan dan kecemasan yang meningkat, kebingungan dan kepanikan. Menurut Potter dan Perry, tingkat stres terdiri dari 3 tingkatan, yaitu: Stres ringan adalah stres yang dialami setiap orang secara teratur, seperti terlalu banyak tidur, macet, kritikan dari atasan. Misalnya, ketidaksepakatan yang belum terselesaikan dengan rekan kerja, anak yang sakit atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga, stres berat adalah situasi kronis yang dapat berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa tahun, seperti perselisihan perkawinan yang terus-menerus.

Stres ringan tidak akan menimbulkan penyakit atau gangguan fisiologis, kecuali jika terus menerus, stres sedang, berlangsung lebih dari beberapa hari, misalnya: pekerjaan atau tugas yang belum selesai, beban kerja yang berlebihan. Stres berat adalah stres kronis yang berlangsung beberapa minggu hingga beberapa tahun, misalnya hubungan suami istri yang tidak harmonis, masalah keuangan dan lama sakit. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja Terhadap Kinerja Ada beberapa penyebab stres kerja yang mempengaruhi stres kerja terhadap kinerja : 33.

33 Mega Biru, dkk, Analisis Faktor Stres Kerja yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai (Studi Pada Pegawai Tetap PG. Kebon Agung Kabupaten Malang), Journal of Business Administration (JAB)|Vol. Selain potensi stresor yang terjadi di luar organisasi, terdapat juga faktor stresor organisasi, yaitu penyebab stres yang muncul dari dalam organisasi itu sendiri. Perusahaan dapat mengalihdayakan pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan karena tingginya tuntutan perusahaan.

Faktor stres yang mempengaruhi individu adalah beban kerja, waktu kerja yang terbatas dan peran ganda.

Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja

Stres dapat mendorong seseorang untuk mencapai sesuatu, tetapi stres yang berlebihan dan tidak terkendali dapat sangat melemahkan dan menyebabkan kehancuran. Stres memiliki dua sisi, yaitu stres konstruktif dan stres destruktif. Jika tidak ada stres sama sekali, karyawan akan merasa tidak ada tantangan, dan kinerjanya akan cenderung menurun.

Jika intensitas stres meningkat ke tingkat optimal (sedang), akan membantu pekerja untuk mengerahkan semua sumber daya yang tersedia. Stres pada tingkat yang optimal merupakan stimulus yang sehat untuk mendorong pekerja merespon tantangan pekerjaannya. Stres yang terlalu tinggi akan mengganggu kerusakan fisik dan mental pekerja, sehingga dapat menurunkan kinerjanya.

Hal tersebut juga dapat meningkatkan tingkat absensi dan kecelakaan kerja serta dapat meningkatkan tingkat turnover karyawan di dalam perusahaan. Jadi, stres yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mengakibatkan pekerja mengendalikan diri, karena stres yang terlalu rendah membuat pekerja tidak mau mengembangkan keterampilannya.

Kerangka Pikir

Hipotesis

Bank BRISyariah bertujuan untuk menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai produk dan layanan perbankan. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Analisis untuk mengetahui kontribusi atau kontribusi variabel Stres Kerja terhadap variabel Kinerja Pegawai Konsumen. Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diketahui nilai R2 (R squared) sebesar 0,754 yaitu sebesar 75,4% yang artinya stress kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai BRI Syariah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja yaitu: Nilai koefisien. Berdasarkan analisis koefisien determinasi (R2) dapat diketahui nilai R2 (R Square) sebesar 0,754 setara dengan 75,4% yang berarti stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai BRI Syariah. Stres kerja yang dirasakan ini akan berdampak negatif terhadap kinerja karyawan dan dapat menurunkan kinerja karyawan.

Hasil tersebut memiliki hasil yang sama dengan Nadeem yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara stres kerja terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan uji t dan juga menurut tanggapan responden di Kantor BRI Syariah menunjukkan bahwa ada pengaruh antara stres kerja dengan kinerja pegawai. Stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai BRI Syariah. Pada α = 5% atau CI = 95%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai BRI Syariah diterima.

Tommy Meilitza “Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan, Skripsi, Universitas Samratulangi Manado.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Parman Bengkulu, alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena penulis menemukan adanya permasalahan penelitian di PT.

Populasi Dan Sampel

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Dokumentasi

Metode ini diwujudkan dengan menyebarkan kuesioner berupa pertanyaan terstruktur, setiap pertanyaan telah disiapkan 5 alternatif jawaban yang dibagikan kepada responden untuk dilengkapi sesuai dengan kondisi yang dialami responden. Melalui kuesioner ini dapat dikumpulkan data berupa tanggapan tertulis dari responden terhadap rangkaian pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan telaah buku, kepustakaan, catatan-catatan dan laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipecahkan.

Definisi Operasional Variabel

Instrumen Penelitian

Teknik Analisis Data

Artinya, jika sig lebih besar atau sama dengan kuesioner maka dapat dikatakan valid. Artinya, jika nilai kritis reliabilitas lebih besar atau sama dengan, maka kuesioner dikatakan reliabel. Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data untuk setiap variabel yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak.

Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data setiap variabel dalam penelitian ini adalah Kolmogorov Smirnov, dengan kriteria normalitas sebagai berikut. Untuk mengetahui apakah kedua varian itu homogen maka dilakukan uji Levene yaitu uji homogenitas varian.Untuk mengetahui homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut. Untuk mengetahui seberapa besar nilai variabel Y berubah ketika variabel X diubah atau dimanipulasi, digunakan perhitungan statistik dengan menggunakan analisis regresi sederhana.

Teknik uji-t ini digunakan untuk menguji dan mengetahui apakah variabel independen secara individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Deskripsi Responden
  • Deskripsi Lokasi Penelitian
  • Hasil Penelitian
  • Pembahasan

Bank BRI Syariah semakin kuat setelah tanggal 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan PT Unit Usaha Syariah. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan untuk mengukur variabel Stres kerja memberikan nilai sig 0,000 yang berarti kurang dari 0,05 dan dinyatakan valid artinya item pertanyaan dapat mengukur. Variabel stres kerja dalam kaitannya dengan fakta bahwa dimungkinkan untuk melakukan tes tambahan. Dari tabel di atas terlihat bahwa variabel Stres kerja memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,50, sehingga item pertanyaan dinyatakan reliabel dan dapat dilanjutkan dengan pengujian kuesioner pada responden sesungguhnya.

Nilai konstanta sebesar 63,091 menunjukkan bahwa jika variabel beban kerja tetap konstan maka masih akan terjadi peningkatan kinerja sebesar 63,091. Artinya jika nilai stres kerja meningkat satu satuan maka prestasi kerja akan menurun sebesar -1,125. Berdasarkan uji T diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05 Maka dapat disimpulkan bahwa Ha yang menunjukkan stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di BRI Syariah diterima, pada α = 5% atau pada CI = 95 %.

Setiap pegawai BRISyariah pasti menghadapi tekanan kerja yang dapat menimbulkan stress kerja bagi pegawai namun hal ini merupakan hal yang baik karena dengan sedikit tekanan atau stress dapat menjadi lebih aktif dalam bekerja dan meningkatkan kinerjanya. Stres kerja yang dialami karyawan diwujudkan dengan adanya karyawan yang merasakan kecemasan di tempat kerja saat melakukan pekerjaan, sehingga dampaknya kurang berorientasi pada pekerjaan. Efek negatif ini berarti mengurangi stres kerja karyawan akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan.

Artinya kemampuan stres kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 75%, dan sisanya 75% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model regresi loyalitas karyawan, kedisiplinan karyawan, dan beban kerja karyawan.

Gambar 4.2  Usia Responden
Gambar 4.2 Usia Responden

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya khususnya mengenai pemasaran personal selling terhadap kinerja karyawan dengan mengembangkan variabel yang lebih luas. Annatan dan Ellitan, Commitment in The Workplace Theory Research and Application, (Edisi, New Jersey: Prentice Hall, 2007. Eko Putro Widoyoko, Mengevaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik, Yogyakarta: Perpustakaan Mahasiswa, 2009, Cetakan I Hani T, Handoko, 2008, Manajemen Personalia.

Martowardojo., dkk, The Journey of Islamic Banking in Indonesia (Institutions and Policies and Future Challenges), (.Jakarta: Departemen Riset Bank Indonesia, Bank Indonesia, 2016. Lewa, K., Iip, Idham, Eka dan Subowo, 2005 , “Dampak Lingkungan Kerja Fisik Manajerial dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan.

Gambar

Gambar 4.1      Jenis Kelamin Responden
Gambar 4.2  Usia Responden
Gambar 4.3  Pendidikan
Tabel 4.9  Hasil uji t  Signifikansi

Referensi

Dokumen terkait

When viewed from the side of students who disagree, disagree, and are mediocre regarding the use of social media which makes students lazy in learning, it is