Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal, kepemilikan manajemen dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Penelitian mengenai pengaruh kepemilikan manajerial, struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Begitu pula dengan Rahma (2014) dan Rahmawati dkk (2015) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh struktur modal, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka skripsi ini mengajukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Pada Periode Bursa Efek Indonesia”. Dalam penelitian ini peneliti memilih struktur modal, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tersebut.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ruang Lingkup
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Pembatasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan Skripsi
LANDASAN TEORI
Landasan Teori
- Teori Keagenan (Agency Theory)
- Trade - Off Theory
- Struktur Modal
- Kepemilikan Manajerial
- Ukuran Perusahaan
- Nilai Perusahaan
Penelitian Terdahulu
Kerangka Pemikiran
Perumusan Hipotesis
- Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
- Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan
- Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Desain Penelitian
Metode Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini penulis menguji pengaruh struktur kepemilikan, struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dan juga melaporkan laporan keuangan tahunannya secara berturut-turut selama periode tersebut berdasarkan kriteria yang ditentukan. Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 4 saham yang tidak masuk dalam kriteria penelitian ini karena saham tersebut sedang IPO pada periode penelitian.
Saham yang tidak masuk dalam kriteria tanggal IPO pada penelitian No. Detail Perusahaan Kode Saham Tanggal IPO 1.
Variabel dan Operasional Variabel
- Variabel Dependen
- Variabel Independen
Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan perusahaan dapat diperoleh melalui pasar modal, dengan diterapkannya kebijakan hutang jangka panjang maka akan merubah struktur modal perusahaan. Kepemilikan manajerial adalah manajer yang memiliki saham perusahaan, atau dengan kata lain manajer juga merupakan pemegang saham dalam perusahaan tersebut. Variabel kepemilikan manajerial digunakan untuk mengetahui manfaat kepemilikan manajerial dalam mengurangi mekanisme konflik keagenan (Haruman & Tendi, 2008).
Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari total aset perusahaan pada neraca akhir tahun. Semakin besar perusahaan maka semakin besar pula total aset perusahaan tersebut. Besarnya ukuran perusahaan yang tercermin dari total aset perusahaan membuat banyak investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Nilai perusahaan adalah nilai pasar dari surat utang dan ekuitas perusahaan yang beredar (Keown, 2011). Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang terlihat dari total nilai aset perusahaan (Sujoko dan Soebiantoro, 2007).
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
- Uji Normalitas
- Analisis Regresi Data Panel
- Uji Asumsi Klasik
Ho tidak dapat ditolak jika nilai probabilitas pada hasil pengujian ≥ 0,05 dan Ho ditolak jika nilai probabilitas pada hasil pengujian < 0,05. Ada tiga pendekatan yang biasa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel, yaitu Common Effect, Fixed Effect dan Random Effect (Winarno, 2011). Pengujian ini dilakukan untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada uji common effect yaitu terdapat ketidaksesuaian antara model dengan keadaan nyata.
Tanpa menggunakan pseudovariabel, metode efek acak menggunakan residu yang diperkirakan mempunyai hubungan antar waktu dan antar objek. Berdasarkan kriteria pengujian Ho tidak dapat ditolak jika nilai return on assets pada bagian Chi-square > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika Ho ditolak maka model Fixed Effect lebih baik dibandingkan model Common Effect.
Widarjono (2009) menyatakan uji Hausman dilakukan untuk mengetahui perubahan struktural pada jenis pendekatan model regresi peneliti, yaitu antara pendekatan jenis Fixed Effect atau Random Effect. Ghozali mengatakan uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji ada tidaknya ketimpangan variance dari residual satu observasi ke observasi lainnya dalam model regresi.
Jika varians dari residual satu observasi ke observasi lainnya konstan maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Syarat pengambilan keputusan adalah jika nilai probabilitas lebih besar dari α = 5% maka Ho tidak dapat ditolak dan jika nilai probabilitas lebih kecil dari α = 5% maka Ha tidak dapat ditolak.
Uji Hipotesis
- Goodness of Fit Model (F Test)
- Koefisien Determinasi (R 2 )
- Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Dengan kata lain menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel independen. Jika nilai t-statistik hitung lebih besar dari nilai t-tabel, maka hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali.
Analisis Regresi Berganda
Hal ini menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan sektor pertambangan sepanjang periode tahunan. Hal ini menunjukkan adanya dampak negatif yang signifikan terhadap nilai bisnis perusahaan sektor pertambangan selama periode tersebut. Berdasarkan hasil persamaan regresi pada Tabel 4.12 diketahui bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sektor pertambangan sepanjang tahun.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Solikin dkk (2015) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Di sisi lain, penelitian ini bertentangan dengan penelitian Sulistion (2010) yang mengatakan bahwa hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari hasil uji t pada penelitian ini, ukuran perusahaan menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan sektor pertambangan.
Berdasarkan hasil regresi, temuan penelitian menemukan bahwa struktur modal (debt versus equity) pada penelitian ini mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Indonesia tahun 2006-2008). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Tahun Pengaruh Hutang Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta).
Pengaruh struktur kepemilikan, struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia. Pengaruh kepemilikan manajerial, struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
- Populasi dan Sampel
Kriteria pengambilan sampel dalam pengajuan ini diatur pada Bab III yaitu seluruh perusahaan yang termasuk dalam perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode tersebut. Perusahaan tidak mengalami delisting selama periode pengamatan, tersedia laporan keuangan perusahaan yang lengkap pada periode tersebut dan mempunyai data keuangan yang lengkap mengenai variabel penelitian. Terdapat 41 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, kemudian dipilih 25 perusahaan sebagai kriteria penelitian.
Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian
- Statistik Deskriptif
- Uji Normalitas
- Uji Chow
- Uji Hausman
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Multikolinieritas
- Uji Heteroskedastisitas
- Uji Autokorelasi
- Goodness of Fit Model (F Test)
- Koefisien Determinasi (R 2 )
- Pengujian Hipotesis (Uji Statistik t)
- Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas diketahui persamaan probabilitas Cross Section Chi Square sebesar 0,000 bernilai kurang dari 0,05 sehingga Ha tidak dapat ditolak. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa hasil persamaan regresi pada penelitian ini menggunakan uji Fixed Effect dan dapat dilanjutkan dengan uji Hausman. Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, berdasarkan persamaan probabilitas cross-section acak diperoleh hasil persamaan regresi dengan pengaruh acak sebesar 0,0593; nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan tabel 4.7 terlihat koefisien korelasi kurang dari 0,80. Dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak ada atau terbebas dari unsur multikolinearitas.
Perhitungan uji heteroskedastisitas yang diperoleh pada tabel 4.8 dilakukan dengan uji Glesjer, dimana seluruh variabel diregresi dengan menggunakan residu absolut, jika probabilitas yang diperoleh lebih besar dari nilai 0,05 maka dapat dikatakan data tersebut tidak mengandung heteroskedastisitas. . Berdasarkan hasil tabel 4.8 yang diolah dengan Eviews9 dan uji Glesjer dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, nilai dW pada model penelitian sebesar 1,528568 yang berarti nilai Watson durbin berada pada rentang keraguan.
Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh probabilitas uji F sebesar 0,042774 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen dalam penelitian ini, karena hasil nilai F-probabilitas < 0,05. Berdasarkan hasil persamaan regresi pada Tabel 4.12, ditemukan probabilitas debt to equity sebesar 0,0187 atau lebih kecil dari tingkat signifikansi 5%, dan koefisien regresi sebesar 0,109776. Berdasarkan hasil persamaan regresi pada Tabel 4.12 diperoleh probabilitas kepemilikan manajerial sebesar 0,0742 atau kurang dari tingkat signifikansi 10%, dan koefisien regresi variabel kepemilikan manajerial sebesar -0,944461.
Pada persamaan regresi terlihat bahwa variabel struktur modal mempunyai koefisien positif sebesar 0,109776. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan struktur modal sebesar satu satuan akan menyebabkan kenaikan nilai perusahaan sebesar 0,109776 dengan asumsi faktor-faktor lain selain struktur modal dianggap tetap atau konstan. Pada persamaan regresi terlihat bahwa variabel kepemilikan manajerial mempunyai koefisien negatif sebesar tersebut, hal ini menunjukkan bahwa penurunan kepemilikan manajerial sebesar satu satuan akan mengakibatkan penurunan nilai perusahaan, dengan asumsi faktor lain selain kepemilikan manajerial juga ikut dipertimbangkan. tetap atau konstan.
Analisis dan Pembahasan
- Analisis Pengaruh Struktur Modal ( Debt to Equity Ratio) Terhadap Nilai
- Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan . 64
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil regresi pada persamaan dengan sampel perusahaan sektor pertambangan menunjukkan adanya pengaruh negatif yang signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hasil penelitian ini sejalan dengan Rahma (2014) yang berpendapat bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (FV). Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak saham yang dimiliki dewan, maka nilai perusahaan akan semakin rendah.
Manajemen lebih mengutamakan pendapatan yang tinggi dibandingkan kepentingan pemegang saham guna meningkatkan nilai perusahaan. Temuan ini sesuai dengan penelitian Dewi dan Wirajaya tahun 2013 bahwa perusahaan yang memiliki total aset besar akan lebih mudah dalam melakukan operasional bisnisnya. Namun kegiatan operasional yang dijalankan dan dikelola belum tentu berjalan efektif dan efisien sesuai dengan keinginan pemegang saham.
Namun bukan berarti perusahaan tidak perlu mengutamakan ukuran perusahaan dan investor mengabaikan ukuran perusahaan dalam berinvestasi. Solikin (2015) menunjukkan dalam penelitiannya bahwa investor memperhitungkan ukuran perusahaan ketika membeli saham, Besar kecilnya perusahaan dijadikan tolak ukur baik buruknya hasil perusahaan.
Implikasi Manajerial
KESIMPULAN
Kesimpulan
Keterbatasan Penelitian
Saran
Meningkatkan nilai perusahaan akan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dan menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan. Struktur modal, profitabilitas dan struktur biaya untuk nilai perusahaan industri keramik, porselen dan kaca Periode. Pengaruh struktur kepemilikan terhadap keputusan keuangan dan penelitian nilai bisnis pada perusahaan manufaktur di PT.
Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Periode Kepemilikan Institusional Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Keputusan Pendanaan Dan Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur) Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012). Pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan dan kebijakan hutang sebagai variabel intervening.