• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP RETURN ON ASSETS PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP RETURN ON ASSETS PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP RETURN ON ASSETS PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR

PADA BURSA EFEK INDONESIA

A.Sunita1, Hasrajuddin2, Syarief Dinan Yahya3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

This research aimed to find out the influence of capital structure through Debt to Asset Ratio (DAR) and Debt to Equity Ratio (DER) towards profitability through Return On Assets (ROA), at National corporate that already registered at Jakarta Stock Exchange Rate. The population in this research was 17 companies that became the object of research. The method used to analyze data was multiple linear regression, T test, and F test. The result of the test revealed that partially capital structure measured through Debt to Asset Ratio (DAR) significantly had influence on Return On Assets (ROA) and Debt to Equity Ratio (DER) did not have influence on Return On Assets (ROA) in line simultaneously the result of this research indicated that Debt to Asset Ratio (DAR) and Debt to Equity Ratio (DER) collectively influenced on Return On Assets (ROA) of National Company as registered on Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Rasio, Retrun on Assets, National Companies, Indonesia Stock Exchange.

PENDAHULUAN

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perusahaan milik Negara yang bergerak dalam produksi barang dan jasa.Modal yang didapat BUMN berasal dari keuangan daerah, karena dalam sistem perekonomian Indonesia BUMN memgang peranan yang cukup penting.

Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, semakin banyaknya perusahaan didirikan. Banyak perusahaan tersebut menciptakan persaingan bisnis yang ketat.

Indonesia sebagai bagian dalam kawasan ragional Asia Tenggara mempunyai tantangan dalam menghadapi suatu pasar bebas dalam kawasan Asia Tenggara yang dikenal dengan nama Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

BUMN adalah termasuk pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian secara nasional. BUMN didirikan dengan tujuan untukn mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai sector. Bebrapa sector yang dinaungi BUMN dalam penelitian ini yaitu Sektor Farmasi, Energi, Logam, Kontruksi, Bank, Pertambangan, Semen, Anggkutan, dan Telekomunikasi.

Peranan BUMN yang penting,juga diungkapkan dalam misi kementrian BUMN 2002 antara lain,meningkatkan nilai perusahaan dengan melakukan kerja sama usaha antara BUMN berdasarkan prinsip-prinsip usaha yang sehat,miningkatkan daya saing melalui inovasi dan peningkatan efesiensi untuk dapat menyediakan produk atau barang dan jasa yang berkualitas dengan harga yang kompetitif serta pelayanan yang bermutu tinggi,mingkatkan kontribusi BUMN kepada negara.

Persoalan dan tantangan utama yang dihadapi BUMN pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tantangan internal dan tantang ekstrernal.secara internal yaitu persoalan dan tantangan yang dihadapi BUMN terungkap pada kurang memuaskannya kinerja BUMN. Sedangkan secara ekternal tantangan yang dihadapi BUMN tercermin dengan adanya globalisasi, yang berpengaruh terhadap berbagai aspek dalam perusahaan, seperti masalah persaingan, pendanaan, teknologi informasi, lingkungan hidup dan lainnya

.

Ukuran yang digunakan dalam menilai keberhasilan seorang manajer dalam mengelola perusahaan dengan melihat nilai perusahaan.

Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang sahamsecara maksimal

(2)

apabila harga saham meningkat, semakin tinggi harga saham suatu perusahaan maka semakin tinggi juga kemakmuran para pemegang saham.

Setiap pemilik perusahaan akan selalu menunjukkan kepada calon investor bahwa perusahaannya layak sebagai alternative untuk tempat berinvestasi, maka apabila pemilik perusahaan tidak mampu menmpilkan sinyal yang baik tentang nilai perusahaan, nilai perusahaan akan berada di atas atau di bawah nilai yang sebenarnya. Surfa Dan Ridwan dalam Prasetyo (2018:1).

Perusahaan sebagai entitas ekonomi memliki beberapa tujuan diantaranya mencapai profit atau laba yang maksimal, meningkat kesejahteraan pemegang saham, dan meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin pada harega saham perusahaan.

Salah satu tujuan BUMN adalah memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.

Perwujudan dari tujuan tersebut adalah sumbangan besarnya deviden yang diberikan BUMN kepada negara. Menurut Baridwan dalam Fandy (2014:4) Profitabilitas menggambarkan seberapa besar kemampuan perusahan dalam menghasilkan keuntungan dari hasil mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan. Terdapat beberapa aspek yang digunakan investor dalam menentukan kegiatan investasinya, profitabilitas menjadi salah satu aspek utama. Semakin tinggi tingkat profitabilitasnya yang dihasilkan oleh perusahaan maka akan semakin tinggi kesempatan perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan kekayaan pemegang saham. Tingginya rasio profitabilitas menunjukkan perusahaan memiliki manajemen yang baik.

Profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya.

Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangkan panjang, karenan profitabilitas menunjukkan apakah badanusah tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya,

karena semakin tinggi tingkat profitabilitasnya suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usah tersebut akan lebih maju atau terjamin.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yaitu struktur modal. Teori sturktur modal merupakan suatu landasan berfikir untuk mengetahui struktur modal yang optimal. Suatu struktur modal dikatakan optimal apabila dengan tingkat risiko tertentu dapat memberikan nilai perusahaan yang maksimal. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham.

Struktur pendanaan diukur dengan menggunakan rasio DER (Debt to Equity Ratio). DER merupakan rasio utang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan di biayai oleh utang,dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baikbagi perusahaan.

Debt to equily ratio (DER) mencerminkan proporsi besarnya total hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Hutang yang semakin besar menyebabkan beban perusahaan menjadi besar karena beban biaya hutang yang harus ditanggung. Semakin besar hutang akan menyebabkan prioritas perusahaan untuk membayar dividen akan semakin kecil karena keuntungan perusahaan berkurang dengan adanya biaya hutang perusahaan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditemukan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah

“Bagaimana struktur modal perusahaan BUMN yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia jika di ukur dengan menggunakan rasio keuangan

Apakah Struktur Modal yang diukur melalui Debt to equaity ratio (DER) berpengaruh terhadap Profitabilitas perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018 ? (1). Apakah Struktur modal yang diukur melalui Debet to Asset Ratio (DAR) berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018

? (2). Apakah Struktur Modal yang diukur melalui DAR, DER, serta Profitabilitas yang diukur melalui ROA secara bersama-sama berpengaruh pada perusahaan BUMN yang terdeftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?.

(3)

Tujuan penelitian ini yaitu: untuk mengetahui apakah Struktur Modal yang diukur melalui Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh terhadap Debt to Equality Ratio (DER) terhadap Profitabilitas perusahaan BUMN yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)(1).

Untuk mengatahui apakah Struktur Modal yang diukur melalui Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).(2).

Untuk mengetahui apakah Struktur Modal yang diukur melalui DAR, DER, serta Profitabilitas yang dikur melalui ROA secara bersama-sama berpengaruh pada perusahaan BUMN yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).(3)

TINJAUAN LITERATUR

Dalam pasal 1 Undang-undang No.19 tahun 2003 tentang Usaha Milik Negara, dalam Fandy (2014:10) BUMN di definisikan sebagai badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya di miliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negarea yang dipisahkan.

Sturktur Modal merupakan pendanan ekuitas dan utang dalam suatu perusahaan.

Menurut Fama Dan French dalam Dewi (2013:361) mengatakan bahwa optimalisasi nilai perusahaan yanga merupakan tujua perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan,dimana setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan.

Struktur modal yaitu pembelanjaan dimana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri . Menurut Sartono dalam Sari (2013:17) struktur modal adalah perimbangan hasil hutang jangka pendek yang bersifat permanen,utang jangka panjang,saham preferen dan saham biasa.

Menurut Fahmi (2014:75-76) mengatakan Rasio laverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk didalam kategori extreme leverage atau hutang ekstrim yaitu perusahaan terjebak kedalam tingkat utang yang tinggi dan sulit melepaskan beban hutang tersebut.Karena itu sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa hutang yang layak

diambil dan dari mana sumber-sumber yang dapat di pakai untuk membayar hutang.

Terdapat dua rasio leverage yang akan di bahas yaitu: Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Asset Ratio. Debt Total Asset atau Debt to Asset Ratio dalam rasio ini di sebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan hutang perusahaan,yaitu di peroleh dari perbandingan total hutang di bagi dengan total asset.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Mengenai Debt Equity Ratio yaitu sebagai ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Secara umum profitabilitas merupakan pengukuran dari keseluruhan produktivitas dan kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan menunjukkan efesiensi dan produktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Fahmi (2018:184) rasio ini mengukur aktivitas manajmenen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.

Menurut Sjahrial (2013:40) rasio profitabilitas merupakan pengukuran kemampuan dalam memperoleh laba dengan menggunakan aset atau modal perusahaan.Bisa dipastikan bahwa semakin tinggi rasio ini adalah semakin baik karena laba yang diperoleh semakin besar.

Menurut Husnan dalam Mustakim (2016:14) bahwa profitabilitas adalah rasio untuk mengukur efisiensi pengguna aktiva perusahaan atau mungkin sekelompok aktiva perusahaan.sedangkan menurut Sartono dalam Mustakim (2016:14) yang menyatakan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan.

Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua

(4)

kemampuan, dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya menurut Ramadhan dan Syarfan (2016:197)

Menurut Ajeng Wind (2014:129) Rasio profitabilitas berhubungan dengan laba bersih atau laba sebelum pajak penghasilan ke berbagai ukuran kapasitas. Rasio profitabilitas terdiri dari: Return On Asset Ratio (ROA).

Rasio ini membandingkan pendapatan perusahaan dalam satu periode,terhadap total aset rata-rata. ROA memberitahukan seberapa baik manajer mempergunakan aset untuk menghasilkan keuntungan.

Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik mengambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.

Model Penelitian merupakan bagian dari tinjauan pustaka yang berisikan rangkuman atas semua dasar-dasar teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini. Dalam Penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu dependen dan independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Struktur Modal (DAR,DER) dan variabel independen dalam penelitian ini adalah Profitabiliitas (ROA)

Hipotesis merunut Sugiyono (2018:99) merupakan jawaban sementara terhadapa rumusan masalah peneliti,oleh karena itu rumusan masalah peneliti biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertayaan. Dikatakan sementara, karenan jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relavan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Hipotesis merunut Sugiyono (2018:99) merupakan jawaban sementara terhadapa rumusan masalah peneliti, oleh karena itu rumusan masalah peneliti biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertayaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relavan,belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesisis dalam penelitian ini adalah diduga bahwa terdapat pengaruh antara Struktur Modal (DAR,DER,) terhadap profitabilitas (ROA)

METODE PENELITIAN

Adapun jenis penelitian ini yang digunakan penulis adalah data kuantitatif.

Penelitian ini di laksanakan pada perusahaan BUMN yang terdafatar pada Bursa Efek Indinesia (BEI) dalam periode 2014 sampai dengan 2018 (lima tahun). Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 bulan dari bulan Juli sampai Agustus 2019.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka- angka yang dapat dihitung, data ini berasal dari laporan keuangan perusahaan.

Sumber data ada dua, yaitu data Primer dan data Sekunder. Menurut Nasutiaon dalam Irawati (2018:33) Data Primer adalah data yang dapat di peroleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi kepustakaan, Penelitian documenter dan Studi Dokumentasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan BUMN yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan BUMN dengan krateria sebagai berikut: (1)Perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2014 .(2). Perusahaan yang memeliki indikator yang hendak diteliti pada laporan keuangan dari tahun 2014 sampai dengan 2018. (3).

Perusahaan yang memiliki laba selama periode penelitian tahun 2014 sampai dengan 2018

Data yang diperoleh dalam penelitian perlu untuk di analisis agar dapat ditarik kesimpulan yang benar.Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Deskriptif.

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN Rata-Rata Debt to Asset Ratio (DAR) merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur perbandingan antara utang dengan total aktiva. Adapun Gambar Rata-Rata Debt to Asset Ratio Perusahaan BUMN tahun 2014 sampai dengan 2018 yang telah dianalisis sebagai berikut:

Data rata-rata Debt to Asset Ratio (DAR) selama tahun 2014-2018 dari 17 Perusahaan dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 struktur modalnya mengalami peningkatan sebesar 0,62% dan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 0,60% setalah itu pada tahun 2016 megalami kenaikan dari 0,61% dan kembali turun sebesar 0,61. Sedangkan pada tahun 2017 sebesar 0,64% mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2018 sebesar 0,65%.

Rata-Rata Debt to Equity Ratio (DeR) merupakan rasio yang di gunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Adapun Gambar Rata-Rata Debt to Equity Ratio Perusahaan BUMN sejak Tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 yang telah dianalisis sebagai berikut:

Nilai rata-rata Debt to Equity Ratio terjadi perubahan dalam pengelolaan struktur modal dimana dari tahun 2014-2018 terjadi peningkatan tahun 2014 mencapai 3,36%. Pada tahun 2015 mengalami penurunan sebsar 2,84 dan pada tahun 2016 mengalami lagi penerununan sebesar 2,70%. Pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 3,10% sampai dengan sebesar 3,11%

Rata-Rata Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang di gunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Bisa kita lihat pada Gambar Rata- Rata Return On Asset Perusahaan BUMN sejak tahun 2014 sampai dengan 2018 yang telah dianalisis sebagai berikut:

Rata-rata Return On Asset dapat dilihat titik tertinggi keuntungan yang di peroleh oleh selama lima (5) tahun berada pada tahun 2014 yang mencapai 6,72%. Dan pada tahun 2015 dan 2016 mengalami penurunan sebesar 5,45%

hingga sampai 4,73%. tetapi pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 4,79%. Dan pada tahun 2018 mengalami penurunan lagi sebesar 3,45%.

(6)

(1) Nilai Konstanta (α) sebesar 15.318 dapat di artikan bahwa apabila Debt to Asset Ratio (X1) dan Debt to Equity Ratio (X2) bernilai nol maka besarnya Return On Asset (Y) sebesar 15.318. 2) Koefisien Variabel Debt to Asset Ratio (X1) sebesar. -17.126 Nilai ini menunjukan apabila Debt to Asset Ratio (DAR) naik 1 satuan dan variabel independen lainnya dianggap konstan maka Debt to Asset Ratio (DAR) yang di ukur melalui Return On Asset (Y) menurun sebesar -17.126. 3) Koefisien Variabel Debt to Equity Ratio (X2) sebesar 0.131 Nilai ini menunjukan apabila Debt to Equity Ratio (DER) naik 1 satuan dan variabel independen lainnya dianggap konstan maka Debt to Equity Ratio (DER) yang di ukur melalui Return On Asset (Y) menurun sebesar 0.131.

Nilai Sum Of Squares Regression sebesar 859.867 dan Residual sebesar 947.169. Dan total nilai Df sebesar 84, sehingga nilai Mean Squere 429.933 dan 11.551. sedangkan nilai F sebesar 37.221.

Berdasarkan pada tabel 4.4 dapat di lihat bahwa nilai R Square adalah 0,476. Hal ini mengandung arti bahwa pengaruh variabel X1 dan X2 secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel Y adalah sebesar 47,6%.

Pengaruh Struktur Modal Yang Di Ukur Melalui Debt to Asset Ration (DAR)Terhadap Profitabilitas (ROA)

Hasil pengujian hipotesis yang telah di lakukan menunjukkan bahwa Struktur Modal yang di ukur melalui Debt to Asset Ratio

berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA).

Dilihat dari Hasil uji t menunjukkan nilai T hitung sebesar 5,33 dengan tingkat signifikasi 0,05. Nilai Thitung lebih besar dari nilai Ttabel (5,33>3,10) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05(0,000 < 0,05).

Pengaruh Struktur Modal Yang Di Ukur Melalui Debt To Equity Ration (DER) Terhadap Profitabilitas (ROA)

Hasil uji hipotesis yang telah di lakukan menunjukkan bahwa Struktur Modal yang di ukur melalui Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA).

Dilihat dari hasil uji-t menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,54 dengan tingkat signifikan 0,05. Nilai T hitung lebih kecil dari nilai Ttabel (0,54<3,10) dan nilai signifikansi lebih besar dari nilai 0,05 (0,587>0,05).

Pengaruh Struktur modal (DAR dan DER) Terhadap Profitabilitas (ROA)

Hasil Uji F (Simultan) yang telah di lakukan menyatakan bahwa Struktur Modal yang di Ukur melalui Debt To Asset Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio (DER), berpengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap Return On Asset (ROA).

Berdasarkan nilai R Square adalah 0,476. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel X1 dan X2 secarabersama-sama atau simultan terhadap variabel Y adalah sebesar 47,6%.

PENUTUP

Dari hasil analisis data, pengujian dan pembahasaan dalam penelitian ini yang di lakukan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Struktur Modal yang di ukur melalui Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas Return On Asset (ROA) BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Struktur Modal yang di ukur melalui Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas yang di ukur melalui Return On Asset (ROA) BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3) Struktur Modal yang di Ukur melalui Debt To Asset Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap Return On Asset (ROA) BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dari hasil analisis pembahasan dan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan

(7)

saran sebagai berikut: 1). Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menyempurnakan penelitian ini dengan tidak hanya fokus pada satu sektor saja di Bursa Efek Indonesia. 2).

Menambahkan variabel penelitian seperti variabel Independen yang dapat berkaitan dengan kekuatan memberikan keuantungan pada tingkat pendapatan asset dan struktur modal, karena dalam penelitian ini kemampauan Struktur Modal yaitu Debt To Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR) (variabel Independen) tidak maksimal menjelaskan Profitabilitas (variabel dependen), dimana hasil penelitian ini temukan faktor lain yang mempengaruh Return On Asset (ROA) (variabel Dependen).

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah N. R. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks Sri Kehati, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarief Hidayahtullah.

Asmawi G. R. A. (2018). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan, Dan Good Corporate Goverance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Yang Terdaftar Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013-2016.

Yokyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Dewi M. S. A. (2013). Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Dan Ukuran, Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Bali, Indonesia. 358-372. Diakses pada tanggal tanggal 9 Juli 2019 melalui website http://ojs.unud.ac.id

Fahmi I. (2014). Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media

Fahmi I. (2018). Manajemen Kinerja Teori Dan Aplikasi. Edisi Kelima. Bandung: Alfabeta, CV

Fandy. (2014). Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan BUMN Bidang Konstruksi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Yokyakarta: Universitas Negri yokyakarta. Diakses pada tanggal 9 Juli 2019 melalui wibside http//eprints.uny.ac.id Hery. (2014). Analisis laporan Keuangan.Edisi

pertama. Jakarta: Bumi Aksara.

Imade, S. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi kedua. Erlangga

Irawati. (2018). Analisis Kinerja Organisasi.

Kolaka: Universitas Sembilanbelas November Kolaka.

Muslich M. (2010). Metode Pengambilan keputusan Kuantitatif. Edisi pertama.

Jl.Sawo Raya: PT Bumi Aksara

Mustakim. (2016). Analisis Profitabilitas, Liquiditas, Aktivitas dan Solvabilitas untuk mengukur Kinerja keuangan pada Pt.

Pegadaian (Persero) Cabang Talasalapang Di Kota Makassar. Makassar: Universitas Negeri Makassar. Diakses pada tanggal 9 juli 2019 melalui wibside http://Eprints.unm.ac.id

Prasetyo S. D. (2018). Pengaruh Struktur Modal Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan BUMN Yang Terdaftar di BEI tahun 2014-2017.Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Diakses pada tangal 9 juli 2019 melalui webside http://eprints.iain. surakarta.ac.id

Sari V. D. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Dan Liquiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Diponegoro: Universitas Diponegoro. Diakses pada tanggal 9 Juli

2019 melalui wibside

http://journal.undip.ac.id

Sjahrial, D. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Edisi kedua. Jakarta: Mintra Wacan Media

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Edisi Ke Dua Puluh Delapan. Bandung: Alfabeta,cv Sugiyono. (2018). Metode Penelitian

Kuantitatif. Edisi Pertama. Bandung:

Alfabeta

Syarfan, O. L. &. Ramadhan, D. K. (2016).

Analisis Laporan keuangan Dalam Mengukur Kinerja Perusahaan Pada PT Ricky Kurniawan Kertapersada (Makin Group) Jambi. Jurnal Valuta vol.2. No.2 Oktober 2016. 190-207. Diakses pada tanggal 9 Juli 2019 melalui webside http://journal.uin.ac.id

Tersiaana, A. (2018). Metode Penelitian. Edisi Pertama. Yokyakarta: Sony Adams.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik menganalisa mengenai pengaruh kinerja keuangan pada beberapa perusahaan BUMN yang terdaftar di bursa efek