• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh struktur pasar dan daya saing terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh struktur pasar dan daya saing terhadap"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRUKTUR PASAR DAN DAYA SAING TERHADAP KINERJA UMKM KERAJINAN KERAMIK DI KOTA MALANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperpoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:

Vivin Setia Irnia Npm. 21601082048

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI 2020

(2)

xii

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of market structure and competitiveness on the performance of MSME ceramic handicrafts in Malang. The population in this study were all ceramic craft SMEs in Malang. Data obtained From 30 UMKM ceramic crafts in Malang city. This research uses multiple linear regression models. The results of this study indicate that market structure and competitiveness together (simultaneously) affect performance. Partially the market structure variable does not affect the performance of SMEs ceramic crafts in the city of Malang. While the competitiveness variable has a positive effect on the performance of MSME ceramic handicrafts in Malang. Therefore UMKM Malang ceramics need to form a competitive advantage to be able to maintain their business.

Keywords: Market Structure, Competitiveness, performance ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh struktur pasar dan daya saing terhadap kinerja UMKM kerajinan keramik di kota malang.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh “UMKM kerajinan keramik di kota Malang. Data yang diperoleh dari 30 UMKM kerajinan keramik di Kota Malang.

Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur pasar dan daya saing secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja. Sedangkan secara parsial variabel struktur pasar tidak berpengaruh terhadap kinerja UMKM kerajinan keramik di kota Malang.

Sedangkan secara parsial variabel daya saing berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM kerajinan keramik di kota Malang”. Oleh karena itu UMKM keramik Malang perlu membentuk keunggulan kompetitif untuk dapat mempertahankan Usahanya.

Kata kunci : Struktur Pasar, Daya Saing, kinerja

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kota Malang selain dikenal sebagai kota pendidikan, kota ini juga dikenal sebagai kota penghasil berbagai macam produk kerajinan. Pada Produk kerajinan Malang dihasilkan oleh usaha kecil dan rumah tangga. Melihat dari sisi potensinya yang cukup besar maka, Pemerintah Kota Malang mengembangkan konsep Tri Bina Cita, yaitu pendidikan, pariwisata, dan industri. Pengrajin kerajinan keramik menghasilkan berbagai bentuk produk cindera mata dari kerajinan keramik seperti pot, vas bunga, tempat payung, guci dan cindera mata lainnya dalam berbagai bentuk dan ukuran. Produk kerajinan keramik memiliki potensi untuk dikembangkan terutama karena menggunakan bahan baku lokal sehingga akan menjadi basis daya saing menghadapi persaingan yang semakin ketat baik pasar domestik maupun internasional.

Pada Struktur pasar persaingan sempurna, di mana terdapat banyak penjual dan pembeli, tidak ada konsentrasi pasar, produk bersifat homogen, dan pelaku ekonomi (penjual dan pembeli) bebas-keluar masuk pasar, maka produsen dalam hal ini adalah pengrajin kerajinan keramik berperilaku sebagai penerima harga (price taker). Dalam Struktur pasar seperti ini, pengrajin keramik tidak Akan mampu menentukan harga jual produknya, oleh karena itu, meningkatnya aliran produk kerajinan keramik dari negara lain termasuk Tiongkok yang masuk ke Indonesia dapat menurunkan hasil penjualan kerajinan keramik domestik. Pada akhirnya,

(4)

pendapatan yang diterima pengrajin kerajinan keramik domestik pun berkurang.

Salah satu sektor yang mendapatkan prioritas dalam implementasi integrasi ekonomi di ASEAN adalah sektor UMKM. UMKM merupakan usaha yang mampu bertahan ketika krisis ekonomi terjadi di Indonesia. Usaha ini mampu menyerap tenaga kerja dan berkontribusi dalam mendistribusikan hasil-hasil pembangunan dan menggunakan sumber daya lokal. Menurut Sulistyastuti dan Dyah (2004), yang menjadi karakteristik UMKM adalah pemakaian bahan baku lokal. Keberadaan UMKM seringkali terkait dengan tingginya intensitas pemakaian bahan baku lokal.

Selain itu juga dilihat dari lokasi, proses pengolahan, dan pasar atau tipe dari produk yang dihasilkan.

Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) Widhi (2005), jumlah tenaga kerja yang terserap dalam sektor UMKM sekitar 80 persen sampai 90 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. Sejak krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998, di saat banyak usaha yang mati, UMKM merupakan salah satu usaha yang berkembang. Hal ini disebabkan karena UMKM menggunakan Bahan Baku lokal, sehingga tidak menghadapi kesulitan keuangan akibat depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terjadi pada saat krisis tersebut. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu kekuatan penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini karena UMKM dapat menciptakan lapangan kerja terbanyak hingga mampu memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja.

UMKM telah menunjukkan perkembangan yang terus meningkat bahkan mampu menopang pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun berikutnya. Dapat dikatakan bahwa UMKM mudah beradaptasi pada kondisi pasang surut kondisi perekonomian

(5)

dan arah permintaan pasar. Selain masalah pembiayaan yang berdampak pada operasional UMKM, kualitas SDM juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan, semisal keterampilan, penguasaan teknologi dan rendahnya kompetensi SDM dari itu pemerintah perlu mengadakan pelatihan bagi UMKM dalam aspek kewirausahaan, pengetahuan, dan keterampilan dalam pengembangan usaha. Pada sisi lain UMKM mampu menyerap tenaga kerja dalam skala yang besar mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar sehingga hal ini dapat mengurangi pengangguran. Dari sinilah terlihat bahwa UMKM yang bersifat padat karya, menggunakan teknologi sederhana dan mudah dipahami mampu menjadi wadah untuk masyarakat bekerja.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bertujuan untuk menumbuh kembangkan usaha dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Hal ini mengandung makna, bahwa UMKM merupakan alat perjuangan nasional untuk menumbuh dan membangun perekonomian nasioanal dengan melibatkan sebanyak mungkin pelaku ekonomi berdasarkan potensi yang dimiliki atas dasar keadilan bagi semua pemangku kepentingan. Banyaknya jenis kerajinan yang menjadi komoditas dagang pada masa kini membuat para pelaku usaha harus mampu mengikuti perkembangan zaman yang terjadi dalam menghadapi arus globalisasi. Pengelola harus lebih kreatif dalam memasarkan produk-produknya. Perkembangan zaman membuat banyaknya kerajinan yang ada di Indonesia ini beraneka ragam, salah satunya adalah UMKM Industri Keramik Provinsi Jawa Timur memiki sebuah lokasi tepatnya di kelurahan dinoyo. UMKM Industri keramik ini telah hadir di tengah-

(6)

tengah masyarakat kota Malang. Produk yang dijual di Industri Keramik Dinoyo juga beraneka ragam seperti asbak, poci set, guci, vas, souvenir, Kendi dan lainnya.

Pada tahun 1985 hingga pertengahan tahun 1997 UMKM Industri Keramik ini sempat mengalami perkembangan yang positif dikarenakan Industri Keramik ini mampu menciptakan lapangan usaha yang menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan sekaligus turut serta dalam pengembangan ekonomi lokal. UMKM Industri Keramik di Malang ini juga tidak selalu berjalan mulus dan menghadapi berbagai masalah baik masalah eksternal maupun internal. Permasalahan internal yang dihadapi yaitu kurangnya permodalan dan kualitas dan kuantitas SDM yang kurang memadai, sedangkan permasalahan eksternal, yaitu kebutuhan konsumen dan kondisi pasar yang tidak menentu dan bahan baku mengalami kenaikan. Sejak didirikannya UMKM Industri Keramik Dinoyo dari tahun ke tahun secara perlahan mengalami perkembangan yang cukup baik dan mendapat respon positif dari masyarakat sampai sebelum masa krisis moneter 1997. Akan tetapi jumlah pengrajin keramik mulai berkurang sejak munculnya kerjinan-kerajinan lain yang lebih modern, sehingga pengrajin banyak yang alih profesi, dalam hal pemasaran atau promosi juga belum optimal karena kurang memamfaatkan tekhnologi, sehingga keberadaan keramik sepi tidak ramai seperti tahun sebelumnya. Kondisi tersebut membuat UMKM industri keramik di Kota Malang saat ini menjadi 30 perusahaan. Selain itu para pengrajin keramik juga tidak mampu memenuhi pesanan yang cukup banyak karena terbatasnya jumlah tenaga kerja dan kualitas SDM yang kurang memadai. Produk yang dihasilkan juga monoton kurang adanya inovasi prodak. Bahan baku yang digunakan juga

(7)

mengalami kenaikan. Dari Hasil di atas menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri kecil dan menengah antara lain permodalan, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, kurangnya inovasi prodak, kurangnya pemanfaatan teknologi dan bahan baku berupa tanah liat mengalami kenaikan.

Indonesia memiliki banyak UMKM, namun tidak seluruh UMKM ini berbadan hukum. Justru sebagian besar UMKM yang ada, yakni sekitar 95.1 persen dari jumlah unit usaha tidak berbadan hukum (BPS seperti yang dikutip oleh Tambunan 2009). UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara baik di negara maju maupun di negara berkembang. Menurut Tambunan (2009) UMKM negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin berperan dalam menyerap tenaga kerja dan menjadi sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan kemiskinan, serta pembangunan ekonomi pedesaan. Hal ini pun terjadi di Negara Indonesia. Usaha yang berorientasi pada sumber daya lokal ini berpengaruh terhadap sektor ekonomi lokal masyarakat dan mampu menyerap tenaga kerja. Produk kerajinan keramik Kota Malang pada khususnya di Indonesia pada umumnya akan lebih memiliki daya saing apabila didukung oleh berbagai program atau kebijakan pemerintah, di antaranya adalah penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk keramik. Hal ini karena mayoritas UMKM memiliki modal yang sangat minim dan terbentur berbagai birokrasi dan persyaratan yang rumit dan kompleks untuk mendapatkan pelayanan dalam pengembangan usahanya. Dalam Usaha kerajinan keramik, menurut sebagian besar responden, memberikan hasil yang baik sehingga mampu membiayai sekolah anak, membiayai perawatan kesehatan (bila diperlukan), dan untuk mewujudkan

(8)

kehidupan yang layak. Dalam Kinerja ini dapat dicapai adanya sentra produksi keramik yang diberi Nama “Kampung Keramik”. Sentra keramik ini terletak di Kelurahan Dinoyo dan difasilitasi pemerintah Kota Malang sebagai kampung wisata kerajinan keramik. Kebijakan ini berdampak pada banyaknya wisatawan yang mengunjungi sentra keramik Kota Malang, terutama wisatawan domestik dari berbagai daerah di Indonesia. kemudian, para penjualan keramik juga meningkat..

Dalam bidang pemberdayaan. Usaha yang berbasis pemberdayaan ini mengajak masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah produksi sebagai tenaga kerja.

Hal ini menunjukkan bahwa UMKM dapat merupakan usaha padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja. Sebagaimana pada UMKM NHC, dimana pemilik usaha mengajak masyarakat sekitar rumah, khususnya perempuan untuk bekerja.

Mereka diberikan tugas dan dibayar sesuai bagian pekerjaan yang mereka lakukan, seperti melinting, mencuci kemasan, dan menjahit. Usaha yang memiliki omset Rp 5,000,000/bulan ini menghasilkan berbagai barang berbahan dasar kemasan plastik bekas, yaitu tas wanita, ransel, baju, gantungan kunci, vas bunga, dan lain-lain.

Terdapat ciri khas dari UMKM, yaitu modal yang kecil, jumlah pekerja yang sedikit, risiko yang sedikit tinggi tetapi return tinggi, biasanya digerakkan dari rumah tangga, dan membawa kewirausahaan bagi pemiliknya (Isnaini 2010).

Menurut Sriningsih (2011), implementasi ACFTA dapat mengurangi daya saing. Produk dari sektor UMKM di Indonesia. Selama ini, tercatathanya 15%

pelaku usaha UMKM yang memiliki daya saing tinggi di kawasan ASEAN, sedangkan UMKM yang lain memiliki daya saing yang rendah. Apabila dikaitkan dengan keberadaan China di pasar regional ASEAN, maka daya saing pelaku usaha

(9)

UMKM terhadap produk-produk yang dipasarkan hanya sekitar 7% yang mampu bersaing dengan produk dari China. Dalam perubahan Struktur perekonomian daerah di Kota Malang, kontribusi sektor UMKM ini cukup besar terhadap PDRB daerah. Salah satu bidang usaha di sektor UMKM di Kota Malang adalah kerajinan keramik. Produk ini dapat dijumpai pada kluster-kluster usaha yang ada seperti di daerah Dinoyo Kota Malang. Di kawasan tersebut banyak tersebar beraneka ragam disain dan produk yang berbasis keramik yang memiliki segmen pasar baik di lokal Malang, nasional dan bahkan internasional, namun demikian, implementasi ACFTA membawa dampak tersendiri bagi keberadaan UMKM keramik khususnya bagi peningkatan daya saing dan kinerja industri keramik di Kota Malang.

Dampak Meningkatnya biaya produksi keramik di Indonesia bisa menimbulkan trade creation dalam kerangka ACFTA, dan akan menguntungkan negara ASEAN lain utamanya Tiongkok yang mampu menghasilkan keramik dengan biaya lebih rendah (Aslam, 2012). Untuk itu, menurut Endoh (2009) diperlukan tahapan-tahapan integrasi meliputi: free trade in goods and services;

free transfer of capital; labour mobility; supraregional institutions; monetary coordinations;danfiscal integration. Salah satu dampak penting dari pembentukan ACFTA tersebut adalah adanya trade creation dan trade diversion, yang dapat bersifat positif dan negatif bagi kesejahteraan hidup suatu negara (Patunru dan Luebke, 2010; Tambunan dan Chandra, 2014), namun demikian dalam perkembangannya, proses integrasi ekonomi di kawasan ASEAN dan China tersebut masih berada dalam tahapan awal, yakni free trade area/free trade zone.

Pada tahapan integrasi ini, setiap negara anggota ASEAN-China dapat melakukan

(10)

transaksi perdagangan intra ASEAN dengan menikmati adanya penghapusan tariff barrier. Di sisi lain, interaksi perdagangan dengan negara di luar ASEAN-China masih dikenakan tarif sesuai dengan ketentuan masing-masing negara. Penurunan, bahkan penghapusan, tarif impor antara negara-negara ASEAN dengan China, bertujuan meningkatkan aliran bebas barang sehingga Akan meningkatkan kinerja ekonomi di kawasan ASEAN. Aliran masuk barang dari negara lain, khususnya kerajinan keramik, ke Indonesia dapat mengubah Struktur pasar keramik Indonesia, termasuk di Kota Malang. Struktur pasar didirikan oleh jumlah penjual dan pembeli, konsentrasi pasar, produk yang homogen atau tidak, dan kebebasan masuk-keluar pasar (Ambastha dan Momaya, 2012). Integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN dan Cina melalui ACFTA (ASEAN China Free Trade Agreement) pada 1 Januari 2010 membentuk skema penurunan tarif impor dalam kerangka CEPT (Common Effecive Preferental Tariff). Salah satu skema dalam CEPT tersebut adalah diberlakukannya penurunan tariff impor di antara Negara- negara anggota ASEAN dan China hingga mencapai 0-5% pada tahun 2011. Skema ini berdampak positif dan negatif bagi negara-negara yang terlibat dalam ACFTA.

Geib dan Pfaff (2012) melihat ACFTA berdampak positif karena ASEAN dan China memiliki karakter dalam pembentukan integrasi ekonomi regional yang homogen, walaupun sangat ditentukan oleh depth dan speed dari integrasi yang terjadi.

Sampai saat ini, belum ada publikasi tentang peran Struktur pasar dalam implementasi ACFTA dan dampaknya terhadap daya saing dan kinerja UMKM khususnya produk keramik Indonesia. Penelitian yang lebih spesifik tentang

(11)

UMKM dilakukan oleh Rahutami dan Kekalih (2011) bertujuan untuk mengetahui kondisi UMKM Jawa Tengah, apakah akan memperkuat kondisi ekonomi internal ataukah mencari peluang ekspor karena neraca perdagangan Jawa Tengah negatif atau defisit terhadap China. Penelitian tentang UMKM juga dilakukan oleh Ferrianta et al. (2012) yang menyimpulkan bahwa ACFTA memberikan dampak negatif terhadap UMKM di Indonesia khususnya komoditas jagung. Belum ada publikasi hasil-hasil penelitian yang menganalisis produk kerajinan keramik secara khusus, terutama yang berkaitan dengan Struktur pasar, daya saing dan kinerjanya.

Sistem tatanan dan mekanisme pengelolaan pemerintah akan mengalami perubahan, hal ini dikarenakan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Pemerintah Daerah. Perubahan itu menuntut pemerintah daerah untuk benar-benar menerapkan otonomi daerah bukan hanya sebagai slogan belaka dan dapat dipertanggung jawabkan. Negara berkembang seperti Indonesia ini masih mengandalkan sektor-sektor usaha kecil dalam kegiatan ekonomi. Salah satunya sektor industri yang merupakan salah satu faktor penyangga dalam perekonomian Indonesia. Salah satu sub faktor industri yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Berdasarkan gambaran uraian artikel di atas, maka sudah menjelaskan bahwa pentingnya struktur pasar dan Daya Saing terhadap kinerja UMKM kerajinan keramik yang ada di kota malang , maka tujuan penulis tertarik dengan

(12)

menganalisis untuk meneliti dengan judul : “PENGARUH STRUKTUR PASAR DAN DAYA SAING

TERHADAP KINERJA UMKM KERAJINAN KERAMIK DI KOTA MALANG”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Struktur pasar dan daya saing terhadap kinerja UMKM Kerajinan Keramik di kota Malang?

2. Bagaimana Pengaruh Struktur pasar terhadap kinerja UMKM kerajinan Keramik di kota Malang?

3. Bagaimana pengaruh daya saing terhadap kinerja UMKM kerajinan Keramik di kota Malang?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui pengaruh Struktur pasar dan daya saing terhadap kinerja UMKM kerajinan Keramik di kota Malang.

2. Untuk mengetahui pengaruh struktur pasar terhadap kinerja UMKM kerajinan Keramik di kota Malang.

3. Untuk mengetahui pengaruh daya saing terhadap kinerja UMKM kerajinan Keramik di kota Malang.

(13)

1.3.2 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan mampu digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam kebijakan tentang UMKM.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan dalam menerapkan strategi untuk Struktur pasar.

3. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan mengenai hubungan Struktur pasar dengan tingkat kualitas daya saing.

4. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk lebih memilih untuk mengonsumsi produk-produk dalam negeri.

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur pasar dan daya saing Terhadap kinerja UMKM kerajinan keramik di kota Malang. Dari hasil pengujian dengan menggunakan model regresi linear berganda dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. struktur pasar dan daya saing secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja.

2. secara parsial variabel struktur pasar tidak berpengaruh terhadap kinerja UMKM kerajinan Keramik di Malang

3. secara parsial variabel daya saing berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM kerajinan keramik di kota Malang.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa ketrbatasan sebagai berikut:

1. waktu dalam penelitian ini hanya dilakukan selama 2 minggu dikarenakan adanya pandemi yang menyebabkan tempat penelitian yaitu UMKM kerajinan keramik dinoyo tidak beroperasi seperti biasanya.

2. Variabel dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel, yaitu, Struktur pasar,daya saing, dan kinerja.

(15)

5.3 Saran

Dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah waktu pengamatan, waktu pengambilan dan menambah metode pengambilan data misalkan wawancara langsung oleh responden supaya data yang diperoleh lebih akurat dan konsisten.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah pada variabel independennya, seperti Inovasi.

(16)

77

DAFTAR PUSTAKA

Adiono, Agung, Artikel: Peran E-Commerce Untuk Meningkatkan Daya Saing UKM, 2012

Ambastha, A. dan Momaya, K. 2012. Competitiveness of Firms: Review of Theory, Frameworks, and Models. Singapore Management Review 26(1): 4561.

Arsyad, 1997:232 Asumsi-asumsi pasar persaingan monopolistik terdiri dari hampir semua asumsi unsur pasar persaingan sempurna dan unsur pasar monopoli

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur pendekatan praktek. Edisi revisi. Jakarta :PT.

Rineka Cipta.

Arief, Sritua. 2002. Metodologi Penelitian Ekonomi, Jakarta: UI Press.

Aslam, M. 2012. The Impact of ASEANChina Free Trade Area Agreement on ASEAN’s Manufacturing Industry. International Journal of China Studies 3(1): 43-78. Black, J. Stewart dan Lyman W. Porter. 2000. “Management:

Meeting New Challenges.” New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Astuti,Gujarati. 2005,2013 Metode Analisis Data. Diakses tanggal 7 februari 2020 dari http://etheses.uin-malang.ac.id/1560/7/11520066_Bab 3.pdf

Azizah. (2013). Konsep Pengembangan Pendekatan Struktur Dalam Perjanjian Penetapan Harga Pada Putusan KPPU. Hukum Dan Pembangunan

Black, J. Stewart dan Lyman W. Porter. 2000. “Management: Meeting New Challenges.” New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Baladina, N. (2012). Analisis Struktur, Perilaku, dan Penampilan Pasar Wortel di Sub Terminal Agrobisnis (STA) Mantung (Kasus pada Sentra Produksi Wortel di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang).

Agrise, XII(2), 1412–1425. Jaya, W. K. (2001). Ekonomi Industri (Edisi 2). Yogyakarta: BPFE

Belkhaoui Samir, et al .2014. Hubungan Kausalitas Antara Struktur Pasar, Bank Strategic Choices dan Kinerja Bank Menggunakan Metode Analisis Path.

[BI] Bank Indonesia. 2008. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. [Internet]. [diunduh tanggal 27 Februari 2014]. Dapat diunduh dari: www.bi.go.id

Cetindamar, D. dan H. Kilitcioglu. 2013. Measuring the Competitiveness of a Firm for an Award System. Competitiveness Review: An International Business Journal22 (1): 7-22.

(17)

78

Danang. 2018. Peran Moderasi Lingkungan Dinamis Dalam Hubunganya dengan strategi inovasi terhadap Kinerja Usaha. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Febriana.2015.“Pengaruh Struktur Pasar,

Kompetisi,Difersifikasi,Kapitalisasi,Risiko Kredit,dan Size Terhadap Profitabilitas Bank” (Studi pada Bank Umum Konvensional di Indonesia Periode 2009-2013)

Ferrianta, Y., N. Hanani, B. Setiawan, dan W. Muhaimin. 2012. Impact of Trade Liberalization ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) on the Performance of Indonesia Maize Economy. Journal of Basic and Applied Scientific Research2(7): 6801-6809.

Ghozali, H.M. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Hadiati Sri, 2016. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Peran Struktur Pasar dan Daya Saing Dalam Meningkatkan kinerja UMKM kerajinan Keramik.

Universitas Gajayana, Malang.

Hadyati. (2019). Studi Orientasi Kewirausaha Dan Daya Saing Sebagai Penentu Kinerja Pemasaran Pada UMKM Pondok Wisata Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajayana Malang

Isnaini S. 2010. Implementasi komunikasi pemasaran terpadu sebagai penyampai pesan promosi usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. J Masyarakat Kebudayaan dan Politik [Internet]. [diunduh tanggal 3 januari 2020]. 4:

324-332. Dapat diunduh dari: http://journal.unair.ac.id

Ilyas, Y. 2001. Kinerja (Teori, penilaian dan penelitian) cetakan pertama, FKMUI,Jakarta.

Kuncoro, 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:Erlangga Margono,s. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta

Mangkuprawira, Wibowo, KBBI. 2007. Pengertian Kinerja. Diakses tanggal 30

Januari 2020

dari,https://googleweblight.com/i?u=https://www.slideshare.net/mobile/

HeniIstianingsih/faktorfaktor-yang-mempengaruhi-kinerja-karyawan- umkm-pada-sungkai-indah-furnitur&hl=id-ID

Mangkunegara, A.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,Remaja Rosdakarya, Bandung.

Miner. (2011). Manajemen Strategis: Konsep. Ed ke-12. Paulyn Sulistio dan Dono Sunardi, Penerjemah. Jakarta: Salemba Empat. Terjemahan dari: Strategic Management.

Naylah, Maal. 2010. Pengaruh Struktur pasar Terhadap Kinerja Industri Perbankan di Indonesia.Tesis Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro.

(18)

79

Nurhajati dan A. Wahab. 2007. Perilaku Wirausaha Industri Keramik Berskala Kecil untuk Meningkatkan Daya Saing di Malang. Laporan Penelitian Fundamental, dibiayai oleh DP2M, Dikti.

Rizkyanti, A. (2010). Analisis Struktur Pasar Industri Karet Dan Barang Karet Periode Tahun 2009. Media Ekonomi, 18(2).

Rahmana A, Iriani Y, Oktarina R. 2012. Strategi pengembangan usaha kecil menengah sektor industri pengolahan. J Teknik Industri. [Internet].

[diunduh tanggal 10 Januari 2020]. 13(1): 14-21. Dapat diunduh dari:

http://ejournal.umm.ac.id

Saunders, M., P. Lewis dan A. Thornhill. 2009. Research Methods for Business Students. Fifth Edition. Prentice Hall. Harlow-England.

Scwhab, K. 2012. The Global Competitiveness Report 2012-2103. World Economic Forum. Retrived from www. weforum.org /gcr.

Siregar, S. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2005. Metode Penelitian Survey. Jakarta:

LP3ES

Srimindarti, C., 2006, Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja, STIE Stikubank, Semarang.

Sumiharjo. Pengertian Daya Saing. Diakses tanggal 30 Januari 2020 dari http://haezersianturi.blogspot.com/2014/11/pengertian-daya-saing-dan- indikator.html?m=1

Sulistyastuti, Dyah R. 2004. Dinamika usaha kecil dan menengah (UKM): Analisis konsentrasi regional UKM di Indonesia 1999-2001. J.Ekonomi Pembangunan. [Internet]. [diunduh tanggal 9 Januari 2020] 9(2): 143-164.

Dapat diunduh dari: http://journal.uii.ac.id

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&B. Bandung:Alfabeta Sinarsih. 2013. Pengertian Kinerja UMKM. Diakses tanggal 30 Januari 2020 dari

http:Kinerja%20jtptunimus-gdl-dianekasar-8447-3-babii.pdf

Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta (ID): LP3ES.

336 hal.

Tjahjono, et al, 2008. Outlook Ekonomi Indonesia 2008- 2013. Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter. Bank Indonesia, Jakarta.

Tambunan TTH. 2009. UMKM di Indonesia. Bogor (ID): GHALIA INDONESIA.

282 hal.

Tambunan, T. dan A. C. Chandra. 2014. Utilisation Rate of Free Trade Agreements (FTAs) by Local Micro, Smalland Medium-Sized Enterprises: A Story of ASEAN. Journal of International Business and Economics2(2):133-163

(19)

80

Widhi. 2005. Pengertian UMKM. Diakses tanggal 3 Januari 2020 dari http://etheses.uin-malang.ac.id/13177/1/16801025.pdf

Y susilo, Journal Buletin Ekonomi, 2012. stategi meningkatkat daya saing UMKM dalam menghadapi implementasi CAFTA dan MEA.

Yudaruddin Rizky. (2015). Dampak Struktur Pasar dan Efisiensi Terhadap Kinerja Bank Pembangunan Daerah. Universitas Mulawarman, Samarinda.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka mendukung daya saing UMKM, kebijakan untuk mendorong daya saing yang tinggi dilakukan melalui beberapa aktifitas antara lain mengkaitkan UMKM sebagai bagian dari

Penekanan orientasi pasar terhadap daya saing berdasarkan pada pengidentifikasian kebutuhan pelanggan sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat menjawab

Dengan iklim usaha yang kondusif yang diciptakan oleh pemerintah, maka akan memudahkan UMKM untuk meningkatkan daya saing, baik daya saing perusahaan maupun daya saing

Untuk menganalisis tujuan ketiga digunakan pendekatan dengan melihat keberhasilan daya saing komparatif, kompetitif, posisi daya saing, serta dinamika daya saing

Untuk menganalisis tujuan ketiga digunakan pendekatan dengan melihat keberhasilan daya saing komparatif, kompetitif, posisi daya saing, serta dinamika daya saing ekspor lada

Uraian di atas menunjukkan adanya hubungan antara pendidikan dan daya saing bangsa diantaranya berdasarkan laporan dari The Global competitiveness Report salah satu

Pengaruh Modal Usaha, Kreativitas dan Daya Saing terhadap Pengembangan UMKM Hasil analisis menyatakan bahwa modal usaha, kerativitas dan daya saing terbukti secara bersama- sama

iii ABSTRAK Syarifah Nadia, 2022 : Analisis Inovasi Produk Dalam Meningkatkan Daya Saing UMKM Studi Kasus Pada Produk Kue Kering Dian Bestari Kota Tanjungpinang Dosen Pembimbing: