• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tabungan Wadiah, Piutang Murabahah dan Piutang Istishna terhadap Laba Bersih pada PT Bank Bukopin Syariah 2016-2022 - Repository UHAMKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Tabungan Wadiah, Piutang Murabahah dan Piutang Istishna terhadap Laba Bersih pada PT Bank Bukopin Syariah 2016-2022 - Repository UHAMKA"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Permasalahan

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Rumusan Masalah

Terlihat persentase laba bersih Bank Bukopin Syariah mengalami penurunan setiap tahunnya. Variabel yang dapat mempengaruhi laba bersih adalah Tabungan Wadiah, Piutang Murabahah dan Piutang Istishna.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

H๐‘œ4 = Tabungan wadiah, piutang murabahah dan piutang istishna tidak berpengaruh terhadap laba bersih secara simultan pada Bank Bukopin Syariah. H๐‘Ž4= Tabungan wadiah, piutang murabahah dan piutang istishna secara simultan berpengaruh terhadap laba bersih pada bank Bukopin Syariah.

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Penelitian Terdahulu

Sedangkan uji simultan variabel Giro dan Tabungan Wadiah secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat laba bersih (Muzakir & Dharma, 2019). Hasil penelitian Ismaulina, dkk., (2021), di Bank Panin Dubai Syariah periode Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mudharabah secara parsial tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan Musyarahah berpengaruh negatif dan signifikan, Debitur Murabahah sebagian berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan Musyarahah berpengaruh negatif dan signifikan, Debitur Murabahah sebagian tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, dan sekaligus Piutang dan Pembiayaan Mudharabah berpengaruh positif signifikan terhadap ROA (Ismaulina, dkk., 2021). Penelitian Sari & Astutiningsih (2021) pada Bank Syariah Mandiri periode Januari 2017-Desember 2019 menunjukkan bahwa variabel Tabungan Wadiah terhadap Pembiayaan Mudharabah secara parsial tidak berpengaruh signifikan; Wadiah Giro v. Pembiayaan Mudharabah tidak mempunyai pengaruh yang signifikan; mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih; Barang-barang Wadiah saat ini tidak mempunyai pengaruh material terhadap hasil bersih.

BPRS AI-IHSAN periode 2010-2017 menunjukkan bahwa Tabungan Wadiah dan Piutang Murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih, namun secara parsial Tabungan Wadiah tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Dan penelitian Casanah, et al., (2020), pada bank umum syariah Indonesia periode 2014-2019 menunjukkan bahwa secara simultan Piutang Murabahah, Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan Mudharabah berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, Piutang Murabahah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (Casanah, et al., 2020).

Tabungan wadiah dan uang muka Murabahah sekaligus mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih yaitu f angka lebih besar dari f tabel.

Tabel 2.1   Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Telaah Pustaka

  • Teori Sinyal (Signalling Theory)
  • Perbankan Syariah
  • Laba Bersih
  • Tabungan Wadiah
  • Piutang Murabahah
  • Piutang Istishna
  • Maqashid Syariah Dalam Perbankan Syariah

Keuntungan bank syariah dihitung sebagai selisih antara pembelian aset dengan biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Bank syariah harus mengelola secara efektif baik dana yang diperoleh dari masyarakat (dana pihak ketiga) maupun modal pemilik bank syariah, serta investasi atau penggunaan dana tersebut. Perbedaan mendasar kedua bank tersebut adalah bank syariah menjalankan kegiatan usahanya tanpa menggunakan pembayaran bunga, melainkan berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan prinsip syariah atau prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). ).

Bank Syariah menghimpun dana masyarakat dalam berbagai bentuk, antara lain tabungan wadiah dan mudharabah, giro wadiah, dan deposito mudharabah yang kesemuanya disebut sebagai dana pihak ketiga (DPK). Dana yang terkumpul dari masyarakat kemudian disalurkan kepada masyarakat melalui produk pembiayaan perbankan syariah seperti pembiayaan murabahah, musyarakah, atau mudharabah. Bank syariah juga memberikan pelayanan dalam bentuk perbankan seperti halnya bank konvensional, termasuk ijarah.

Tabungan Wadiah merupakan simpanan pihak ketiga pada bank syariah yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan syarat-syarat tertentu.

Kerangka Pemikiran Teoritis

Temuan (Muzakir & Dharma, 2019) mengungkapkan bahwa variabel tabungan wadiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih. Sedangkan menurut penelitian (Asmawiah & Sulistyo, 2022), tabungan wadiah tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Piutang murabahah memberikan dampak yang menguntungkan terhadap laba bersih karena dengan meningkatnya piutang murabahah maka tabungan bank kemungkinan besar juga akan meningkat.

Hal ini akan menghasilkan laba yang lebih tinggi, dan seiring dengan peningkatan pendapatan, laba bersih juga akan meningkat. Teori diatas didukung oleh penelitian (Rachman & Anggraeni, 2019) bahwa variabel piutang murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih. Piutang riil mempunyai pengaruh yang menguntungkan terhadap laba bersih, karena dengan meningkatnya piutang riil, kemungkinan besar tabungan bank juga akan meningkat.

Sedangkan pada penelitian (Yulianti, dkk., 2022), pembiayaan istishna secara parsial maupun simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.

Rumusan Hipotesis

Metode statistik deskriptif dalam penelitian ini menjelaskan tentang tabungan wadiah, piutang murabahah dan piutang istishna terhadap laba bersih pada Bank Bukopin Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tabungan wadiah, penghimpunan murabahah dan piutang istishna secara simultan mempengaruhi laba bersih dalam waktu yang bersamaan. Pengaruh Tabungan Wadiah, Piutang Murabahah dan Piutang Istishna Terhadap Laba Bersih Bank Bukopin menjadi judul penelitian ini.

Rasio tabungan wadiah, piutang murabahah dan piutang istishna mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih Bank Bukopin Syariah. Hasil uji parsial (uji t) pada penelitian ini menunjukkan bahwa piutang tak tertagih tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih. Hasil uji simultan (uji f) penelitian ini menunjukkan bahwa tabungan wadiah, tagihan murabahah dan tagihan istishna berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.

Data Variabel Independen dan Dependen (Miliar Rupiah Satuan) PENGARUH TABUNGAN WADIAH, PIUTANG ISTISHNA DAN PIUTANG MURABAHAH TERHADAP LABA BERSIH PT BANK.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian

Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi sekunder. Data yang terdapat dalam penelitian ini berdasarkan data lapangan atau data nyata tanpa rekayasa apapun, yang diperoleh dari situs resmi Bank Bukopin Syariah. Debitur murabahah, debitur istishna dan laba bersih pada laporan keuangan Bank Bukopin Syariah periode 2016-2022 yang diterbitkan berjumlah 84 data.

Operasional Variabel

Sugiyono (2019) menyatakan metode kuantitatif adalah metode ilmiah karena sesuai dengan standar ilmiah yang konkrit atau empiris, obyektif, terukur, logis dan metodis.

Populasi dan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

  • Teknik Data Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Autokorelasi
    • Uji Multikolinieritas
    • Uji Heteroskedastisitas
  • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Analisis Koefisen Determinasi (๐‘… 2 ) dan Adjusted R Square
  • Analisis Koefisien Korelasi (R)
  • Uji Hipotesis
    • Uji Parsial (Uji T)
    • Uji Simultan (Uji F)

Laba bersih menjadi variabel terikat penelitian, sedangkan variabel bebas penelitiannya adalah tabungan wadiah, tagihan murabah, dan tagihan istishna. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Rachman & Anggraeni (2019). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sekaligus terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tabungan wadiah dan piutang murabahah terhadap laba bersih yaitu f-hitung lebih besar dari f-tabel. Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian โ€œPengaruh Tabungan Wadiah, Piutang Murabahah dan Piutang Istishna Terhadap Laba Bersih Pada PT Bank Bukopin Syariahโ€, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

Hasil uji parsial (uji t) pada penelitian ini menunjukkan bahwa tabungan wadiah tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Hasil uji parsial (uji t) pada penelitian ini menunjukkan bahwa klaim murabahah berpengaruh negatif signifikan terhadap laba bersih. PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, IJARAH DAN ISTISHNA TERHADAP LABA BERSIH (Survei pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan masa disertasi PhD Universitas Siliwangi).

Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada Bprs Al-Ihsan Bandung).

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

  • Sejarah Singkat Bank Bukopin Syariah

PT Bank Kb. Bukopin, Tbk., proses akuisisi tersebut dilakukan secara bertahap pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2008, dimana didirikanlah PT Bank Persyarikatan Indonesia yang dahulu bernama PT Bank Swansarindo Internasional di Samarinda Kalimantan Timur berdasarkan Surat Mati Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990. sebuah iklan. Bank yang mendapat Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 1.659/. KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 tentang pemberian izin konsolidasi usaha kepada 2 (dua) bank pasar dan peningkatan status bank umum dengan nama PT Bank Swansarindo Internasional yang telah menerima kegiatan operasional berdasarkan nomor surat 24 Bank Indonesia (BI) /1/UPBD/PBD2/SMR tanggal 1 Mei 1991 tentang Pemberian Izin Usaha Bank Umum dan Pemindahan Kantor Bank. Pada tahun 2001 hingga akhir tahun 2002 terjadi proses pembelian oleh Organisasi Muhammadiyah dan sekaligus perubahan nama PT Bank Swansarindo Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia yang menjadi pemenang.

Dalam perkembangannya, PT Bank Persyarikatan Indonesia melalui penambahan modal dan bantuan dari PT Bank Bukopin, Tbk., dan kemudian pada tahun 2008 setelah mendapat izin kegiatan usaha dari bank umum, yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan. Gubernur Bank Indonesia nomor 10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah, dan Perubahan Nama PT Bank Persyarikatan Indonesia menjadi PT Bank Syariah Bukopin yang kegiatannya resmi mulai berlaku pada tanggal 9 Desember 2008, kegiatan operasional Perseroan resmi dibuka oleh Bapak M. Sampai dengan bulan Desember 2022, Perseroan mempunyai jaringan kantor yaitu 1 (satu) Kantor Utama dan Operasional, 12 (dua belas) Cabang, 10 (sepuluh) Cabang Pembantu dan 33 (tiga puluh tiga) ATM KBBS dengan jaringan ATM Prima dan Bank KB Bukopin.

Hasil Pengolahan Data dan Pembahasan

  • Analisis Statistik Deskriptif
    • Hasil Uji Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Autokorelasi
    • Uji Multikolinearitas
  • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Analisis Koefisien Determinasi (๐‘… 2 ) dan Adjusted R Square
  • Analilis Koefisen Korelasi (R)
  • Uji Hipotesis
    • Uji Parsial (Uji T)
    • Uji Simultan (Uji F)
  • Pembahasan Hasil Penelitian

Nilai Adjust R-Squared sebesar 0,172880 menunjukkan bahwa variabel independen tabungan wadiah, piutang murabahah, dan piutang istishna mampu memberikan kontribusi pengaruh terhadap variabel dependen yaitu laba bersih sebesar 17,28%. Berdasarkan temuan penelitian ini, laba bersih dan tabungan wadiah tidak mempunyai hubungan yang signifikan, sehingga besar kecilnya tabungan wadiah dianggap tidak berpengaruh terhadap laba bersih. Hasil yang diperoleh berdasarkan pengujian secara parsial menjelaskan bahwa pengaruh piutang murabahah terhadap laba bersih mempunyai nilai t hitung < -t tabel yaitu lt; -1.99006 dengan tingkat signifikansi 0.0125 < 0.05.

Berdasarkan hasil penelitian, laba bersih dan piutang murabahah mempunyai hubungan yang signifikan dan dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa peningkatan piutang murabahah akan menyebabkan penurunan laba bersih Bank Bukopin Syariah. Sehingga perusahaan perlu menjaga kestabilan piutang murabahah agar terus meningkatkan penghimpunan dana dari piutang murabahah sehingga dapat berkontribusi meningkatkan laba bersih. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan adanya determinan lain yang diharapkan dapat memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap laba bersih setelah pajak.

Pengaruh Tabungan Wadi'ah dan Giro Wadi'ah terhadap Pembiayaan Mudharabah dan Laba Bersih Bank Syariah Mandiri Periode Januari 2017-Desember 2019.

Gambar 4.1  Hasil Uji Normalitas
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas

KESIMPULAN

Kesimpulan

Saran

Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna', Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah Terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah dan Piutang Murabahah Terhadap Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Dampak Pembiayaan Qardh, Ijarah dan Istishna Terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia.

Analisis Pengaruh Pembiayaan Istishna, Qardh dan Ijarah terhadap Return On Asset pada PT Bank BRI Syariah Tbk. Pengaruh Pembiayaan Pembelian dan Penjualan serta Pembiayaan Bagi Hasil terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Disertasi Doktor, STIE Perbanas Surabaya). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah dan Piutang Murabahah Terhadap Return on Asset (Roa) Pada Bank Syariah (PT. Bank Bni Syariah) Periode 2016โ€“2020.

Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istisna, Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabilitas (Studi pada Bank Syariah di Indonesia periode Maret 2015 โ€“ Agustus 2016).

Referensi

Dokumen terkait